Di sebuah rumah yang mirip seperti istana, beberapa manusia dengan anugerah berlebih di banyak bagian sedang berkumpul.
"Kenapa anak itu tidak membalas?" tanya Rea pada ponselnya yang diam.
"Apa dia tidur? Tapi ini baru jam tujuh. Kalau tidak pasti sholat" sambung Feli yang juga menatap ponselnya dari beberapa menit yang lalu.
"O iya, bener"
"Balasan siapa yang kalian tunggu?" tanya seorang laki-laki yang ada di dekat mereka ingin tahu
"Bukan urusanmu" jawab Rea kesal.
"Wah, mulutmu sungguh kasar meskipun sudah belajar di Inggris rupanya"
"Yah, mereka mengajariku untuk lebih kasar dari sebelumnya. Lagipula, kenapa kalian semua ada disini? Padahal aku hanya ingin bersama Feli saja".
"Jangan terlalu perhitungan seperti itu Rea, kita kan semua teman"
"Cih" balas Rea ketus. Dia sama sekali tidak suka dengan beberapa orang yang ada di ruang tamunya ini.
Rea pulang dari Inggris kemarin pagi. Sengaja tidak memberitahu siapapun agar dia bisa bebas melakukan appaun yang diinginkannya, tapi kenyataannya lain dari yang sudah dibayangkannya selama ini. Hari itu, Feli ternyata juga pulang dari Jepang. Rea menjemput sahabatnya di bandara dan terkejut dengan sekumpulan orang yang juga datang bersama Feli.
"Maaf, ya Re. AKu tidak tahu mereka menyewa pesawat untuk datang kemari" ucap Feli berusaha menenangkan Rea.
"Yah, mau apa lagi. Tapi kita kan mau ketemu Ambar. Kalau gini gimana bisa ketemu?" tanyanya lalu melihat wajah Feli yang juga tidak tahu harus bagaimana.
"Memangnya, siapa Ambar yang terus kau sebutkan dari tadi?" tanya salah seorang teman laki-laki yang mengikuti Feli ke Indonesia.
"Sahabatku, memang kenapa?"
"Wah, kau sepertinya tidak suka kami kemari"
"Iya, pergi sana! Kalian sudah menyewa seluruh hotel, lalu kenapa makan di rumahku?"
Rea berteriak keras karena rasa kesal yang tidak dapat ditahannya lagi. Ingin sekali dia mengusir sepuluh orang manja di rumahnya ini kalau saja ibunya tidak menerima mereka dengan senang.
"Sahabat? Anak siapa dia?" tanya Danial Putra Syahreza, putra pemilik perusahaan jasa keamanan terkenal di Inggris yang sepertinya sedang mendekati Feli.
"Bukan anak siapa-siapa. kalian tidak akan pernah mengenalnya karena hanya aku dan Feli yang berhak bersahabat dengannya" tegas Rea.
"Sepertinya Rea menyukai anak bernama Ambar itu" komentar putra pemilik hotel di Singapura lalu diteruskan dengan suara tawa yang lainnya.
"Terserah kau saja. Aku pulang ke Indonesia hanya untuk bertemu Ambar dan kalian tidak bisa menghalangiku"
Feli tersenyum melihat semangat yang dimiliki Rea untuk bertemu Ambar. Tapi Rea tidak peduli, sejak Ambar hilang kontak satu tahun yang lalu Rea mencari cara untuk pulang ke negeri ini. Untunglah sekolahnya libur selama tiga hariu dan Rea nekad pulang. Tapi tidak pernah dibayangkan kalau sekarang dia harus melayani sepuluh anak kaya di rumahnya.
"Kalau begitu kita pergi saja. Rea sepertinya akan meledak kalau kita masih disini"
"Padahal ibunya menerima kita dengan hangat"
"Sudahlah, ayo kita kembali ke hotel dan meneruskan pesta. Adhi kau ikut?" tanya Danial pada adik laki-laki yang duduk di pojok ruangan.
Rea saja baru sadar kalau ada orang yang duduk disitu. Sepanjang orang-orang ini datang kemari, Adhitama Elvan Syahreza itu sepertinya tidak pernah bicara sama sekali.
"Tidak, aku harus pergi ke tempat lain" ucap Adhi lalu pergi sendiri terlebih dulu. Meninggalkan keheningan di dalam ruang tamu besar ini.
"Feli, aku akan mengantarmu pulang" kata Danial lembut. Ternyata penerus perusahaan besar itu benar-benar menyukai Feli, pikir Rea. Tapi itu bukan sesuatu yang mengejutkan. Semua laki-laki dengan perasaaan normal pasti akan menyukai anak perempuan dengan tampilan fisik dan sifat baik sesempurna Feli. Hanya orang bodoh yang tidak menyukai Feli. Kini Rea mengerti perasaan Ambar saat di sekolah dulu. Meskipun Rea merupakan putri keluarga yang lebih kaya daripada Feli, tapi sosoknya terlihat kejam dan kasar. Tidak seperti Feli yang lembut dan terlihat lemah namun cantik.
"Tidak perlu, aku ingin bermalam di rumah Rea dulu" jawab Feli menolak ajakan laki-laki berumur dua puluh lima tahun yang lumayan terkenal sebagai lajang paling disukai nomor satu itu.
"Tapi, kau pasti kelelahan sebelum pulang. Lebih baik aku mengantarmu pulang"
"Hei, orang tua" sela Rea tidak tahan dengan pemandangan yang tidak disukainya.
"Feli akan menginap di rumahku dan tidur, memangnya kau pikir aku akan menyuruhnya bekerja disini sampai kelelahan?" lanjut Rea kesal. Dia segera menarik Feli masuk ke dalam rumah utama, tempat kamarnya berada.
Memangnya kalian sudah sampai mana?" sindir Rea mencoba menggoda Feli.
"Rea, aku tidak melakukan apapun dengan Danial"
"Melakukan apa saja juga tidak apa-apa. Kita kan juga sudah dewasa. Dua puluh tahun"
"Rea!!" Feli mencubit pinggang Rea yang sensitif dan tertawa bersama. Rea merindukan hal ini, berbicara tanpa batas dan tertawa dengan sahabatnya. Hanya saja, akan lebih lengkap kalau ada Ambar disini.
"Kita ke rumah Ambar besok pagi"
"Iya" jawab Feli tersenyum. Mereka membayangkan pertemuan yang penuh air mata dengan sahabat yang satu tahun tidak pernah dilihat.
Adhi sampai di sebuah tempat hiburan malam yang terlihat sangat berkelas. karena tubuhnya yang tinggi dan wajah tampan bak pangeran kegelapan, kehadirannya segera menyita perhatian. Dua orang berbadan tinggi besar yang merupakan pengawal pintu masuk tempat itu segera menghampiri Adhi di mobilnya.
"Bos, kami tidak tahu kalau bosa datang"
"Aku hanya ingin melihat-lihat. Mana Kenzo?"
"Pak Kenzo ada di dalam ruangan Anda, Bos"
Saat Adhi berjalan masuk ke dalam tempat itu, seruan wanita terdengar sangat riuh. Siapa yang tidak menyukai laki-laki yang membawa mobil sport mewah. Dan bonus tampang yang sangat tampan.
Ketika Adhi sampai di depan pintu ruangan, terdengar suara erangan seorang wanita. Dia segera membuka pintu dan Kenzo serta wanita yang ditindahnya terkejut.
"Bos!!"
"Keluar!!" perintah Adhi lalu duduk di kursinya dengan marah"
Kenzo segera menyuruh wanitanya keluar lalu memperbaiki celananya.
"Maaf, Bos. Saya tidak tahu Bos datang kemari" katanya lalu menyesal dihadapan laki-laki yang lebih tua empat tahun darinya itu.
"Ganti sofa itu dan segera laporkan apa yang terjadi minggu lalu disini!"
"Baik, Bos" jawab Kenzo lalu berlari ke ruangannya dan mengambil sesuatu
Adhi berdecak jijik melihat sofa yang dipakai Kenzo menaklukkan para wanitanya. Anak itu masih berumur dua puluh tahun tapi pandai menarik perhatian wanita yang hanya dipakainya sekali lalu dibuang begitu saja.
"Ini Bos. Orang ini sepertinya menggunakan tempat kita untuk menjual beberapa wanita"
Adhi melihat wajah tua dan jelek yang terpampang di berkas Kenzo.
"Bagaimana kau tahu orang ini melakukannya?"
"Dari wanita mabuk yang selalu membawa teman-temannya untuk dijual"
Adhi kesal sekali. Dia harus terbang selama enam belas jam hanya untuk mengurus pria dan wanita brengsek.
"Larang mereka masuk ke dalam tempat ini. Aku tidak mau polisi datang kemari"
"Baik, Bos"
Selesai mengurus hal itu, Adhi segera bangkit dari kursinya dan berjalan keluar ruangan dengan Kenzo yang mengikutinya.
Di dalam tempat hiburannya ternyata ada pria yang tadi dilihatnya. Dalam berkas yang diserahkan Kenzo. Dan pria brengsek itu sedang menarik-narik wanita yang memakai hijab. Apa dia gila? Kenapa wanita berhijab masuk kemari? Sebelum Adhi ingin memerintahkan Kenzo untuk mengusir mereka ternyata anak itu masju lebih dulu.
"Ambar, ngapain kamu kesini?" tanyanya pada wanita berhijab yang sedang dipaksa oleh pria tua jelek itu.
"Kenzo!!"
Adhi tetap di tempatnya dan melihat bahwa Kenzo mengenal wanita berhijab itu. Apa wanita itu termasuk koleksi wanita milik Kenzo?
Dan tanpa pernah Adhi bayangkan, wanita berhijab itu tiba-tiba berputar, melepaskan tangannya dari cengkeraman pria tua jelek dan menendangnya tepat di wajah.
Semua orang termasuk Adhi sangat terkejut dengan kelakuan wanita berhijab itu.
"DASAR PRIA BRENGSEK. JUGA KAMU RATIH, HANCUR SENDIRI SANA JANGAN AJAK-AJAK. SIAL!!!
Tidak ada yang berani menyela umpatan wanita berhijab itu termasuk Kenzo. Dan saat wanita itu keluar, Kenzo mengikutinya, meninggalkan Adhi yang memerintahkan pengawal untuk membereskan pria tua bermasalah beserta komplotannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
eyecleany
bagussssss bet thor
2021-10-09
0