Lima

Di sebuah rumah yang mirip seperti istana, beberapa manusia dengan anugerah berlebih di banyak bagian sedang berkumpul.

"Kenapa anak itu tidak membalas?" tanya Rea pada ponselnya yang diam.

"Apa dia tidur? Tapi ini baru jam tujuh. Kalau tidak pasti sholat" sambung Feli yang juga menatap ponselnya dari beberapa menit yang lalu.

"O iya, bener"

"Balasan siapa yang kalian tunggu?" tanya seorang laki-laki yang ada di dekat mereka ingin tahu

"Bukan urusanmu" jawab Rea kesal.

"Wah, mulutmu sungguh kasar meskipun sudah belajar di Inggris rupanya"

"Yah, mereka mengajariku untuk lebih kasar dari sebelumnya. Lagipula, kenapa kalian semua ada disini? Padahal aku hanya ingin bersama Feli saja".

"Jangan terlalu perhitungan seperti itu Rea, kita kan semua teman"

"Cih" balas Rea ketus. Dia sama sekali tidak suka dengan beberapa orang yang ada di ruang tamunya ini.

Rea pulang dari Inggris kemarin pagi. Sengaja tidak memberitahu siapapun agar dia bisa bebas melakukan appaun yang diinginkannya, tapi kenyataannya lain dari yang sudah dibayangkannya selama ini. Hari itu, Feli ternyata juga pulang dari Jepang. Rea menjemput sahabatnya di bandara dan terkejut dengan sekumpulan orang yang juga datang bersama Feli.

"Maaf, ya Re. AKu tidak tahu mereka menyewa pesawat untuk datang kemari" ucap Feli berusaha menenangkan Rea.

"Yah, mau apa lagi. Tapi kita kan mau ketemu Ambar. Kalau gini gimana bisa ketemu?" tanyanya lalu melihat wajah Feli yang juga tidak tahu harus bagaimana.

"Memangnya, siapa Ambar yang terus kau sebutkan dari tadi?" tanya salah seorang teman laki-laki yang mengikuti Feli ke Indonesia.

"Sahabatku, memang kenapa?"

"Wah, kau sepertinya tidak suka kami kemari"

"Iya, pergi sana! Kalian sudah menyewa seluruh hotel, lalu kenapa makan di rumahku?"

Rea berteriak keras karena rasa kesal yang tidak dapat ditahannya lagi. Ingin sekali dia mengusir sepuluh orang manja di rumahnya ini kalau saja ibunya tidak menerima mereka dengan senang.

"Sahabat? Anak siapa dia?" tanya Danial Putra Syahreza, putra pemilik perusahaan jasa keamanan terkenal di Inggris yang sepertinya sedang mendekati Feli.

"Bukan anak siapa-siapa. kalian tidak akan pernah mengenalnya karena hanya aku dan Feli yang berhak bersahabat dengannya" tegas Rea.

"Sepertinya Rea menyukai anak bernama Ambar itu" komentar putra pemilik hotel di Singapura lalu diteruskan dengan suara tawa yang lainnya.

"Terserah kau saja. Aku pulang ke Indonesia hanya untuk bertemu Ambar dan kalian tidak bisa menghalangiku"

Feli tersenyum melihat semangat yang dimiliki Rea untuk bertemu Ambar. Tapi Rea tidak peduli, sejak Ambar hilang kontak satu tahun yang lalu Rea mencari cara untuk pulang ke negeri ini. Untunglah sekolahnya libur selama tiga hariu dan Rea nekad pulang. Tapi tidak pernah dibayangkan kalau sekarang dia harus melayani sepuluh anak kaya di rumahnya.

"Kalau begitu kita pergi saja. Rea sepertinya akan meledak kalau kita masih disini"

"Padahal ibunya menerima kita dengan hangat"

"Sudahlah, ayo kita kembali ke hotel dan meneruskan pesta. Adhi kau ikut?" tanya Danial pada adik laki-laki yang duduk di pojok ruangan.

Rea saja baru sadar kalau ada orang yang duduk disitu. Sepanjang orang-orang ini datang kemari, Adhitama Elvan Syahreza itu sepertinya tidak pernah bicara sama sekali.

"Tidak, aku harus pergi ke tempat lain" ucap Adhi lalu pergi sendiri terlebih dulu. Meninggalkan keheningan di dalam ruang tamu besar ini.

"Feli, aku akan mengantarmu pulang" kata Danial lembut. Ternyata penerus perusahaan besar itu benar-benar menyukai Feli, pikir Rea. Tapi itu bukan sesuatu yang mengejutkan. Semua laki-laki dengan perasaaan normal pasti akan menyukai anak perempuan dengan tampilan fisik dan sifat baik sesempurna Feli. Hanya orang bodoh yang tidak menyukai Feli. Kini Rea mengerti perasaan Ambar saat di sekolah dulu. Meskipun Rea merupakan putri keluarga yang lebih kaya daripada Feli, tapi sosoknya terlihat kejam dan kasar. Tidak seperti Feli yang lembut dan terlihat lemah namun cantik.

"Tidak perlu, aku ingin bermalam di rumah Rea dulu" jawab Feli menolak ajakan laki-laki berumur dua puluh lima tahun yang lumayan terkenal sebagai lajang paling disukai nomor satu itu.

"Tapi, kau pasti kelelahan sebelum pulang. Lebih baik aku mengantarmu pulang"

"Hei, orang tua" sela Rea tidak tahan dengan pemandangan yang tidak disukainya.

"Feli akan menginap di rumahku dan tidur, memangnya kau pikir aku akan menyuruhnya bekerja disini sampai kelelahan?" lanjut Rea kesal. Dia segera menarik Feli masuk ke dalam rumah utama, tempat kamarnya berada.

Memangnya kalian sudah sampai mana?" sindir Rea mencoba menggoda Feli.

"Rea, aku tidak melakukan apapun dengan Danial"

"Melakukan apa saja juga tidak apa-apa. Kita kan juga sudah dewasa. Dua puluh tahun"

"Rea!!" Feli mencubit pinggang Rea yang sensitif dan tertawa bersama. Rea merindukan hal ini, berbicara tanpa batas dan tertawa dengan sahabatnya. Hanya saja, akan lebih lengkap kalau ada Ambar disini.

"Kita ke rumah Ambar besok pagi"

"Iya" jawab Feli tersenyum. Mereka membayangkan pertemuan yang penuh air mata dengan sahabat yang satu tahun tidak pernah dilihat.

Adhi sampai di sebuah tempat hiburan malam yang terlihat sangat berkelas. karena tubuhnya yang tinggi dan wajah tampan bak pangeran kegelapan, kehadirannya segera menyita perhatian. Dua orang berbadan tinggi besar yang merupakan pengawal pintu masuk tempat itu segera menghampiri Adhi di mobilnya.

"Bos, kami tidak tahu kalau bosa datang"

"Aku hanya ingin melihat-lihat. Mana Kenzo?"

"Pak Kenzo ada di dalam ruangan Anda, Bos"

Saat Adhi berjalan masuk ke dalam tempat itu, seruan wanita terdengar sangat riuh. Siapa yang tidak menyukai laki-laki yang membawa mobil sport mewah. Dan bonus tampang yang sangat tampan.

Ketika Adhi sampai di depan pintu ruangan, terdengar suara erangan seorang wanita. Dia segera membuka pintu dan Kenzo serta wanita yang ditindahnya terkejut.

"Bos!!"

"Keluar!!" perintah Adhi lalu duduk di kursinya dengan marah"

Kenzo segera menyuruh wanitanya keluar lalu memperbaiki celananya.

"Maaf, Bos. Saya tidak tahu Bos datang kemari" katanya lalu menyesal dihadapan laki-laki yang lebih tua empat tahun darinya itu.

"Ganti sofa itu dan segera laporkan apa yang terjadi minggu lalu disini!"

"Baik, Bos" jawab Kenzo lalu berlari ke ruangannya dan mengambil sesuatu

Adhi berdecak jijik melihat sofa yang dipakai Kenzo menaklukkan para wanitanya. Anak itu masih berumur dua puluh tahun tapi pandai menarik perhatian wanita yang hanya dipakainya sekali lalu dibuang begitu saja.

"Ini Bos. Orang ini sepertinya menggunakan tempat kita untuk menjual beberapa wanita"

Adhi melihat wajah tua dan jelek yang terpampang di berkas Kenzo.

"Bagaimana kau tahu orang ini melakukannya?"

"Dari wanita mabuk yang selalu membawa teman-temannya untuk dijual"

Adhi kesal sekali. Dia harus terbang selama enam belas jam hanya untuk mengurus pria dan wanita brengsek.

"Larang mereka masuk ke dalam tempat ini. Aku tidak mau polisi datang kemari"

"Baik, Bos"

Selesai mengurus hal itu, Adhi segera bangkit dari kursinya dan berjalan keluar ruangan dengan Kenzo yang mengikutinya.

Di dalam tempat hiburannya ternyata ada pria yang tadi dilihatnya. Dalam berkas yang diserahkan Kenzo. Dan pria brengsek itu sedang menarik-narik wanita yang memakai hijab. Apa dia gila? Kenapa wanita berhijab masuk kemari? Sebelum Adhi ingin memerintahkan Kenzo untuk mengusir mereka ternyata anak itu masju lebih dulu.

"Ambar, ngapain kamu kesini?" tanyanya pada wanita berhijab yang sedang dipaksa oleh pria tua jelek itu.

"Kenzo!!"

Adhi tetap di tempatnya dan melihat bahwa Kenzo mengenal wanita berhijab itu. Apa wanita itu termasuk koleksi wanita milik Kenzo?

Dan tanpa pernah Adhi bayangkan, wanita berhijab itu tiba-tiba berputar, melepaskan tangannya dari cengkeraman pria tua jelek dan menendangnya tepat di wajah.

Semua orang termasuk Adhi sangat terkejut dengan kelakuan wanita berhijab itu.

"DASAR PRIA BRENGSEK. JUGA KAMU RATIH, HANCUR SENDIRI SANA JANGAN AJAK-AJAK. SIAL!!!

Tidak ada yang berani menyela umpatan wanita berhijab itu termasuk Kenzo. Dan saat wanita itu keluar, Kenzo mengikutinya, meninggalkan Adhi yang memerintahkan pengawal untuk membereskan pria tua bermasalah beserta komplotannya.

Terpopuler

Comments

eyecleany

eyecleany

bagussssss bet thor

2021-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 Satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam Puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga
104 Seratus Empat
105 Seratus Lima
106 Seratus Enam
107 Seratus Tujuh
108 Seratus Delapan
109 Seratus Sembilan
110 Seratus Sepuluh
111 Seratus Sebelas
112 Seratus Dua Belas
113 Seratus Tiga Belas
114 Seratus Empat Belas
115 Seratus Lima Belas
116 Seratus Enam Belas
117 Seratus Tujuh Belas
118 Seratus Delapan Belas
119 Seratus Sembilan Belas
120 Seratus Dua Puluh
121 Seratus Dua Puluh Satu
122 Seratus Dua Puluh Dua
123 Seratus Dua Puluh Tiga
124 Seratus Dua Puluh Empat
125 Seratus Dua Puluh Lima
126 Seratus Dua Puluh Enam
127 Seratus Dua Puluh Tujuh
128 Seratus Dua Puluh Delapan
129 Seratus Dua Puluh Sembilan
130 Seratus Tiga Puluh
131 Seratus Tiga Puluh Satu
132 Seratus Tiga Puluh Dua
133 Seratus Tiga Puluh Tiga
134 Seratus Tiga Puluh Empat
135 Seratus Tiga Puluh Lima
136 Seratus Tiga Puluh Enam
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam Puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga
104
Seratus Empat
105
Seratus Lima
106
Seratus Enam
107
Seratus Tujuh
108
Seratus Delapan
109
Seratus Sembilan
110
Seratus Sepuluh
111
Seratus Sebelas
112
Seratus Dua Belas
113
Seratus Tiga Belas
114
Seratus Empat Belas
115
Seratus Lima Belas
116
Seratus Enam Belas
117
Seratus Tujuh Belas
118
Seratus Delapan Belas
119
Seratus Sembilan Belas
120
Seratus Dua Puluh
121
Seratus Dua Puluh Satu
122
Seratus Dua Puluh Dua
123
Seratus Dua Puluh Tiga
124
Seratus Dua Puluh Empat
125
Seratus Dua Puluh Lima
126
Seratus Dua Puluh Enam
127
Seratus Dua Puluh Tujuh
128
Seratus Dua Puluh Delapan
129
Seratus Dua Puluh Sembilan
130
Seratus Tiga Puluh
131
Seratus Tiga Puluh Satu
132
Seratus Tiga Puluh Dua
133
Seratus Tiga Puluh Tiga
134
Seratus Tiga Puluh Empat
135
Seratus Tiga Puluh Lima
136
Seratus Tiga Puluh Enam

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!