Hai Reader tersayang, jangan lupa kasih Vote, Gift, Like, Rate and Comment ya, buat karya baru Author yang masih baru netas ini...
I LOVE YOU ALL... 😘😘😘
🌸🌸 Happy Reading 🌸🌸
Ya Tuhan, aku benar-benar kesal hari ini. Aku harus kembali berhadapan dengan lelaki yang telah membuat aku hamil, Ayahnya bayi-bayiku.
Aku terus menunduk sambil melakukan tugasku. aku sangat tidak ingin melihat wajahnya lagi.
"Ge..." Tuan Aley memanggil namaku,
Aku tetap diam tanpa menoleh sedikitpun ke wajahnya. Aku sempat melirik EL yang tersenyum manis menatap reaksi ku ketika didekati oleh Tuan Aley.
Melihat ekspresi EL yang seperti itu, ingin rasanya aku melemparkan sesuatu kearahnya. Bisa-bisanya dia tersenyum seperti itu padahal dia tahu aku sedang kesal sekarang.
"Ge, bisakah kita bicara sebentar?" ucap Tuan Aley lagi.
Aku masih tidak memperdulikan lelaki itu. Setelah selesai dengan tugasku, Aku tersenyum dan memberi hormat kepadanya sama seperti aku menghormati pembeli lainnya.
"Terimakasih, Tuan." sahut ku.
Aley terlihat kesal padaku karena aku tidak memperdulikan dirinya. Tanpa ku duga lelaki itu menarik tanganku dan membawaku keluar dari butiknya EL.
Aku sempat memperhatikan reaksi orang-orang yang berada di butik itu. Anne membulatkan matanya, begitupula karyawan lainnya. Para pembeli pun memasang wajah heran ketika melihat sosok super model itu menggandeng tanganku yang cuma seorang kasir di butik miliknya EL.
Akupun sempat melihat kearah EL, berharap lelaki itu mau menyelamatkan aku dari Tuan Aley. Ternyata aku benar, dia bangkit dari duduknya dan berjalan mengikuti langkah kaki kami.
Tuan Aley terus saja menuntun ku hingga ke halaman butiknya EL yang tidak terlalu luas itu.
"Ge!!!" teriak Tuan Aley disamping telingaku,
Dia menatap tajam kearah ku dan akupun membalas tatapan nya. Aku tidak ingin dia menginjak-injak ku lagi. Cukup sudah dia memperlakukan aku sesuka hatinya.
"Apa?!" suara ku pun tidak kalah nyaring darinya.
Dia membulatkan matanya ketika aku berani membalas bentakan darinya. Namun hanya sebentar, sedetik berikutnya ekspresi wajahnya kembali datar.
"Kamu kemana saja selama ini? Aku mencari mu, Ge!" ucapnya dengan wajah serius menatap ku.
Aku terkekeh mendengarnya, "Untuk apa anda mencari keberadaan saya? Bukankah seharusnya anda senang karena saya sudah pergi menjauh dari anda, Tuan Alessandro?!" sahut ku ketus.
Tuan Aley terlihat kesal padaku, setelah mendengar jawaban ku. Baru saja ia berniat menjawab perkataan ku, EL tiba-tiba saja berdiri disampingku.
"Sebenarnya ada apa ini, AL?" tanya EL.
Tuan Aley tidak menjawab, dia malah pergi meninggalkan aku dan EL yang masih menatap kepergiannya. Tuan Aley menuju mobilnya dan melajukan nya. Sebelum melajukan mobilnya, Tuan Aley sempat menatapku dengan tatapan kesal.
Sekarang aku tidak peduli, mau dia kesal ataupun marah padaku. Yang ku inginkan sekarang hanyalah kedamaian tanpa hadirnya.
"Ge, bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dengan Alessandro?" tanya EL sambil menatap ku dengan tatapan serius.
Aku membalas tatapan nya kemudian tersenyum kecut, "Dia marah padaku karena aku memiliki hutang yang tidak aku bayar hingga kini!" sahut ku.
Gila, hutang apa?! Yang ada dia, yang telah berhutang padaku. Hutang pertanggung jawaban atas aku dan bayi-bayiku.
"Hutang? Memang kamu punya hutang apa kepada Alessandro, hingga ia begitu terobsesi dengan dirimu?!" tanya EL penuh selidik,
Aku kaget bukan main setelah mendengar perkataan EL. Tuan Aley terobsesi padaku? Rasanya aku ingin terbahak ketika mendengarnya.
"Hutang ku sangat banyak, EL! Mungkin itulah yang membuat dia terobsesi padaku." sahut ku sembarang.
Aku melangkahkan kakiku kembali ke Butik. Aku sempat menoleh EL, dia menatap aku sambil berpikir. Ketika aku memasuki tempat itu, semua mata kembali tertuju kepadaku. Aku sangat malu, aku bukan seorang Artis terkenal ataupun Model sekelas Tuan Aley yang sudah terbiasa menjadi pusat perhatian orang.
Aku hanya seorang wanita biasa dengan paras yang biasa-biasa saja serta tubuh yang pendek, mana cocok menjadi Artis terkenal ataupun Model seperti Tuan Aley dan Nona Sarra?
Aku kembali ke meja kasir, kulihat salah satu rekan kerjaku menggantikan posisiku untuk sementara. Ketika aku datang, diapun segera pergi dan membiarkan aku melakukan tugasku lagi.
Tidak lama, El juga masuk ke Butik. Ia kembali menghampiri ku dan berdiri tepat disamping ku. Dia juga turut membantu ku melayani para Pembeli nya. Walaupun pembeli di butik milik EL tidak terlalu banyak namun mereka semua dari kalangan menengah ke atas. Mengingat harga pakaian yang ia jual tidaklah murah. Bahkan satu set pakaian yang dijualnya, butuh berapa tahun gaji ku.
"Ge, jujurlah padaku. Apa hubungan mu dengan Alessandro?" tanya EL, disaat para pembeli yang aku layani sudah pergi.
Aku menatap wajahnya, "Dan apa hubungan mu dengannya, hingga kamu ingin mengetahui masalah pribadi ku dengan Tuan Aley?!" tanya ku balik.
EL menghela nafas panjang lalu melempar senyum padaku,
"Aku sahabatnya." singkat dan jelas, itulah jawaban dari EL.
Aku terdiam. Aku merasa heran, kenapa hidupku selalu berputar disekitar kehidupan Tuan Aley. Apakah Tuan Aley memang jodoh ku, hingga semua orang yang baik padaku selalu orang-orang yang dekat dengannya. Sedangkan lelaki itu, ia begitu jahat padaku.
"Jawablah, Ge..." ucapnya sekali lagi,
"Aku sudah menjawabnya, EL. Dan itulah kenyataannya." sahut ku.
Aku benar-benar bosan jika harus membahas masalah Alessandro. Aku tidak ingin perasaan cinta yang ku coba kubur dalam-dalam harus kembali menyeruak kepermukaan.
EL tersenyum padaku, "Aku tahu kamu sedang berbohong." sahutnya sembari menyentuh pipiku dan mengelusnya.
Sejenak aku terpaku, aku terpesona dengan senyuman EL kala itu. Ditambah sentuhan lembutnya di pipiku, membuat aku melupakan rasa kesal ku kepada Tuan Aley.
Tanpa sadar, aku membalas senyuman nya dan menyentuh tangannya yang sedang mengelus pipiku. Aku merasa tengah beradegan romantis dengan seorang kekasih, namun seketika adegan romantis itu terhenti ketika salah seorang pembeli berdehem di depan meja ku.
Serempak aku dan EL kelabakan. Aku tersenyum sambil menahan malu. Begitupula EL, kulihat wajahnya memerah sambil mengulum sebuah senyum kemudian meninggalkan meja ku dan kembali ke ruangannya.
Aku kembali melayani pembeli ku, ku tatap pembeli ku itu ternyata dia terus tersenyum simpul kepadaku dan itu membuat aku sangat malu.
Setelah pembeli itu pergi, Anne menghampiri ku. Aku sempat tersenyum padanya ketika dia berjalan kearah ku namun dia tidak membalas senyuman dariku. Dia terus memasang wajah jengahnya padaku,
"Sebenarnya apa hubungan mu dengan Tuan EL?!" tanya Anne padaku
Hari yang aneh, barusan EL bertanya tentang hubungan ku dengan Alessandro. Dan sekarang giliran Anne yang menanyakan hubungan ku dengan EL.
Aku tidak menjawab pertanyaan Anne, biarlah dia penasaran. Aku hanya menjawabnya dengan sebuah senyuman hangat walaupun dia membalasnya dengan tatapan tidak suka padaku.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
susi 2020
🙄🙄🙄🙄
2023-03-08
0
susi 2020
🤔🤔🤫
2023-03-08
0
Nanik Lestari
Goblok, masih juga bohong
2022-08-14
0