El dan Ge

Disaat aku masih menangis sambil menutup mataku, tiba-tiba ada yang meraih tanganku. Aku menengadah keatas dan kulihat Tuan Aley meraih tanganku dan mengajak ku berjalan mengikutinya.

Aku yang bodoh ini mau saja mengikuti kemana langkah kakinya menuntun ku. Hingga ia menghentikan langkahnya disebuah ruangan kosong yang ada di studio megah itu. Aku terus memperhatikan gerak gerik lelaki itu, aku tidak ingin dia melakukan sesuatu yang tidak ku inginkan.

"Kenapa kamu mengajak ku ketempat ini?" tanyaku sambil terus menatap matanya.

"Aku hanya ingin kamu menenangkan diri, itu saja." ucapnya acuh,

"Daripada kamu menangis disana, lebih baik kamu mencoba mengontrol emosi mu disini. Bukankah disaat kamu terpuruk seperti itu, bayi mu juga akan merasakan imbasnya?!" sambungnya lagi

Sahutan yang begitu menyayat hati, hati ini terasa sangat perih ketika mendengarnya. Dia bilang, Bayi mu, ternyata benar, Bayi ini hanya milik ku saja. Ia sama sekali tidak menganggap keberadaan bayi ini.

"Lagipula itu pilihan mu, Ge! Aku sudah menawarkan pilihan kepada mu agar kamu menyingkirkan bayi itu dan hidup normal seperti sedia kala. Akupun tidak menuntut apa-apa dari mu."

Aku menatap wajahnya sambil tersenyum sinis, "Manusia macam apa anda ini, Tuan Alessandro? Dengan mudahnya anda mengucapkan hal itu kepadaku!"

Aku berlari meninggalkannya dan kembali menuju ruangan dimana Mami tengah beristirahat.

"Mami, aku sudah tidak sanggup lagi. Hari ini adalah hari terakhir aku bekerja disini, Mami. Maafkan aku!"

Aku menunduk hormat kepada Mami lalu membereskan barang-barang ku.

Mami hanya terdiam, sepertinya dia sangat terkejut. Karena aku tiba-tiba menghampirinya dengan deraian airmata.

"Ge!" Mami memanggil namaku,

Namun aku terus berjalan dengan cepat meninggalkan ruangan itu sambil menyeka airmata ku. Ya, aku pasrah dengan nasibku. Aku yakin Tuhan akan memberikan aku rejeki walaupun bukan dari tempat ini.

Aku yakin masih ada rejeki untuk bayi-bayiku dilain tempat dan aku akan mencarinya. Disaat aku tengah berjalan, aku kembali bertabrakan dengan Ayah biologisnya bayi-bayiku ini. Kami sempat bertatap mata, namun aku segera menepisnya dan melanjutkan langkah ku keluar dari gedung itu.

Aku menghembuskan nafas dalam dan bersiap menyongsong kehidupan baru setelah ini bersama bayi kembar ku. Aku pun kembali ke kos-kosan ku.

Ternyata penderitaan ku tidak cukup sampai disini, Bu Lina dengan deraian airmata mengeluarkan barang-barang ku. Aku menghampirinya dan bertanya kepadanya,

"Ada apa ini, Bu?" tanya ku

"Maafkan Ibu, Gea. Ibu terpaksa melakukan ini. Tadi Ibu diserang warga kampung untuk segera mengusir mu dari kos-kosan Ibu. Kalau Ibu tidak mengeluarkan mu dari sini maka mereka akan menyeret mu langsung." ucap Bu Lina sambil menyerahkan barang-barangku dan memberikan sejumlah uang padaku.

Aku terjatuh di halaman kamar ku, tangis inipun kembali pecah. Aku benar-benar tidak menyangka hukuman dari dosa yang telah ku perbuat begitu menyakitkan.

"Maafkan Ibu, Gea." Bu Lina meraih tubuh kurus ku dan membantu ku berdiri.

Aku memeluk beliau dan beliau pun membalas pelukan ku.

"Terimakasih, Bu Lina. Selama ini Ibu sudah sangat baik kepadaku." ucapku sambil menyeka airmata.

"Sama-sama, tapi Ge... Jangan pernah lupakan Ibu."

"Tentu saja, Bu Lina. Aku menyayangi Ibu seperti Ibuku sendiri." sahut ku sambil melepaskan pelukannya dan setelah itu akupun pamit.

Aku melangkahkan kakiku dan melambaikan tanganku kepada Bu Lina. Disaat aku melewati Ibu-Ibu disana, mereka terlihat bahagia karena telah berhasil menyingkirkan aku dari kampung mereka.

Aku harus kemana sekarang? Haruskah aku kembali ke kampung halaman ku? Aku yakin, setibanya disana akupun akan diusir. Karena orang-orang di kampung halaman ku itu sangat taat dengan ajaran agamanya.

Aku melangkah gontai sambil membawa tas lusuhku. Disaat nasibku benar-benar terombang-ambing,

Sebuah mobil menyerempet ku, beruntung aku dan bayiku tidak kenapa-napa. Hanya saja aku terkejut begitupula sang pemilik mobil.

Seseorang berlari kearah ku setelah keluar dari mobilnya. Dia terlihat sangat cemas sambil meraih tubuhku yang terduduk disamping mobilnya.

"Kamu tidak apa-apa? Maafkan aku, aku tidak sengaja. Ponsel ku terjatuh dan disaat aku ingin meraihnya, mobil ku malah menyerempet mu. Kamu baik-baik saja, Nona?"

Lelaki itu nampak sangat mencemaskan aku. Dia memeriksa tubuhku dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Aku tidak apa-apa, Tuan." sahut ku,

Aku merasa risih ketika lelaki itu membolak-balikkan badanku seakan aku boneka saja.

"Maafkan aku, aku cuma mengkhawatirkan keadaan mu." ucapnya lagi.

Aku memperhatikan lelaki itu. Dia terlihat mirip sama Tuan Aley, atau hanya perasaan ku saja. Karena saking tergila-gilanya aku dengannya hingga semua lelaki tampan, aku bilang mirip sama Tuan Alessandro yang menyebalkan itu.

"Nona? Nona, Hallo?!"

Lelaki itu membuyarkan lamunan ku, dia melambai-lambaikan tangannya tepat didepan wajahku. Aku terkejut dan lelaki itu malah terkekeh,

"Kenapa kamu menatapku seperti itu, Nona?!" ucapnya sambil tergelak,

Rupanya tadi aku menatapnya. Aku bahkan tidak sadar dengan apa yang aku lakukan. Tetapi entah mengapa, lelaki itu memang mirip sama Tuan Aley, apalagi matanya itu.

"Nona, kamu melamun lagi..." ucapnya sambil memperhatikan diriku sekali lagi.

"Aku permisi..."

Aku melangkah pergi meninggalkan lelaki itu, yang harus aku pikirkan sekarang adalah bagaimana nasibku ini selanjutnya.

"Nona, sebentar! Lelaki itu kembali memanggil ku,

Aku berpaling dan menatapnya.

"Kamu mau kemana? Mungkin saja aku bisa mengantar mu ketempat tujuan mu?!"

Aku terdiam, aku saja tidak tahu harus kemana. Masa aku minta dia mengantar ku.

Dia mendekati ku dan meraih tanganku. "Bisa kita bicara sebentar?" tanyanya sambil menatap ku, matanya nan indah itu benar-benar mirip dengan Tuan Aley.

Aku kembali terpana dengan tatapan itu, aku kembali teringat kepada Ayah dari bayi-bayiku ini.

"Baiklah," jawabku,

Dia menuntun ku memasuki mobilnya dan diapun segera melajukan nya ke suatu tempat. Di perjalanan, pikiranku kosong. Aku hanya memikirkan nasibku, harus tinggal dimana dan bekerja apa setelah ini. Setelah beberapa menit, mobil itupun terparkir disebuah cafe.

Dia kembali menuntun ku dan mendudukkan aku disebuah kursi,

"Tunggu disini, ya!" ucapnya,

Lelaki itu meninggalkan aku, sedangkan aku masih saja sibuk dengan pikiranku. Hingga diapun datang lagi dan duduk tepat berseberangan denganku.

"Nona, kenalkan namaku Michael, sebut saja El."

Lelaki itu memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya kearah ku. Aku sempat menatap tangannya dan menyambutnya,

"Ge! sebut saja begitu."

"Ge?! dan aku El kalau jadi satu jadinya El Ge!" diapun tergelak menertawakan nama kami yang terdengar lucu, seperti menyebutkan sebuah merk elektronik.

Aku terdiam sambil memperhatikan lelaki yang tengah tergelak itu.

***

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤫🤫🤫🤫😘😘

2023-03-08

0

susi 2020

susi 2020

🤔🤔😲

2023-03-08

0

𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉

𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉

ghe emang salah tp kan kasiaan😭
semoga el jadi penolong ghe.buat ghe bahagia dan si Alay nyesel🤭😅😅

2022-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Pov Gea
2 Bekerja bersama Tuan Aley
3 Ciuman Pertama Ku dengan Tuan Aley
4 Jalan bareng Tuan Aley
5 Liburan
6 Awal kehancuran ku
7 Kehamilan ku
8 Kedatangan Tuan Aley
9 Morning Sickness
10 Bayi kembar
11 El dan Ge
12 Sehari bersama El
13 AL dan EL
14 AL dan EL part 2
15 Menemani EL ke pesta
16 Pernyataan cinta EL
17 Tuan Aley
18 Pindah Kontrakan
19 Mami EL
20 AL vs EL
21 Digerebek Warga
22 Bantuan Om Hanif
23 Menemui Mami EL
24 Hari Pernikahan
25 Melahirkan
26 Pengakuan Alessandro
27 Ada apa dengan EL
28 Fariz Sakit
29 Menemui Alessandro
30 Kedatangan Alessandro
31 AL dan Ge
32 Menunggu EL
33 Noda Lipstik
34 Mengunjungi Butik
35 Siapa Wanita Itu?
36 Pengakuan Bella
37 Mengunjungi Kediaman Bella
38 Permintaan Arini
39 EL Cemburu
40 Taman Bermain
41 Menunggu
42 Membuat Kue
43 Alessandro berangkat
44 Ruko
45 Perpisahan
46 EL berkunjung
47 Penyesalan Nyonya Liliana
48 Siapa Dia?
49 Fikri
50 Penyesalan EL
51 Alessandro Kembali
52 Will U Marry Me?!
53 EL
54 Wedding Party
55 Setelah Pernikahan
56 Morning Sickness ala AL
57 Baby Fiona, Happy Ending
58 S2. MENIKAHI LELAKI KEMAYU
59 S2. Pertemuan
60 Jalan Bareng Julian
61 Ditinggalkan di malam pertama
62 Pisah Kamar
63 Lingerie
64 O M G
65 Mengunjungi Tuan Joseph
66 Amanat Tuan Joseph
67 Kepergian Tuan Joseph
68 Julian
69 Kemalangan Julian
70 Tidur Bersama
71 First Kiss
72 Aksi Nekad Kedua
73 Nikmat membawa Penyesalan
74 Julian Cemburu
75 Digerebek Polisi
76 Make Over
77 Leo Meradang
78 Mimpi Buruk
79 Ketempat Gym
80 Positif
81 Berkunjung Kerumah Mama
82 Julian Vs Leo
83 Melinda
84 Pengakuan Julian
85 Pembalasan Leo
86 Pulang Kerumah Orangtua
87 Masih Dirumah Mama
88 Daddy Yang Keras Kepala
89 Kembali
90 Merindukan Keluarga
91 Julian Menjemput
92 Konferensi Pers
93 August
94 Kabar Baik dan Kabar Buruk
95 Rumah Sakit
96 Kelahiran Baby Boy
97 Kembali Kerumah
98 Baby Kedua OTW
99 Pengumuman
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pov Gea
2
Bekerja bersama Tuan Aley
3
Ciuman Pertama Ku dengan Tuan Aley
4
Jalan bareng Tuan Aley
5
Liburan
6
Awal kehancuran ku
7
Kehamilan ku
8
Kedatangan Tuan Aley
9
Morning Sickness
10
Bayi kembar
11
El dan Ge
12
Sehari bersama El
13
AL dan EL
14
AL dan EL part 2
15
Menemani EL ke pesta
16
Pernyataan cinta EL
17
Tuan Aley
18
Pindah Kontrakan
19
Mami EL
20
AL vs EL
21
Digerebek Warga
22
Bantuan Om Hanif
23
Menemui Mami EL
24
Hari Pernikahan
25
Melahirkan
26
Pengakuan Alessandro
27
Ada apa dengan EL
28
Fariz Sakit
29
Menemui Alessandro
30
Kedatangan Alessandro
31
AL dan Ge
32
Menunggu EL
33
Noda Lipstik
34
Mengunjungi Butik
35
Siapa Wanita Itu?
36
Pengakuan Bella
37
Mengunjungi Kediaman Bella
38
Permintaan Arini
39
EL Cemburu
40
Taman Bermain
41
Menunggu
42
Membuat Kue
43
Alessandro berangkat
44
Ruko
45
Perpisahan
46
EL berkunjung
47
Penyesalan Nyonya Liliana
48
Siapa Dia?
49
Fikri
50
Penyesalan EL
51
Alessandro Kembali
52
Will U Marry Me?!
53
EL
54
Wedding Party
55
Setelah Pernikahan
56
Morning Sickness ala AL
57
Baby Fiona, Happy Ending
58
S2. MENIKAHI LELAKI KEMAYU
59
S2. Pertemuan
60
Jalan Bareng Julian
61
Ditinggalkan di malam pertama
62
Pisah Kamar
63
Lingerie
64
O M G
65
Mengunjungi Tuan Joseph
66
Amanat Tuan Joseph
67
Kepergian Tuan Joseph
68
Julian
69
Kemalangan Julian
70
Tidur Bersama
71
First Kiss
72
Aksi Nekad Kedua
73
Nikmat membawa Penyesalan
74
Julian Cemburu
75
Digerebek Polisi
76
Make Over
77
Leo Meradang
78
Mimpi Buruk
79
Ketempat Gym
80
Positif
81
Berkunjung Kerumah Mama
82
Julian Vs Leo
83
Melinda
84
Pengakuan Julian
85
Pembalasan Leo
86
Pulang Kerumah Orangtua
87
Masih Dirumah Mama
88
Daddy Yang Keras Kepala
89
Kembali
90
Merindukan Keluarga
91
Julian Menjemput
92
Konferensi Pers
93
August
94
Kabar Baik dan Kabar Buruk
95
Rumah Sakit
96
Kelahiran Baby Boy
97
Kembali Kerumah
98
Baby Kedua OTW
99
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!