Liburan

Hari itupun tiba, dimana aku sudah berada di mobil Tuan Aley bersama Sarra tentunya. Tuan Aley duduk bersama Sarra dibelakang sedangkan aku duduk bersama supir pribadi Tuan Aley yang sengaja disewa oleh Tuan Aley untuk liburan kali ini.

"Ge, kita akan bersenang-senang. Jadi tersenyumlah... Jangan tegang seperti itu wajahnya." ledek Tuan Aley kepadaku. Mungkin wajahku terlihat tegang di mata Tuan Aley.

Aku berbalik dan tersenyum manis kepada pasangan itu. Tau kah kamu Tuan Aley? Aku sedang gugup sekarang. Aku ingin mempersiapkan diri dan mental ku untuk menghadapi adegan romantis kalian yang akan membuatku semakin panas.

Diperjalanan, ku dengar pasangan itu terus bercumbu. Tawa mereka menghiasi perjalanan ini. Aku ingin sekali menyumbat telingaku agar tidak mendengar suara-suara berisik yang berasal dari belakangku. Apalagi suara kecupan- kecupan mereka, benar-benar membuat aku kepanasan.

Akhirnya mobil yang ku tumpangi, terparkir di sebuah Villa. Jauh didepan tempat itu, terhampar luas lautan biru. Yang dihiasi oleh deburan ombak yang menggulung-gulung disepanjang pantai.

"Bagaimana, Ge?! indah kan?" tanya Tuan Aley yang berada tepat di belakangku.

Dia menghampiriku dan merengkuh pundak ku sama seperti biasanya. Tiba-tiba Sarra juga menghampiriku dan segera meraih tangan kekasihnya itu dari pundak ku.

Kulihat Tuan Aley menertawakan kekasihnya, kemudian mereka kembali beradegan panas tepat di depan wajahku.

"Ge, jangan macam-macam sama calon suamiku, ya!" ucap Sarra kepadaku. Aku tahu dia cuma bercanda karena dia mengatakannya sambil tergelak. Namun bagiku, itu benar-benar sebuah ancaman. Seolah dia memperingatkan aku, agar aku menjauhi Tuan Aley.

Seorang pelayan yang bekerja di Villa itu mendekatiku. Dia tersenyum kepadaku dan meraih koper yang sedang aku pegang.

"Mari ikuti aku, Nona Ge." ucapnya

Ternyata dia mengetahui namaku, mungkin Tuan Aley sudah memberitahu nya tentang siapa aku.

"Selamat beristirahat, Ge!" ucap Tuan Aley kepadaku. Dia melambaikan tangannya kepadaku, aku hanya membalasnya dengan senyuman manis.

Setelah melepaskan penat, aku berniat jalan-jalan menikmati indahnya pantai disore. Aku menginjakkan kakiku untuk pertama kalinya di pantai itu. Aku berjalan menyusuri pantai, suara deburan ombak yang silih berganti menerpa kakiku terdengar seperti alunan musik bagiku.

Aku yang hanya mengenakan Tank top serta Hot pants ketika itu, membuatku leluasa bergerak di pantai. Aku berlari kecil sambil main kejar-kejaran dengan ombak. Malang nasibku, jika disana Tuan Aley sedang bermain kejar-kejaran bersama Sarra di tepi pantai. Lah aku harus bermain kejar-kejaran bersama ombak.

Tiba-tiba seorang lelaki menghampiriku.

"Hai, boleh kenalan gak?" ucap lelaki itu sembari mengulurkan tangannya kepadaku.

Aku sempat terdiam sambil menatap wajahnya, dia lumayan tampan. Kemudian ku lihat tangannya masih mengulur kepadaku. Aku tersenyum, lalu ku sambut uluran tangannya,

"Gea." ucap ku,

"Fikri," sahutnya.

Ternyata nama lelaki itu Fikri. Dia tersenyum kepadaku, senyumnya sungguh manis. Walaupun tidak setampan Tuan Aley namun lelaki ini ia tetap terlihat manis.

"Kamu asistennya Tuan Aley, ya?" tanyanya kepadaku,

Akupun mengangguk masih dengan senyuman yang menempel di bibirku.

"Tuan Aley adalah langganan kami, dia selalu berlibur di Villa milik ayahku ini. Namun kamarnya itu memang dibuat khusus untuknya dan Nona Sarra. Kamu beruntung bisa menjadi asistennya, dia itu sangat baik. Bukan begitu?" ucap Fikri kepadaku.

Ternyata Fikri adalah anak dari pemilik Villa yang megah ini. Namun jika dilihat dari penampilannya sekarang, tak akan ada yang percaya kalau dia itu anak dari seorang pemilik Villa. Penampilannya sangat sederhana.

"Ya, dia sangat baik." sahut ku.

Aku terus berjalan menyusuri pantai bersama Fikri disampingku. Dia terus saja bercerita bahkan sampai ke masalah pribadinya. Akupun terkekeh mendengarnya, ia begitu percaya menceritakan tentang kehidupannya kepadaku. Padahal aku adalah orang yang baru ia temui sore ini.

Mataku yang bodoh ini kembali menatap Tuan Aley. Ternyata dia juga menatapku saat itu, grogi kembali menerpa ku. Dia berjalan menghampiri ku dan ketika sudah dekat, dia langsung merengkuh pundakku.

"Kalian sudah saling kenal rupanya." ucapnya sambil menatap tajam kearah mataku.

"Ya, Tuan Aley. Dia gadis yang sangat menyenangkan." sahut Fikri sambil melihat kearah ku.

Lagi-lagi aku terdiam. Entah mengapa jika berada disamping Tuan Aley, membuat aku menjadi pendiam dibuatnya.

"Sebaiknya kamu kembali ke kamarmu, bersiaplah kita akan makan malam bersama."

Tuan Aley membawaku masuk kedalam Villa sambil terus merengkuh pundakku.

"Ge, sebaiknya jauhi Fikri." ucap Tuan Aley tanpa menoleh kearah ku.

Aku terus menatap wajahnya, aku tidak mengerti mengapa dia mengatakan hal itu kepadaku.

"Memangnya kenapa, Tuan?" tanyaku

"Aku tidak ingin kehadirannya akan membuatmu melupakan pekerjaan mu." singkat dan jelas, begitulah jawabannya.

Aku tidak berani bertanya lagi, ku lihat aura wajahnya sudah berubah. Setibanya dikamar, dia membukakan pintunya untukku. Tanpa bicara sepatah katapun, dia pergi meninggalkan ku.

Malam pun tiba,

Disaat aku duduk termenung memandangi hamparan lautan luas dari jandela kamarku, aku dikejutkan dengan suara ketukan pintu. Aku bangkit dan melangkah menuju pintu, setelah ku buka ternyata Tuan Aley.

Dia masuk tanpa ku persilakan. Dia menatap tubuhku dari atas hingga bawah. Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya.

"Kenapa masih belum bersiap?" tanyanya sambil mendekat kearah ku,

Aku kembali gugup, jantung ku serasa berhenti berdetak. Aku menatap dirinya yang begitu dekat denganku.

"Cepatlah, aku tunggu didepan." ucapnya lagi sambil berlalu.

Aku tersenyum kecut, aku sudah ge er. Aku kira dia akan mendekati ku. Ternyata dia cuma melewati ku dan pergi dari kamarku.

Aku bingung, pakaian apa yang cocok dikenakan untuk malam ini. Aku ambil dress selutut dan mengenakannya. Terserahlah jika aku salah kostum, paling-paling Tuan Aley akan menertawakan aku.

Setelah bersolek sedikit, akupun berjalan menuju tempat yang dijanjikan oleh Tuan Aley. Ternyata benar, dia sedang duduk disebuah kursi panjang sambil memainkan ponselnya.

Aku mendekat, dia terkekeh setelah melihat penampilan ku. Reflek aku bertanya,

"Apakah aku salah kostum, Tuan?" tanya ku.

"Tidak, hanya saja kamu seperti anak-anak berusia 10 tahun."

Astaga, aku malu bukan main.

"Apa sebaiknya, aku ganti pakaian ku?" tanyaku

"Tidak usah. Kita tinggal menunggu Sarra, dia masih bersiap-siap."

Akupun turut duduk disampingnya, menunggu kehadiran Sarra.

Selang beberapa saat, akhirnya Sarra datang dengan penampilan yang Wow. Kulihat Tuan Aley pun tidak berkedip ketika memandangi kekasihnya itu.

Sekarang inilah aku, kembali menjadi sosok bayangan yang selalu mengikuti langkah kaki mereka, ada namun tidak dianggap. Aku juga menjadi fotografer pribadi mereka, yang mengabadikan setiap momen indah yang mereka ciptakan.

***

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

😘😘🥰😔

2023-03-07

0

susi 2020

susi 2020

😀😀😎😎

2023-03-07

0

Q.M.19

Q.M.19

22 nya merasa sedang cemburu

2021-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pov Gea
2 Bekerja bersama Tuan Aley
3 Ciuman Pertama Ku dengan Tuan Aley
4 Jalan bareng Tuan Aley
5 Liburan
6 Awal kehancuran ku
7 Kehamilan ku
8 Kedatangan Tuan Aley
9 Morning Sickness
10 Bayi kembar
11 El dan Ge
12 Sehari bersama El
13 AL dan EL
14 AL dan EL part 2
15 Menemani EL ke pesta
16 Pernyataan cinta EL
17 Tuan Aley
18 Pindah Kontrakan
19 Mami EL
20 AL vs EL
21 Digerebek Warga
22 Bantuan Om Hanif
23 Menemui Mami EL
24 Hari Pernikahan
25 Melahirkan
26 Pengakuan Alessandro
27 Ada apa dengan EL
28 Fariz Sakit
29 Menemui Alessandro
30 Kedatangan Alessandro
31 AL dan Ge
32 Menunggu EL
33 Noda Lipstik
34 Mengunjungi Butik
35 Siapa Wanita Itu?
36 Pengakuan Bella
37 Mengunjungi Kediaman Bella
38 Permintaan Arini
39 EL Cemburu
40 Taman Bermain
41 Menunggu
42 Membuat Kue
43 Alessandro berangkat
44 Ruko
45 Perpisahan
46 EL berkunjung
47 Penyesalan Nyonya Liliana
48 Siapa Dia?
49 Fikri
50 Penyesalan EL
51 Alessandro Kembali
52 Will U Marry Me?!
53 EL
54 Wedding Party
55 Setelah Pernikahan
56 Morning Sickness ala AL
57 Baby Fiona, Happy Ending
58 S2. MENIKAHI LELAKI KEMAYU
59 S2. Pertemuan
60 Jalan Bareng Julian
61 Ditinggalkan di malam pertama
62 Pisah Kamar
63 Lingerie
64 O M G
65 Mengunjungi Tuan Joseph
66 Amanat Tuan Joseph
67 Kepergian Tuan Joseph
68 Julian
69 Kemalangan Julian
70 Tidur Bersama
71 First Kiss
72 Aksi Nekad Kedua
73 Nikmat membawa Penyesalan
74 Julian Cemburu
75 Digerebek Polisi
76 Make Over
77 Leo Meradang
78 Mimpi Buruk
79 Ketempat Gym
80 Positif
81 Berkunjung Kerumah Mama
82 Julian Vs Leo
83 Melinda
84 Pengakuan Julian
85 Pembalasan Leo
86 Pulang Kerumah Orangtua
87 Masih Dirumah Mama
88 Daddy Yang Keras Kepala
89 Kembali
90 Merindukan Keluarga
91 Julian Menjemput
92 Konferensi Pers
93 August
94 Kabar Baik dan Kabar Buruk
95 Rumah Sakit
96 Kelahiran Baby Boy
97 Kembali Kerumah
98 Baby Kedua OTW
99 Pengumuman
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pov Gea
2
Bekerja bersama Tuan Aley
3
Ciuman Pertama Ku dengan Tuan Aley
4
Jalan bareng Tuan Aley
5
Liburan
6
Awal kehancuran ku
7
Kehamilan ku
8
Kedatangan Tuan Aley
9
Morning Sickness
10
Bayi kembar
11
El dan Ge
12
Sehari bersama El
13
AL dan EL
14
AL dan EL part 2
15
Menemani EL ke pesta
16
Pernyataan cinta EL
17
Tuan Aley
18
Pindah Kontrakan
19
Mami EL
20
AL vs EL
21
Digerebek Warga
22
Bantuan Om Hanif
23
Menemui Mami EL
24
Hari Pernikahan
25
Melahirkan
26
Pengakuan Alessandro
27
Ada apa dengan EL
28
Fariz Sakit
29
Menemui Alessandro
30
Kedatangan Alessandro
31
AL dan Ge
32
Menunggu EL
33
Noda Lipstik
34
Mengunjungi Butik
35
Siapa Wanita Itu?
36
Pengakuan Bella
37
Mengunjungi Kediaman Bella
38
Permintaan Arini
39
EL Cemburu
40
Taman Bermain
41
Menunggu
42
Membuat Kue
43
Alessandro berangkat
44
Ruko
45
Perpisahan
46
EL berkunjung
47
Penyesalan Nyonya Liliana
48
Siapa Dia?
49
Fikri
50
Penyesalan EL
51
Alessandro Kembali
52
Will U Marry Me?!
53
EL
54
Wedding Party
55
Setelah Pernikahan
56
Morning Sickness ala AL
57
Baby Fiona, Happy Ending
58
S2. MENIKAHI LELAKI KEMAYU
59
S2. Pertemuan
60
Jalan Bareng Julian
61
Ditinggalkan di malam pertama
62
Pisah Kamar
63
Lingerie
64
O M G
65
Mengunjungi Tuan Joseph
66
Amanat Tuan Joseph
67
Kepergian Tuan Joseph
68
Julian
69
Kemalangan Julian
70
Tidur Bersama
71
First Kiss
72
Aksi Nekad Kedua
73
Nikmat membawa Penyesalan
74
Julian Cemburu
75
Digerebek Polisi
76
Make Over
77
Leo Meradang
78
Mimpi Buruk
79
Ketempat Gym
80
Positif
81
Berkunjung Kerumah Mama
82
Julian Vs Leo
83
Melinda
84
Pengakuan Julian
85
Pembalasan Leo
86
Pulang Kerumah Orangtua
87
Masih Dirumah Mama
88
Daddy Yang Keras Kepala
89
Kembali
90
Merindukan Keluarga
91
Julian Menjemput
92
Konferensi Pers
93
August
94
Kabar Baik dan Kabar Buruk
95
Rumah Sakit
96
Kelahiran Baby Boy
97
Kembali Kerumah
98
Baby Kedua OTW
99
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!