Sebulan sudah aku bekerja di butik El dan aku sudah merasakan uang gaji dari butiknya. Gajinya lumayanlah, bisa buat mencukupi kebutuhan sehari-hari dan juga buat disimpan untuk biaya persalinan ku nanti.
Walaupun kadang-kadang ada saja masalah yang menimpa ku. Masalah yang disengaja pastinya, disengaja oleh asisten nya Tuan El, Anne.
Seperti hari ini,
Disaat aku sedang beristirahat, tiba-tiba Anne mendekatiku,
"Ge, sekarang aku tau cerita masa lalu mu. Ternyata kamu itu menjijikan ya... Aku tidak tahu bagaimana reaksi Tuan El jika ia mengetahui cerita masa lalu mu itu?!"
Anne tersenyum licik ketika mengatakan hal itu kepadaku. Entah apa yang membuat dia begitu membenci ku. Padahal selama ini aku tidak pernah mengganggu ataupun mengusik kehidupannya.
Aku menatap matanya yang menyorot tajam kearah mataku. Sebenarnya aku terkejut mendengar penuturannya kali ini namun aku berusaha tetap tenang. Agar dia tidak melihat ketakutan di wajahku.
Aku tersenyum sinis, "Cerita yang seperti apa, Anne?!"
Aku balik bertanya kepadanya, aku merasa tertantang. Sebenarnya cerita seperti apa yang ia dengar tentang masa lalu ku itu. Maafkan aku, Anne! Hidupku ini sudah penuh lika-liku. Aku juga sudah terbiasa dilecehkan oleh semua orang. Tapi untuk kali ini, tak akan ku biarkan orang lain kembali menginjak ku sesuka hati mereka, termasuk kamu!
"Kamu itu hamil tanpa suami, bukan? Kamu pernah bekerja dengan seorang model terkenal dan akhirnya kamu dipecat karena hamil tanpa tahu siapa ayahnya! Aku ingin tahu bagaimana reaksi Tuan El jika mengetahui hal itu."
Anne membalas senyumanku, sepertinya ia merasa kalau saat ini dia sudah menang melawanku.
Tiba-tiba dari belakang Anne, El muncul kemudian memanggil ku.
"Ge, ayo kita makan bareng!" seru El
Aku kembali tersenyum kepada Anne, kemudian menghampiri Boss ku yang baik hati dan tidak sombong itu.
Anne menatap ku dengan tatapan kesal namun tetap ku balas dengan senyuman semanis mungkin.
El memang sering mengajakku makan siang bareng disebuah Cafe favoritnya. Letaknya tidak jauh dari butik miliknya.
"Ge, apa yang dikatakan oleh Anne padamu? Sepertinya dia mencari gara-gara lagi, ya?"
El bertanya padaku, wajahnya yang selalu hangat sekarang berubah menjadi serius. Akupun tersenyum,
"Enggak lah, dia cuma membahas masalah hasil penjualan hari ini." sahut ku.
Perlahan wajah serius El kembali menjadi hangat. Senyuman manis khasnya kini kembali menghiasi wajahnya.
"Syukurlah kalau begitu, aku sudah sering memperingatkan Anne agar tidak mengganggu karyawan lain. Banyak karyawan ku yang mengeluh tentang sikap Anne yang seperti itu." ucap El,
"Tenang saja, El. Dia tidak akan berani macam-macam padaku, Kok." sahut ku sambil terkekeh,
El pun ikut tersenyum setelah mendengarkan perkataan ku. Tepat disaat itu seorang Pramusaji menghampiri kami. Dia membawakan makanan dan minuman yang sudah dipesan oleh El.
Kami pun segera menikmati makanan dan minuman yang dipesan oleh Boss ku itu, hingga makanan itupun ludes. Ternyata setelah melewati masa-masa pusing dan mual itu, sekarang nafsu makan ku semakin besar. Namun tubuhku masih sama seperti dulu cuma perutku saja yang semakin membesar.
Setelah selesai dengan urusan perut, El mengajakku kembali ke Butik. Akupun kembali ke aktivitasku biasanya.
Disaat aku sedang melayani pembeli yang sedang membayar barang belanjaan nya. Tiba-tiba mataku tertuju kesalah seorang pembeli yang baru saja masuk kedalam butik El.
"Astaga, apa yang dia lakukan ditempat ini!" gumam ku.
"Kenapa, Mbak?" tanya Pembeli yang sedang berdiri di depanku. Ia bingung melihat perilaku ku yang mungkin agak aneh baginya. Aku bersembunyi dibalik tubuh Pembeli itu, agar seseorang itu tidak melihat keberadaan ku.
"Tidak apa, Tuan. Aku cuma sedang menggoda temanku." sahut ku sambil terus memperhatikan sosok itu.
Akhirnya Pembeli itu selesai melakukan pembayarannya dan diapun segera pergi dari butik itu. Aku semakin gugup, aku bersembunyi dibawah meja, kemudian mengendap-endap menuju ruangan belakang.
Aku terus mengintip sosok itu, biarlah aku kena marah Anne hari ini karena meninggalkan meja kasir disaat pembeli sedang ramai-ramainya.
"Aduh... mati aku! Apakah ini hari sial ku hingga aku harus bertemu lagi dengan lelaki itu?!" gumam ku
"Memang kamu sedang bersembunyi dari siapa?"
"Itu, Alessandro! Siapa lagi... Lelaki yang paling menyebalkan yang parnah aku kenal!" sahut ku ketus
Aku terdiam sejenak, memikirkan siapa yang sedang mengajakku bicara. Astaga! aku membelalakan mataku ketika menyadari siapa yang telah mengajakku bicara.
"El!" seru ku, sambil menutup mulutku yang ngomongnya sukar di rem ini.
"Alessandro? Memang se'menyebalkan apa dia?" tanya El sambil terkekeh.
Dia ikut mengintip seperti yang aku lakukan tadi kemudian dia kembali terkekeh. Dia menoleh kearah ku sambil melihat ekspresi wajahku saat itu.
"Kenapa kamu meninggalkan meja kasir hanya untuk bersembunyi dari Alessandro?!"
Tanya El sambil terus tersenyum kepadaku, aku jadi serba salah ketika El menatapku seperti itu.
"Untuk hari ini, aku mohon Tuan Michael! Biarkan aku bersembunyi disini, nanti setelah lelaki itu pergi, aku akan kembali ke meja kasir. Kau bisa memotong gaji ku hari ini. Ya, Plissss!!!"
Aku memohon-mohon kepada Boss ku itu sambil menangkupkan kedua tanganku. Dasar El menyebalkan, dia malah tergelak sambil mendorong tubuhku pelan dan mengeluarkan aku dari tempat persembunyian ku itu.
"Jangan, jangan! Aku mohon!!!" pintaku sambil memelas kepada Boss ku itu.
"Hai El, apa kabar?!" seru Aley yang sekarang berdiri tepat dibelakang ku.
"Huft!!!" Aku mendengus kesal. Ternyata benar, hari ini adalah hari sial ku. Aku sudah tenang selama sebulan ini karena tidak melihat wajahnya yang menyebalkan itu dan sekarang aku harus kembali berhadapan dengannya.
"Hai, Al!" sahut El
"Al? El? Heh, dasar mereka sama saja. Sama-sama menyebalkan!" batin ku,
Tanpa menoleh kedua lelaki itu, aku berjalan menuju meja kasir. Aku kembali melayani pembeli. Dan yang lebih menyebalkan lagi, Anne melotot kearah ku.
Aku melayani pembeli sambil melirik kedua lelaki itu. Mereka tengah berbincang dengan sangat serius. Aku yakin mereka sedang membicarakan aku, lihat saja bagaimana cara AL dan EL bergiliran menatap kearah ku!
Aku kesal bukan main. Ada yang menjadi pertanyaan didalam otakku ini, sebenarnya hubungan mereka itu apa? Teman, sahabat, kerabat atau hanya rekan kerja biasa?
Ah, sudahlah! Biarkan mereka dengan urusannya masing-masing dan aku harap hari ini adalah hari terakhir aku melihat sosok Alessandro.
Aku berusaha agar terus tersenyum menyambut para pembeli yang berdatangan kearah ku. Hingga akhirnya lelaki itu berdiri tepat didepan wajahku untuk membayar barang belanjaannya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Tinggal Dul yg blm muncul 😆😆
2023-06-22
0
Erina Munir
cuekin aja geaa..klo si kutukupret muncul blagak ga kenal...ikutin maunyaa
2023-05-29
0
susi 2020
😎😎😎
2023-03-08
0