Nicho menunggu Sisil di dalam mobil dengan earphone di kedua telinganya. Dia jarang mendengarkan musik, tapi kali ini sedang mencoba untuk meredam kekacauan hatinya dengan mendengarkan lagu yang mampu membuatnya jauh lebih tenang.
jujur saja setelah melihat Fely dan Nathan datang bersama, hatinya kembali panas. Meski tidak ada niatan untuk kembali mempertahankan Fely, tetap saja sebagai orang yang dikecewakan dia masih merasa kesal dengan keadaan ini.
"Aku tidak mencemaskanmu.! Aku hanya tidak mau membuat orang tuamu khawatir dengan kondisi kamu."
Suara itu membuat Nicho menoleh ke luar jendela. Rupanya pemilik mobil yang terparkir di sebelahnya baru keluar dari butik.
Nicho tersenyum kecut saat pandangan matanya bertemu dengan Fely. Wanita itu diam mematung menatap ke arah kaca mobil Nicho yang di turunkan. Tatapan sendu dan penuh penyesalan selalu terlihat dari sorot matanya setiap kali melihat Nicho.
Nicho masih melihat kearah mereka. Nathan sudah membukakan pintu mobil untuk Fely, tapi wanita itu masih diam dan terus menatap ke arah mobil Nicho.
Nicho segera menaikan kaca hingga tertutup rapat.
Hatinya baru saja mulai tenang, tapi kehadiran Fely dan laki - kaki itu kembali membuatnya kesal.
Fely masih saja menatap ke arah jendela mobilnya, meski Nathan sudah beberapa kali menyuruh Fely untuk masuk dengan menarik tangannya, tubuh Fely tetap tidak mau beranjak dari tempatnya.
Nicho berdecak kesal, adegan menggelikan itu harus terjadi tepat di depan matanya.
Nathan membopong tubuh Fely dan mendudukannya di jok depan. Bukankah itu memuakkan.? Melihat mantan kekasihnya di perlakukan seperti itu oleh laki - laki lain.
Nicho jadi membayangkan bagaimana hubungan terlarang itu terjadi pada keduanya. Bagaimana laki - laki brengsek itu meninggalkan banyak jejak kepemilikan di leher dan dada Fely.
"Damn...!!!"
Nicho meluapkan kekesalannya dengan memukul stir mobil. Dia melirik tajam ke arah mobil Nathan yang mulai mundur.
Nicho tidak habis pikir, kenapa Fely tidak berusaha untuk memberontak saat Nathan melancarkan aksinya. Kenapa sampai harus membiarkan Nathan meninggalkan jejak di daerah sensitifnya. Sedangkan Fely langsung menamparnya saat dia berusaha untuk meniduri Fely, yang artinya dia masih bisa melakukan perlawanan.
...***...
'Aku tunggu 15 menit lagi, mau keluar atau di tinggal.!'
Sisil terlihat syok setelah membaca pesan dari Nicho. Permintaan gila macam apa itu.? Bagaimana bisa fitting gaun hanya dalam waktu 15 menit, sementara dia baru akan fitting 5 menit lagi dan artinya hanya di beri waktu 10 menit untuk fitting.
"Tega sekali.!" Gumam Sisil pelan.
Mama Nathan menoleh dengan dahi yang berkerut. Suara Sisil masih terdengar di telinganya meski lirih.
"Siapa yang tega,,?"
Mendapat pertanyaan itu, Sisil tersenyum kikuk. Dia juga menggelengkan pelan kepalanya.
"Aunty,,," Panggil Sisil ragu. Kini wajah Mama Nathan terlihat penasaran. Dia seakan bisa menebak jika ada hal serius yang akan di bicarakan oleh Sisil.
"Kenapa mereka nggak di suruh buat menentukan pilihan sendiri.?" Meski Sisil tidak menyebutkan nama, namun Mama Nathan tau siapa yang di maksud oleh Sisil.
Helaan nafas keluar dari mulut wanita paruh baya itu. Usianya sudah hampir menginjak setengah abad, tapi masih terlihat cantik dan muda. Mungkin karna sang aunty selalu berfikir positif dan selalu bersikap baik hingga auranya terlihat selalu bahagia dan jauh lebih muda dari usianya.
"Sayang,,," Mama Nathan menepuk punggung tangan Sisil.
"Oppa kamu sudah melakukan kesalahan besar, kesalahan yang dia buat sudah melanggar norma dan hukum. Dia harus menerima konsekuensinya dengan mempertanggung jawabkan apa yang sudah dia perbuat." Mama Nathan menjelaskannya dengan raut wajah yang penuh dengan penyesalan.
Mungkin sebagai seorang ibu, Mama Nathan merasa gagal dalam mendidik anaknya hingga anaknya berbuat kotor seperti itu.
"Keluarga Fely bisa saja melaporkan Nathan ke polisi tapi mereka lebih memilih untuk menyelesaikan dengan cara kekeluargaan dengan menikahkan mereka, meski dari pihak mereka punya bukti yang kuat untuk menjebloskan Nathan ke penjara."
"Lalu apa lagi yang harus aunty dan uncle pertimbangkan.? Membiarkan mereka untuk menikah adalah keputusan yang tepat dan baik untuk kedepannya, meski tidak untuk saat ini."
"Mereka berdua mungkin akan melewati proses yang berat di awal, tapi itu jauh lebih baik dari pada menyesal di kemudian hari. Terutama untuk Fely,,,"
Mama Nathan mengusap kepala Sisil dengan tatapan sayang dan melindungi
"Perempuan akan memiliki bekas, tidak seperti laki - laki yang tidak berbekas walaupun mereka sudah melakukannya dengan banyak wanita."
"Tidak semua laki - laki bisa menerima masa lalu wanitanya yang buruk,,"
"Itu sebabnya Mommy dan Daddy kamu tidak pernah membiarkan kamu dekat laki - laki selain Dave, karna mereka pikir Dave laki - laki yang bisa menjaga dan melindungi kamu."
"Jadi aunty mohon, jangan terlalu dekat dengan laki - laki. Sebagai wanita, kamu juga harus bisa menjaga kehormatan dengan baik. Harus berfikir panjang sebelum melakukan sesuatu."
Sisil mengangguk patuh. Dia sangat paham dengan apa yang ada di dalam benak auntynya.
Setelah mendengarkan penjelasan itu, Sisil tau bahwa mereka sudah mengambil keputusan yang terbaik untuk Fely. Ya, hanya untuk Fely. Karna pada kenyataannya, Nathan tidak akan dirugikan jika pernikahan itu tidak terjadi. Dia masih bisa mendapatkan pasangan di kemudian hari tanpa bayang - bayang masa lalu karna tidak berbekas.
Sisil berlari keluar dari butik dengan buru - buru. Dia langsung pamit pergi begitu fitting selesai. Nathan dan Fely bahkan belum kembali ke butik, tapi dia sudah harus pergi karna es balok itu terus menerornya dengan mengirimkan pesan beruntun.
Membuka pintu mobil dan duduk di samping Nicho dengan nafas yang memburu, Sisil menyengir kuda pada Nicho yang sedang memberikan tatapan tajam padanya tapi tidak mengeluarkan sepatah katapun. Nicho langsung melakukan mobilnya begitu Sisil selsai memakai seatbelt.
"Kakak marah.?" Tanya Sisil penasaran. Dia terus memperhatikan raut wajah Nicho yang bertambah menyeramkan setelah di tinggal 30 menit ke dalam butik.
"Cuma telat 5 menit, soalnya tadi harus nunggu dulu. Ada orang lain yang juga sedang fitting."
Sisil hanya melongo karna Nicho belum juga memberikan respon padanya. Laki - laki itu masih diam dengan wajah yang sedikit merah dan tatapan tajam. Aura dingin seperti menguar dari dalam tubuhnya, bahkan Sisil bisa merasakan hawa dingin di dalam mobil yang mampu membuatnya bergidik ngeri. Di tambah dengan suhu pending di dalam mobil yang sepertinya sangat rendah, membuat suasana di dalam mobil terasa mencekam.
"Maaf udah buat kakak nunggu,,,"
Meski Nicho tidak meresponnya, tapi entah kenapa Sisil ingin terus berbicara untuk menjelaskan pada Nicho dan membujuknya agar tidak marah.
Jika di pikir - pikir, kenapa juga dia harus menjelaskan pada Nicho dan meminta maaf.? Sedangkan Nicho yang sedang membutuhkannya, Nicho yang memintanya untuk ikut dengannya ke kafe, lalu kenapa keadaannya seperti terbalik.? Seakan - akan Sisil yang sedang membutuhkan Nicho.
Sisil menghembuskan nafas pelan. Dia mengalihkan pandangan ke arah jendela.
"Kenapa aku jadi bodoh seperti ini,,," Gumamnya sembari menahan tawa. Ya, dia merasa bodoh karna harus meminta maaf padahal tidak melakukan kesalahan apapun.
"Jadi selama ini kamu menganggap dirimu pintar.?" Sahutan yang tidak di undang membuat Sisil melirik malas. Laki - laki di sampingnya itu benar - benar menguji kesabaran. Di ajak bicara tidak menjawab, giliran tidak di ajak bicara justru menyahut.
"Kakak bicara padaku.?" Tanya Sisil dengan nada menyindir. Mendapat pertanyaan yang terkesan mengejeknya, Nicho langsung menoyor kening Sisil dengan telunjuknya hingga kepala Sisil menempel pada sandaran kursi.
"Tidak sopan.!" Ketus Nicho sambil terus menekan kening Sisil.
"Sakit kak,,,!" Pekik Sisil merengek. Dia menepis tangan Nicho dengan wajah cemberut. Nicho kembali fokus menyetir dengan wajah datar, namun sudut bibir sebelah kanannya terangkat. Dia mengulas senyum tipis yang tidak di lihat oleh Sisil.
...****...
...Othor banyakin bab ini biar pada vote 😁...
...Belum masuk list 10 besar nih minggu ini😊...
...Dukung terus novel ini yah 🙏 Makasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
☠⏤͟͟͞R🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
Kamu hrs sering manuun sisil bir nicho mesem mesem
2024-12-03
1
Sri
lah si Nicko kenspa marah marah ..dia yang ngajakin tampa rencana ..loh sisil yang rencana mau ke butik ..iih emang deh cowok itu super egois ...
2024-03-26
1
Rohad™
Hmmm 🤔
2023-10-17
1