Bab 17

Nicho menunggu Sisil di dalam mobil dengan earphone di kedua telinganya. Dia jarang mendengarkan musik, tapi kali ini sedang mencoba untuk meredam kekacauan hatinya dengan mendengarkan lagu yang mampu membuatnya jauh lebih tenang.

jujur saja setelah melihat Fely dan Nathan datang bersama, hatinya kembali panas. Meski tidak ada niatan untuk kembali mempertahankan Fely, tetap saja sebagai orang yang dikecewakan dia masih merasa kesal dengan keadaan ini.

"Aku tidak mencemaskanmu.! Aku hanya tidak mau membuat orang tuamu khawatir dengan kondisi kamu."

Suara itu membuat Nicho menoleh ke luar jendela. Rupanya pemilik mobil yang terparkir di sebelahnya baru keluar dari butik.

Nicho tersenyum kecut saat pandangan matanya bertemu dengan Fely. Wanita itu diam mematung menatap ke arah kaca mobil Nicho yang di turunkan. Tatapan sendu dan penuh penyesalan selalu terlihat dari sorot matanya setiap kali melihat Nicho.

Nicho masih melihat kearah mereka. Nathan sudah membukakan pintu mobil untuk Fely, tapi wanita itu masih diam dan terus menatap ke arah mobil Nicho.

Nicho segera menaikan kaca hingga tertutup rapat.

Hatinya baru saja mulai tenang, tapi kehadiran Fely dan laki - kaki itu kembali membuatnya kesal.

Fely masih saja menatap ke arah jendela mobilnya, meski Nathan sudah beberapa kali menyuruh Fely untuk masuk dengan menarik tangannya, tubuh Fely tetap tidak mau beranjak dari tempatnya.

Nicho berdecak kesal, adegan menggelikan itu harus terjadi tepat di depan matanya.

Nathan membopong tubuh Fely dan mendudukannya di jok depan. Bukankah itu memuakkan.? Melihat mantan kekasihnya di perlakukan seperti itu oleh laki - laki lain.

Nicho jadi membayangkan bagaimana hubungan terlarang itu terjadi pada keduanya. Bagaimana laki - laki brengsek itu meninggalkan banyak jejak kepemilikan di leher dan dada Fely.

"Damn...!!!"

Nicho meluapkan kekesalannya dengan memukul stir mobil. Dia melirik tajam ke arah mobil Nathan yang mulai mundur.

Nicho tidak habis pikir, kenapa Fely tidak berusaha untuk memberontak saat Nathan melancarkan aksinya. Kenapa sampai harus membiarkan Nathan meninggalkan jejak di daerah sensitifnya. Sedangkan Fely langsung menamparnya saat dia berusaha untuk meniduri Fely, yang artinya dia masih bisa melakukan perlawanan.

...***...

'Aku tunggu 15 menit lagi, mau keluar atau di tinggal.!'

Sisil terlihat syok setelah membaca pesan dari Nicho. Permintaan gila macam apa itu.? Bagaimana bisa fitting gaun hanya dalam waktu 15 menit, sementara dia baru akan fitting 5 menit lagi dan artinya hanya di beri waktu 10 menit untuk fitting.

"Tega sekali.!" Gumam Sisil pelan.

Mama Nathan menoleh dengan dahi yang berkerut. Suara Sisil masih terdengar di telinganya meski lirih.

"Siapa yang tega,,?"

Mendapat pertanyaan itu, Sisil tersenyum kikuk. Dia juga menggelengkan pelan kepalanya.

"Aunty,,," Panggil Sisil ragu. Kini wajah Mama Nathan terlihat penasaran. Dia seakan bisa menebak jika ada hal serius yang akan di bicarakan oleh Sisil.

"Kenapa mereka nggak di suruh buat menentukan pilihan sendiri.?" Meski Sisil tidak menyebutkan nama, namun Mama Nathan tau siapa yang di maksud oleh Sisil.

Helaan nafas keluar dari mulut wanita paruh baya itu. Usianya sudah hampir menginjak setengah abad, tapi masih terlihat cantik dan muda. Mungkin karna sang aunty selalu berfikir positif dan selalu bersikap baik hingga auranya terlihat selalu bahagia dan jauh lebih muda dari usianya.

"Sayang,,," Mama Nathan menepuk punggung tangan Sisil.

"Oppa kamu sudah melakukan kesalahan besar, kesalahan yang dia buat sudah melanggar norma dan hukum. Dia harus menerima konsekuensinya dengan mempertanggung jawabkan apa yang sudah dia perbuat." Mama Nathan menjelaskannya dengan raut wajah yang penuh dengan penyesalan.

Mungkin sebagai seorang ibu, Mama Nathan merasa gagal dalam mendidik anaknya hingga anaknya berbuat kotor seperti itu.

"Keluarga Fely bisa saja melaporkan Nathan ke polisi tapi mereka lebih memilih untuk menyelesaikan dengan cara kekeluargaan dengan menikahkan mereka, meski dari pihak mereka punya bukti yang kuat untuk menjebloskan Nathan ke penjara."

"Lalu apa lagi yang harus aunty dan uncle pertimbangkan.? Membiarkan mereka untuk menikah adalah keputusan yang tepat dan baik untuk kedepannya, meski tidak untuk saat ini."

"Mereka berdua mungkin akan melewati proses yang berat di awal, tapi itu jauh lebih baik dari pada menyesal di kemudian hari. Terutama untuk Fely,,,"

Mama Nathan mengusap kepala Sisil dengan tatapan sayang dan melindungi

"Perempuan akan memiliki bekas, tidak seperti laki - laki yang tidak berbekas walaupun mereka sudah melakukannya dengan banyak wanita."

"Tidak semua laki - laki bisa menerima masa lalu wanitanya yang buruk,,"

"Itu sebabnya Mommy dan Daddy kamu tidak pernah membiarkan kamu dekat laki - laki selain Dave, karna mereka pikir Dave laki - laki yang bisa menjaga dan melindungi kamu."

"Jadi aunty mohon, jangan terlalu dekat dengan laki - laki. Sebagai wanita, kamu juga harus bisa menjaga kehormatan dengan baik. Harus berfikir panjang sebelum melakukan sesuatu."

Sisil mengangguk patuh. Dia sangat paham dengan apa yang ada di dalam benak auntynya.

Setelah mendengarkan penjelasan itu, Sisil tau bahwa mereka sudah mengambil keputusan yang terbaik untuk Fely. Ya, hanya untuk Fely. Karna pada kenyataannya, Nathan tidak akan dirugikan jika pernikahan itu tidak terjadi. Dia masih bisa mendapatkan pasangan di kemudian hari tanpa bayang - bayang masa lalu karna tidak berbekas.

Sisil berlari keluar dari butik dengan buru - buru. Dia langsung pamit pergi begitu fitting selesai. Nathan dan Fely bahkan belum kembali ke butik, tapi dia sudah harus pergi karna es balok itu terus menerornya dengan mengirimkan pesan beruntun.

Membuka pintu mobil dan duduk di samping Nicho dengan nafas yang memburu, Sisil menyengir kuda pada Nicho yang sedang memberikan tatapan tajam padanya tapi tidak mengeluarkan sepatah katapun. Nicho langsung melakukan mobilnya begitu Sisil selsai memakai seatbelt.

"Kakak marah.?" Tanya Sisil penasaran. Dia terus memperhatikan raut wajah Nicho yang bertambah menyeramkan setelah di tinggal 30 menit ke dalam butik.

"Cuma telat 5 menit, soalnya tadi harus nunggu dulu. Ada orang lain yang juga sedang fitting."

Sisil hanya melongo karna Nicho belum juga memberikan respon padanya. Laki - laki itu masih diam dengan wajah yang sedikit merah dan tatapan tajam. Aura dingin seperti menguar dari dalam tubuhnya, bahkan Sisil bisa merasakan hawa dingin di dalam mobil yang mampu membuatnya bergidik ngeri. Di tambah dengan suhu pending di dalam mobil yang sepertinya sangat rendah, membuat suasana di dalam mobil terasa mencekam.

"Maaf udah buat kakak nunggu,,,"

Meski Nicho tidak meresponnya, tapi entah kenapa Sisil ingin terus berbicara untuk menjelaskan pada Nicho dan membujuknya agar tidak marah.

Jika di pikir - pikir, kenapa juga dia harus menjelaskan pada Nicho dan meminta maaf.? Sedangkan Nicho yang sedang membutuhkannya, Nicho yang memintanya untuk ikut dengannya ke kafe, lalu kenapa keadaannya seperti terbalik.? Seakan - akan Sisil yang sedang membutuhkan Nicho.

Sisil menghembuskan nafas pelan. Dia mengalihkan pandangan ke arah jendela.

"Kenapa aku jadi bodoh seperti ini,,," Gumamnya sembari menahan tawa. Ya, dia merasa bodoh karna harus meminta maaf padahal tidak melakukan kesalahan apapun.

"Jadi selama ini kamu menganggap dirimu pintar.?" Sahutan yang tidak di undang membuat Sisil melirik malas. Laki - laki di sampingnya itu benar - benar menguji kesabaran. Di ajak bicara tidak menjawab, giliran tidak di ajak bicara justru menyahut.

"Kakak bicara padaku.?" Tanya Sisil dengan nada menyindir. Mendapat pertanyaan yang terkesan mengejeknya, Nicho langsung menoyor kening Sisil dengan telunjuknya hingga kepala Sisil menempel pada sandaran kursi.

"Tidak sopan.!" Ketus Nicho sambil terus menekan kening Sisil.

"Sakit kak,,,!" Pekik Sisil merengek. Dia menepis tangan Nicho dengan wajah cemberut. Nicho kembali fokus menyetir dengan wajah datar, namun sudut bibir sebelah kanannya terangkat. Dia mengulas senyum tipis yang tidak di lihat oleh Sisil.

...****...

...Othor banyakin bab ini biar pada vote 😁...

...Belum masuk list 10 besar nih minggu ini😊...

...Dukung terus novel ini yah 🙏 Makasih....

Terpopuler

Comments

Sri

Sri

lah si Nicko kenspa marah marah ..dia yang ngajakin tampa rencana ..loh sisil yang rencana mau ke butik ..iih emang deh cowok itu super egois ...

2024-03-26

0

Rohad™

Rohad™

Hmmm 🤔

2023-10-17

1

Rina Widiyanti

Rina Widiyanti

kalau murni kecelakaan pasti Nicho masih bisa menerima,tapi inikan emang ada unsur kesalahan Feli yg udah sering dilarang pergi malam tapi gak dengerin malah pergi party tanpa pamit,ditambah udah berulang kali minta nikah tapi ditolak yaudah lah

2023-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Ekstra part
104 Prolog
105 Bab 1
106 Bab 2
107 Bab 3
108 Bab 4
109 Bab 5
110 Bab 6
111 Bab 7
112 Bab 8
113 Bab 9
114 Bab 10
115 Bab 11
116 Bab 12
117 Bab 13
118 Bab 14
119 Bab 15
120 Bab 16
121 Novel othor (Mampir Ya)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Ekstra part
104
Prolog
105
Bab 1
106
Bab 2
107
Bab 3
108
Bab 4
109
Bab 5
110
Bab 6
111
Bab 7
112
Bab 8
113
Bab 9
114
Bab 10
115
Bab 11
116
Bab 12
117
Bab 13
118
Bab 14
119
Bab 15
120
Bab 16
121
Novel othor (Mampir Ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!