Bab 9

Nicho Pov

Sejujurnya masih ada sedikit rasa iba padanya karna harus mengalami hal buruk itu. Tapi setelah melihatnya bersama laki - laki brengs*k itu, aku jadi merasa muak.!

Untuk apa semalam datang meminta maaf dan sangat yakin kalau dia tidak melakukannya, tapi pagi ini dia datang ke rumah yang sudah pasti rumah orang tua si brengs*k itu.

Kita lihat saja, apa lagi yang akan dia katakan padaku nanti.!

Apa dia masih bisa memintaku untuk mengerti dan memaafkannya setelah apa yang aku lihat saat ini.!

Apa dia masih memiliki muka untuk memintaku memperbaiki hubungan yang sudah dia hancurkan sendiri.!

Kalau dia tidak merasa melakukannya, kenapa harus datang ke rumah itu.!

Aku mencoba untuk bisa melupakan kejadian ini secepat mungkin. Tapi lagi - lagi rasa kecewa membuatku terus mengingatnya.

Untuk apa selama ini aku menjaganya dan tidak menyentuhnya diluar batas.!

Untuk apa selama bertahun - tahun aku terus mengingatkannya agar tidak keluar malam, tapi pada akhirnya dia tidak mau mendengarkan ucapanku.

Dan setelah kejadian buruk ini menimpanya, dengan mudahnya dia meminta maaf dan memintaku untuk menerima semua ini.!

Apa dia pikir aku segila itu.?!!

"Damn.!!!"

Aku memukul stir mobil sebelum beranjak dari sana. Rasanya semakin muak melihat interaksi 2 manusia itu.

Mobil sudah terparkir di depan kafe, tapi aku belum beranjak. Aku baru ingat kalau di dalam ada beberapa lukisan bunga lily dan bunga lily artificial yang diletakkan di beberapa sudut ruangan.

Bunga kesukaan Fely yang seharusnya tidak ada lagi di dalam.

Aku tersenyum kecut. Ternyata aku sebodoh itu menggilai seorang wanita yang tidak mau mendengarkanku. Memujanya bak dewi, menjaganya bak seorang ratu. Mengorbankan segalanya hingga memilih pergi dari rumah dan bertengkar dengan Papa.

Semua aku lakukan hanya demi wanita itu.!!

"Woy...!! Gila emang lu Nich.!" Gedoran dan teriakan Revan membuyarkan lamunan. Aku melirik tajam, membuka pintu dengan mendorongnya. Revan reflek mundur saat hampir tersungkur karna terkena pintu mobil.

"Bangs*t, mau bikin gue tersungkur nih bos arogan.!" Pekiknya kesal.

"Banyak bac*t lu.!"

Aku menutup pintu dengan membantingnya. Lalu berjalan cepat ke dalam kafe. Rasanya masih kesal saja setelah menyadari bahwa aku terlalu bodoh.! Bahkan sangat bodoh.!

"Ini anak kenapa si.? Sensi banget dari kemaren, udah kayak orang putus cinta aja lu." Gumam Revan yang mengikuti dari belakang. Aku menengok ke belakang, memberikan tatapan tajam padanya dan berhasil membuatnya bungkam.

Aku menghampiri 3 pegawai yang sedang membersihkan merapikan meja.

"Buang semua lukisan dan bunga lily yang ada di sini.! Jangan sampai ada yang tersisa sedikitpun.!" Titahku. Mereka terdiam, menatapku heran.

"Wah main buang - buang aja lu Nich.!"

"Dari awal lu yang ngebet banget minta di dekor pake lukisan bungan lily sama sama lily artificial, sekarang seenaknya minta dibuang."

"Lagian udah bagus Nich, ngapain di buang.? Sayang anggarannya,,,"

Revan menyerocos panjang lebar.

Wajar saja kalau dia kesal, karna beberapa bulan yang lalu aku memintanya untuk mencarikan semua hiasan itu. Dia sampai mendatangi satu persatu toko bunga untuk mendapatkan bunga yang sesuai keinginanku.

"Aku tidak menyukai bunga itu lagi.! Bereskan semuanya dan keluarkan dari sini.!"

Ujarku pada 3 pegawai itu. Mereka mengangguk patuh.

"Van,, cari dekorasi lain sesuai keinginanmu.!"

Revan melongo mendengar ucapanku.

"Apa.?! Yang benar saja Nich, besok kafe ini sudah dibuka."

"Mana sempat buat hunting dekorasi lagi buat menyesuaikan tema kafe,,,"

"Jangan banyak protes atau aku akan cari manager baru.!" Ancamku sembari berlalu dari hadapan Revan.

"Ah,,, ngerjain gue doang lu.!" Dengus Revan kesal.

Aku menghiraukannya dan pergi keruangan yang akan menjadi tempat kerja ku bersama Revan.

Aku tidak mau lagi melihat hal yang bisa membuatku selalu teringat padanya. Memang lebih baik semua hiasan bunga lily itu aku singkirkan dari kafe ini.

...****...

Dari jok belakang, Sisil terus memperhatikan Fely yang sama sekali tidak mau bicara sejak keluar dari rumah orang tua Nathan. Sisil terlihat kasihan pada Fely, dia tau jika Fely tidak menginginkan pernikahannya dengan kakak sepupunya itu. Pernikahan yang harus terjadi karna sebuah kecelakaan yang tidak Nathan sengaja.

Rasanya pilu mendengar kejadian itu, Sisil pun pasti akan merasakan hal yang sama jika ada di posisi Fely. Tapi semuanya sudah terjadi, kakak sepupunya itu tanpa sengaja merenggut kesucian wanita itu.

"Aku tau ini berat untuk kak Fely,," Suara lirih Sisil membuat Nathan dan Fely melirik Sisil dari kaca spion.

"Nggak ada pembelaan buat seseorang yang sudah melakukan kejahatan sek**l meski diluar bawah sadar." Tuturnya. Sisil menatap kakak sepupunya dengan sorot mata tajam. Dia sangat syok dan kecewa begitu mendengar apa yang terjadi di antara mereka.

"Aku benar - benar kecewa sama oppa,," Sisil menyeka sudut matanya yang mulai berair.

"Kita besar bersama, dulu oppa yang berdiri paling depan kalau ada laki - laki yang menggangguku."

"Oppa sangat baik, juga menghargai dan memperlakukan wanita dengan baik."

"Sedih saja mendengar kabar ini."

"Dulu oppa selalu bilang, akan menikahi wanita yang oppa cintai. Akan menjaga dan melindunginya seperti oppa menjadi dan melindungiku,," Air mata Sisil semakin tidak bisa di bendung lagi. Dia sangat menyayangkan kejadian buruk itu.

"Sebentar lagi oppa akan menikah, jadi cintailah wanita yang akan oppa nikahi."

"Jangan menikahi kak Fely hanya karna terpaksa untuk mempertanggung jawabkan perbuatan buruk oppa,,"

"Sil,,,," Panggil Nathan dengan menoleh Sisil sekilas.

"Kamu tau betul aku seperti apa, jangan khawatir tentang itu."

Fely langsung mengalihkan pandangan ke luar jendela saat Nathan menatapnya.

"Aku percaya oppa akan memberikan cinta untuk kak Fely, dan menjaganya dengan baik."

"Aku yakin ini sulit untuk kak Fely."

"Kak, oppa bukan laki - laki yang jahat. Oppa sangat baik dan bertanggung jawab. Aku yang membuat oppa menyesal kalau menyakiti kak Fely lagi,,,"

Fely menoleh dan hanya tersenyum samar.

Suasana di dalam mobil kembali hening saat Sisil tidak lagi bersuara.

Sisil hanya bisa menghela nafas berat melihat sepasang calon pengantin yang tidak mau bertegur sapa. Sisil bisa melihat Nathan yang seakan ragu untuk mengajak Fely bicara, sedangkan Fely yang seakan tidak mau berbicara dengan Nathan dan terkesan menghindarinya.

"Makasih oppa,,," Ujar Sisil begitu Nathan mengentikan mobilnya di depan lobby apartemen. Nathan hanya mengangguk pelan.

"Aku duluan kak Fely,,, sampai ketemu lagi,,,"

Sisil melambaikan tangan pada Fely sembari mengembangkan senyum.

"Hubungi aku kalau oppa berbuat jahat,,," Tambahnya.

"Makasih Sil,," Ucapnya tulus.

"Your wellcome,,," Sahut Sisil sembari membuka pintu mobil.

"Kamu belum makan sejak siang, kita makan dulu,,," Suara Nathan sempat membuat Sisil ragu untuk menutup pintu lagi.

"Aku mau pulang.!" Jawab Fely ketus.

Sisil menutup pintu dan bergegas pergi.

Tidak mudah memang berada di posisi Fely. Wajar Jika dia bersikap dingin pada pada Nathan.

Sisil menggelengkan kepala. Mereka berdua benar - benar aneh, sama - sama tidak yakin kalau melakukannya, dan syok setelah mengeceknya ke dokter.

...****...

Masih pada belum vote juga.? Othor aduin nih sama babang Nicho, 🤣

Dia kalo udah ngambek nggak mau nongol lagi loh, 🤣

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

sebenarnya agak kecewa sich dg cerita Nicho yg tidak jd dg Felly, d kisah Nicho dan Felly berarti cinta kalah, yg menang papa Alek 🤭😄

2023-10-08

1

kakaika

kakaika

lah fely ngaku ke nicho kalo mereka ga berbuat apapun. hadeh

2023-05-31

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SI NATHAN YG MNIDURI FELY RUPANYA SEPUPU SISIL..

DN LO KNP DIAM FEL, GK TRIMA LO NIKAH MA NATHAN, KLO GK TRIMA, KNP LO MAU BERCINTA MA NATHAN.... JGN BILANG LO MAU BALIK KE NICHO, HNY PRIA BODOH YG MAU KMBALI BARANG YG TLH RUSAK,,

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Ekstra part
104 Prolog
105 Bab 1
106 Bab 2
107 Bab 3
108 Bab 4
109 Bab 5
110 Bab 6
111 Bab 7
112 Bab 8
113 Bab 9
114 Bab 10
115 Bab 11
116 Bab 12
117 Bab 13
118 Bab 14
119 Bab 15
120 Bab 16
121 Novel othor (Mampir Ya)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Ekstra part
104
Prolog
105
Bab 1
106
Bab 2
107
Bab 3
108
Bab 4
109
Bab 5
110
Bab 6
111
Bab 7
112
Bab 8
113
Bab 9
114
Bab 10
115
Bab 11
116
Bab 12
117
Bab 13
118
Bab 14
119
Bab 15
120
Bab 16
121
Novel othor (Mampir Ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!