Bab 3

"Cowok lain siapa.?! Jangan asal nuduh deh.! Kamu itu selalu berfikir buruk sama aku.!"

"Dia itu,,," Sisil menengok dan menunjuk ke arah tempat duduk Nicho, tapi dia mendapati Nicho sudah tidak ada di sana.

"Dasar nggak punya nyali tuh cowok.!" Cibir kekasih Sisil dengan sinis.

"Ganteng doang nyalinya ciut.!" Tambahnya lagi, seakan belum puas menjelekan Nicho di depan Sisil.

"Daripada nggak ganteng banyak ngatur,,," Gumam Sisil lirih. Dia juga meliriknya malas.

"Apa kamu bilang.?!"

"Apa.?!" Seru tak mau kalah.

"Sebaiknya kita keluar, aku malu di liatin orang."

"Kamu itu selalu aja bikin keributan."

Sisil mengambil ponsel dan tas miliknya yang ada di atas meja. Dia berjalan cepat meninggalkan kekasihnya.

Laki - laki itu terlihat mengepalkan kedua tangannya, juga menatap Sisil dengan penuh kekesalan. Setelah itu dia segera menyusul Sisil.

"Ikut aku, temani aku makan.!" Pintanya. Dia menarik paksa tangan Sisil saat baru keluar dari restoran.

Sisil mendengus kesal, dia berusaha menarik tangannya dari genggamannya namun cengkramannya terlalu kuat.

"Lepasin nggak.!" Pinta Sisil ketus.

"Kamu makan aja sendiri, aku males pengen balik.!"

Tolaknya kasar. Bagaimana tidak malas menemani kekasihnya yang sudah berkali - kali membuatnya naik darah akhir - akhir ini. Saat ini Sisil bahkan sedang berusaha untuk menghindarinya. Selalu punya seribu alasan untuk menolak bertemu dengannya.

Sisil merasa sudah muak dengan hubungan yang mulai tidak sehat ini. Dia merasa semakin tertekan dan terkekang setiap harinya.

"Sisil.!!" Bentaknya.

"Dave.!!" Tegur Sisil penuh amarah.

"Tolong berhenti bersikap gila seperti ini.! Kamu itu makin nggak terkendali."

"Aku lelah Dave,,,!" Keluh Sisil dengan wajah memelas. Rasanya ingin memutuskan hubungannya dengan laki - laki di hadapannya ini. Soalnya mereka sudah terikat perjodohan sejak 2 tahun yang lalu. Perjodohan yang dilakukan antara kedua orang tua mereka yang bersahabat sejak masih muda.

"Lelah.? Harusnya aku yang bicara seperti itu.!"

"Kamu nggak mau dengerin perkataanku, dan sekarang malah sering menghindar.!" Sanggah Dave tak mau kalah. Dia berusaha membela diri dengan menyudutkan Sisil.

"Dave please,,, aku mau pulang sekarang." Ujar Sisil memohon lirih dengan suara yang berat. Dia benar - benar tidak mau berdebat dengannya lagi.

"Besok kita bicara lagi. Kita makan siang di luar,,"

Sisil menyingkirkan pelan tangan Dave. Laki - laki itu mau melepaskan tangan Sisil dengan mudah.

"Oke, tapi aku antar kamu sampai apartemen. Jangan coba - coba nolak atau kamu harus nemenin aku makan malam.!" Ancamnya. Sisil langsung mengangguk pelan. Setidaknya dengan menyetujui permintaan Dave, laki - laki itu akan lebih cepat pergi dari hadapannya.

Satu kata saja dia mengeluarkan suara untuk menolak permintaan Dave, bisa dipastikan akan terjadi perdebatan yang tidak akan ada akhirnya.

"Lepas Dave, malu di liatin orang,," Sisil berusaha menyingkirkan tangan Dave yang melingkar di pinggangnya. Dia merasa risih karna berada di jalan yang saat ini sedang banyak orang lalu lalang.

"Ngapain malu, di luar negeri tuh orang ciuman di pinggir jalan juga udah biasa." Sahut Dave santai. Dia tak mau melepaskan tangannya dari pinggang Sisil.

"Kita bukan di luar negeri Dave.!"

"Itu juga biasa buat kamu, bukan buat aku.!" Ujar Sisil sinis. Dave selalu saja membanding - bandingkan kehidupan bebas di luar negeri. Laki - laki itu memang cukup lama tinggal di luar negeri, dan gaya hidupnya mulai terbawa.

Sisil bahkan sudah muak mengingatkan Dave untuk tidak pergi ke club malam.

"Terserahlah, cape ngomong sama kamu.!" Timpal Dave malas. Dia menarik tangannya dari pinggang Sisil dan hanya jalan beriringan.

...*****...

Nicho berjalan lamban menuju apartemennya. Kedua tangannya dia masukkan kedalam kantong jaketnya.

Jika dilihat dari kondisi dan raut wajah Nicho, tidak ada yang akan menyangka kalau saat ini dia sedang patah hati. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya kehilangan wanita yang bertahun - tahun kita cintai. Sakit dan kecewa sudah menjadi hal yang pasti. Dan hancur akan mengikutinya setelah itu.

Namun Nicho mampu mengatasi dan mampu mengontrol dirinya hingga membuatnya tidak berlarut - larut dalam kehancuran. Meski saat ini sakit hatinya tidak bisa di ungkapkan dengan kata.

kalaupun pada akhirnya Fely harus menikah dengan orang lain, itu artinya dia tidak berjodoh dengan Fely. Apa yang bisa dia lakukan kalau memang Tuhan tidak mentakdirkan dirinya bersatu dengan Fely.? Apa harus mencegah pernikahan itu dan menikahi Fely.? Hatinya juga tidak siap untuk menerima apa yang telah terjadi pada Fely.

Melihat banyak kiss mark di leher dan dada Fely saja membuat hatinya terasa terbakar sampai detik ini. Marah, kecewa, sakit hati dan jijik membayangkan bagaimana kedua manusia itu melakukannya meski tanpa sengaja.

Nicho tidak memungkiri jika selama menjalin hubungan dengan Fely, dia juga sering mencium dan mencumbunya. Tapi sampai detik terakhir Fely bersama laki - laki lain, Nicho tidak pernah meninggalkan jejak di tubuh Fely. Lalu bagaimana mungkin hatinya sanggup menerimanya setelah dia melihat dengan mata kepalanya sendiri.?

Nicho mengepalkan kedua tangannya, dia hampir melayangkan tinjuan ke dinding apartemennya. Namun seketika dia terdiam dan mengurungkan niatnya. Jarinya terlalu berharga untuk terluka hanya demi wanita yang tidak mau mendengarkan nasehatnya.

"Brengs*k...!!!" Teriaknya. Dia menghempaskan tinjuan ke udara untuk meluapkan kekesalannya setelah mengingat kembali hal menyakitkan itu.

Setelah membuka pintu apartemen, dia masuk dan membantingnya dengan keras.

Kenyataan ini terlalu sulit untuk diterima begitu saja. Akan sulit melupakan meski terluka dan kecewa.

Nicho duduk di ruang tamu. Kedua kalinya dia naikkan ke atas meja. Dan kedua tangan yang disilangkan.

Dia mulai memikirkan bagaimana menjalani hidupnya ke depan. Bagaimana dengan kuliahnya yang sudah terlanjur di pindahkan ke Universitas yang sama dengan Fely. Juga usaha yang akan dia buka di kota ini.

Rasanya tidak mungkin untuk pindah lagi ke universitas lain. Sepertinya Nicho harus menguatkan hatinya karna akan sering bertemu dengan Fely.

"Lepasin Dave.!! Jangan gila.!!! Aku nggak mau.!!!"

"Siapapun tolong..!!!"

Nicho langsung beranjak dari duduknya saat mendengar suara perempuan yang berteriak minta tolong. Tanpa pikir panjang, Nicho langsung keluar dari apartemennya. Dia menengok ke sisi kanan, tidak ada siapapun disana.

"Jangan Dave aku mohon.!!"

Suara itu langsung membuat Nicho menoleh ke sisi kiri. Tepat berjarak 2 pintu dari apartemennya, dia melihat Sisil yang sedang di seret masuk kedalam apartemen oleh laki - laki yang dia temui di restoran tadi.

Nicho langsung berlari menghampiri mereka. Dia mendorong kuat badan Dave hingga tubuhnya terpental ke lantai.

"Sial.!! Kau lagi.!!" Geram Dave.

Sementara itu Sisil langsung bersembunyi di balik tubuh Nicho. Isak tangisnya mulai terdengar. Nicho menoleh sekilas, namun langsung kembali menatap tajam pada Dave.

"Mau apa kamu.?!" Seru Nicho.

"Bukan urusanmu.! Dia kekasihku, aku berhak melakukan apapun padanya.!"

Dave berdiri dan menggeser kasar bahu Nicho.

"Ayo masuk.!" Dave menarik tangan Sisil.

"Dave.! Pergi aku mohon.!!" Teriak Sisil.

"Aku tidak mau melakukannya.!!"

"Buugghhh...!!!" Nicho meninju wajah Dave tanpa sungkan. Dia juga menarik tangan Sisil dan membawanya masuk ke dalam apartemen Sisil.

"Masuk dan kunci pintunya.!" Pinta Nicho.

"Tapi,,,"

"Masuk atau aku tidak akan menolongmu.!"

Mendengar ancaman Nicho, Sisil langsung menutup pintu dan menguncinya.

Terpopuler

Comments

Markonah

Markonah

Klo si Dave kyk gitu knp g di putus in?
Perjodohan? Bilang saja ma ortunya laki2 nya kyk babi jahannam gitu

2025-01-22

0

Takdir Hidupku

Takdir Hidupku

Enak g to bogem mentah daro Nicho dev😁

2025-01-14

0

@☠A⏤͟͟͞Rini

@☠A⏤͟͟͞Rini

yesss nicho kereeen

2024-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Ekstra part
104 Prolog
105 Bab 1
106 Bab 2
107 Bab 3
108 Bab 4
109 Bab 5
110 Bab 6
111 Bab 7
112 Bab 8
113 Bab 9
114 Bab 10
115 Bab 11
116 Bab 12
117 Bab 13
118 Bab 14
119 Bab 15
120 Bab 16
121 Novel othor (Mampir Ya)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Ekstra part
104
Prolog
105
Bab 1
106
Bab 2
107
Bab 3
108
Bab 4
109
Bab 5
110
Bab 6
111
Bab 7
112
Bab 8
113
Bab 9
114
Bab 10
115
Bab 11
116
Bab 12
117
Bab 13
118
Bab 14
119
Bab 15
120
Bab 16
121
Novel othor (Mampir Ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!