Nicho Pov
Aku menggeram kesal begitu mendengar bel apartemen kembali berbunyi. Padahal aku baru saja akan masuk ke dalam kamar setelah tadi berhasil mengusir Sisil. Wanita itu benar - benar menyebalkan. Setiap bertemu dengannya selalu saja menciptakan masalah baru.
"Sial.! Anak itu selalu saja mengganggu.!" Geramku sembari berjalan untuk membukakan pintu. Aku yakin anak itu yang datang kembali.
"Apa lagi.?!!" Aku berteriak sembari membuka pintu.
Namun yang aku lihat justru Fely. Wanita itu tersentak kaget mendengar teriakan ku. Dia mundur beberapa langkah sampai hampir tersungkur ke kebelakang, segera ku tarik tangannya agar dia tidak jatuh.
"Aaarhh,,,," Dia teriak tepat di telingaku. Posisi badannya menempel erat dan setengah memelukku.
Rasa itu masih sama seperti dulu, namun hati ini terasa perih seakan sedang di cabik - cabik.
Tanpa mengatakan apapun, aku mendorong mundur bahunya agar menjauh. Dia terlihat kaget dengan perlakuan ku. Mungkin aku terlalu kasar dorong bahunya. Dia memaku dengan manik mata yang menatapku lekat. Aku bisa merasakan kesedihan dari sorot matanya. Aku seperti itu merasakan sakit yang dia rasakan. Aku tau dia terluka dengan keputusanku, tapi aku juga sama terlukanya dengan apa yang sudah terjadi padanya.
Aku kecewa, bahkan sangat kecewa karna dia enggan mendengarkan nasehatku yang sudah sering aku katakan padanya.
Saat aku masih di New York, hampir setiap hari aku memperingatkannya untuk tidak keluar malam, pun begitu setelah aku pindah ke sini. Dia sudah mengecewakanku.
"Apa kamu tidak tau ini sudah malam.!!" Bentakku. Aku merasa sudah gila, aku kecewa dan sakit hati padanya tapi masih saja mengkhawatirkannya meski tidak ada lagi hubungan di antara kami.
"Pulang.!!" Usirku dengan menunjuk ke arah lift.
Matanya berkaca - kaca. Dia mengatupkan rapat bibirnya yang aku lihat sempat bergetar. Aku tau dia sedang menahan tangis karna aku terus membentaknya dan mengusirnya.
Tega.? Siapa yang lebih tega disini.?!
Aku tau dia hanya korban dari laki - laki biadab itu. Tapi jika dia tidak pergi, apalagi sampai masuk ke dalam kamar laki - laki itu, mungkinkah semua itu akan tetap terjadi.?!
Tentu saja tidak.!!
"Nicho aku minta maaf,,," Suaranya tercekat.
Permintaan maafnya memang terdengar tulus dan penuh penyesalan. Tapi apa arti dari sebuah permintaan maaf yang tidak akan pernah bisa mengembalikan keadaan.? Apa gunanya kata maaf yang tidak akan bisa menyembuhkan luka.!
Jika dia bilang aku egois karna tidak mau memaafkannya untuk kembali, lalu bagaimana jika keadaan yang berbalik.? Bagaimana kalau dia yang berada di posisiku.?!!
"Jangan buang - buang waktumu hanya untuk hal yang tidak penting.!" Aku bicara tegas padanya. Aku berusaha bersikap seolah baik - baik saja dalam sakit hati yang terasa mencekat.
"Hubungan kita sudah berakhir. Aku rasa permintaan maaf tidak akan berdampak apapun untukku ataupun untukmu.!"
"Sebaiknya pulang saja.!" Aku kembali mengusirnya. Wajah itu yang memang sejak tadi siang aku pikirkan, tapi saat melihatnya, hatiku semakin terasa di cabik - cabik olehnya.
Aku langsung menutup pintu karna dia tak kunjung pergi, namun kedua tangannya menahan pintu. Aku terpaksa membukanya lagi.
"Bagaimana kalau aku dan dia tidak melakukannya.!"
"Kami sama - sama tidak tau apa yang terjadi setelah itu." Jelasnya dengan air matanya yang mulai mengalir. Selama menjalin hubungan dengannya, sekalipun aku tidak pernah membuatnya menangis. Melihatnya berurai air mata, membuat dadaku terasa sesak.
Aku memang masih mencintainya, tapi tidak bisa menerima semua yang terjadi.
"Lalu apa ini.?!" Aku menarik syal yang melingkar di lehernya. Tanda kepemilikan itu masih tercetak jelas di sana dengan warna yang mulai kebiruan.
Benar - benar memuakkan.!!
"Nicho.!!" Dia membentak ku dengan suara yang tercekat. Dia merampas kembali syal yang ada di tanganku, kemudian menutupi bagian lehernya lagi.
"Harus berapa kali aku jelaskan padamu.? Aku yakin kami tidak melakukannya sampai sejauh itu.!"
Aku tersenyum kecut mendengarnya.
"Dan harus berapa kali aku ingatkan kamu untuk tidak keluar malam.?!!" Seruku. Dia langsung terdiam.
"Katakan.?!!" Aku mengguncang keras bahunya
"Katakan harus berapa kali aku memperingatkanmu.?!!" Aku semakin tidak bisa mengendalikan diri. Suaraku semakin meninggi, hal itu membuatnya semakin terisak.
"Kamu yakin kalian tidak melakukannya.?!!" Tanyaku dengan mengangkat dagunya. Dia hanya menganggukkan kepala dengan mata yang terpejam.
"Kalau begitu kita buktikan sekarang,,!" Aku menyeretnya masuk kedalam dan menutup pintu.
"Nicho.! Kamu mau apa.?" Fely berusaha menarik tangannya. Aku tidak memperdulikannya dan terus menyeretnya menuju kamar.
"Braaghkkk.!!!"
Aku membanting kasar pintu kamar. Menyeret Fely ke ranjang dan melemparnya disana. Aku sama sekali tidak menghiraukan teriakan Fely. Aku bahkan tidak bisa memahami dengan jelas apa yang keluar dari mulutnya. Saat ini aku hanya merasakan kekesalan dan amarah yang sudah memuncak.
"Aku akan membuktikan ucapanmu.!" Aku membuka baju dan melemparnya begitu saja. Fely meringkuk di atas ranjang, Aku menarik kakinya hingga membuat badannya kembali terlentang, kemudian menindihnya.
"Hentikan Nicho.!!" Teriaknya. Satu tamparan keras mendarat di pipiku. Tamparan itu seakan menyadarkanku. Fely terlihat sangat kacau di bawah kungkunganku dengan tangis yang tak kunjung mereda.
Aku segera menyingkir dari atas tubuhnya.
"Brengs*k.!!" Aku berteriak sekencang mungkin.
"Cepat pergi.!" Usirku tegas.
Fely menatapku dengan penuh kekecewaan, seperti aku yang juga sangat kecewa padanya. Dia turun dari ranjang dan berlari keluar.
Aku benar - benar sudah gila.!! Aku tidak bisa menahan diri, tidak bisa mengontrol emosiku.
Kehadiran Fely di hadapanmu hanya membuatku semakin tersiksa. Membuatku merasa semakin bodoh.
Setelah memakai baju kembali, aku keluar untuk mengunci pintu utama. Fely sudah tidak ada, begitu juga di lorong apartemen.
Entah bagaimana dia pulang ke apartemennya, aku masih saja khawatir padanya.
Aku memutuskan untuk keluar, setidaknya memastikan jika wanita itu baik - baik saja.
Aku tidak melihatnya selama berada di gedung apartemen, namun setelah sampai si luar, aku melihatnya sedang berdiri di pinggir jalan.
Meski kecewa, tapi aku tetap tidak tega melihatnya sendirian malam - malam seperti ini.
Aku menghentikan langkah saat akan menghampirinya. Sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Kacanya di turunkan, terlihat bertanya pada Fely. Dia mengangguk kemudian masuk ke jok penumpang.
Setidaknya dia sudah aman untuk pulang ke apartemennya.
Udara di luar terasa sejuk. Hati dan pikiranku perlahan mulai membaik saat ini.
Aku berjalan menuju taman. Duduk di sana, menarik nafas dalam untuk membuat pikiranku semakin tenang.
Aku tidak tau, apa aku benar - benar bisa melepaskannya menikah dengan laki - laki itu.?
Tapi aku juga sudah terlanjur kecewa padanya.
Mungkin akan terasa berat untuk merelakannya pergi.
Aku tersenyum miris. Rasanya ingin menertawakan diri sendiri yang mungkin terlalu bodoh. Percuma menjaganya selama bertahun - tahun, lebih mementingkan dirinya daripada kehidupanku sendiri, tapi pada akhirnya aku tidak bisa mendapatkannya. Hidup ini terlalu kejam, atau aku saja yang tidak beruntung.?
Saat ini, setidaknya aku harus menguatkan diri dan hati untuk menjalani kehidupan yang mungkin akan terasa berat kedepannya.
...****...
Jangan lupa tinggalin vote buat yang belum ☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Vera Wilda
Pada akhirnya bapak nya papanya Nicho lah yang menang, dan akan menatap rendah pada Felly , kasihan sebenarnya Felly, udah kelahirannya yg tak d harapkan, tak d restui pacaran SM Nicho, semoga Felly bahagia aja dech Thor...
sebenernya kesel juga sich Felly gak jd SM Nicho, karena pengorbanan Nicho juga besar buat Felly , nasib yg sudah merubah segalanya 🤭😊😊
2023-10-08
3
Rina Widiyanti
kecewa bukan karena diambil paksa tapi lebih kecewa karena tidak didengarkan
2023-01-21
0
Sulaiman Efendy
SEANDAINYA PUN LO GK MLAKUKAN YG LBH JAUH, TPI KONDISI TUBUH LO YG BNYK KISSMARK (CUPANGAN),, TTP SAJA TUBUH LO UDH KOTOR, PANTASKH TUBUH LO YG UDH DIOBOK2, MSH INGIN KAU BRIKN KPD LAKI2 YG TULUS MNCINTAI LO,, LAKI2 BODOH YG MAU BARANG BEKAS ORG LAIN, TRKCUALI STTUS JANDA, MSKI BEKAS, TPI STTUSNYA JELAS, WANITA YG PRNAH MNIKAH,, KLAKUAN LO LBH RENDAH DARI PELACUR,, STELAH APA YG LO LAKUKAN, MSH PNY MUKA LO BRTEMU NICO... NAIF SEKALI...
2022-11-03
0