Bab 15

Nicho Pov

"Kak,,,!!"

Aku menghela nafas. Baru beberapa langkah keluar dari apartemen, sudah disambut oleh suaranya yang selalu menggema di telinga. Aku memilih pura - pura tidak mendengarnya dan terus melangkahkan kaki. Bisa panjang urusannya kalau aku berhenti dan menjawabnya. Dia pasti akan terus menyerocos jika diberi kesempatan untuk bicara. Kepalaku sudah pusing, aku tidak mau semakin pusing karna meladeninya.

"Kak Nicho,,,!!"

Kali ini suaranya lebih kencang, bahkan terdengar derap langkah yang semakin mendekat.

"Kakak pura - pura nggak denger.?"

Aku hanya menoleh, dia sudah terlanjur ada di sampingku setelah berlari mengejar langkahku.

"Gimana kue buatanku.? Apa kakak suka.? Kalo kakak suka, aku bisa membutakannya lagi,,," Dia terlihat antusias meminta pendapatku tentang brownies yang dia berikan padaku kemarin.

Mendengarnya bertanya seperti itu, aku jadi ingat dengan rencanaku yang ingin mengajaknya kerja sama. Kue buatannya itu lebih enak dari dessert di kafe, aku bisa mengubah resepnya dari si cerewet ini. Paling tidak aku harus membeli resepnya agar dia tidak memberikan resep itu pada siapapun.

"Ikut aku,,,!" Aku menarik tangannya dan masuk ke dalam lift. Dia hanya diam dan tidak memberikan protes apapun.

"Ikut kemana kak.? Aku ada janji, aunty sudah menunggu di butik,,," Dia terlihat heran menatapku, kemudian beralih menatap tangannya yang aku genggam.

"Tangan kakak hangat,,," Ujarnya lirih.

Segera ku lepaskan tangannya.

"Apa itu penting.?" Dia hanya mengenyir kuda. Bisa - bisanya mengomentari hal yang tidak penting.

"Tangan kakak hangat tapi sikapnya,,,,"

Aku melotot dan membuatnya langsung terdiam. Anak ini pasti akan bilang sikapku dingin. Perkataan yang dulu juga pernah di lontarkan oleh Fely saat kita baru menjalin hubungan, setelah itu dia mengatakan mulai terbiasa.

Aku menghela nafas, kenapa dada ini masih saja sesak setiap kali mengingatnya.

"Berapa lama di butik.?" Tanyaku tegas. Dia mengerutkan kening, lalu menunjuk dirinya sendiri.

"Aku,,,?" Ujarnya dengan wajah yang seakan tidak tau.

"Kami pikir aku bisa bicara dengan hantu.?!"

"Memangnya ada manusia lain di dalam lift selain kita.?" Mendengar penjelasanku, dia langsung tersenyum malu.

"Aku pernah menonton drama, dua orang berciuman di dalam lift." Gumamnya sembari mendongakkan kepala mengedarkan pandangan.

"Apa disini ada CCTV.?" Dia menatapku setelah selesai memeriksa bagian atas lift.

"Mesum.!" Aku menoyor keningnya menggunakan jari. Bisa - bisanya dia membahas ciuman bersama laki - laki yang baru dia temui 1 minggu lalu.

"Berlagak membahas ciuman tapi takut di seret ke kamar sama kekasihmu itu.!" Sindirku.

Dia menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan, kemudian menunduk dan tidak berkata apapun.

"Berapa lama di butik.?!" Tanyaku lagi.

Dia kembali menatapku tapi hanya sekilas.

"30 menit, atau mungkin kurang."

"Cuma mau fitting gaun saja buat acara pernikahan oppa,,," Jelasnya antusias.

"Aku tidak tanya.!" Sahutku cepat.

"Aku antar dan ikut aku setelah itu,,"

"Memangnya mau kemana kak.?"

"Aku jelaskan nanti kalau sudah sampai di tempat tujuan.!"

Aku menarik tangannya setelah pintu lift terbuka.

"Jangan cepet - cepet kak jalannya." Protesnya sembari menarik tangan dari genggamanku.

"Aku itu sampe harus setengah berlari buat ngimbangin langkah kakak yang lebar itu." Tambahnya lagi. Aku hanya menghela nafas dan memelankan langkah.

"Beri tau aku dulu kakak mau ajak aku kemana.?"

"Kalo nggak ngasih tau, aku nggak mau ikut."

"Udah kayak Dave aja.! Maksa aku buat ikut taunya di bawa ke club.!" Aku melihat wajahnya yang berubah kesal, begitu juga dengan nada bicaranya.

"Club apa yang buka siang bolong begini.?!" Tanyaku. Aku jadi ikut kesal menjawabnya.

"Memangnya aku bilang kakak akan mengajakku ke club.? Aku kan cuma sedang memberi contoh saja."

"Kakak hanya menyuruhku ikut, nggak bilang mau pergi ke mana,,," Sisil menyerocos dengan nada bicaranya yang khas, cerewet dan cepat.

Kalau di pikir - pikir memang benar apa yang dia katakan, lalu kenapa aku tidak memberitahunya dan malah harus berdebat seperti ini.?

Aku menghela nafas sebelum menjawabnya. Buang - buang tenaga berdebat dengannya, harusnya aku katakan saja sejak awal.

"Ikut ke kafe ku. Nanti aku jelaskan disana,,"

Ekspresi wajahnya langsung terlihat kaget.

"Wah,,, kakak punya kafe.? Apa kakak mau ngasih aku makan siang gratis.?" Tanyanya antusias.

"Ya, makan saja sepuasnya.!" Sahut ku cepat. Kalau aku tidak mengijinkannya, pasti akan terjadi perdebatan babak kedua.

Bicara dengannya memang lebih sering membuatku kesal, cerewetnya itu melebihi Jeje. Tapi terkadang kecerewetannya lumayan menghibur.

"Serius.?" Tanyanya lagi. Aku bilang juga apa, meski sudah menyetujuinya, tetap saja dia bersuara.

"Tidak, kamu harus bayar.!" Ketusku dengan mata melotot.

"Ya ampun, buat apa mengajakku ke kafe kakak tapi harus bayar sendiri,," Gumamnya.

Aku memilih diam dam masuk ke dalam mobil, sedangkan dia masuk dengan wajah yang terlihat kesal.

"Diam dan jangan bicara selama berada di jalan.!" Aku memberikan peringatan lebih dulu sebelum dia bersuara, padahal aku tau dia akan berbicara padaku karna sudah membuka mulutnya.

Dia berdecak kesal, tapi benar - benar tidak bersuara dan mengalihkan pandangan ke luar jendela.

Hampir setengah perjalanan, dia sama sekali tidak bicara sesuai yang aku perintahkan. Bisa - bisa dia menurut begitu saja pada orang lain yang baru dia kenal. Tapi bisa - bisa dia memiliki kekasih yang tidak bermoral itu. Tega sekali mau memperko** kekasihnya sendiri.

"Kamu hobby membuat kue.?"

Pertanyaanku membuatnya langsung menoleh, namun wajahnya terlihat datar. Dia hanya mengangguk saja.

"Sejak kapan.?" Aku kembali fokus pada jalan.

"Kamu tidak dengar.?" Tanyaku sambil melirik sekilas ke arahnya. Dia hanya menunjukan kelima jarinya padaku.

"Apa.?!" Tanyaku kesal. Lagi - lagi dia hanya menunjukan jarinya dan semakin mendekatkan ke wajahku.

"Kenapa pakai bahasa isyarat.?! Kamu pikir aku tuli.?!" Geramku kesal.

"Hahahaha,,,,,"

Sialan anak ini, dia malah terbahak - bahak.

"Kenapa kakak berfikir seperti itu.? Tapi benar juga."

Gumamnya masih dengan menahan tawa.

"Bukannya kakak sendiri yang ngelarang aku bicara.? Kenapa sekarang protes.!"

Aku langsung terdiam. Bisa - bisanya aku tidak ingat dengan ucapanku sendiri. Pantas saja dia hanya menunjukan jarinya.

"Terserah kau saja.!"

"Dasar aneh. Kakak yang ngelarang aku bicara, tapi kakak sendiri yang marah,,,"

"5 tahun. Sejak 5 tahun yang lalu aku suka membuat kue." Jelasnya.

"Sejak usiaku masih 16 tahun,,," Ujarnya lagi.

"Aku tidak tanya usia.!"

"Aku hanya bercerita saja.!"

"Kau tidak peduli,,!"

"Siapa yang menyuruh untuk pedu,,," Dia tidak melanjutkan ucapannya saat aku memberikan tatapan tajam.

"Oke,, aku diam lagi." Ucapnya pasrah. Dia kembali diam dan membuang pandangan.

Suasana di mobil kembali hening.

"Oppa baru datang rupanya,,," Sisil menatap ke butik saat aku baru akan membelokkan mobil ke butik yang dia maksud. Mataku reflek menatap ke sana. Laki - laki itu dan Fely baru saja keluar dari mobil.

Aku melihat tangan laki - laki itu yang berusaha menggandeng tangan Fely, tapi langsung di tepis olehnya.

Aku hanya tersenyum kecut, miris melihat kelakuan mereka yang sama - sama tidak memikirkan akibatnya karna mengadakan party dan datang ke party yang tidak berguna itu.

"Married by accident, sepertinya akan sulit di jalani." Gumam Sisil setelah dua orang itu masuk kedalam butik.

"Cepat turun,," Ujarku datar.

"Kakak nggak mau ikut ke dalam.?"

Aku kembali memberikan tatapan tajam padanya karna mengajakku ikut masuk ke butik itu.

Kalau saja dia tau hubunganku dengan Fely, pasti akan memintaku untuk tetap menunggu di mobil.

"Oke aku turun sekarang,,," Dia bergegas turun mobil.

"Aku bisa minta fitting lebih dulu, biar calon pengantin yang belakangan. Pasti mereka lama Fittingnya,,," Jelasnya lalu menutup pintu.

...*****...

Sudah hari senin aja, jangan lupa VOTE yah 🥰

Maaf kemaren sibuk, besok juga jadwal padat🙏.

Maaf kalo nanti gak bisa up. Tapi di usahain bikin kalo kuat begadang nanti malem. 😁

Terpopuler

Comments

Ananda

Ananda

hhhhh

2022-10-31

1

Ananda

Ananda

🤣🤣🤣🤣

2022-10-30

0

🌷Pandan Wangi🌷

🌷Pandan Wangi🌷

ngakak baca kelakuan sisil😂😂😂

2022-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Ekstra part
104 Prolog
105 Bab 1
106 Bab 2
107 Bab 3
108 Bab 4
109 Bab 5
110 Bab 6
111 Bab 7
112 Bab 8
113 Bab 9
114 Bab 10
115 Bab 11
116 Bab 12
117 Bab 13
118 Bab 14
119 Bab 15
120 Bab 16
121 Novel othor (Mampir Ya)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Ekstra part
104
Prolog
105
Bab 1
106
Bab 2
107
Bab 3
108
Bab 4
109
Bab 5
110
Bab 6
111
Bab 7
112
Bab 8
113
Bab 9
114
Bab 10
115
Bab 11
116
Bab 12
117
Bab 13
118
Bab 14
119
Bab 15
120
Bab 16
121
Novel othor (Mampir Ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!