Bab 7

Nicho menggeliat, tidur nyenyak nya terusik ketika mendengar ponselnya yang terus berdering. Masih dalam keadaan mata yang terpejam, tangannya berusaha mengambil ponsel dengan cara meraba. Merabanya dengan mengikuti sumber suara karna dia lupa kapan terakhir menaruh ponselnya saat akan tidur semalam.

"Ya hallo.!" Serunya setelah sambungan telfon terhubung.

"Buset.!! Parah banget lu jam segini baru bangun.!" Teriak seseorang dari seberang sana. Dia tentu saja bisa menebak kalau Nicho baru bangun, karna sudah belasan kali dia berusaha menghubungi Nicho tapi tidak ada jawaban, ditambah dia baru saja mendengar suara Nicho yang serak, khas orang yang baru bangun tidur.

Perlahan Nicho membuka matanya. Dia mengarahkan ponsel ke depan wajahnya untuk melihat jam. Rupanya sudah pukul 11 siang.

"Ganggu tidur gue aja lu.!" Protes Nicho kesal.

"Ngapain nelpon.?!" Tanya Nicho malas.

"Wahh kebangetan lu Nich.! Yang kayak begini mau jadi CEO.?" Ledeknya.

"Kapan ke cafe.?! Buruan cek kelengkapannya, gue nggak mau Terima protesan dari lu ya kalo besok pas opening ada yang kurang."

Nicho menghela nafas kasar. Dia sampai mengabaikan pekerjaan penting hanya karna terus memikirkan kisah percintaannya. Memikirkan wanita yang tidak mau mendengarkan nasehatnya dan pada akhirnya membuatnya terluka.

"2 jam lagi gue kesana.!" Tegas Nicho.

"Apa.?!! 2 jam lagi.?!"

Nicho langsung mematikan sambungan telfonnya sebelum temannya itu kembali mengajukan protes.

Meletakkan ponsel di atas nakas, Nicho bangun dan duduk di sisi ranjang dengan kaki panjangnya yang menjuntai ke lantai. Dia masih mengumpulkan kesadarannya setelah bangun dari tidurnya yang cukup panjang. Berkali - kali mengusap kasar wajah dan rambutnya.

Dia masih saja menyayangkan kejadian itu. Juga menyangkan sikap Mama Grace yang seolah mempersulit niat baiknya untuk menikahi Fely.

Kalau saja dia tau hal buruk itu akan menimpa Fely, mungkin dia tidak akan mendengarkan Mama Grace dan tetap menikahi Fely sesuai dengan rencana sudah dia siapkan jauh - jauh hari.

Rasa kekecewaan Nicho lebih besar di banding rasa sakit hatinya.

Nicho beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Dia harus membuat sarapan yang tertunda sekaligus makan siang. Perutnya sudah terasa perih. Semalam dia hanya makan sedikit karna terganggu oleh perdebatan yang terjadi antara Sisil dan kekasihnya.

Sampainya di dapur, Nicho mengambil 4 lembar roti. Dia juga mengeluarkan selada, tomat dan potongan daging dari dalam kulkas.

Hanya ada bahan makan untuk membuat sandwich yang bisa dia makan untuk mengisi perutnya.

Kalau saja Mama Grace tidak bersikeras meminta restu dari Papa Alex, mungkin saat ini Fely sedang memasak makanan untuknya.

Mama Grace tau betul kalau Papa Alex sangat menentang hubungan Nicho dan Fely, dan akan butuh waktu lama untuk meminta restu darinya.

Sedangkan Nicho sudah mempersiapkan pernikahannya dengan Fely. Berharap dia bisa menikahi Fely secepatnya meski belum mendapatkan restu dari Papa Alex.

Nicho yakin, restu Papa Alex akan mereka dapatkan seiring berjalannya waktu.

Tapi jika sudah seperti ini, Papa Alex pasti akan semakin menentang hubungannya.

Suara bel menghentikan aktifitas Nicho sekaligus lamunannya. Dia belum bisa berhenti untuk memikirkan hal itu. Terus saja muncul dalam benaknya.

Dia bejalan cepat untuk membukakan pintu, berfikir kalau temannya yang datang.

"Udah gue bilang.! 2 jam lagi.!" Bentak Nicho sembari membuka pintu.

Sisil mengerutkan keningnya.

"Apanya yang 2 jam.?" Tanyanya.

"Kau.!" Seru Nicho sembari menunjuk wajah Sisil. Dia mendengus kesal begitu tau wanita itu lagi yang muncul di hadapannya.

Sisil tersenyum lebar, deretan giginya rapi terlihat cantik.

"Mau apa kamu.?!" Ketus Nicho sinis.

Sisil langsung mencebikkan bibirnya.

"Jangan galak - galak kak." Protesnya.

"Emang sih orang capek kalo galak masih bisa ketutup galaknya, tapi tetep aja ngeselin." Jelas Sisil cuek. Nicho melotot tajam, wanita di depannya seperti ingin di makan hidup - hidup.

"Mau ngapain.? Aku sibuk.!" Nicho terlihat malas menanggapi celotehan Sisil yang hanya membuat telinganya sakit.

"Mau ngasih ini,,," Sisil menyodorkan sepiring spaghetti pada Nicho. Dia terus tersenyum meski Nicho ketus dan terlihat tidak mengharapkan kehadirannya.

Nicho menerimanya dengan menarik kasar piring itu.

"Makasih.!" Ucapnya datar tanpa menatap Sisil, dia masuk kedalam dan hendak menutup pintu. Namun tangan Sisil menahannya, hal itu membuat Nicho berdecak kesal.

"Apa lagi.?!" Geramnya.

"Aku belum tau nama kakak,,," Ujar Sisil. Dia menjulurkan tangannya, berharap Nicho mau memperkenalkan diri.

"Apa pentingnya.?" Tanya Nicho cuek. Sisil mendengus kesal.

"Memangnya harus ada kepentingan baru boleh berkenalan.? Kita kan tetanggaan,," Celetuk Sisil.

Dia tidak menyerah meski Nicho terlihat alot untuk memperkenalkan dirinya.

"Berisik banget.! Pulang sana.!" Usir Nicho lagi sembari mendorong bahu Sisil.

Wanita di depannya itu benar - benar menyebalkan. Dia selalu saja membuat moodnya semakin memburuk.

"Aku nggak akan pergi kalau belum tau nama kakak." Sisil menyelonong begitu saja kedalam apartemen Nicho.

"Heh.! Mau ngapain kamu.?!" Teriak Nicho. Dia terlihat syok melihat Sisil masuk begitu saja kedalam apartemennya. Sama sekali tidak ada rasa takut untuk masuk kedalam apartemen laki - laki yang belum dia kenal.

Nicho langsung menyusul Sisil, wanita itu dengan santainya duduk di sofa.

"Bagus interiornya,," Gumamnya sembari mengedarkan pandangan ke setiap sudut ruang tamu.

"Kakak tinggal sendiri disini.?" Tanya setelah puas melihat interior mewah di ruang tamu Nicho.

"Siapa yang ngijinin kamu masuk dan duduk seenaknya.?! Keluar.!" Bentak Nicho.

"Nih,, bawa sekalian spaghetti nya.!" Nicho menarik tangan Sisil agar berdiri, dia memberikan kembali spaghetti itu pada Sisil.

"Cuma karna pengen tau nama seseorang, kamu sampai berani masuk ke apartemen laki - laki yang baru kamu liat beberapa kali.?!" Seru Nicho.

"Apa kamu nggak takut.? Aku bisa saja berbuat sesuatu padamu.!" Ujarnya lagi.

"Kakak bukan orang jahat, kenapa harus takut." Sahut Sisil enteng.

"Kalau kakak punya niat jahat pada seseorang, tidak mungkin malam itu menolongku." Tambahnya lagi. Sisil berdiri, dia meletakan piring itu di atas meja.

"Aku hanya ingin tau saja nama kakak. Nggak masalah kalau nggak mau ngasih tau."

"Spaghetti itu aku buat spesial untuk kakak karna sudah menolongku." Sisil tersenyum tulus.

"Makasih banyak,," Ucapnya sembari membungkukan badan, kemudian berlalu dari hadapan Nicho.

"Nicholas.!!" Seru Nicho sebelum Sisil keluar dari apartemennya. Mata Sisil berbinar dengan mulut yang terbuka. Dia sangat bahagia hanya karna mengetahui nama laki - laki tampan itu. Laki - laki yang wajahnya sangat mirip dengan idolanya yang bertahun - tahun dia khayalkan.

Sisil berbalik badan. Dia tersenyum lebar pada Nicho kemudian pergi dan terdengar teriakan kegirangan. Sudah pasti itu suara Sisil yang terlampau bahagia karna berhasil mengetahui nama Nicho.

Nicho menggelengkan kepalanya dengan seulas senyum yang mengembang. Tadinya dia tidak berniat untuk memberitahukan namanya pada Sisil, tapi melihat raut wajahnya yang menyedihkan, sama seperti Jeje ketika sedang merengek padanya, Nicho jadi merasa tidak tega.

Dia menghela nafas, mengambil spaghetti itu dan membawanya ke dapur. Dia tidak suka spaghetti, tapi terpaksa menerimanya untuk menghargai Sisil.

Terpopuler

Comments

nila

nila

owh ternyata misteri sepageti yang di mkn jeje dri sisil to..

2023-01-23

2

Niknik

Niknik

Ibunya Fely ini juga aneh bgt seh, anaknya dilamar baik2 buat dinikahin buat dijagain malah gak dibolehin, tp anaknya kelayapan malam2 party malah dibiarin...orang tua gemblung! syukurin lah nasibnya jd sama kaya lu...makanya jd ortu jgn terlalu egois lah! kesel bgt aku tuh!

2022-08-25

0

Nur Evida

Nur Evida

maaf thor Nicho ini kakaknya jeje yg di my sugar ( jenifer Alexander) baru nyambung saya ama ceritanya karena inggat ama papa Alex yg gak suka ama Feli di kisah my sugar, lanjut thor saya suka ama karyamu

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Ekstra part
104 Prolog
105 Bab 1
106 Bab 2
107 Bab 3
108 Bab 4
109 Bab 5
110 Bab 6
111 Bab 7
112 Bab 8
113 Bab 9
114 Bab 10
115 Bab 11
116 Bab 12
117 Bab 13
118 Bab 14
119 Bab 15
120 Bab 16
121 Novel othor (Mampir Ya)
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Ekstra part
104
Prolog
105
Bab 1
106
Bab 2
107
Bab 3
108
Bab 4
109
Bab 5
110
Bab 6
111
Bab 7
112
Bab 8
113
Bab 9
114
Bab 10
115
Bab 11
116
Bab 12
117
Bab 13
118
Bab 14
119
Bab 15
120
Bab 16
121
Novel othor (Mampir Ya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!