Bertemu Pria Asing.

"Siapa kau?" tanya Seina dengan tatapan menyelidik.

"Panggil saja aku Zachry," jawab pria itu, santai.

"Baiklah, Za..aaah…"

"Bukan Zah, melainkan Zach," ralat Zachry.

"Za..Zach?"

"Zachry, Z-A-C-H-R-Y." Zachry mengeja namanya sendiri.

"Oke, Zach...Zach..ry..yyy, nama kamu begitu sulit aku merangkainya," ucap Seina, jujur.

Zachry terkekeh.

"Kau baru saja mengenalku, makanya kau bilang seperti itu," desis Zachry

"Namamu memang sulit!" bantah Seina.

Zachry menarik napas lalu tersenyum samar pada gadis di sebelahnya.

"Tapi, orang-orang yang mengenalku tidak mengatakan demikian," balas Zachry, cepat.

"Apa aku hanya saja yang bilang namanya susah?" tanya Seina dalam batin.

"Mungkin kamu baru mengenalku, kalau sudah kenal benar maka huruf-huruf namaku tidak akan sulit kau eja," lanjutnya sembari menikmati wajah cantik Seina.

'Deg.' entah mengapa jantung Seina serasa berhenti berdetak saat mata elang itu menatapnya, dalam.

"Ada apa ini?" batinnya sambil menghindari tatapan itu beringsut pada yang lainnya.

"Benarkah?" selidiknya masih melihat ke arah lainnya.

"Fuih! sebenarnya, aku dulu juga sulit mengeja namaku sendiri untuk pertama kalinya," terawang Zachry ke masa lalunya dengan wajah serius lalu tersenyum geli.

Seina menatap balik pria misterius di sampingnya dengan tatapan heran.

"Lama kelamaan itu tidak lah terlalu sulit, ada sebuah atau beberapa nama yang jauh lebih sulit dari namaku begitu kedua orang tuaku mengatakan saat aku mengeluh tentang nama yang mereka berikan padaku," desisnya lagi.

"Nama yang kedua orang tuamu berikan sangatlah bagus, walaupun gak terlalu bagus, sudah sepatutnya kita menghargai nama yang mereka berikan pada kita, seandainya mereka tidak memberikan mungkin kamu gak akan bernama," sahut Seina panjang lebar.

"Bener juga." Zachry manggut-manggut mencerna perkataan Seina."Oh..iya, tapi aku belum juga mengenal namamu, siapa namamu?" tanyanya, penasaran.

"Kamu cukup panggil aku Seina atau boleh juga panggil aku Sein," jawab Seina.

"Oh…baiklah, Sein bolehkah aku mengajakmu ke suatu tempat?" tanya Zachry menawarkan.

"Maafkan aku, Zachry sekarang ini aku lagi tidak bisa, aku lagi sibuk saat ini," tolak Seina, hati-hati.

Seina menatap wajah Zachry yang diselimuti mendung.

"Gak apa-apa, aku mengerti." Seina tersenyum puas.

"Lain waktu kau bisa mengajakku," hibur Seina yang tak sengaja memegang tangan Zachry.

Zachry terkejut dia seperti kesetrum saat tangannya dipegang oleh gadis yang baru dia kenal dan jantungnya seraya berdetak dengan cepat.

"Astaga! maaf," ucap Seina, lirih sambil menarik tangannya.

"Gak apa-apa."

Seina jadi malu dan ciut ingin rasanya dia menenggelamkan wajahnya ke lautan terdalam sedangkan Zachry tersenyum menggoda.

"Wangimu, aku akan menyimpannya," bisiknya menggoda.

Seina terkejut dan mendelik ke arah Zachry. Namun, Zachry hanya meliriknya dengan santai.

"Aku sudah pacar," aku Seina, ketus.

"Oh..iya, mengapa pacarmu gak ikut bersamamu?" selidik Zachry.

"Dia lagi sibuk," jawab Seina, datar

"Iya, dia sibuk dengan selingkuhannya," jerit batinnya.

"Dia sibuk apa?" Seina mendelik lagi.

"Itu bukan urusanmu!" bantahnya.

"Oke…oke, baiklah Nona aku tidak akan memaksamu," sahut Zachry dengan mengangkat kedua tangannya.

"Bagus deh," gumamnya.

"Apa?!"

"Maaf, aku gak bisa berlama-lama di sini, karen aku harus kembali bekerja." Seina mengalihkan pertanyaan Zachry.

"Oh…begitu ya? kapan-kapan, bisakah kita mengobrol kembali?" tanya Zachry sebelum Seina pergi.

"Tapi, aku gak janji," jawab Seina, cepat.

"Aku akan menunggumu, Sein!" seru Zachry saat Seina sudah menjauh, Seina hanya melambaikan tangannya…Acuh.

Setelah kepergian Seina…

"Gadis yang aneh," gumam Zachry, heran."Tapi aku suka," akunya sambil tertawa kecil.

Zachry begitu banyak mengenal wanita, ditambah wajahnya yang tampan dengan tubuh yang tinggi dan tegap semua wanita tak bisa berhenti mengejarnya, tapi dengan wanita yang satu ini…Pertama kali dia melihatnya dan pertama kali ada seorang wanita menolaknya.

Tentu saja wanita itu membuatnya penasaran dan ingin mengenalnya lebih dalam lagi.

Perusahaan Derafa.

"Pak Efron, ini data Perusahaan yang anda minta," ungkap Mahmud menyerahkan file pada atasannya.

Lalu, Efron membacanya dengan teliti dan seksama data Perusahaan tersebut.

"Baiklah, semuanya sudah lengkap dan sempurna," sahut Efron, dingin sambil menandatangani data tersebut.

Setelah itu…

"Terima kasih,Pak," ucap Mahmud, membungkuk setelah mendapat tanda tangan atasannya.

"Oh…iya, apa jadwal kita selanjutnya?" tanya Efron, datar.

"Kira-kira jam sepuluh ada kedatangan tamu untuk mempromosikan produknya ke Perusahaan kita,Pak," jawab Mahmud, lugas.

"Berapa orang, tamunya?"

"Dua orang, Pak."

"Produk apa yang mereka promokan?" tanya Efron.

"Katanya sih berhubungan dengan Sanitari."

Oh!" Efron manggut-manggut.

"Ada lagi, Pak?"

"Hmmm…sepertinya, tidak." Efron melirik arloji di tangannya, jam menunjukkan pukul tujuh seperempat.

"Masih lama," gumamnya dalam batin.

"Antar aku ke Perpustakaan terkenal di kota ini," titah Efron, kemudian.

"Siap,Pak," sahut Manmud tanpa membantah.

"Apa namanya?"

"Perpustakaan Sien,Pak Perpustakaan itu memang perpustakaan termewah dan termansyur tidak hanya sejabotabek melainkan di seluruh Nusantara," jawab Mahmud sekaligus menerangkan.

"Luar biasa, aku penasaran seperti apa arsitektur bangunannya?"

"Arsitek bangunannya sangat bagus,Pak, saya jamin anda tidak akan kecewa."

"kalau begitu, antar aku ke sana sekarang juga." Efron tidak sabar.

"Baik,Pak."

Di Rumah Sakitxxx

"Dok, apa penyakit saya ini tidak ada harapan lagi untuk disembuhkan?" desis Rilan.

"Sebenarnya, penyakit kamu ini tidak akan bisa disembuhkan, Rilan kecuali…"

"Kecuali apa, Dok?" kejar Rilan.

Dokter Justin yang menangani Rilan mengembuskan napasnya…Berat.

"Katakan!" ucap Rilan, tegas.

"Ada yang mau mendonorkan otaknya kepadamu dan perjuanganmu melawan penyakit kronismu itu," jawab Dokter Justin.

Mendengar jawaban Dokter Justin, Rilan seperti tersentak dia mengingat sang kekasih, Seina dia memang tidak memberi tahu Seina tentang penyakitnya itu agar wanitanya itu tak bersedih dan dia lebih memilih dibenci oleh Seina dari pada membuat Seina terpuruk akan penyakitnya.

"Astaga!bagaimana kalau Seina tahu tentang penyakitku?!bagaimana kalau dia…?akh…hhhh, tida.…aaaaaak! aku gak akan rela mengobarkan dirinya untukku, biarkan saja aku berjuang melawan penyakitku ini walau akhirnya aku kalah," pekik Rilan dalam hati sambil menggeleng-menggeleng kepala.

"Ada apa,Rilan?" Dokter Justin, cemas.

"Ssya tidak ingin orang lain berkorban untuk saya, Dok biarkan saja saya memperjuangkan sendiri untuk melawan penyakit ini walaupun akhirnya harus kalah," ucap Rilan, meyakinkan dengan suara yang serak.

Dokter Justin terenyuh.

"Baiklah, kalau itu yang kamu mau, semoga perjuanganmu tidak sia-sia."

"Terima kasih,Dok," ucap Rilan, lirih.

"Apa kepalamu masih sakit?"

"Sedikit, Dok."

"Istirahatlah, akhir-akhir ini kau tidak tidur karena selalu mengeluh sakit di kepalamu," titah Dokter Justin.

"Baik,Dok."

"Sini, aku periksa."

Di Perpustakaan Sien…

Dengan serius Efron memandang takjub Perpustakaan yang katanya termewah.

"Mahmud benar, bangunan Perpustakaan ini begitu mewah," serunya dalam hati, puas.

Efron naik eskalator untuk mencari buku yang dia cari, karena kata penjaga buku di bawah buku yang dia cari ada di atas sebelah kanan.

"Tempat ini nyaman," gumam Efron, lagi.

Setelah sampai...

Efron menekan tombol dinding dengan kelima jarinya, lalu terbuka lah dinding itu secara perlahan dan memperlihatkan ruang baca yang cozy.

Lagi-lagi Efron dibuat takjub, tapi seperti biasa dia harus menjaga wibawa.

Efron masuk, tapi tiba-tiba secara tidak sengaja dia beradu mata dengan seorang wanita.

"Cantik," pujinya dalam hati.

Dia menatap wanita itu dengan tatapan dingin agar wanita itu tak mendekatinya, tapi tak dia duga wanita itu mengacuhkannya dia kembali meneruskan perjalanannya ke tempat.lain.

"Apa?! dia, mengacuhkanku?siapa dia?" pikir Efron, heran.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

jaran goyang

jaran goyang

🙏🙏🙏 𝑒𝑎 ... 1 𝑏𝑎𝑏 𝑡𝑢 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑔𝑘... 𝑡𝑢𝑗𝑢𝑎𝑛 1 𝑜𝑟𝑔 𝑧 𝑦𝑔 𝑑𝑖 𝑐𝑟𝑡 𝑘𝑛...
𝑗𝑔𝑛 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑔𝑛... 𝑗𝑑 𝑝𝑢𝑠𝑖𝑔 𝑎𝑞 𝑏𝑐 𝑛𝑦...
𝑠ℎ𝑟𝑠 𝑛𝑦 𝑘𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑙𝑏ℎ 𝑏𝑦𝑘... 𝑏𝑘𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑚𝑏𝑛𝑡 𝑦𝑔 𝑏𝑦𝑘

2023-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Efron.
2 Tagihan Setinggi Langit.
3 Kembali ke Perusahaan.
4 Tidak Menerima Sampah.
5 Kedatangan Teman Lama
6 Preman Kelas Teri yang Sok Berkuasa
7 Salah Menggertak Orang
8 Mungkin Lagi Sibuk.
9 Gak Usah Diungkit Lagi
10 Memberantas Manager Nakal.
11 Memberantas Manager Nakal 2
12 Tak Ada Penyesalan.
13 Tidak Ada Gunanya.
14 Aku Tidak Sanggup.
15 Keputusan Papa.
16 Bertemu Pria Asing.
17 Wanita Aneh.
18 Mantanku
19 Terkejut.
20 Penggelaoan Uang Perusahaan.
21 Penggelapan Uang Perusahaan 2
22 Orang Kepercayaan.
23 Demi Cinta.
24 Bercanda.
25 Sambutan Hangat.
26 Kedatangan Nesya
27 Kebingungan Rilan.
28 Gengsi
29 Jumlah Tamu yang Fantastis.
30 Warisan untuk Zachry
31 Nostalgia
32 Ketahuan
33 Kamu Ada di Mana?
34 Kedatangan Zachry
35 Kabar Duka Untuk Rilan
36 Kepulangan Efron yang Penuh Kejutan
37 Ngomong Serius.
38 Ternyata Pria Culun Itu..
39 Kejahatan di Balik Samaran 1
40 Kejahatan di Balik Samaran 2
41 Menguji.
42 Ingin Tahu Kabar Perusahaan.
43 Bertemu Teman Lama di Perusahaan.
44 Bukannya Tidak Percaya.
45 Kau Menjebakku!
46 Mencapai Target.
47 Seorang Wanita yang Mati Tergantung.
48 Belum Siap.
49 Mantan Istri.
50 Atas Nama Pak Nano Suriyat.
51 Buat Ulah.
52 Tukang Bersih-bersih.
53 Kamu Gak Berhak.
54 Baru Selesai.
55 Mencari Cinta Sejati.
56 Calon.
57 Siapa yang Melakukannya?
58 Cuma Mimpi.
59 Akar Kejahatan.
60 Senyuman.
61 Mencari Mati.
62 Memutar Balikan Fakta.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Efron.
2
Tagihan Setinggi Langit.
3
Kembali ke Perusahaan.
4
Tidak Menerima Sampah.
5
Kedatangan Teman Lama
6
Preman Kelas Teri yang Sok Berkuasa
7
Salah Menggertak Orang
8
Mungkin Lagi Sibuk.
9
Gak Usah Diungkit Lagi
10
Memberantas Manager Nakal.
11
Memberantas Manager Nakal 2
12
Tak Ada Penyesalan.
13
Tidak Ada Gunanya.
14
Aku Tidak Sanggup.
15
Keputusan Papa.
16
Bertemu Pria Asing.
17
Wanita Aneh.
18
Mantanku
19
Terkejut.
20
Penggelaoan Uang Perusahaan.
21
Penggelapan Uang Perusahaan 2
22
Orang Kepercayaan.
23
Demi Cinta.
24
Bercanda.
25
Sambutan Hangat.
26
Kedatangan Nesya
27
Kebingungan Rilan.
28
Gengsi
29
Jumlah Tamu yang Fantastis.
30
Warisan untuk Zachry
31
Nostalgia
32
Ketahuan
33
Kamu Ada di Mana?
34
Kedatangan Zachry
35
Kabar Duka Untuk Rilan
36
Kepulangan Efron yang Penuh Kejutan
37
Ngomong Serius.
38
Ternyata Pria Culun Itu..
39
Kejahatan di Balik Samaran 1
40
Kejahatan di Balik Samaran 2
41
Menguji.
42
Ingin Tahu Kabar Perusahaan.
43
Bertemu Teman Lama di Perusahaan.
44
Bukannya Tidak Percaya.
45
Kau Menjebakku!
46
Mencapai Target.
47
Seorang Wanita yang Mati Tergantung.
48
Belum Siap.
49
Mantan Istri.
50
Atas Nama Pak Nano Suriyat.
51
Buat Ulah.
52
Tukang Bersih-bersih.
53
Kamu Gak Berhak.
54
Baru Selesai.
55
Mencari Cinta Sejati.
56
Calon.
57
Siapa yang Melakukannya?
58
Cuma Mimpi.
59
Akar Kejahatan.
60
Senyuman.
61
Mencari Mati.
62
Memutar Balikan Fakta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!