Gak Usah Diungkit Lagi

Seina tersenyum pahit saat Ifna, Kakaknya menanyakan tentang Rilan kekasihnya bukan! Tapi mantannya, ya...Rilan kekasihnya itu adalah pria tidak setia, dia tega berselingkuh dengan wanita lain.

"Sein?" Panggil Ifna, lembut.

"I...iya Kak." Seina gugup.

Ifna menggeleng dan tersenyum kecil.

"Kak Ifna mau makan apa?" Tanya Seina berusaha mengalihkan pertanyaan Ifna.

Ifna menggeleng."Gak usah,Sein, sudah kenyang tadi sudah makan di kantor." Jawab Ifna.

"Oh..."

"Oh...iya....tadi pertanyaanku belum kamu jawab." Sanggah Ifna.

"Yang mana ya?" kilah Seina.

"Hadeuh." Ifna frustasi."Tentang Rilan, cowok kamu itu, sekarang dia di mana?"

"Oh...Rilan?"

"Siapa lagi?"

Kenapa Kakak tiba-tiba nanyain kabar Rilan?" Tanya Seina, dongkol.

Ifna menghela napas panjang.

"Cemburu ya?" Goda Ifna.

"Eng...enggak kok." Jawab Seina, gugup.

Ifna berdiri lalu memeluk erat sang Adik, Seina hanya terdiam.

"Mana mungkin, aku tega merebut pacar Adikku, dia kan Adikku juga." Ucap Ifna.

Seina tersenyum masam.

"Sekarang sudah bukan lagi." Balas Seina.

"Bukan?" Ulang Ifna meregangkan pelukannya mengkerutkan dahinya.

Seina mengangguk lemah.

"Ada apa dengan kalian?!"

"Sudahlah, Kak gak usah diungkit lagi, anggap saja dia sudah gak ada."

"Mengapa Seina jadi berubah? Biasanya setiap aku tanya tentang Rilan, dia selalu memuji prianya itu tapi sekarang...." Batin Ifna.

"Ya...sudah." Ifna mengalah. "Akhir-akhir ini cafe kamu selalu ramai ya, sudah ada kemajuan rupanya." Pujinya.

"Begitulah, Kak ini karena berkat dorongan semangat dari Kakak." Balas Seina.

"Gak usah ngomong begitu, ini karena semangat kamu yang gak putus."

"Terima kasih, Kak."

"Iya."

"Rilan sama Seina, ada apa ya? Tapi percuma menanyakan itu pada Seina karena dia berusaha menghindarinya, aku coba tanyakan ini pada Siena." Putus Ifna lagi..lagi dalam batin.

"Jangan lupa bersyukur dan perbanyak lah berbagi." Ifna memberi wejangan.

"Iya Kak aku gak lupa itu."

"Bagus." Ujar Ifna sambil menyeruput coffee latte nya.

Beberapa menit kemudian...

"Sein, aku pamit dulu ya mau lanjut ke perpustakaan Siena lain waktu aku ke sini lagi."

"Iya, Kak terima kasih sudah nengokin cafe aku." Ucap Seina, tulus sambil mengantar sang Kakak sampai ke depan pintu cafe.

"Sama-sama." Balas Ifna.

Lalu Ifna mengeluarkan androidnya untuk memanggil Gojek.

Beberapa menit kemudian si Abang gojek pun datang menghampiri Ifna setelah itu Ifna melambaikan tangan pada Seina.

"Mengapa akhir-akhir ini keuangan perusahaan kita semakin menurun?" Tanya Rangga pada Tama sang sekretaris dengan wajah tegang.

"Saya juga tidak tahu, Pak yang saya tahu manager bagian keuangan telah menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi Pak." Jawab Tama, memelas.

"Apa?! Ada juga yang seperti itu?!" Rangga menggebrak mejanya pertanda amarah yang membuat Tama terlonjak kaget.

"Hal seperti ini baru kamu laporkan padaku!" Ucapnya dengan nada tinggi matanya menatap tajam ke arah sang sekretaris.

"Ma..maafkan saya, Pak." Sesal Tama.

"Pantas saja perusahaan diambang ketepurukan, karena itu?" Geram Rangga.

"Bukan hanya itu, Pak." Ralat Tama.

"Apa lagi?!" Rangga tak sabar.

"Manager keuangan itu meminta komisi para pegawai yang baru melamar kerja setiap pelamar harus membayar dia lima ratus ribu rupiah kalau gak ada, dia menjadi pelayan si manager itu." Ungkap Tama.

Bra..aaaak!…

"Kurang ajar!"

"Jadi, apa yang akan anda lakukan?" Tanya Tama ingin tahu.

Sejenak Rangga berpikir, lalu…

"Aku akan masuk ke dalam sana dan menyamar sebagai pelamar kerja, aku akan membuat wajahnya tercoreng." umpat Rangga.

"Apa perlu saya temani, Pak?"

"Kamu antar saya ke sana sampai batas halaman Perusahaan saja setelah itu biar saya sendiri masuk ke dalamnya." Titah Rangga.

"Baik, Pak."

"Ada lagi Pak?"

"Oh...iya, tolong ambilkan aku jaket buruh di loker perusahaan." Pinta Rangga.

"Siap Pak."

Tama pun mengambil jaket buruh di loker dan beberapa menit kemudian.

"Ini Pak., jaketnya." Tama menyerahkan jaket itu.

"Baik letak kan saja di mejaku." Perintah Rangga.

Tama menurut.

"Oh...iya...Pak, untuk apa Bapak memakai jaket itu?" Tanya Tama, cemas.

Bersambung.

Terima kasih ya teman2 atas like dan comments nya

Episodes
1 Efron.
2 Tagihan Setinggi Langit.
3 Kembali ke Perusahaan.
4 Tidak Menerima Sampah.
5 Kedatangan Teman Lama
6 Preman Kelas Teri yang Sok Berkuasa
7 Salah Menggertak Orang
8 Mungkin Lagi Sibuk.
9 Gak Usah Diungkit Lagi
10 Memberantas Manager Nakal.
11 Memberantas Manager Nakal 2
12 Tak Ada Penyesalan.
13 Tidak Ada Gunanya.
14 Aku Tidak Sanggup.
15 Keputusan Papa.
16 Bertemu Pria Asing.
17 Wanita Aneh.
18 Mantanku
19 Terkejut.
20 Penggelaoan Uang Perusahaan.
21 Penggelapan Uang Perusahaan 2
22 Orang Kepercayaan.
23 Demi Cinta.
24 Bercanda.
25 Sambutan Hangat.
26 Kedatangan Nesya
27 Kebingungan Rilan.
28 Gengsi
29 Jumlah Tamu yang Fantastis.
30 Warisan untuk Zachry
31 Nostalgia
32 Ketahuan
33 Kamu Ada di Mana?
34 Kedatangan Zachry
35 Kabar Duka Untuk Rilan
36 Kepulangan Efron yang Penuh Kejutan
37 Ngomong Serius.
38 Ternyata Pria Culun Itu..
39 Kejahatan di Balik Samaran 1
40 Kejahatan di Balik Samaran 2
41 Menguji.
42 Ingin Tahu Kabar Perusahaan.
43 Bertemu Teman Lama di Perusahaan.
44 Bukannya Tidak Percaya.
45 Kau Menjebakku!
46 Mencapai Target.
47 Seorang Wanita yang Mati Tergantung.
48 Belum Siap.
49 Mantan Istri.
50 Atas Nama Pak Nano Suriyat.
51 Buat Ulah.
52 Tukang Bersih-bersih.
53 Kamu Gak Berhak.
54 Baru Selesai.
55 Mencari Cinta Sejati.
56 Calon.
57 Siapa yang Melakukannya?
58 Cuma Mimpi.
59 Akar Kejahatan.
60 Senyuman.
61 Mencari Mati.
62 Memutar Balikan Fakta.
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Efron.
2
Tagihan Setinggi Langit.
3
Kembali ke Perusahaan.
4
Tidak Menerima Sampah.
5
Kedatangan Teman Lama
6
Preman Kelas Teri yang Sok Berkuasa
7
Salah Menggertak Orang
8
Mungkin Lagi Sibuk.
9
Gak Usah Diungkit Lagi
10
Memberantas Manager Nakal.
11
Memberantas Manager Nakal 2
12
Tak Ada Penyesalan.
13
Tidak Ada Gunanya.
14
Aku Tidak Sanggup.
15
Keputusan Papa.
16
Bertemu Pria Asing.
17
Wanita Aneh.
18
Mantanku
19
Terkejut.
20
Penggelaoan Uang Perusahaan.
21
Penggelapan Uang Perusahaan 2
22
Orang Kepercayaan.
23
Demi Cinta.
24
Bercanda.
25
Sambutan Hangat.
26
Kedatangan Nesya
27
Kebingungan Rilan.
28
Gengsi
29
Jumlah Tamu yang Fantastis.
30
Warisan untuk Zachry
31
Nostalgia
32
Ketahuan
33
Kamu Ada di Mana?
34
Kedatangan Zachry
35
Kabar Duka Untuk Rilan
36
Kepulangan Efron yang Penuh Kejutan
37
Ngomong Serius.
38
Ternyata Pria Culun Itu..
39
Kejahatan di Balik Samaran 1
40
Kejahatan di Balik Samaran 2
41
Menguji.
42
Ingin Tahu Kabar Perusahaan.
43
Bertemu Teman Lama di Perusahaan.
44
Bukannya Tidak Percaya.
45
Kau Menjebakku!
46
Mencapai Target.
47
Seorang Wanita yang Mati Tergantung.
48
Belum Siap.
49
Mantan Istri.
50
Atas Nama Pak Nano Suriyat.
51
Buat Ulah.
52
Tukang Bersih-bersih.
53
Kamu Gak Berhak.
54
Baru Selesai.
55
Mencari Cinta Sejati.
56
Calon.
57
Siapa yang Melakukannya?
58
Cuma Mimpi.
59
Akar Kejahatan.
60
Senyuman.
61
Mencari Mati.
62
Memutar Balikan Fakta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!