Kosuke Arashi 2
Sebelum membaca karya ini author minta tolong untuk pada kalian untuk 'like' ataupun 'vote' agar meningkatkan ringking cerita ini.
Ya, selamat membaca karya ini dan author ucapkan terima kasih pada pembaca setia 'Kosuke Arashi'
Hanya itu pesan dari author sekian dan terima kasih.
Selamat membaca!!
*****
Perang besar antara manusia melawan para dewa telah berakhir.
Perang tersebut mengorbankan banyak nyawa dan tentu saja meninggalkan luka mendalam bagi kedua belah pihak serta kesedihan yang tak dapat diukur.
Arashi adalah orang yang memicu perang tersebut dan bisa dikatakan dialah pusat segala kejadian.
Ya, Master Izumi segera memerintahkan Misaki untuk membawa Arashi kembali pulang ke desa Kartaz tanpa batas waktu yang tak ditentukan.
Master Izumi beranggapan keberadaan Arashi hanya akan menambahkan luka kesedihan bagi mereka yang ditinggalkan jadi iapun harus segera pergi.
Arashi dan Misaki pergi menuju desa Kartas, sebuah desa yang letaknya paling selatan dikerajaan Alvarez.
Iapun yang pulang tak sendirian melainkan harus tetap mengasuh Yuuki 'si anak iblis', Yuuka 'si anak siluman rubah putih, Yuzuru yang merupakan Ark spesial berwujud malaikat dan terakhir adalah Isla yang merupakan setengah siluman kelinci hitam.
Saat ini mereka dalam perjalanan dan tengah melewati sebuah hutan lebat.
"Huft... ini melelahkan!!" Gerutu Arashi yang terlihat kelelahan.
Misaki yang berjalan didepan memarahinya, "Hey, ayolah!!! Kau itu laki-laki jadi jangan mudah mengeluh!!!"
"Cih, kau pikir anak laki- laki tak boleh lelah..." balas Arashi yang terlihat jengkel.
Misaki berkata lagi, "Ini semua salahmu sendiri!! Jika dikota Kronoz kau kerja dengan benar dan menghasilkan banyak uang maka kita tak akan pulang dengan jalan kaki...!!!"
"Ya, kita mungkin bisa menyewa kuda atau bahkan keretanya..."
"Cih..." Arashi bertambah semakin jengkel karena rekan wanitanya itu terus saja menyalahkan dirinya, "Dasar mata duitan!!! Ya, jika saja aku punya uang maka aku akan menyewa kereta tapi kaulah yang akan jadi kudanya..."
Misaki yang mendengarnya menjadi sangat geram, iapun menoleh kebelakang dengan tatapan menyeramkan, "Apa katamu? Kau ingin aku jadi kuda?"
Arashi menjadi panik dan berkeringat dingin, iapun tau bahwa telah membuat marah rekannya, "Tidak, tidak!! Aku tak mengatakan apapun!!"
"Ya, jika aku punya banyak uang maka aku akan berpenampilan keren dan jadi orang yang baik..." ucapnya yang agak takut.
"Hmph..." Misaki mengalihkan pandangan ke depan lagi, "Ya, begitulah!!! Jika kau berdebat dengan wanita maka kau yang laki- laki haruslah mengalah!!"
Arashi merasa agak jengkel dan bergumam dalam hati, "Bodoh!!! Berdebat dengan wanita tak akan pernah menang!! Ya, berdebat dengan mereka sama saja berdebat dengan pantulan cermin yang kapan saja kata-katamu dapat dipantulkan kembali..."
Ya, setelah melewati hutan yang cukup lebat mereka masih harus melewati beberapa gunung lalu setelahnya melalui sebuah bukit dengan rerumputan hijau.
"Huft... Akhirnya sampai juga!!!" Ucap Arashi yang terlihat sangat lega, ia dan Misaki berdiri diatas bukit yang tanahnya tertutupi oleh rerumputan hijau.
Mereka memandang jauh ke depan dan disana ada sebuah desa kecil yang letak perumahannya berjauhan.
"Hah..." Misaki menarik nafas panjang dan menghembuskannya, "Akhirnya aku kembali ke rumah yang sangat ku rindukan..."
Arashi yang kelelahan membangunkan ketiga anak kecil yang digendongnya dipunggung dan membangunkan Isla dalam wujud kelinci hitam yang ada diatas kepalanya, "Hey, pemalas!!! Waktunya bangun kita sudah sampai ditempat tujuan!!!"
"Kalian benar- benar membuatku kelelahan...!!!" Ucap Arashi dengan nada agak tinggi sehingga keempat anak itu dengan cepat bangun.
Ya, secara perlahan keempat anak kecil itu membuka matanya setelah mendengar ucapan dari Arashi.
Keempatnya yang terbangun mulai menggerakan tubuhnya dan langsung melompat turun dari atas tubuh Arashi.
"WAH... indah sekali!!!!!" Ucap keempat anak kecil itu secara serentak ketika melihat pemandangan yang ada tepat di depan mata mereka.
Ya, dikejauhan terdapat sebuah desa kecil yang disekitarnya berdiri hijaunya pepohonan.
"Khihihi... inilah tempat dimana aku dan Misaki tinggal..." ucap Arashi dengan tersenyum lebar.
Misaki juga terlihat ceria bahkan terlihat bahagia karena pulang ke kampung halamannya, "Ya, dari pada diam disini lebih baik kita segera bergegas ke rumah karena ayah dan ibuku pasti sudah tak sabar ingin bertemu dengan anak- anak kecil manis seperti kalian..."
"Benarkah itu?" Tanya Yuuka 'anak siluman rubah putih' ia yang senang sampai menggerak-gerakan ekornya.
"Emm... tentu!!!" Jawab Misaki dengan mengangguk.
"Yeah!!!!" Keempat anak kecil itu melompat kegirangan
Arashi yang melihat hal itu hanya tersenyum dan bergumam dalam hati, "Yah, keadaan damai seperti ini tak buruk juga untukku dan bahkan hal inilah yang sejak lama sangat ku rindukan..." iapun berkata pada teman- temannya.
"Yosh!!! Kalau begitu kita segera pulang saja!!!"
"Siiaap...!!!!" Jawab keempat anak kecil itu secara serentak.
Ya, dengan penuh semangat mereka berenam mempercepat langkah kakinya dan segera bergerak menuju desa yang letaknya dikejauhan itu.
Karena terlalu semangat maka tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai digerbang desa dan merekapun secara perlahan mulai memasuki tempat itu dengan menengok kanan kiri.
Ya, bangunan desa terlihat sangat tradisional karena bangunan perumahannya terbuat dari kayu lalu letaknya terlihat berjauhan.
"Hmm... mana rumah bibi Misaki?" Tanya Yuzuru dengan menengok ke kanan dan ke kiri.
Arashi menunjuk ke arah sebuah bukit, "Yap, rumah Misaki ada disana!! Aku jadi rindu pada rumah itu!!"
"Hah..." Misaki menghela nafas panjang, "Aku tak terlalu kangen rumah karena beberapa bulan yang lalu aku sudah pulang lebih dulu..."
"Pulang? Kapan itu? Kenapa kau tak mengajakku?" Tanya Arashi.
"Yah, waktu itu sebelum perang besar melawan siluman dan dalam pembagian tim aku mendapatkan jatah pulang kembali ke desa Kartaz..."
"Dan perlu diingat aku pulang bukan untuk bersenang-senang karena aku pulang untuk menjalankan misi..." jelas Misaki.
Arashi bergumam dalam hati, "Pulang ya pulang!! Apanya yang menjalankan misi!!" Iapun terlihat tak percaya.
Misaki berkata, "Yap, mari segera menuju rumah dan nantinya ayah dan ibuku pasti sangat senang bertemu dengan kalian semua..."
"Ayo!!" Ucap Arashi dan semua anak kecil itu mendadak naik ke atas punggungnya.
Arashi menjadi agak kesal, "Cih, kalian harus jalan dengan kaki kalian sendiri, bodoh!!!"
"Tidak mau, papa!! Kami lelah!!" Ucap Yuuki.
"Papa harus menggendong kami..." ucap Yuuka dengan manja.
"Hey, akupun juga lelah tau..." gerutu Arashi.
"Tapi kami lebih lelah, papa..." sahut Yuzuru.
"Benar kak Arashi, anak kecil itu mudah lelah..." ucap Isla juga.
Arashi terdiam dan agak kesal karena mendengar kemanjaan yang banyak alasan dari anak-anak yang selama ini di asuhnya, iapun bergumam dalam hati, "Ini merepotkan!!! Dan lama-lama akupun menjadi sangat kesal dengan tingkah anak- anak ini..."
"Ya, mungkin saja jika aku sudah sampai pada batas kesabaranku dan sudah sangat kesal mungkin anak- anak ini akan ku jual pada pedagang budak saja..." gerutunya dalam hati yang terpaksa menggendong empat anak dipunggungnya.
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 892 : Hari-hari Yang Membosankan
******
Pesan Author : kalau gak mau Vote gak papa sih tapi tolong like atau setidaknya komen meski hanya "lanjut" "next" "bagus" atau "up" yang penting bisa support karya ini
Yang intinya komenlah meski satu huruf dan bisa buat autor semangat.
Bukan niatnya maksa tapi author ingin tau aja siapa yang berkontribusi
Trima kasih atas perhatiannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Erwan Ady
jut
2024-06-10
0
Matt Razak
mantul
2023-02-26
0
Oi Min
aq baru nemu ini mak otor. aq dulu simpan yg judul nya ALLUCARD tp lama tak simpan tau2 ada tulisan di hapus, sempat mo nangis jga, trs akhirnya pasrah. eh blm lama ini pas buka halaman depan di NT ada judul ini, lngsung pencet lope donk. trs baru baca hri ini soalnya mau selesaiin judul yg lain yg sdah terlanjur aq baca.
2022-09-28
0