Sebelum membaca karya ini author minta tolong untuk pada kalian untuk 'like' ataupun 'vote' agar meningkatkan ringking cerita ini.
Ya, selamat membaca karya ini dan author ucapkan terima kasih pada pembaca setia 'Kosuke Arashi'
Hanya itu pesan dari author sekian dan terima kasih.
Selamat membaca!!
*****
Dalam pengasingannya Arashi berhasil mendapatkan hari- hari penuh dengan kedamaian tanpa harus melakukan pertarungan.
Ya, meskipun ia tetap harus kerepotan dalam mengasuh empat anak kecil akan tetapi Arashi tetap bisa menikmati kedamaiannya.
"Hah... nyamannya hari ini" ucap Arashi dengan menghela nafas panjang, ia sedang rebahan dibawah pohon rindang yang letaknya ditepi sungai yang airnya jernih, "Akupun tak menyangka bisa mendapatkan ketenangan sampai bisa tiduran sepanjang hari seperti ini dalam pengasinganku..."
"Ya, sepertinya diusir dari Red Eagle tak buruk juga..." iapun malah tak terlihat menyesali segala perbuatan buruknya yang bahkan menganggap pengasingannya sebagai liburan.
"Yap, waktunya melakukan keseharianku seperti biasanya..." ucapnya dengan santai seakan tanpa memiliki beban hidup.
Dalam pengasingannya waktupun berjalan begitu cepat sehingga tak terasa sudah dua bulan berlalu sejak perang besar melawan para dewa berakhir.
Arashi terus nyantai dan nyantai selama dua bulan, iapun menjadi semakin malas dari pada biasanya.
"Tap... tap... tap..." terdengar beberapa langkah kaki cepat mendekat.
"Hah..." Arashi menghembus nafas seolah-olah sudah tau siapa yang berjalan mendekatinya, "Untuk hari ini akhirnya ketenanganku berakhir juga..." ucapnya dengan perlahan membuka mata.
"Papa..." ucap Yuuki yang tentu saja datang bersama dengan Isla, Yuuka dan Yuzuru.
"Papa!! Ayo main!!" Ucap Yuzuru 'si anak malaikat' dengan memegang sebuah bola.
"Anak- anak memang selalu saja merepotkan terutama untuk anak kecil!! Mereka selalu saja mengganggu hidup tenangku..." gerutu Arashi dalam hati, iapun secara perlahan bangun dari tidurnya dan sekarang beralih duduk.
"Jadi kalian mau main apa?" Tanya Arashi dengan malasnya, iapun melihat ke arah Yuzuru yang sedang memegangi sebuah bola, "Bola, ya? Permainan yang membutuhkan banyak gerak dan padahal aku masih ingin bermalas-malasan..." gumamnya dalam hati.
Yuuka berkata dengan penuh semangat, "Papa, kami membawa bola jadi mari main lempar- lemparan bola!!"
"Benar kak Arashi, tempat ini luas dan lapang jadi main bola kurasa ide yang cukup bagus..." sahut Isla 'si anak setengah siluman kelinci hitam'
"Hmm..." Arashi berfikir sejenak, "Kurasa kita jangan bermain bola dulu!!"
"Kenapa?" Tanya Yuuki.
Arashi mencari-cari alasan, "Permainan bola sangat tak cocok untuk anak perempuan..."
"Lalu kita harus main apa, kak?" Tanya Isla.
Arashi mencari ide sebuah permainan yang simpel dan mudah diawasinya, ia sendiri masih ingin bermalas-malasan, "Bagaimana kalau kalian mencari ikan di sungai yang jernih itu?? Yah, kalian bahkan bisa bermain dengan air..."
"Anggap saja seperti berenang dikolam sementara itu aku akan duduk diatas sini dan mengawasi kalian..."
"Hmm... kurasa itu ide yang bagus juga bagaimana dengan kalian, kawan-kawan?" Ucap Yuuka.
"Aku setuju!!" Sahut Isla.
"Aku juga..." ucap Yuuki.
"Aku juga mau renang..." ucap Yuzuru.
"Nah, kalau begitu pergi sana!!" Ucap Arashi.
"Kak Arashi tak ikut?" Tanya Isla.
"Sudah ku bilang aku akan mengawasi..." ucap Arashi yang padahal ingin duduk manis lalu tiduran.
Ya, keempat anak itu dengan mudahnya percaya pada kata-kata Arashi dan segera pergi ke sungai untuk main.
Arashi kembali merebahkan diri pada batang pohon, iapun memejamkan matanya, "Hah... aku beruntung anak-anak itu mudah sekali dikelabuhi..."
"Yah, waktunya kembali pada kesibukanku yaitu bermalas-malasan..." ucap Arashi yang lepas tanggung jawab, ia yang seharusnya mengawasi malah bermalas-malasan.
*****
Sementara itu dirumah Misaki kerepotan seorang diri dan sama sekali tidak ada orang yang membantunya.
"Dasar, semua orang tiada dirumah dan aku harus memasak seorang diri..." ucapnya yang terlihat sangat kesal.
Ayah dan ibunya kebetulan pergi ke pasar yang letaknya ada dipusat desa untuk menjual hasil perkebunan.
Niatnya memang memasak akan tetapi jadinya malah dapur berantakan dan terlihat acak-acakan karena ulah Misaki.
Ia yang tak pandai memasak malah membuat dapur seolah menjadi medan perang.
Rambutnya berubah menjadi acak-acakan dan mukanya terlihat gosong, "Yang benar saja!! Seharusnya Arashi yang melakukan hal ini karena pandai memasak bukannya aku..."
"Dia malah sibuk bermalas-malasan dan tiada hal yang berguna darinya selama 2 bulan ini...!!"
"Dan juga empat anak itu bisanya hanya main saja, mereka sama sekali tak membantuku..."
"Gara-gara Arashi aku ikut diusir dari Red Eagle..." gerutu Misaki yang sibuk memasak meski malah menghancurkan dapur.
"Tok... tok..." lalu disaat Misaki dalam kesibukannya terdengar seseorang mengetuk pintu rumah dari luar.
"Siapa lagi sih?" Ucap Misaki yang merasa terganggu.
"Tok... tok..."
"Sebentar...!!" Teriak Misaki ketika mendengar ketukan pintu itu untuk kedua kalinya, "Cih, ku harap itu ayah atau ibu dan jika ia adalah Arashi maka aku akan menghajarnya...!!" Ucapnya yang terlihat kesal.
Misaki meninggalkan kegiatan memasaknya dan beralih membukankan pintu, "Eehh...!!" Iapun mendadak terkejut dengan orang yang ada dibalik pintu tersebut.
Ya, dibalik pintu itu ada 'si jenius' Senju Rain, Shinomiya Hikari yang merupakan adik dari Yuza dan Yusuke Hima yang merupakan gadis budak dari kerajaan Anggelion.
Senju Rain berkata, "Bolehkah kami masuk?"
"Ah... tentu!!" Jawab Misaki secara spontan, iapun menjadi lupa bahwa rumahnya masih acak-acakan.
*****
Dilain sisi, Arashi masih tetap tiduran dibawah rindangnya pohon, iapun tak mempedulikan keadaan anak-anak kecil yang seharusnya diawasinya.
"Hah... inilah hidup!!" Ucapnya dengan memejamkan kedua mata dan terlihat menikmati suasana
Arashi yang lengah samar-samar mendengar sebuah tawa penuh keceriaan yang asalnya tak jauh darinya, "Hmm... apa itu?" Ia yang penasaran perlahan membuka matanya dan menatap ke arah anak- anak yang bermain disungai.
"Anjir!!! Lo semua kenapa jadi seperti ini!!! Basah kuyup bagaikan tikus kecemplung got...!!" Ucapnya yang sangat terkejut ketika melihat anak-anak kecil yang seharusnya diawasi penuh dengan lumpur.
Ucapannya itupun tak didengarkan dan keempat anak itu masih sibuk bermain air dengan penuh canda tawa, "Hadeh..." Arashi melompat dari tempatnya dan jatuh tepat ditengah-tengah keceriaan mereka.
"Sudah cukup!! Waktunya kalian keluar dari air..."
"Kenapa papa? Padahal kami sedang asik-asiknya bermain?" Tanya Yuuki.
"Memang salah diriku membiarkan anak-anak kecil bermain tanpa pengawasan!! Kalian basah kuyup dan jadinya mungkin nanti bisa masuk angin..."
"Kalau kalian masuk angin atau flu pasti yang repot adalah aku jadi kalian harus pulang lalu berganti pakaian!!!"
"Tidak mau!!!" Jawab keempat anak kecil itu secara serentak, mereka yang sudah keasikan sangat sulit diatur.
Tapi Arashi memiliki cara jitu, "Yap, pulanglah segera dan aku akan membelikan permen-permen manis pada kalian semua!! Aku tau kalian menyukai permen jadi ku yakin tak akan menolaknya...!!"
"Papa curang!!!" Teriak mereka serentak yang benar-benar tak dapat menolak.
"Khehehe..." Arashi tertawa pelan seolah menguasai keadaan.
Ya, begitulah keseharian Arashi selama 2 bulan dipengasingan.
Nyaman dan penuh ketenangan akan tetapi hal itu akan segera berakhir dan berubah kembali menjadi petualangan hebat!!!
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 895 : Utusan.
******
Pesan Author : kalau gak mau Vote gak papa sih tapi tolong like atau setidaknya komen meski hanya "lanjut" "next" "bagus" atau "up" yang penting bisa support karya ini
Yang intinya komenlah meski satu huruf dan bisa buat autor semangat.
Bukan niatnya maksa tapi author ingin tau aja siapa yang berkontribusi
Trima kasih atas perhatiannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Oi Min
knp kmu Rain??? kangen ma Arashi heh???? wkwkwkwkwkwkkwkwkwkw kwkwk......
2022-09-28
0
athoul huda
, 👍
2021-11-24
0
John Singgih
ketenangan di kampung halaman yang akan segera berakhir
2021-06-15
0