Sebelum membaca karya ini author minta tolong untuk pada kalian untuk 'like' ataupun 'vote' agar meningkatkan ringking cerita ini.
Ya, selamat membaca karya ini dan author ucapkan terima kasih pada pembaca setia 'Kosuke Arashi'
Hanya itu pesan dari author sekian dan terima kasih.
Selamat membaca!!
*****
Satu bulan telah berlalu sejak berakhirnya perang besar antara para dewa melawan manusia.
Arashi yang merupakan pusat segala masalah dan dianggap pemicu perang harus diasingkan dari dunia untuk sementara waktu dan belum jelas kapan ia diperbolehkan kembali ke Red Eagle oleh Master Izumi.
Siang hari yang cerah dengan terik matahari yang menyengat kulit, Arashi sedang menghabiskan waktunya dengan rebahan dibawah pohon yang rindang.
Pohon tersebut tumbuh didekat tepian sungai yang aliran airnya terlihat sangat jernih, "Hah... Hari ini sangat membosankan!!" Gerutu Arashi dengan memejamkan mata.
Meskipun terdengar menggerutu tapi Arashi sebenarnya sangat menikmati keadaan yang ada apa lagi dengan suasana yang tenang dari hembusan angin yang menerpa pohon dan germercik air sungai yang jernih.
"Inilah suasana yang sangat ku rindukan setelah sekian lama berlalu..." gumamnya dalam hati.
Iapun memejamkan mata merasakan semilirnya angin berhembus, "Bosan... bosan... bosan... benar- benar bosan!!" Meskipun hatinya menikmati tapi mulutnya berkata sebaliknya.
Arashi kemudian tertidur sejenak akan tetapi tak butuh waktu lama iapun beranjak dari tempatnya tiduran.
"Gimana kalau memancing? Mumpung anak- anak kecil yang biasa menggangguku sedang tidak ada..." Ucap Arashi sambil memandangi langit cerah iapun memutuskan untuk mencari kesibukan yang lain.
Akan tetapi ia mendadak membantah kata-katanya sendiri dan kembali tiduran, "Bodoh ah...!!"
Arashi yang pemalas itu kembali memejamkan matanya, "Yah... setelah sekian lama berlalu aku akhirnya mendapatkan kedamaian jadi aku tak mau melakukan hal yang tak berguna jadi lebih baik aku kembali menikmati hidup..."
"Aku akan jadi sperti awan dilangit yang terbang bebas di langit tanpa beban..."
Dan begitulah hal yang sangat didambakan Arashi akhirnya terwujud juga.
*
Untuk beberapa saat ia bisa menikmati kesejukan dari pepohonan dan angin semilir dengan tenang tanpa terganggu oleh apapun hingga suatu keributan terjadi dipusat desa yang letaknya cukup jauh.
Para penduduk beramai-ramai dalam kepanikan bahkan beberapa dari mereka berteriak tak karuan, "Tolong-tolong!!"
"Apinya semakin besar!!"
"Kalau begitu cepat padamkan kobaran apinya!!"
Didesa Kartaz sedang terjadi kebakaran.
Para penduduk beramai-ramai memadamkan api akan tetapi kobaran apinya terlihat semakin besar karena hembusan angin yang mendadak berubah menjadi kencang.
Mereka semakin panik, "Apinya semakin membesar!!!"
"I-tu tidak mungkin...!!!"
"Seorang anak kecil terperangkap disana...!!!" Jerik seorang warga
"Dia anakku!!" Teriak seorang wanita yang merupakan ibu dari anak itu.
"Kita tidak mungkin kesana!! Terlalu berbahaya!!"
Kepanikan mereka semakin menjadi-jadi ketika mengetahui seorang anak kecil terjebak dalam rumah yang terbakar tapi kepulan asap sudah sangat tebal
*
Dilain sisi Arashi yang sedang tiduran dapat mendengar keributan yang terjadi didesa dengan instingnya yang tajam.
Iapun berdiri dan dengan malasnya berkata, "Bau ini?? Tak salah lagi!! Ini adalah bau api..."
"Wanjay!! Desanya kebakar!! Aku harus cepat!!" Ucap Arashi yang terkejut saat dari kejauhan melihat kepulan asap berada ditengah- tengah desa Kartaz.
"Baiklah, aku harus cepat!!!" Arashi mengembangkan sayap apinya dan melapisi kedua kakinya dengan balutan api.
"WUUSS..." Iapun melesat cepat bagaikan roket.
Arashi malah tersenyum menyeringai, "Akhirnya aku bisa beraksi hari ini..." ucapnya dengan penuh semangat setelah dilanda kebosanan.
Sementara itu didesa keadaannya semakin memburuk dengan tiada seorangpun yang berani masuk dalam kobaran api itu
"Tolong!! Putriku masih ada di dalam sana!!" teriak seorang wanit yang merupakan ibu dari anak yang terjebak dalam kobaran api itu, iapun menangis terisak.
"Kita harus kesana!!"
"Tapi sebentar lagi rumah itu akan runtuh akan berbahaya jika kita ke sana..."
"Terlalu berbahaya!!" Ucap para warga yang kebingungan.
"Kumohon!! Siapapun selamatkan putriku!!" ibu dari anak yang terjebak terus berteriak histeris untuk meminta tolong akan tetapi tiada seorangpun yang menanggapinya.
Mereka tak berani mengambil resiko menerjang kobaran api yang membahayakan nyawa.
Ya, tak butuh waktu lama Arashi sampai ditempat itu, "Hadeh... sebenarnya ada apa ini?"
"Sudah tau nanya!! Ini sedang terjadi kebakaran kampret..." sahut seorang warga yang kesal pada sikap santai Arashi.
"Cih..." Arashi menjadi ikut kesal, "Ya, sebenarnya aku sudah tau juga sih ini kebakaran bukan main api unggun..."
Dengan langkah perlahan dan terlihat sangat tenang Arashi menembus kerumunan, "Semuanya minggirlah!! Mulai sekarang biarkan aku yang mengurus semua masalah ini!!"
"Memangnya siapa kau?"
"Apa yang bisa kau lakukan?" Para penduduk tak mempercayai apa yang dikatakan Arashi.
Arashi tak merasa kesal sedikitpun dan iapun malah tersenyum menyeringai, "Kalian ingin tau siapa diriku??"
"Ya, ku katakan pada kalian bahwa aku adalah 'si pengacau' dan aku bisa melakukan banyak hal jika aku mau..." iapun berdiri tegak dihadapan kobaran api dengan tersenyum menyeringai.
Ibu dari anak yang terjebak didalam merengek pada Arashi, "Ku mohon selamatkan putriku...!!!"
"Khihihi... tenang saja itu mudah..." jawab Arashi dan iapun melangkahkan kaki maju menuju kobaran api itu.
Semua warga yang melihatnya menjadi terkejut akan apa hal yang dilakukan Arashi, "Hey, apa yang kau lakukan?"
"Disana berbahaya!!"
Arashi tak menjawab dan iapun malah tersenyum menyeringai, "Aku bisa menyelesaikan masalah kecil ini dengan menggunakan elemen es dewa akan tetapi hal itu sangat berbahaya karena bisa membekukan api berserta anak kecil yang terperangkap didalam sana..."
"Yap, aku harus menggunakan cara manual saja..." ucapnya dalam hati dengan berjalan menuju ke dalam kobaran api itu.
Arashi memutuskan mencari anak yang terperangkap dalam kobaran api itu secara manual saja.
Baginya kobaran api itu bukanlah masalah terlebih untuk dirinya yang telah melewati berbagai rintangan.
Ya, Arashi yang merupakan naga api tak terpengaruh oleh kobaran api itu.
Atap bangunan mulai runtuh lalu terjadi ledakan-ledakan yang luar biasa dari dalam kebakaran itu.
Para penduduk yang melihatnya bertambah sangat khawatir karena di dalam kobaran api itu ada dua orang yang belum keluar.
"Mereka tak mungkin selamat!!"
"Jangan berputus asa!!" Ucap beberapa penduduk dengan menundukan muka.
Ya, ledakan besar tercipta dari kobaran itu dan membuat semua penduduk semakin terkejut akan tetapi ledakan itu diciptakan oleh Arashi sendiri.
Iapun mengembangkan sayap apinya dan semua api terkumpul pada sayapnya itu, "Khehehe..." Arashi tersenyum menyeringai dengan membawa seorang anak kecil.
Para penduduk terbelalak melihat hal itu.
Arashi meletakan anak kecil itu ke tanah, "Mama...!!!"
"Anakku...!!" Keduanya menangis haru.
Wanita yang merupakan ibu dari anak itu sangat bahagia mengetahui anaknya telah selamat, "Terima kasih karena telah menyelamatkan putriku..."
"Ya, tapi lain kali lebih hati-hati!!! Jangan lupa mematikan kompor saat pergi ataupun sebagai seorang ibu kau tak boleh terlena dengan keseringan main facebook atau media sosmed lainnya..."
"Eehh..." wanita itu tak mengerti akan apa yang dikatakan Arashi.
Arashi menarik nafas panjang dan menghembuskannya, "Hah..." iapun bergumam dalam hati, "Ya, kalau diingat- ingat tempat ini merupakan awal dari semuanya..."
"Awal dari pertemuanku dengan Sauma-sensei yang membuatku bergabung dengan Red Eagle dan membuat diriku dapat melalui petualangan yang luar biasa hebat..." gumamnya dalam hati.
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 894 : Keseharianku
******
Pesan Author : kalau gak mau Vote gak papa sih tapi tolong like atau setidaknya komen meski hanya "lanjut" "next" "bagus" atau "up" yang penting bisa support karya ini
Yang intinya komenlah meski satu huruf dan bisa buat autor semangat.
Bukan niatnya maksa tapi author ingin tau aja siapa yang berkontribusi
Trima kasih atas perhatiannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Oi Min
jadi kangen kan ma guru Sauma
2022-09-28
0
Oi Min
membosankan kmu bilang Arashi??? ayolah..... kmu sdang membohongi siapa?? apa kmu merasa bosan krna blm berbuat onar?? dasar pengacau kmu itu Arashi......
2022-09-28
0
permainan rf
g usah diingatkan terus thor. lama2 bisa bosan
2022-03-23
0