Setelah keluar dari bar yang berisikan para bandit kriminal dan membuat kekacauan disana ketiganya segera menuju ke pelabuhan.
Ya, dipelabuhan sudah tersedia sebuah kapal karena sebelumnya Senju Rain menciptakan beberapa clon untuk mencari kapal dan sementara itu dirinya sendiri bersama dengan Misaki sibuk mencari Arashi.
Tak perlu berlama- lama ketiganya menaiki kapal tersebut.
Bagi Senju Rain yang sangat perhitungan waktu sangatlah berharga dan sangat disayangkan jika tak digunakan sebaik-baiknya.
Merekapun langsung saja berlayar begitu berada diatas kapal.
Misaki masih sangat penasaran akan apa yang dikatakan rekannya sebelumnya, "Hey, Rain!! Kau bilang orang itu dapat menjawab pertanyaanmu tentang pergerakan para iblis yang tentu saja dia berumur tua..."
"Ya, hal itu membuatku sangat penasaran jadi siapakah orang itu?"
Senju Rain yang menatap lurus ke depan dan terlihat fokus pada perjalanan berkata, "Aku tak bisa menjelaskannya padamu akan tetapi kau pasti terkejut nanti..."
"Kau itu aneh!! Ingin bertanya pada orang tapi tak tau siapa dia..." ucap Misaki yang makin penasaran.
"Ku katakan padamu bahwa aku sangat mengenal dia..." jelas Senju Rain dengan berbelit-belit.
Arashi menjadi agak jengkel dengan sikap rekannya itu, "Hah... kalau kau tak mau mengatakannya ya sudahlah..." ucapnya dengan menghela nafas panjang.
"Misaki dari pada kau dihantui oleh rasa penasaran lebih baik kau nikmati saja perjalanan ini..." ucap Arashi dengan entengnya, iapun dengan sekali lompatan dapat melompat tinggi dan berdiri tegak diatas tiang layar.
"Hey, si jenius!! Ngomong-ngomong pulau abad itu seperti apa?" Ucap Arashi yang dari atas tiang menatap jauh ke depan.
"Pulau abad adalah sebuah pulau dengan gugus pulau-pulau kecil disekitarnya dan ciri khas pulau itu adalah sebuah pohon raksasa..."
"Oh, kalau begitu aku juga akan ikut mencari..." ucap Arashi dengan memfokuskan pandangan.
Misaki yang melihat tingkah kedua rekannya menjadi sedikit lega, "Yah, dari pada terus penasaran lebih baik aku nikmati perjalanan ini seperti apa yang dikatakan Arashi..." ucapnya dengan menatap birunya lautan.
Ketiganya berlayar dilautan menuju pulau abad.
*
Sejauh mata memandang hanya ada lautan biru dengan ombak-ombak yang mengenai kapal.
Ya, anginpun berhembus secara semilir dan terik matahari terasa panas pada permukaan kulit.
Arashi yang masih berada dipuncak tiang tertinggi dikapal itupun merasa bosan, "Hah... menyebalkan sekali!!! Kenapa aku tak kunjung juga melihat pulau abad..." ucapnya dengan duduk bersila.
Arashi menatap jauh ke depan menggunakan sebuah teropong, ia yang tak sabaran berteriak pada rekannya yanp berada dibawah, "Hey, Rain!! Kau yakin kita diarah yang tepat bukan tersesat atau yang lainnya?"
Senju Rain yang duduk makan bersama dengan Misaki berkata, "Aku sudah berulang kali mengecek peta tempat tujuan dan kita berada diarah yang tepat..."
"Benarkah? Apa petamu tak salah juga?" Ucap Arashi yang masih tak sabaran ingin segera sampai.
Misaki yang berada dibawah berteriak, "Hey, turunlah sebentar dan sedikit bersantai!!! Tak biasanya kau bersemangat seperti itu..."
"Cih..." Arashi agak jengkel dan iapun langsung melompat turun, "Aku sangat bersemangat karena ingin segera menemui orang penting yang mengetahui pergerakan para iblis..."
"Hohoho... jadi kau penasaran juga, ya?" Ejek Misaki.
"Cih, jangan meledekku...!!" Ucap Arashi.
"Bersabarlah sebentar!! Dan kurasa kita juga akan segera sampai..." ucap Senju Rain.
"Ya, ya, kalau gitu aku akan makan lalu tidur sejenak dulu..." ucap Arashi yang ikut makan bersama kedua rekannya itu.
Setelah makan seperti apa yang telah dikatakannya Arashi lalu pergi ke pojokan lalu berbaring dan mulai tidur.
Misaki yang melihat rekannya tidur menjadi agak jengkel, "Dasar, sifat pemalasnya kembali lagi!!"
"Ya, setidaknya sekarang dia tak terlalu berisik..." sahut Senju Rain yang sedang mengamati kembali peta tempat tujuan, iapun menggunakan teropong untuk melihat jauh ke depan, "Kita sudah diarah yang benar..." gumamnya dalam hati.
Perjalanan itupun tak terasa hampir memakan waktu delapan jam dan hal itu membuat Misaki dan Senju Rain agak lelah karena terjaga.
Hanya Arashi yang sepertinya tak merasa lelah karena ia dari tadi tidur dipojokan kapal.
"Apa belum sampai juga?"
"Hmm..." sekali lagi Senju Rain mengamati menggunakan teropong, "Menurut peta dari tempat ini kita sudah bisa melihat pulau abad..." iapun mencari-cari ke kanan ke kiri dan tak butuh waktu lama 'si jenius' itupun melihat pulau abad.
"Nah, tujuan kita telah terlihat..."
"Mana?" Misaki langsung merebut teropong yang dipegang oleh Senju Rain dan menggunakannya, "Wah, benar sekali!! Kita hampir sampai ditujuan..." iapun terlihat sangat senang.
Ya, secara spontan Arashi yang semula tidur mendadak bangun dan berdiri tegak, "Khehehehe..." iapun tersenyum menyeringai dan membuat Misaki terkejut, "Hey, ada apa?"
Arashi tak menjawab, iapun mengembangkan sayap apinya dan dengan sekali pijakan melesat cepat ke angkasa, "Sllash...!!!"
Pijakan yang kuat itu sampai membuat kapal goyah dan Misaki sampai harus berpegangan erat pada tiang kapal.
Senju Rain tetap tenang dan hanya tersenyum, "Kurasa dia sudah tak sabaran..."
"Cih, tapi ku harap dia tak membuat masalah atau yang lainnya..." ucap Misaki yang agak jengkel.
*
Arashi terbang melesat dengan sayap api menuju pulau abad, ia yang semula malas kini mendapatkan kembali semangatnya, "Jadi itu pulau abad, ya?" Ucapnya yang dari kejauhan melihat sebuah pulau penuh dengan pohon.
"Khihihi..." Arashi tersenyum menyeringai dengan menambah kecepatannya.
Iapun sesekali terbang merendah hingga dirinya menyentuh permukaan laut yang biru.
"Yosh!!! Aku sampai!!!" Teriaknya dengan suara lantang, iapun melesat tinggi ke angkasa lalu jatuh dipulau itu dengan pijakan kaki yang kuat, "DYYEESS...!!!!" jatuhnya Arashi itu bahkan sampai membuat pulau itu bergetar.
"Yah, ku harap penduduk pulau bisa merasakan kehadiranku dan segera menemukanku..." ucap Arashi setelah membuat seisi pulau itu bergetar.
Arashi menengok ke kanan ke kiri dan yang ia lihat hanyalah pepohonan tinggi menjulang ke atas sampai menutupi pulau itu.
"Tempat ini aneh!! Meskipun dikatakan sebuah pulau tapi nyatanya tempat ini hanyalah sebuah daratan yang tersusun oleh akar-akaran pohon bakau..." ucap Arashi yang memperhatikan tempatnya berpijak adalah akar-akaran.
"Yah, kurasa aku harus berkeliling dahulu mencari penduduk sekitar..." ucap Arashi dengan santainya dan iapun secara perlahan melangkahkan kaki.
Arashi terlihat bersemangat didalam menjalankan misi petualangan dipulau abad itu.
Ya, sementara itu dibalik sebuah pohon besar tiga siiluman kera mengamati pergerakan Arashi, "Penyusupnya hanya satu orang akan tetapi sepertinya dia kuat sekali jadi kalian pergilah untuk mencari tambahan pasukan..." ucap salah satu pemimpin mereka.
"Siap...!!" Jawab keduanya dengan serentak yang kemudian pergi.
Sikap Arashi yang membuat pulau bergetar itu akan segera menyeretnya dalam sebuah masalah!!
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 909 : Penduduk Pulau
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Oi Min
yah..... sdah pasti itu. dimana Arashi melangkah, di situ pasti akan ada masalah.....
2022-09-28
0
arfan
49
2022-03-30
0
John Singgih
dari rombongan Arashi yang sampai duluan Arashi dan yang terkena masalah duluan, ya Arashi lagi...
2021-06-15
0