Sebelum membaca karya ini author minta tolong untuk pada kalian untuk 'like' ataupun 'vote' agar meningkatkan ringking cerita ini.
Ya, selamat membaca karya ini dan author ucapkan terima kasih pada pembaca setia 'Kosuke Arashi'
Hanya itu pesan dari author sekian dan terima kasih.
Selamat membaca!!
*****
Dirumah.
Keempat anak kecil yang semula kotor karena bermain lumpur kini telah mandi dan berpakaian rapi.
"Yosh!! Akhirnya selesai juga..." ucap Hima yang sebagai pelayan mampu mendandani keempatnya.
"Hmm... Hey Hima, kau pandai juga mendandani anak-anak ini!! Yah, kalau kau jadi istri mungkin anak-anakmu sangat terurus nanti..." Hikari memuji.
"Benarkah?" Dengan kata-kata pujian itu cukup untuk membuat Hima tersipu malu, "Kau terlalu berlebihan dalam memujiku..."
"Sungguh aku serius dan apa yang ku katakan jujur dari lubuk hatiku yang terdalam..." ucap Hikari lagi.
Sementara keempat anak kecil itu terlihat sangat gembira karena sebelumnya kotor penuh lumpur kini menjadi rapi.
"WAH...!!!" Keempatnya saling memandangi satu sama lainnya dan terlihat sorot mata mereka berbinar-binar.
"Sekarang aku jadi cantik..." ucap Yuuki.
"Tapi aku lebih cantik darimu..." sahut Isla.
"Bukan kalian tapi aku yang paling cantik..." sahut Yuuka.
"Hmm... bukannya aku yang paling cantik, ya?" Ucap Yuzuru juga.
Keempatnya saling berdebat memperebutkan gelar paling cantik diantara mereka, "Berisik!!!" Bentak Misaki.
"Tak peduli siapa diantara kalian yang paling cantik atau apalah tapi yang jelas kita harus bergerak...!!" Ucap Misaki yang mampu merasakan aura energi dari Arashi yang saling bertarung.
Teriakan Misaki tersebut membuat keempat anak kecil itu ketakutan tetapi disaat yang bersamaan tanah terasa bergetar lumayan kuat, "Cih, maaf karena terlalu emosional tapi kita harus bergegas atau salah satu diantara mereka nanti akan ada yang terluka..."
"Siap, kami mengerti...!!" Jawab mereka serentak dengan menganggukan kepala.
*****
Dipertarungan antara 'si pengacau' melawan 'si jenius'
Arashi menciptakan sebuah cero diujung kedua tanduknya, "WUUSS...!!!" Cero tersebut dan melesat cepat.
Dilain sisi tiga clon Senju Rain menciptakan dinding tanah.
"Percuma saja!!" Teriak Arashi karena begitu membentur pertahanan tanah itu cero yang ditembakan langsung meledak, "DHUUAARR...!!" Ledakan itu begitu kuat hingga mampu menciptakan getaran ditanah.
Tak hanya getaran kuat dipermukaan tanah tapi cero yang ditembakan Arashi juga menciptakan cekungan yang cukup luas dengan kepulan asap pekat.
"Apa aku berhasil?" Pikir Arashi dengan tetap mempertajamkan instingnya, "Ya, tapi aku tak perlu menahan diriku karena 'si jenius' itu memiliki regenerasi hebat yang memungkinkannya tak akan mudah mati..."
"Waspada!! Aku harus tetap waspada!! Lawanku adalah si ahli elemen yang memiliki otak jenius jadi jika lengah sedikit saja maka aku akan kalah..." pikir Arashi yang terlihat serius.
Lalu saat kepulan asap pekat itu belum menghilang secara mendadak sebuah pohon dengan cepat tumbuh ke atas menjulang tinggi.
"Cih, sudah ku duga ia tak mudah dikalahkan apa lagi mati..." gumam Arashi yang geram.
Angin kuat mendadak berhembus disekitar pohon itu dan dalam sekejap saja kepulan asapnya menghilang lalu terlihat clon-clon Senju Rain yang tak terhitung jumlahnya, "Cih, aku mulai ragu bisa memenangkan pertarungan ini atau tidak..." ucap Arashi yang terlihat geram.
Iapun tau bahwa Senju Rain telah berubah menjadi pohon besar dan untuk mendekatinya harus mengalahkan para clon yang dapat mengendalikan berbagai elemen.
"Kita lihat bagaimana cara kalian mengatasi ini..." Arashi memfokuskan energi pada ujung jari telunjuknya dan tanpa ragu menembakan laser mengarah tepat kepada pohon besar itu.
Serangan itu tak dapat dihentikan akan tetapi salah satu clon melompat tinggi dan menjadi sasaran empuk.
Arashi yang melihatnya menjadi kesal, "Sudah ku duga para clon itu terprogram untuk melindungi pohon besar itu dan terprogram untuk menyerangku..." iapun meningkatkan energi dan meledakan kegelapan dari kedua kakinya lalu melesat cepat ke depan.
"HIIAA...!!!"
"Sllassh...!! Sllassh...!!" Dengan kuku cakarnya yang tajam dikaki dan ditangannya ia menyerang para clon.
Arashi menerjang maju menuju pohon raksasa itu.
Akan tetapi para clon tak tinggal diam mereka juga memberikan perlawanan dengan menyerang Arashi menggunakan berbagai elemen.
"Cih, aku tak pernah menyangka 'si jenius' itu bisa berubah menjadi sekuat ini..." gumam Arashi dalam hati, iapun terlihat kesal karena para clon memberikan perlawanan yang sengit.
Tak hanya para clon tapi Senju Rain yang telah berubah menjadi pohon raksasa juga mulai menyerangnya.
Ya, tanahpun bergetar kuat dan terangkat ke atas lalu munculah akar-akaran dari berbagai sisi untuk menangkap Arashi.
"Sekarang akupun mengerti!! Dia menciptakan hujan untuk meningkatkan nutrisi dari tanah lalu berubah menjadi pohon raksasa dan memanen nutrisi itu..."
"Hal itu membuatnya menjadi penguasa area ini dan sekarang semuanya telah menjadi kekuasaannya..."
"Ini buruk karena sejak awal aku telah terperangkap dalam strateginya..." Pikir Arashi ditengah-tengah kepungan akar yang datangnya dari berbagai sisi.
Arashi berteriak penuh kekesalan, "Sialan!!! Akupun tak akan kalah!!" Iapun memfokuskan energi pada ujung kedua jari telunjuk dan menembakan laser ke arah kepungan akar.
"Sllash...!! Sllash...!!" Tembakan Arashi itu mampu membabat akar-akar yang ada.
"Sekarang ini kesempatanku..."
Arashi memasang kuda- kuda dengan pijakan kaki yang sangat kuat, iapun mengumpulkan energi pada ujung kedua tanduknya dan dengan cepat bola energi hitam atau cero tercipta, "HIIAA...!!!"
Cero yang sangat besar tercipta, "Meledaklah!!" Teriak Arashi yang tanga ragu menembakannya.
"WUUSS...!!" Serangan itu mampu melewati kepungan akar-akar dengan mudah lalu melesat tepat ke arah pohon raksasa itu.
"DHUUAARR...!!" Sekali lagi tercipta ledakan besar dipertarungan mereka dan menciptakan sebuah cekungan luas penuh dengan kepulan asap pekat.
"Cih, aku tak akan membiarkannya beregenerasi..." ucap Arashi.
Iapun melapisi kedua kakinya dengan kegelapan lalu melompat tinggi menembus kepulan asap itu.
Didalam sana ternyata 'si jenius' Senju Rain sebagaian dari tubuhnya hancur akan tetapi Arashi segera melesat ke arahnya.
"Kau sudah kalah..." ucap Arashi dengan mencekik leher 'si jenius'
"Ugh!!" Senju Rain masih meronta-ronta dan berusaha melawan sehingga Arashi tak punya pilihan lain selain membantingnya ke tanah, "DYYEESS..."
"Uhuk..." tanahpun menjadi retak.
"Hah... hah... hah..." Arashi berdiri tegak dan mencoba mengatur nafas karena kelelahan.
Disaat yang sama Misaki dan yang lainnya sampai.
"Hentikan pertarungan ini...!!!!" Teriak gadis pelukis itu dengan lantang, iapun berlari cepat ke arah keduanya dan berdiri tepat ditengah-tengah dengan melentangkan kedua tangannya.
"Kalian teman pertarungan ini percuma dan hanya akan saling menyakiti..." ucap Misaki dengan sorot mata tajam.
Arashi menanggapi dengan santai, "Dia yang mulai duluan..."
Misaki yang mendengar penjelasan Arashi menoleh ke arah 'si jenius', "Benarkah itu, Rain?"
"Benar sekali..." ucap Senju Rain yang perlahan berdiri tegak.
"Kenapa? Kalau Arashi sudah tak diterima lagi di Red Eagle, kenapa kau harus melawannya?" Tanya Misaki.
Senju Rain berkata, "Sebenarnya memang Master Izumi menolak Arashi akan tetapi ia masih memberikan satu kesempatan padanya untuk kembali bergabung..."
"Ya, syarat bergabungnya ada padaku jadi akulah yang bertugas sebagai pengujinya, jika dia ingin bergabung dalam Red Eagle maka dia harus dapat ijinku dulu..." jelas Senju Rain.
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 897 : Misi
******
Pesan Author : kalau gak mau Vote gak papa sih tapi tolong like atau setidaknya komen meski hanya "lanjut" "next" "bagus" atau "up" yang penting bisa support karya ini
Yang intinya komenlah meski satu huruf dan bisa buat autor semangat.
Bukan niatnya maksa tapi author ingin tau aja siapa yang berkontribusi
Trima kasih atas perhatiannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Oi Min
cih..... rain. g perlu jga ijinmu. toh Arashi lbh suka rebahan damai di bawah pohon di dekat sungai
2022-09-28
0
hendi susanto
lanjut thor, ttp semangat...
2022-04-03
0
Abah'e Rama
masuk Pak Eko!!!!
2021-10-11
0