Sebelum membaca karya ini author minta tolong untuk pada kalian untuk 'like' ataupun 'vote' agar meningkatkan ringking cerita ini.
Ya, selamat membaca karya ini dan author ucapkan terima kasih pada pembaca setia 'Kosuke Arashi'
Hanya itu pesan dari author sekian dan terima kasih.
Selamat membaca!!
*****
Arashi bersama dengan Hima sibuk memasak didapur sementara itu yang lainnya menunggu dimeja makan.
Keempat anak kecil itu sibuk bercanda satu sama lain, Hikari yang nolife sibuk mengotak-atik ponselnya lalu Misaki dan Senju Rain duduk berdekatan.
Senju Rain terlihat serius lalu Misaki bertanya padanya, "Jadi misi seperti apakah yang akan kita jalankan nanti?"
"Itu rahasia akan tetapi misi ini merupakan misi yang sangat penting!! Kita akan menemui orang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia ini..."
"Ya, ada sesuatu hal yang mengganggu pikiranku dan kurasa hanya dia yang dapat mengatasinya..." jelas 'si jenius' itu dengan serius.
Misaki yang mendengar penjelasan serius itu sampai menelan ludah, "Jadi kapan kau akan berangkat?"
"Secepatnya dan mungkin saja besok..." jawab Senju Rain singkat.
"Oh..." Misaki terdiam akan tetapi ia yang terlihat gelisah memberanikan diri untuk sekali lagi bertanya, "Bisakah aku ikut denganmu dalam menjalankan misi itu?"
"Untuk apa? Apa alasannya?"
"Ya, ini adalah misi super penting jadi alasannya adalah aku ingin tetap mengawasi Arashi agar ia tidak mengacaukan misi ini..." jelas Misaki.
Senju Rain terdiam.
"Bagaimana apakah, aku boleh ikut?"
"Akan ku pikirkan dulu..." 'si jenius' itu terdiam sejenak, "Hmm... kurasa tak masalah jika kau ikut..."
"Terima kasih..." kegelisahan Misaki sedikit menghilang.
Disaat yang sama Arashi dan Hima telah selesai memasak, keduanya mulai menyajikan makanan ke hadapan mereka yang sudah dari tadi menunggu duduk dimeja.
"Kalian sudah menerima makanannya? Ya, kalau begitu silakan dimakan..." ucap Arashi.
"Baik..." jawab mereka dengan kompak.
"Hey, mana makananku, Arashi?" Tanya Misaki yang dihadapannya belum tersedia makanan
"Hahahaha... ups, aku lupa dengan makanan milikmu!!" Arashi segera pergi ke dapur dan tak butuh waktu lama iapun dengan cepat kembali, "Yah, untukmu sangatlah spesial..."
Arashi meletakan sepiring masakan makanan gosong ke hadapan Misaki.
Misaki seketika terdiam membisu lalu berkata, "Kau menyindirku, ya?"
"Yap, benar sekali!!! Makanlah masakanmu sendiri yang tak enak dan gosong itu..."
"Kau benar-benar sangat payah dalam memasak dan juga sangat tak berguna dalam urusan rumah..."
"Ya, mana ada lelaki yang mau menjadikanmu kekasih kalau kau tetap seperti ini?" ucap Arashi dengan seenaknya sendiri.
"Hahahahaha..." kata-kata Arashi itu membuat semua yang ada disana tertawa lepas.
Ya, kali ini perbuatan Arashi itu benar-benar mempermalukan Misaki.
Misaki terdiam akan tetapi hatinya benar-benar hancur, iapun menjadi sangat emosi, "Sialan!!" Teriak Misaki dengan mendadak berdiri tegak, iapun mengambil makanan gosong yang ada dimeja dan melemparkannya ke arah Arashi.
Piring itupun hancur berkeping-keping ketika jatuh ke lantai dan makanannya berceceran.
Misaki langsung berlari meninggalkan ruangan itu menuju ke kamar.
Ya, semua yang semula tertawa kini terdiam dan mereka semua menyadari telah mentertawakan hal yang salah akan tetapi disisi lain Arashi malah duduk.
Ia tertawa lepas lalu makan dengan lahap, "Hahahahaha...!! Makanan ini enak sekali!!"
Perilaku dan tingkah Arashi itu membuat semua yang semula makan kehilangan selera makannya, mereka semua berhenti makan dan meninggalkan tempat itu tak terkecuali anak-anak angkat Arashi yang selalu mengikutinya.
Hima nampak kecewa, "Arashi-sama benar-benar bodoh..." ucapnya sebelum pergi dari tempat itu.
Ya, yang ada dimeja makan sekarang hanyalah Senju Rain dan Arashi.
Keduanya saat ini sibuk makan dengan lahap seolah-olah tak terjadi apapun, "Arashi, kau memang benar- benar 'si pengacau'?" Ucap 'si jenius' Senju Rain.
"Hmm... apa maksudmu?" Arashi malah bertanya balik seolah- olah tak mengerti.
"Khi..." Senju Rain tersenyum menyeringai lalu berkata, "Jangan berkata seolah- olah tak mengerti keadaan, bodoh..."
"Aku tau alasan kenapa kau mencaci- maki Misaki!! Kau ingin dia membencimu dan berhenti mengkhawatirkanmu agar dia tak ikut denganmu dalam misi besok..." ucap Senju Rain dengan serius dan sorot mata tajam.
Arashi terdiam akan tetapi ia sibuk makan.
"Apa tebakanku benar?"
"Ya..." jawab Arashi singkat.
"Kalau begitu kau benar- benar brengsek..." ucap Senju Rain dengan tenang akan tetapi sebenarnya ia sangat geram.
Arashi dengan santainya berkata, "Kenapa kau menyebutku brengsek? Aku melakukan hal itu demi kebaikan Misaki sendiri..."
"Akupun menyadari bahwa diriku ini sudah membuat kekacauan yang luar biasa dan tentu saja musuhku banyak sekali..."
"Ya, sedikit demi sedikit aku harus menjauhkan diri dari Misaki..."
"Misaki adalah orang yang berharga bagiku jadi aku tak ingin dia terlibat masalah karenaku..." jelas Arashi.
Sekali lagi Senju Rain tersenyum menyeringai, "Apa hal yang jugj mendasari bahwa kau tak mau kembali lagi ke Red Eagle?"
"Ya..." jawab Arashi singkat.
Senju Rain berkata dengan serius, "Kalau begitu kau terlalu meremehkan perasaan orang lain dan terlalu meremehkan kekuatan Red Eagle..."
Arashi terdiam dan tak menjawab lagi, iapun sibuk makan.
"Bodoh..." gumam Senju Rain yang terlihat jengkel dan iapun berdiri tegak lalu ke luar rumah.
Ya, ditempat itu hanya tersisa Arashi saja akan tetapi beberapa saat kemudian pintu rumah terbuka dan ayah ibu Misaki pulang.
"Hmm... Arashi, kok sepi? Dimana yang lainnya?" Tanya ibu Misaki.
"Mereka sudah makan dan kenyang lalu setelahnya mereka kembali tidur..."
"Yah, padahal aku bawa banyak buah-buahan dan permen oleh-oleh dari pasar..." ucap ayah Misaki.
"Dimakan besok saja paman dan ku yakin semua orang menyukainya..." ucap Arashi.
Ayah Misaki meletakan oleh-oleh tersebut pada meja, "Kalau begitu ku letakan disini saja..."
"Ya..."
Kedua orang tua Misaki kemudian meninggalkan tempat itu yang kemudian beristirahat ke kamar mereka. Mereka lelah karena seharian harus berkerja menjual hasil panen ke pasar.
Setelah selesai makan Arashi lalu membersihkan meja makan dan kemudian mencuci piring.
Ya, sebenarnya Arashi menyesal telah melukai hati Misaki yang mengakibatkan semua orang sekarang membencinya akan tetapi ia juga berfikir semua itu dilakukan demi kebaikan mereka semua, "Sial, aku melakukannya lagi!!! Aku telah membuat kekacauan..." ucapnya dalam hati.
Bersambung Ke Kosuke Arashi Chapter 899 : Pergerakan Iblis.
******
Pesan Author : kalau gak mau Vote gak papa sih tapi tolong like atau setidaknya komen meski hanya "lanjut" "next" "bagus" atau "up" yang penting bisa support karya ini
Yang intinya komenlah meski satu huruf dan bisa buat autor semangat.
Bukan niatnya maksa tapi author ingin tau aja siapa yang berkontribusi
Trima kasih atas perhatiannya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 350 Episodes
Comments
Oi Min
itulah Arashi...... walaupun dia trouble maker, magnet masalah tp dia sngat mnyayangi teman2nya. apalagi orang 2 yg dia sayang
2022-09-28
0
John Singgih
Arashi berulah untuk kebaikan misaki
2021-06-15
0
Robby Mustafa
smangat
2021-06-02
0