Cinta Yang Tak Direstui
Indonesia yang penuh dengan kota padat dan penduduk yang paling banyak. Ialah tempat seorang pengusaha kaya raya yang paling terkenal di Indonesia yaitu Group Hernandez yang turun temurun telah dijalankan.
Tring... Tring....
"Hooaaammm" Bangun Diandra langsung dari tidurnya saat mendengar suara alaramnya. Kemudian membuka ponselnya, "Selamat pagi Diandra sayang, Apa tidur mu menyenangkan?" Ise pesan Zean.
"Hheeeemmmm" Senyum Diandra membaca pesan Zean. Lalu membalas pesan Zean, "Pagi juga sayang, Tidurku hari ini sangat menyenangkan, Kalau kamu?" Balas Diandra.
Ting...
Zean pun segera membuka isi pesan masuk dari Diandra lalu membacanya, "Sama dengan mu sayang, Sama-sama menyenangkan" Balas Zean lagi sambil senyum-senyum sendiri. "Kenapa kamu sangat manis sekali sayang?" Gumam Zean sambil melihat foto Diandra dilayar ponselnya.
Ting...
"Diandra sudah balas" Gumam Zean langsung membuka isi pesan Diandra lagi, " Baguslah sayang, Kalau begitu aku siap-siap dulu ya.. Sampai ketemu dikantor😘" Cium Diandra diakhir pesannya. "Ok" Zean pun langsung bangkit dari atas ranjangnya menuju kamar mandi.
Setelah 15 kemudian, Zean pun langsung keluar dari dalam kamar mandi, "Pakai yang mana ya?" Pikir Zean sambil melihat semua isi lemarinya. "Bagaimana dengan yang ini?" Ambil Zean setelah jasnya yang berwarna abu-abu. "Cocok enggak ya?" Pakai Zean Lalu berdiri di depan cermin. Sambil berpikir, "Sepertinya ini kurang cocok" Ganti Zean lagi, "Kalau yang ini?" Ambil Zean berwarna biru dongker. "Nah.. Ini baru sangat tampan" Senyum Zean melihat dirinya di depan cermin.
Tok.. Tok..
"Kak.. Kak Zean" Ketuk saudara perempuan Zean dengan kuat.
"Iya" Sahut Zean dari dalam kamarnya.
"Buruan Kak, Gebi udah telat nih kekampus" Teriak Gebi dari luar pintu kamar Zean.
"Yaa ampun nih bocah" Zean pun langsung keluar dari dalam kamarnya.
Ceklek..
"Kakak kok lama banget, Ngapain aja sih?" Tanya Gebi mengintimidasi Zean.
"Kenapa kamu tidak sama supir saja?" Jawab Zean.
"Malas, Enggak suka" Cuek Gebi melipat tangannya.
"Kamu itu yaa.." Pegang Zean dikepala Gebi sambil mengoyang-goyangkan kepala Gebi.
"Iiikkhhh.. Kak" Bentak Gebi melepaskan tangan Zean.
"Apa? Mau diantar enggak?" Senyum Zean kapada saudara perempuannya itu.
"Hheeemm.. Iya.. Iya" Kesal Gebi mengalah "Dari pada tidak diantar lebih baik mengalah" Batin Gebi.
"Gitu dong, Adik Zean harus mengalah sama kakaknya"
"Mmmmmm"
Ayok" Ajak Zean menuruni anak tangga.
"Mmmmmm" Angguk Gebi lagi mengikuti Zean menuruni anak tangga.
Sesampainya mereka dibawah, "Loh.. Berangkat sama Zean lagi Geb?" Tanya Viviana mamanya Zean dan Gebi.
"Tau ni Mah.." Jawab Zean melihat Viviana.
"Gebi, Zean kan mesti kekantor lagi sayang, Kamu enggak kasihan lihat kakak kamu dua kali jalan? Lagiankan ada supir sayang yang ngantarin kamu kekampus" Ujar Viviana kepada Gebi.
"Iikkhhh.. Mamah" Kesal Gebi melihat Viviana, "Gebi kan mau pamer mah.. Sama teman-teman kampus Gebi, Kalau Gebi itu memiliki seorang kakak yang sangat- sangat tampan sekali" Ujar Gebi merentangkan kedua tangannya.
"Hheeemmm" Senyum Viviana kepada Gebi, "Kamu ada-ada saja Geb" Geleng Viviana.
"Ada apa Mah?" Tanya Alberto Papahnya Zean dan Gebi dari belakang mereka.
"Ini Pah.. Gebi minta diantarin sama Zean lagi" Jawab Viviana melihat Alberto.
"Kan ada supir sayang yang ngantarin kamu ke kampus, Kenapa harus sama kakak kamu?" Ikut tanya Alberto.
"Iiikhh.. Mamah sama Papah sama ajah, Sama-sama nyebelin" Semakin kesal Gebi kepada Vivi dan Alberto.
"Yaa sudah.. Jangan cemberut seperti itu, Jelek tau" Ledek Zean.
"Biarin" Balas Gebi dengan wajah masamnya.
"Adiku sayang yang paling manja, Ayok.. Kakak antar sekarang" Ajak Zean.
"Hheeemmm" Senyum Gebi langsung.
"Makasih kak" Gebi pun langsung merangkul tangan kiri Zean.
"Mah.. Pah.. Kami berangkat dulu ya" Pamit Zean.
"Enggak sarapan dulu Zean?" Tanya Viviana.
"Tidak usah Mah.. Nanti Zean sarapan dikantor saja"
"Yaa udah.. Kalian berdua hati-hati ya" Izin Viviana.
"Iya Mah" Angguk Zean.
"Dah.. Mah Pah" Lambai Gebi dengan senang hati.
"Anak ini yaa" Geleng Viviana melihat Gebi yang selalu merepotkan Zean.
"Yaa sudah Mah.. Biarkan saja, Lagian Zean juga mau ngantar Gebi" Ujar Alberto dari belakang Viviana dan langsung menuju meja makan.
"Hhhmmmmm" Hela Viviana mengikuti Alberto menuju meja makan. Setelah Viviana berada disamping Alberto, "Oohh iya Pah.. Kapan jadinya kita makan malam dengan keluarga Jeng Raniya Anderson?" Tanya Viviana sambil membuat sarapan Alberto.
"Minggu depan Mah.." Jawab Alberto.
"Oohh" Angguk Viviana, "Mamah enggak sabar Pah mau lihat calon menantu kita, Pasti dia sangat cantik sekali seperti Jeng Raniya" Senang Viviana.
"Hheeemmm" Senyum Alberto melihat istrinya itu.
.
Sesampainya Zean dan Gebi dikampus, "Belajar yang bagus ya" Pesan Zean kepada Gebi.
"Siap kak" Hormat Gebi tersenyum. "Kalau gitu Gebi ngampus dulu ya kak" Pamit Gebi.
"Mmmmm" Angguk Zean.
Setelah itu Gebi pun langsung turun dari dalam mobil Zean, Dan saat Gebi turun, Dia sengaja membuka pintu mobil Zean sangat lebar, Agar teman-teman Gebi bisa melihat wajah Zean yang sangat tampan sekali. "Yaa ampun Gebi, Kakak kamu kenapa sangat tampan sekali" Kagum teman-temannya Gebi melihat Zean.
"Hehehe iya dong" Bangga Gebi.
Tin.. Tin...
Klakson Zean langsung pergi. "Dah... Kak" Lambai Gebi.
"Geb.. geb.." Panggil teman Gebi merangkulnya.
"Mmmmm" Lihat Gebi.
"Kamu benaran Geb itu kakak kamu?" Tanya mereka.
"Jadi maksud kalian saudara tiri?" Kesal Gebi.
"Hehhee enggak sih.. Cuman kami merasa saja sedang melihat artis korea Geb hehehe" Tawa mereka.
"Iya dong, Karna kakak aku kan memang sangat tampan, Bahkan kalah dari artis korea" Ujar Gebi langsung pergi dari hadapan mereka.
"Iikkhhh Gebi.. Tungguin kita dong" Teriak mereka mengejar Gebi.
.
Sesampainya Zean di perusahaan milik keluarganya, Zean pun langsung memarkirkan mobil Sport ya, "Diandra sudah nyampe belum ya?" Gumam Zean langsung mengirim pesan teks sambil berjalan.
"Selamat pagi tuan" Sapa para karyawan Zean dengan hormat saat berpapasan dengannya.
"Mmmmmm" Angguk Zean masih fokus dengan ponselnya.
Ting..
"Sayang.. Kamu dimana? Apa kamu sudah dikantor?" Isi pesan Zean kepada Diandra.
"Hhheeemmmm" Senyum Diandra membaca pesan masuk Zean, Kemudian Diandra membalas pesan Zean.
Ting...
"Sudah sayang" Balas Diandra.
Satelah itu Zean pun langsung menuju ruangannya, Namun sebelum masuk, "Pesankan saya sarapan" Ujar Zean kepada sekretarisnya Diana.
"Baik tuan" Angguk Diana langsung memesan sarapan pagi Zean.
"Hhuufffhhhh" Hela Zean langsung duduk dikursi kebesarannya. Kemudian membuka berkasnya.
Setelah beberapa menit kemudian, Diana pun langsung membawa sarapan pagi Zean kedalam ruangannya.
Tok.. Tok..
"Masuk" Jawab Zean yang masih fokus dengan berkasnya.
Ceklek...
"Sarapan ya tuan" Ujar Diana.
"Letakkan saja disitu" Masih fokus.
"Baik tuan" Diana pun langsung meletakkan sarapan Zean diatas meja sofa. "Permisi tuan" Undur Diana.
"Mmmmm" Gumam Zean.
Setelah beberapa menit kemudian, Zean pun akhirnya menghentikan berkasnya. Lalu menuju sofa untuk menikmati sarapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Renesme Kiky
nyimak dulu ya thour
2022-12-21
0
Nurul Aini
up
2021-06-30
1
Agus Irawan
halo aku mulai Mampir
2021-05-20
1