"Mmmmmm" Geliak Diandra terbangun dari pelukan Zean, "Jam berapa ini?" Gumam Diandra sambil meraba-raba ponselnya. Setelah ponselnya ketemu, Diandra pun langsung menekan layar ponselnya, "Uuummpppp.. Jam 1" Kaget Diandra langsung duduk, Kemudian Diandra "Sayang sayang" Bangunkan Diandra, "Sayang " Panggil Diandra lagi sambil menggoyang tubuh Zean.
"Mmmmmm" Gumam Zean langsung membuka matanya. "Kenapa sayang?"
"Ini sudah jam 1 sayang" Jawab Diandra.
"Apa?" Bangkit Zean langsung dari terbaringnya.
"Iya, Ini sudah jam 1 sayang" Jawab Diandra lagi sambil menunjukkan layar ponselnya.
"Astaga" Tepuk Zean langsung di jidatnya, "Kalau gitu aku pulang dulu ya sayang" Bangkit Zean langsung bergegas kedalam kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Setelah 5 menit, Zean pun langsung keluar dari dalam kamar mandi, "Aku antar sampai depan ya" Ujar Diandra dari hadapan Zean.
"Tidak usah sayang, Kamu disini saja ini sudah sangat malam sekali" Balas Zean sambil mengambil kunci mobilnya. Kemudian mencium kening Diandra, "Selamat tidur kembali sayang" Senyum Zean.
"Mmmmm.. Hati-hati sayang" Angguk Diandra.
"Iya" Zean pun langsung bergegas pulang ke kediaman Hernandez.
.
"Mamah istirahat saja, Zean pasti pulang kok Mah" Bujuk Alberto lagi saat melihat Viviana sudah mulai mengantuk.
"Tidak Pah.. Mamah enggak akan tidur sebelum Zean pulang" Geleng Viviana yang bersandar di bahu Alberto.
"Tapi Mah..
"Oohh iya Pah.." Duduk Viviana kembali tegak, "Kenapa kita tidak menelpon temannya Zean saja" Ujar Viviana melihat Alberto.
"Alex lagi ada bisnis diluar kota Mah.." Jawab Alberto.
"Kalau Rian Pah?"
"Rian?" Ingat Alberto.
"Mmmmmm" Angguk Viviana.
"Baiklah" Gumam Alberto langsung mencoba menghubungi Rian.
TTTUUTTTT... TTTUUUTTTT...
"Hallo Om" Jawab Rian dari sebrang telpon sana.
"Tersambung Pah?"
"Iya Mah"
"Hallo Rian, Apa Zean sedang bersama mu?"
"Zean?"
"Iya"
"Zean enggak ada bersama Rian Om, Emang Zean kenapa Om?" Tanya Rian.
"Tidak, Zean belum pulang saja, Kamu tau sendiri kan tante kamu orang ya seperti apa" Jawab Alberto sambil melihat Viviana yang terlihat kesal melihat Alberto karna telah membawa namanya.
"Oohhh" Senyum Rian dari sebrang telpon sana.
"Kalau gitu Om tutup dulu ya Rian"
"Iya Om" Angguk Rian langsung.
Alberto pun langsung mematikan sambungan telpon itu. Kemudian melihat wajah masam Viviana yang sedang terlihat kesal kepadanya.
Tin.. Tin..
Kelekson Zean yang baru saja tiba.
"Zean" Bangkit Viviana langsung berdiri dari atas sofa menuju pintu utama. "Zean" Teriak Viviana.
"Astaga, Ternyata Mamah belum tidur?" Gumam Zean sambil memberikan kunci mobilnya kepada Security.
"Zean" Teriak Viviana lagi setelah berada dihadapan Zean, Kemudian Viviana pun langsung memeluk tubuh Zean. "Kamu dari mana saja Zean, Mamah sangat khawatir dengan mu" Ucap Viviana yang masih memeluk Zean.
"Zean tadi ada urusan sebentar Mah" Balas Zean memeluk Viviana.
"Benarkah?" Tanya Viviana sambil melepaskan pelukannya itu.
"Iya mah" Angguk Zean.
Viviana pun tampak memicingkan matanya menatap Zean, "Yaa ampun.. Zean enggak bohong Mah.." Ujar Zean sambil menunjukkan huruf V
"Baiklah.. Kali ini Mamah akan mempercayai mu. Lain kali jangan di ulangi lagi ya" Tuntut Viviana
"Mmmmmm" Senyum Zean.
"Dan satu lagi, Kalau Mamah telpon kamu harus di angkat, Biar Mamah jangan khawatir lagi"
"Siap Mah" Hormat Zean langsung.
"Hheeemmm" Senyum Viviana.
"Ayok Mah kita masuk.. Diluar sangat dingin" Rangkul Zean langsung dipundak Viviana.
Sesampainya mereka diruang tamu, Alberto pun langsung bangkit berdiri dari atas sofa mewah itu, "Kamu dari mana saja Zean, Kamu enggak lihat dari tadi Mamah kamu sangat khawatir sekali cuman gara-gara kamu belum pulang jam segini" Beritahu Alberto.
"Hheeemm.." Senyum Zean, "Maaf pah.. Sudah buat Mamah dan Papah Khawatir" Tunduk Zean menyesal.
"Hhaaahhhhh" Hela Alberto, Kemudian, "Yaa sudah.. Sekarang kamu masuk kamar saja, Sepertinya kamu sudah sangat kelelahan sekali" Izin Alberto.
"Iya Pah, Kalau gitu Zean naik dulu ya"
"Iya Sayang" Angguk Viviana.
"Selamat malam Mah.. Pah.." Ujar Zean langsung naik keatas kamarnya.
Kemudian Alberto melihat Viviana, "Sudah kan Mah?"
"Iya Pah" Angguk Viviana tersenyum.
"Sekarang kita istirahat" Ajak Alberto.
Kini Zean pun telah berada di dalam kamarnya, "Aaakhhhhh" Baring Zean langsung diatas ranjangnya. Lalu membuka ponselnya, "Sayang, Aku sudah tiba di rumah" Kirim Zean kepada Diandra. Kemudian Zean bangkit berdiri dari atas ranjangnya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Setelah 15 kemudian, Zean pun langsung keluar dari dalam kamar mandi dengan setelan santainya. Lalu kembali lagi keatas ranjangnya. "Apa Diandra sudah tidur ya?" Gumam Zean membuka kembali ponselnya. "Tidak ada pesan masuk, Sepertinya Diandra benar-benar sudah tertidur" Letakkan Zean kembali diatas laci lemarinya.
.
Pagi harinya, Gebi pun telah bersiap-siap berangkat ke kampusnya. "Kak Zean jadi pulang enggak ya semalam?" Gumam Gebi, "Akkhh.. dari pada penasaran, Mendingan aku cek saja langsung kekamar kak Zean" Ujar Gebi langsung keluar dari dalam kamarnya.
"Pagi Nona" Sapa para pelayan yang sedang membersihkan mension Harnandez itu.
"Pagi juga" Balas Gebi.
Setelah Gebi berada di depan pintu kamar Zean.
TOK.. TOK..
"kak Zean.. Kak Zean.." Panggil Gebi.
"Maaf nona, Tuan muda sedang tidur" Ujar sang kepala pelayan kepada Gebi.
"Jadi kak Zean semalam pulang?" Tanya Gebi.
"Iya nona" Angguknya.
"Hhmmm.. Ya sudah.. Nanti kalau kak Zean sudah bangun, Jangan lupa bilang ya Bi, Gebi khawatirin Kak Zean, Ok"
"Siap nona" Angguknya.
Gebi pun langsung menuruni anak tangga, Karna hari ini Gebi ada mata kuliah pagi, Jadi terpaksa deh.. Gebi diantar sama supir saja. "Pak, Cepat antarin Gebi ya" Ujar Gebi langsung masuk kedalam mobil mewah itu.
"Siap nona" Angguknya langsung membawa Gebi kekampus.
Sesampainya mobil Gebi di depan area parkiran kampus, Sang supir pun langsung membukakan pintu mobil untuk Gebi, "Silahkan nona" Ucapnya dengan sopan.
"Lain kali, Enggak usah lagi ya pak, Gebi bisa buka sendiri kok" Ucap Gebi langsung turun dari kursi belakang.
"Tapi nona" Protes sang supir.
"Tidak apa-apa pak" Ujar Gebi langsung meninggalkan sang supir.
"Yaaahhhh.." Langsung lesu teman-teman Gebi saat melihat Gebi diantar sama supir pribadi keluarga Hernandez. "Geb.. Kakak kamu mana? Kenapa kamu tidak diantar sama dia?" Tanya mereka penasaran.
"Hhmmm.. Kakak aku tadi masih tidur" Jawab Gebi.
"Yaah.. Enggak lihat Oppa korea dong Geb"
"Udah aakhh.. Lebih baik kita masuk kelas ajah, Sebentar lagi ini sudah mau masuk" Ajak Gebi saat melihat jam tangannya hampir menunjukkan jam 8 pagi.
"Hhhmmm" Lesu mereka mengikuti Gebi.
"Udah.. Enggak usah pada lesu gitu, Ini masih pagi tau" Ujar Gebi.
"Iya Geb, Tapi setidaknya kan untuk menambah stamina harus lihat kakak kamu dulu, Hehehe" Cengenges mereka sambil menunjukkan gigi ratanya.
"Iya.. Iya.. Buruan" Tarik Gebi kepada ketiga sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
im_ha
5 like untukmu ya Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪
2021-05-09
1
Evita Laura
Next kak.. Tetap semangat
2021-05-05
1