"Hhhrraaakkmmmm.. Aakkhh kenyang" Senang Nadia mengelus perutnya yang sudah membuncit.
"Nadia.. Nadia... Kamu itu perempuan loh, Enggak baik seperti itu" Geleng Diandra melihat Nadia seperti laki-laki saja.
"Hehehe.. Biarin saja Dian, Kan aku masih jomblo, Belum ada yang punya, Kalau sudah ada nanti, Baru deh aku jaga imex" Balas Nadia senang.
"Suka kamu lah Nad" Bangkit Diandra sambil membawa piring kotornya ke wastapel. Diikuti juga oleh Nadia dengan membawa piring kotornya
"Dian, Aku ajah yang cuci, Kamu yang nyusun" Ujar Nadia dari belakang Diandra.
"Iya" Angguk Diandra langsung bergeser.
"Sabun-sabun Dian" Minta Nadia.
"Inih" Beri Diandra ketangan Nadia.
"Thank You" Terima Nadia dan langsung menuangkan kedalam mangkok.
Setelah selesai mencuci piring, Diandra pun langsung memberi kain-lap ketangan Nadia, "Inih"
"Makasih Dian" Terima Nadia langsung melap tangannya, Kemudian menggantungnya kembali.
"Tadi ponsel kamu berbunyi Nad" Beritahu Diandra.
"Dari siapa?"
"Enggak tau Nad, Sepertinya nomor baru"
Nadia pun langsung mengambil ponselnya, Lalu membuka layar ponselnya, "Siapa ya?" Gumam Nadia mencoba menghubungi kembali.
"Hallo" Jawab dari sebrang telpon sana.
"Siapa?" Tanya Nadia.
"Tante Nad, Masa kamu enggak kenal suara tante sih Nad"
"Yaa ampun tente" Tepuk Nadia langsung di jidatnya.
"Kamu lagi dimana Nadia? Mamah sama Papah kamu sudah pulang, Tadi sebelum mereka berangkat, Papah kamu sempat berpesan untuk memberitahu mu, Soalnya dari tadi katanya ponsel kamu mati" Beritahu tante Nadia.
"Heheh Iya tan, Batre Nadia tadi lobet tan" Ucap Nadia cengegesan.
"Yaa sudah, Kalau gitu tante tutup ya Nad"
"Iya tante" Angguk Nadia.
Setelah Nadia selesai, "Siapa Nad?" Tanya Diandra dari samping Nadia.
"Tante aku Dian" Jawab Nadia.
"Oohhh"
"Kalau gitu aku pulang dulu ya Dian" Bereskan Nadia.
"Iya Nad, Ayok.. Aku antar sampai depan Gg" Ajak Diandra.
"Mmmmmm" Angguk Nadia.
Mereka berdua pun langsung keluar dari dalam kontrakan menuju depan Gg, "Aku naik gojek aja Dian" Order Nadia langsung.
Setelah 5 menit kemudian, "Mbak Nadia ya?" Tanya situkang gojek.
"Iya pak" Angguk Nadia langsung naik. "Aku duluan ya Dian, Sampai ketemu di kantor" Ucap Nadia sambil memakai helemnya.
"Iya Nad" Angguk Diandra.
"Dah.. Dian" Lambai Nadia.
"Dah Nad" Balas Diandra.
Setelah gojek Nadia menjauh, Diandra pun langsung mengeluarkan ponselnya, Kemudian mengirim pesan kepada Zean, "Sayang, Nadia sudah pulang" Kirim Diandra.
Ting...
"Cepat banget" Gumam Diandra tersenyum langsung membuka pesan Zean, "Aku dibelakang mu sayang" Diandra pun langsung mengerutkan kening ya, "Dibelakang?" Gumam Diandra langsung membalikkan badannya. "Aakkhhh... Astaga" Kaget Diandra langsung saat Zean tepat sekali berada dihadapannya. "Aakhhh.. Zean.. Kamu buat aku kaget ajah" Pukul Diandra di lengan Zean dengan pelan.
"Hahahhaa" Tawa Zean senang, "Maaf-maaf sayang" Peluk Zean langsung.
"Kamu buat copot jantung aku ajah" Masih kaget Diandra.
"Heeemm.. Maaf ya sayang" Elus Zean dipunggung Diandra kemudian mencium kepala Diandra.
"Mmmmm" Angguk Diandra sambil bermanja di dada bidang Daniel.
"Ayok" Lepaskan Zean.
"Ayok" Senang Diandra langsung mengenggam tangan Zean.
Sesampainya Zean dan Diandra didalam kontrakannya, "Kamu sudah makan sayang?" Tanya Diandra sambil memasukkan Pinnya.
"Sudah" Jawab Zean dari belakang Diandra.
"Yakin" Pastikan Diandra.
"Iya sayang" Jawab Zean langsung menciumi Diandra saat pintu itu telah terbuka. Kemudian Zean menutup pintu Diandra menggunakan kaki kanannya.
"Zean" Pukul Diandra dipunggung Zean.
"Kenapa sayang?" Tanya Diandra dengan senyum mesumnya.
"Yaa ampun.. Mulai deh.." Gumam Diandra, Namun masih bisa didengar oleh Zean.
"Mulai kenapa sayang?" Gendong Zean langsung ditubuh Diandra.
"Aaakhhh.. Zean" Kejut Diandra saat Zean tiba-tiba lagi menggendong tubuhnya.
"Sshhueeettt" Zean pun langsung meletakkan tubuh Diandra diatas ranjangnya. "Sayang" Bisik Zean tersenyum.
"Mmmmmm" Gumam Diandra seperti sudah tau maksud Zean.
Zean pun yang sudah gemas melihat Diandra, "Kamu milik ku" Ucap Zean langsung mencium kembali bibir ranum Diandra. Kemudian membuka satu persatu pakaian Diandra. Dan melakukan ritual yang seperti biasa mereka lakukan.
Setelah Zean dan Diandra selesai bercinta, Zean pun langsung memeluk tubuh mungil Diandra dengan sayang. "Sayang" Panggil Diandra.
"Mmmmm" Gumam Zean mengelus rambut Diandra.
"Kapan kamu akan melamar ku?"
"Mmmmm" Pikir Zean.
Diandra pun langsung dibuat penasaran dengan jawaban Zean, "Apa kamu sudah siap sayang?" Tanya Zean melihat manik mata Diandra.
"Aku siap" Angguk Diandra senang.
"Baiklah... Hari minggu aku akan mengajak mu kerumah, Dan menperkenal kamu kepada Papah dan Mamah sebagai calon istri Zean Marvel Hernandez" Ujar Zean tersenyum manis.
"Benar yaa?"
"Iya sayang" Angguk Zean.
"Yeess" Sangat bahagia Diandra langsung memeluk tubuh Zean.
Dan Kini telah menunjukkan pukul 11 lewat, Sedangkan Zean dan Diandra sedang tertidur pules sambil berpelukan.
.
"Pah.. Zean kok belum pulang ya?" Khawatir Viviana disamping Alberto.
"Zean mungkin lembur Mah" Jawab Alberto sambil meminum kopinya.
"Hhhmm.. Tapi ini hampir sudah jam 12 malam loh pah" Ujar Viviana lagi sambil melihat jam tangannya.
"Paling bentar lagi sampai Mah.." Balas Alberto lagi.
"Lagian, Kak Zean kan sudah besar Mah" Ujar Gebi yang baru saja turun dari tangga.
"Kenapa kamu belum tidur sayang?" Tanya Alberto melihat Gebi yang baru saja turun.
"Haus Pah" Jawab Gebi menghampiri mereka ke sofa.
"Coba kamu yang telpon Geb, Siapa tau kakak kamu langsung angkat" Ujar Viviana.
"Yaa ampun Mah" Gebi pun langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam kantor piyamanya.
TUUUTTT... TTTUUTTT....
"Enggak diangkat Mah" Lihat Gebi kepada Viviana.
"Yaa ampun Zean.." Semakin khawatir Viviana. "Aakhh iya, Kenapa enggak telpon ke sekretaris Zean ajah Pah.. Buat mastiin Zean lembur atau tidak" Ujar Viviana kepada Alberto.
"Mmmmm" Angguk Alberto langsung menghubungi sekretaris Zean.
"Selamat malam tuan, Ada yang bisa saya bantu?" Jawab Diana langsung dengan sopan.
"Apa Zean masih lembur?"
"Pak Zean sudah lama pulang tuan" Jawab Diana.
Alberto pun langsung mematian ponselnya, Kemudian melihat karah Viviana yang sedang menunggu jawabannya, "Zean sudah lama pulang Mah" Ucap Alberto.
"Apa?? Tapi kenapa Zean belum pulang kerumah Pah?" Semakin khawatir Viviana lagi.
"Mamah tenang dulu, Siapa tau Zean ada urusan penting diluar sana Mah" Coba tenangkan Alberto.
"Bagaimana mamah bisa tenang Pah, Sedangkan Zean ajah dari tadi tidak mengangkat ponselnya pah" Kesal Viviana kepada Alberto.
"Hhhhmmmmm" Hela Alberto. Kemudian melihat Gebi yang sedang asik bermain ponselnya, "Kamu naik saja Gebi, Besok kamu ngampus" Ujar Alberto.
"Iya pah" Angguk Gebi menghentikan ponselnya, Kemudian menuju dapur untuk mengambil air putihnya yang sempat tertunda. Setelah itu, "Kalau gitu Gebi duluan istirahat ya Pah.. Mah.."
"Iya sayang" Angguk Alberto yang masih menenangkan Viviana.
"Kak Zean kemana ya? Tumben sampai jam segini belum pulang, Biasanya kak Zean jam 10 sudah pulang. Itu pun jarang" Batin Gebi sambil menaiki anak tangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Firman Junior
Dian....tak seterang hidupmu
2023-03-29
0
arin
hemm kirain blm smpe sejauh itu,gtauny mlh udh sring...kan di jdulny ngga di restuin nanti tinggl liat tindakan Zein gmna,klo ttp perjuangin cintanya wlpun di keluarin dri kelurganya sy ksih jempol Zein...tpi klo mlh ningglin Diandra yg ada kecewa juga skit hti,scra bhngnya udh klwt batas??
2021-12-08
0
Evita Laura
Hahahahah.. Guling-guling Thour
2021-05-05
1