"Hhhrrrrmmmmm" Batuk Alberto memfokuskan mereka kembali. "Zean" Panggil Alberto melihat Zean.
"Iya pah" Jawab Zean sambil menikmati makan malam itu.
"Begini Zean.. Papah sama Om Wilson akan menikahkan kamu bulan ini dengan Nak Sovia, Karna Papah dan Om kamu telah lama menjodohkan kalian berdua semenjak kalian masih kecil" Ujar Alberto memberitahu.
DENG..
Zean pun yang mendengarkan perkataan Alberto langsung terdiam, Tak dapat bekata-kata apa lagi. Kemudian melihat Alberto, "Pah..
"Minggu depan.. Kalian berdua akan mempersiapakan pernikahan kelian" Potong Alberto langsung saat Zean ingin mengelaknya.
"Iya nak Zean, Serahkan saja kepada Om sama Tante, Kita semua akan membantu untuk mempersiapkan pernikahan kalian berdua" Senang Wilson dan juga Raniya dan Viviana.
Namun berbeda dengan Gebi yang tampak tidak senang, Saat melihat wajah Zean yang langsung berubah seketika, "Ada apa? Kenapa wajah kak Zean langsung berubah seketika, Seperti tidak suka dengan perjodohan ini!" Batin Gebi.
Sedangkan Sovia, Langsung terlihat sangat senang sekali, Bahwasanya ternyata kedua orang tuanya telah menjodohkan dirinya dengan Zean tampa sepengetahuannya.
"Sayang, Apa kamu suka perjodohan ini?" Tanya Viviana kepada Sovia.
"Hheeeemmm" Balas Sovia tersenyum.
"Melihat kamu tersenyum, Om sama Tante menganggap kamu setuju dengan perjodohan ini sayang" Ujar Viviana senang.
.
Setelah acara makan itu selesai, "Om.. Tante.. Zean pamit duluan ya" Izin Zean dengan sopan.
"Kamu mau kemana Zean?" Tanya Viviana melihat Zean.
"Zean ada urusan sebentar mah.. Dan sepertinya Zean tidak pulang malam ini" Jawab Zean berbohong.
"Urusan apa Zean?" Tanya Alberto.
"Sudahlah Al, Sepertinya Zean memang sedang banyak pekerjaan" Ujar Wilson tersenyum kepada Zean.
"Hhheemmm" Balas Zean tersenyum kepada Wilson.
"Yaa sudah.." Angguk Alberto akhirnya.
"Kalau begitu Zean permisi dulu Pah.. Om.. Mah.. Tante" Salam Zean secara bergantian.
"Iya sayang, Kalau ada apa-apa cepat beritahu Mamah ya" Ujar Viviana.
"Iya mah" Angguk Zean.
"Hati-hati dijalan nak" Ucap Raniya perduli.
"Iya tante" Angguk Zean tersenyum.
"Yaa sudah.. Pergilah nak" Ucap Wilson.
Zean pun langsung keluar dari ruangan itu dengan mata yang sudah memerah, Kemudian menuju mobilnya yang sedang terparkir di dalam Bestmend hotel itu. Sesampainya Zean di dalam mobilnya, Zean pun "Aaakkkrrrhhhhh" Teriak Zean menjambak rambutnya. Lalu menghidupkan mesin mobilnya menuju sebuah bar.
Didalam mobil Gebi tampak berpikir keras, "Kak Zean pasti tidak menyukai perjodohan ini, Aku yakin itu" Gumam Gebi yang duduk disamping Viviana.
"Ada apa Geb?" Tanya Viviana dari samping Gebi.
"Mmmmm" Lihat Gebi kepada Viviana.
"Kamu kenapa? Dari tadi melamun terus?" Tanya Viviana lagi.
"Aakkhh tidak Mah.." Geleng Gebi tersenyum.
Viviana pun yang mendengar jawaban Gebi, Kembali fokus kedepan.
.
Sesampainya Zean disebuah Bar, Zean pun langsung memesan 1 gelas alkohol, "1.." Ucapnya ke sibartender.
"Siap tuan" Angguknya langsung memberikan kepada Zean 1 gelas Alkohol. "Ini tuan" Berinya.
"Mmmmm" Gumam Zean langsung meminun 1 gelas alkohol itu. "Aaakkhhhhh" Pait Zean, Kemudian memintanya lagi.
"Ini tuan" Berinya.
Zean pun kembali meminumnya hanya dengan sekali tegukan saja, "Aakkkhhhhh" Minumnya, Kemudian Zean memintanya lagi.
"Ini tuan" Berinya lagi.
"Hiks.. hiks.." Tangis Zean mengangkat gelasnya, Kemudian meminunnya kembali hanya dengan sekali tegukan saja, Kemudian memintanya kembali.
"Apa tuan baik-baik saja?" Tanya sibartender sambil memberikan alkohol Zean lagi.
"Hhheeemmmmm" Senyum sinis Zean, Kemudian melihat kearah sibertender, "Apa aku sedang terlihat baik-baik saja?" Tanya balik Zean.
Sibartender pun langsung menggelengkan kepalanya, "Hheeeemmmm" Senyum Zean menunduk. Lalu melihatnya kembali, "Hahahhahaha" Tawa Zean langsung kepada Sibartender.
"Hhheeeeemmmmm" Sibartender pun langsung tersenyum melihat Zean yang sudah mabuk.
"Aaakkkkhhhhh" Pait Zean lagi meminum alkoholnya. "Berikan aku satu gelas lagi" Ujar Zean memberikan gelasnya lagi.
"Baiklah" Angguknya memberikan Zean 1 gelas lagi.
"Ternyata tuan peminum handal juga" Ujarnya saat melihat Zean langsung meneguk alkholnya.
"Mmmmmmm" Angguk-angguk Zean yang sudah mabuk.
"Apa tuan bisa pulang sendirian?" Tanyanya.
"Hhhhhmmmmm" Hela Zean, Kemudian melihat lagi kearah sibartender, "Carikan aku supir" Ucap Zean sambil memberikan ponselnya kepada Sibartender.
"Baiklah tuan" Jawabnya langsung menghubungi supir online.
Setelah 15 kemudian, Sibartender pun langsung membangunkan Zean yang sudah tertidur, "Tuan.. Tuan" Panggilnya. "Tuan" Panggilnya lagi sambil berjalan kearah Zean.
"Mmmmmmm" Gumam Zean mengangkat kepalanya.
"Supirnya sudah tiba tuan"
"Baiklah" Zean pun langsung bangkit berdiri dari atas kursinya, "Aaaakkkhhhh..." Jatuh Zean langsung keatas lantai.
"Astaga" Gumam Sibertender langsung membantu Zean untuk berdiri, Kemudian membawa Zean keluar.
"Pak.. Pak.." Panggil Sibartender kepada supir online itu.
"Iya tuan" Sahutnya langsung menghampiri mereka, Kemudian membantu Zean untuk masuk kedalam mobilnya.
"Tuan, Silahkan ambil mobil tuan besok saja" Ujarnya kepada Zean.
"Mmmmmm" Angguk-angguk Zean.
Lalu Sibartender pun langsung menutup pintu mobil Zean. "Bawa dia" Ujarnya kepada sang supir.
"Siap tuan" Angguknya langsung masuk kedalam mobilnya.
"Tuan, Tujuan kita kemana?" Tanyanya kepada Zean.
"Kesini" Jawab Zean sambil menunjukkan alamat kontrakan Diandra.
"Baiklah tuan" Sang supir itu pun langsung membawa Zean kealamat yang tertera diponselnya Zean.
Setelah 20 menit kemudian, Mereka pun telah tiba di depan Gg kontrakan Diandra. "Tuan.. Tuan.. Kita telah sampai" Ujar sang supir membangunkan Zean.
"Hhhmmmm" Gumam Zean terbangun.
"Kita sudah sampai tuan" Ucap sang supir lagi.
"Aakkhhh.. Baiklah" Angguk Zean langsung turun dari dalam mobil itu. Kemudian Zean memberikan beberapa lembar uang kepadanya, "Ambillah" Ucap Zean.
"Tapi tuan, Ini terlalu banyak sekali" Kejutnya melihat uang merah itu ada 7 lembar.
"Ambil saja" Ujar Zean langsung pergi dari hadapannya.
"Terima kasih tuan, Terima kasih banyak" Tunduk sang supir itu sangat senang sekali.
"Hhhhmmmmm" Lambaikan Zean kepadanya sambil berjalan.
Kini Zean pun telah berada di depan kontrakan Diandra, "Hhheeemmmm" Senyum Zean langsung memasukkan pinnya.
"Siapa malam-malam begini datang?" Gumam Diandra yang masih belum tidur. Kemudian mendekati pintunya.
BBRRAAKKK...
"Aarrkkkhhhh.." Kejut Diandra langsung meloncat kaget.
"Hhheeemmmmm" Senyum Zean melihat Diandra.
"Zean" Kejut Diandra langsung menahan tubuh Zean yang hampir saja terjatuh. "Mmmpppphhh.. Kamu mabuk?" Tanya Diandra melihat Zean.
"Tidak" Geleng Zean tersenyum.
"Kamu itu yah.." Pukul Diandra langsung di punggung Zean dengan pelan. "Sudah bau Alkohol gini, Masih ajah bilang enggak mabuk" Marah Diandra langsung membawa Zean keatas ranjangnya. Kemudian membuka sepatu Zean dan juga kaos kakinya. "Kenapa kamu bisa mabuk seperti ini sih?" Tanya Diandra melihat Zean sambil duduk di bibir ranjangnya.
"Hhheeemmmm" Senyum Zean lagi kepada Diandra, "Kemarilah sayang, Aku ingin sekali memelukmu tubuhmu" Ucap Zean langsung menarik tangan Diandra.
"Aakhhhh" Pekik Diandra yang terjatuh di dada bidang Zean. "Sayang, Kalau kamu ada masalah kamu bisa cerita sama aku, Jangan malam mabuk seperti ini" Ucap Diandra didalam pelukan Zean.
"Iya sayang" Angguk Zean semakin memper-erat pelukannya. Begitu juga dengan Diandra yang ikut memeluk tubuh Zean dengan erat, "Aku tau.. Kamu pasti punya masalah" Ucap Diandra dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Maria Biamnasi
zean knpa tdak nolak perjodohan itu?
2021-06-19
1
Evita Laura
Aaduh.. Saya mewek thour, Kamu telah berhasil membuat ku menangis, Semoga mereka tidak terpisahkan, Jangan sampai ya thour
2021-05-05
1
Irna Yudhawanty
i
duhhh jd sedihh 😭😭😭😭
2021-04-19
1