Setelah beberapa menit Diandra menunggu hasil test-packnya, Kini hasilnya pun telah keluar, "Hhhhmm.. Haaaahhhh.." Hela Diandra membuang nafasnya, Kemudian Diandra melihat hasilnya, "Haaaahhhh.." Plototnya langsung melihat hasil test-pack itu, "Dua garis" Senang Diandra langsung tersenyum lebar, "Aku hamil.. Hahhahah, Aku hamil" Senang Diandra langsung melompat-lompat didalam kontrakannya. Kemudian Diandra melihat kembali hasil dari test-pecknya, "Zean pasti sangat senang, Aku yakin Zean pasti sangat bahagia sekali mendengar kabar ini" Gumam Diandra sambil tersenyum-senyum sendiri.
.
"Zean.. Zean.." Panggil Viviana dari luar pintu kamarnya Zean. "Zean" Panggil Viviana lagi.
"Sebentar Mah.." Jawab Zean dari dalam kamarnya.
Ceklek..
"Ada apa Mah..?" Tanya Zean melihat Viviana.
"Zean ini udah jam berapa, Kok kamu belum mandi sih Nak?" Tanya Viviana.
"Zean malas Mah.." Jawab Zean.
"Sayang, Sovia udah nungguin kamu dibawah loh.. Kasihan kan nak Sovia nungguin kamu terlalu lama" Ujar Viviana.
"Hhhmmm.. Iya mah Zean mandi dulu" Angguk Zean.
"Yaa sudah.. Jangan lama ya sayang" Ujar Viviana.
"Mmmmmmm" Angguk Zean.
Setelah itu Viviana pun langsung meninggalkan kamar Zean. Begitu juga dengan Zean yang ikut langsung masuk kembali kedalam kamarnya. "Haaaahhhhh" Hela Zean duduk diatas kursi sofa mahal yang ada didalam kamarnya itu.
Kemudian Zean membuka foto Diandra yang ada didalam bukunya itu, "Maafkan aku sayang" Elus Zean difoto Diandra. Kemudian Zean meletakkan kembali foto Diandra didalam buku itu lagi. Lalu menyusunnya kembali ke dalam rak buku yang tersusun rapi itu, Setelah itu Zean pun langsung masuk kedalam kamar mandinya.
Setelah 15 menit kemudian Zean pun segera keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk yang melilit dipinggangnya, Lalu Zean memakai pakaian santainya. Kemudian Zean keluar dari dalam kamarnya.
"Kak Zean" Panggil Gebi dari belakangnya saat Zean ingin menuruni anak tangga itu.
Zean pun langsung menghentikan langkahnya, Lalu membalikkan badannya menghadap Gebi, "Kak" Panggil Gebi lagi mendekati Zean.
"Kenapa kamu tidak kuliah?" Tanya Zean melihat Gebi.
"Mmmm.. Gebi, Gebi ganti jadwal mata kuliah kak" Jawab Gebi berbohong sambil tersenyum.
"Oohhh" Gumam Zean.
"Terus.. Kakak mau kemana?"
"Kakak enggak tau" Jawab Zean.
"Gebi boleh ikut enggak kak?" Tanya Gebi dengan senyum manis.
"Mmmmmm" Angguk Zean langsung menuruni anak tangga itu.
"Yes.." Senang Gebi mengikuti Zean dari belakang.
"Loh.. Kamu enggak kuliah sayang?" Tanya Viviana langsung saat melihat Zean datang bersama Gebi.
"Hehehhee.. Gebi enggak ada mata kuliah hari ini Mah" Jawabnya.
"Loh.. Kok bisa Geb? Biasanya kamu kan setiap hari senin mata kuliahnya selalu Full" Ucap Viviana.
"Gebi juga enggak tau mah, Tadi itu.. pas Gebi mau berangkat kuliah, Tiba-tiba teman-teman Gebi ngechat, Bilangin kalau hari ini jadwal mata kuliah kita itu lagi kosong Mah" Jawab Gebi berbohong. "Maaf ya mah.. Gebi berbohong" Ucap Gebi dalam hati.
"Oohhh" Angguk Viviana mengerti.
"Terus.. Mamah sama kak Zean mau kemana Mah?" Tanya Gebi.
"Kak Zean sama Sovia mau fiting gaun pengantin sayang"
"Terus Mamah?"
"Mamah sama tante Raniya mau nyiapin acara pernikahan kakak kamu sayang"
"Oohh.. Terus Mah, Boleh enggak Gebi ikut kak Zean?" Senyum Gebi.
"Jangan sayang, Biar kakak kamu saja sama Sovia yang pergi" Tolak Viviana.
"Yaah Mah.." Melas Gebi.
"Kamu ikut mamah ajah ya" Ucap Viviana langsung.
"Iikkhhh.. Enggak seru loh mah" Rajuk Gebi. Kemudian melihat kearahnya Zean, "Kak" Melas Gebi melihat Zean.
"Gebi" Plotot Viviana langsung.
"Hhhhmmmm" Kesal Gebi.
"Hhheeeemmmm" Senyum Sovia melihat Gebi. "Kalau gitu kami pergi dulu ya tante" Salam Sovia.
"Iya sayang" Senyum Viviana.
"Hati-hati ya Zean bawa mobilnya" Ujar Viviana.
"Iya Mah" Angguk Zean. Kemudian mereka berdua pun langsung pergi dari hadapan Viviana dan juga Gebi.
Setelah itu, Zean pun langsung mengeluarkan mobil sportnya, "Silahkan masuk nona" Ucap security itu dengan sopan kepada Sovia.
"Mmmmmm" Gumam Sovia langsung masuk kedalam mobil Zean.
Zean pun langsung menjalankan mobil sportnya ke butik langganan Viviana.
Sesampainya mereka disana, Para pegawai toko itu pun langsung menyambut kedatangan Zean dan Sovia, "Selamat datang tuan nona" Hormat mereka langsung.
"Mmmmm" Gumam Zean langsung masuk kedalam toko itu.
"Zean" Senang pemilik toko itu langsung menyambut kedatangan Zean dan Sovia.
"Hheeemmmm" Senyum tipis Zean langsung kepadanya.
"Waahhh Zean.. Calon istri kamu sangat cantik sekali" Kagumnya melihat Sovia.
"Hheeemmm.. Terima kasih tante" Senyum Sovia kepadanya.
"Kamu sangat beruntung sekali Zean dapat calon istri seperti dia, Udah cantik baik lagi" Pujinya lagi.
"Hehhehe" Tawa kecil Sovia kepadanya.
"Yaa udah.. Ayok ikut tante" Ajaknya langsung memilih-milih gaun pengantin itu.
"Iya tante" Ikut Sovia.
Sedangkan Zean langsung duduk di atas kursi sofa empuk itu. "Aaakkhhhhh" Pijit Zean dikeningnya.
"Mau minum apa tuan?" Tanya sang pegawai toko itu dengan sopan.
"Air putih saja" Jawab Zean.
"Baiklah, Tunggu sebentar ya tuan" Ujarnya langsung mengambil botol minum untuk Zean. Setelah itu sang pegawai toko itu pun langsung membawakan botol minuman Zean, "Ini tuan" Berinya.
"Mmmmmmm" Angguknya.
Setelah beberapa menit kemudian, Sovia pun akhirnya menemukan gaun yang cocok dengan tubuhnya, "Yang ini saja tante" Tunjuk Sovia.
"Baiklah" Angguknya langsung mengambil gaun pengantin itu. "Ayok.. ikut tante" Ajaknya keruang ganti.
"Iya tan"
15 Kemudian, Sang pemilik toko itu pun langsung menghampiri Zean yang sedang asik dengan korannya, "Zean" Panggilnya.
Zean pun yang merasa namanya dipanggil langsung menghentikan aktivitasnya.
"Kamu sudah siapa melihat calon pengantinnya?" Tanyanya tersenyum.
"Mmmmmm" Gumam Zean seperti tidak perduli.
"Baiklah Zean, Kita akan langsung membuka tirainya sekarang" Ujarnya langsung bertepuk tangan menandakan tirainya telah bisa dibuka.
"Wah.." Kejut mereka semua langsung melihat kecantikan Sovia yang menggunakan gaun pengantin itu. "Lihatlah.. Dia sangat cantik sekali" Kagum para pegawai toko itu.
"Bagaimana Zean? Bukankah dia sangat cantik sekal...." Gantungnya saat melihat wajah Zean yang sedang melotot melihat Sovia. Kemudian "Hheeemmm" Senyumnya langsung.
"Diandra" Gumam Zean dengan pelan, "Diandra" Pastikan Zean lagi semakin menajamkan penglihatannya.
"Bagaimana Zean?" Tanya Sovia dengan senyum manisnya.
"Zean" Imbun sang pemilik toko itu menyadarkan Zean.
"Hhhaaahhhhh?" Kejut Zean langsung sadar dari lamunannya.
"Hahahahahah" Langsung tawa pemilik toko itu, "Apa kamu...
"Tidak" Potong Zean langsung.
Sang pemilik toko itupun langsung terdiam saat Zean memotong pembicaraannya.
"Bagaimana Zean? Apa aku terlihat cantik?" Tanya Sovia dengan senyum yang masih terbit diwajahnya.
"Mmmmmm" Angguk Zean biasa saja.
Para pengawai itu pun yang melihat ekspresi biasa Zean, "Ada apa dengannya? Kenapa dia terlihat sangat biasa saja?" Bisik mereka.
"Iya, Padahalkan calon istrinya sangat cantik sekali" Bisik mereka lagi sambil merasa kasihan melihat Sovia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Conglie Lie
orang tua zean semakin marah
dan bahkan akan menghina Diandra. krna Diandra hamil diluar nikah
2021-05-14
3
Evita Laura
Benar tebak ku, Diandra benar-benar mengandung anak nya Zean, Semangat Thour semangat untup upload ya
2021-05-05
1