"Sayang.." Panggil Diandra, "Sayang" Panggilnya lagi, "Apa kamu sudah tidur?" Tanyanya lagi. Namun tidak ada jawaban dari Zean. Diandra pun langsung bangkit dari atas tubuh Zean, "Hheeemmm.. Ternyata kamu sudah tidur" Senyum Diandra melihat Zean yang sudah tertidur pulas.
Kemudian Diandra memperbaiki tidurnya Zean, Lalu mengusap-usap kepalanya Zean dengan sayang, "Selamat tidur sayang" Cium Diandra dikening Zean. Setelah itu, Diandra pun kembali memikirkan uang 70 jutanya.
.
Pagi harinya, "Hhooaaammmm" Uap Zean terbangun dari tidurnya, Kemudian Zean mencium aroma yang sedap dari arah dapur Diandra, "Hhheemmmm" Senyum Zean langsung bangkit dari atas ranjangnya Diandra menuju dapur.
Dan terlihatlah Diandra sedang asik memasak sarapan pagi untuk mereka berdua, "Sayang" Bisik Zean dari belakang Diandra sambil memeluknya.
"Eeekkkhh.. Zean" Kejut Diandra langsung saat Zean tiba-tiba saja memeluknya dari belakang.
"Maaf sayang" Senyum Zean. "Kamu sedang memasak apa?" Tanya Zean sambil memperhatikan Diandra yang sedang asik menggoreng itu.
"Masak nasi goreng sayang" Jawab Diandra tersenyum.
"Oohhh" Angguk Zean.
Kemudian Diandra menghadap Zean setelah mematikan kompornya, "Maaf ya sayang, Aku tidak membangunkan mu semalam, Soalnya aku melihat kamu sangat kelelahan, Jadi aku enggak tega" Ujar Diandra.
"Tidak apa-apa, Memang aku tidak berencana untuk pulang semalam sayang" Balas Zean sambil mencolek hidung mancungnya Diandra.
"Oohh" Angguk Diandra mengerti. Kemudian Diandra melihat wajah Zean, "Udah.. Cuci muka dulu sana.. Bau tau" Ujar Diandra sambil menutup hidungnya.
"Benarkah?" Cium Zean langsung ditubuhnya.
"Mmmmmm" Angguk-angguk Diandra langsung.
"Tidak, Masih wangi kok sayang" Ucap Zean masih mencium tubuhnya.
"Hhheeeemmm" Senyum Diandra. "Kamu itu bau Alkohol sayang" Jewer Diandra dengan pelan di kedua pipi Zean.
"Oohhh" Angguk Zean langsung tersenyum, Kemudian mencium bibir Diandra. "Morning kiss sayang" Senang Zean menciumnya.
"Udah aakkkhhh.. Buruan sana cuci muka dulu" Dorong Diandra ditubuh Zean.
"Baiklah.. Tuan putri" Mengalah Zean langsung masuk kedalam kamar mandi.
Setelah beberapa menit kemudian, Zean pun langsung keluar dari dalam kamar mandi, "Inih" Beri Diandra ketangan Zean.
"Terima kasih sayang" Terima Zean langsung melap wajahnya.
Setelah itu, "Ayok" Ajak Diandra kemeja makan untuk menikmati nasi goreng yang baru saja dia masakkan itu.
"Mmmmmm" Angguk Zean mengikuti Diandra, Kemudian langsung duduk diatas kursinya. "Wah.. Sepertinya ini sangat enak sekali sayanh" Senang Zean memuji Diandra sambil meminum air putihnya.
"Terima kasih sayang" Senang Diandra. "Ayok.. Dimakan" Ujar Diandra.
"Selamat makan sayang" Zean pun langsung menyendok nasi goreng itu kedalam mulutnya.
"Gimana?" Penasaran Diandra soal rasanya.
"Tentu saja masakan kamu selalu enak sayang" Senang Zean menikmati nasi goreng itu.
"Hehehhee" Tawa Diandra ikut menikmati nasi goreng itu.
Setelah selesai sarapan, "Sayang" Panggil Zean setelah mereka selesai membersihkan piring kotor itu.
"Mmmmmm" Gumam Diandra melihat Zean.
"Hari ini Aku akan membawa mu kerumah" Ucap Zean sambil mengusap kepala Diandra.
"Benarkah?" Senang Diandra langsung dengan mata berbinar-binar.
"Mmmmm" Angguk Zean tersenyum.
"Kalau gitu aku siap-siap dulu ya sayang" Senang Diandra langsung pergi dari hadapan Zean.
"Hhhheeemmm" Senyum Zean lagi melihat Diandra yang bersemangat.
.
Di mension, Setelah keluarga Hernandez selesai sarapan pagi, Viviana pun langsung menghubungi Sovia, Karna sebelum pulang semalam, Viviana pun sempat meminta nomor telepon Sovia.
"Pagi tante" Jawab Sovia dari sebrang telpon sana.
"Pagi juga sayang" Balas Viviana sangat senang, "Hari kamu mau kemana sayang?" Tanyanya.
"Dirumah ajah tante" Jawab Sovia.
"Kalau gitu kamu datang saja kerumah tante, Nanti sekalian kita ngebahasin pernikahan kalian" Ujar Viviana.
"Mmmmm.. Emang Zean sudah pulang tante?" Tanya Sovia ingin tau.
"Belum sih.. Tapi sebentar lagi Zean pasti pulang kok sayang" Jawab Viviana.
"Ya sudah tante, Sovia sebentar lagi kesana ya" Ucap Sovia senang.
"Iya, Tante tunggu ya sayang"
"Iya tante"
Viviana pun langsung mematikan sambungan telpon itu, "Pah.. Mamah enggak sabar lagi melihat Zean dan Sovia menikah, Terus kita akan memiliki cucu Pah" Senang Viviana membayangkan mereka akan segera memiliki seorang cucu.
"Papah juga mah" Sahut Alberto juga senang. Sedangkan Gebi hanya terlihat biasa saja.
.
"Sayang, Gimana.. aku sudah cantik belum?" Tanya Diandra dengan senyum lebarnya.
"Kamu sangat cantik sekali sayang" Jawab Zean memeluk Diandra.
"Benarkah?" Tanya Diandra didalam pelukan Zean.
"Mmmmm" Angguk Zean sambil mencium kepala Diandra. Kemudian "Ayok.." Ajak Zean melepas pelukan itu.
"Ayok" Diandra pun langsung menyambar tas selempangnya.
Sesampainya mereka didepan Gg, "Kita naik taksi saja ya sayang, Soalnya mobil ku masih tertinggal di Bar" Ucap Zean sambil menghentikan sebuah taksi.
"Hhhmm.. Jangan diulangi lagi, Ok" Plotot Diandra kepadanya.
"Iya sayang" Angguk Zean tersenyum lagi.
Diandra pun langsung masuk kedalam taksi itu disusul juga oleh Zean, "Ke alamat ini ya pak" Ujar Zean sambil menunjukkan layar ponselnya.
"Siap tuan" Angguknya langsung membawa mereka ke istana Hernandez.
Setelah 25 menit menempuh perjalanan, Kini Zean dan Diandra pun telah tiba di istana Hernandez, "Sayang" Panggil Diandra setelah mereka turun dari dalam taxi mobil itu.
"Mmmmmm" Lihat Zean kepada Diandra.
"Aku takut" Ucap Diandra keringat dingin.
"Takut kenapa sayang?" Tanya Zean mengerutkan keningnya.
"Takut ditolak" Tunduk Diandra langsung.
"Hahahahha" Tawa Zean langsung melihat wajah imut Diandra, "Sayang.. Apa pun kata Mamah dan Papah nantinya, Kamu tetap akan menjadi milik aku" Elus Zean dikepala Diandra.
"Benar ya?" Ujar Diandra dengan wajah sedihnya.
"Iya sayang.." Senyum Zean, "Udah ayok masuk, Nanti cantik kamu jadi hilang" Ajaknya langsung masuk ke dalam istana Hernandez itu.
Saat mereka memasuki istana itu, Para pelayan dan juga para petugas keamanan di istana itu pun langsung menunduk saat melihat Zean masuk bersama dengan Diandra. "Selamat pagi tuan" Tunduk mereka dengan sopan.
"Pagi" Balas Zean dengan tersenyum. Kemudian langsung pergi dari hadapan mereka yang sedang tampak kebingungan saat melihat Zean membawa seorang wanita ke istana itu.
"Siapa wanita itu? Kenapa tuan muda membawanya kemari? Bahkan tuan muda mengengam tangannya seperti sepasang kekasih saja?" Batin mereka bertanya-tanya. Kemudian mereka saling tatap-tapan seperti meminta sebuah jawaban. "Entah" Angkat bahu mereka masing-masing.
Kini Alberto, Viviana dan juga Gebi sedang duduk-duduk santai sambil menikmati teh hangat di ruang tamu, "Kak Zean" Panggil Gebi langsung saat melihat Zean yang baru saja datang.
Alberto pun dan juga Viviana langsung melihat kearah Zean, "Zean" Ikut panggil Viviana sambil tersenyum. Namun tiba-tiba saja senyum Viviana langsung memudar saat melihat Diandra yang berada disamping Zean, "Siapa wanita itu Zean?" Tanya Viviana mendekati mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Evita Laura
Please thour.. Jangan sampai itu terjadi.
2021-05-05
1