"Selamat pagi Diandra" Ucap Nadia yang baru saja tiba.
"Pagi juga Nad" Balas Diandra tersenyum.
"Kamu lagi ngerjain apa Dian?" Lihat Nadia kearah monitor komputer Diandra.
"Lanjutin kerjaan semalam Nad" Jawab Diandra sambil melanjutkan aktivitasnya.
"Emang semalam belum selesai Dian?"
"Belum Nad, Banyak soalnya"
"Oohhhh" Angguk Nadia langsung duduk dikursinya. "Oohh iya Dian, Hari inikan kita miting.. Astaga-astaga hampir saja aku lupa" Tepuk Nadia di keningnya sambil membereskan berkas yang akan dia bawa keruang miting nanti, "Huuuffffff... Untung saja aku enggak telat" Gumam Nadia geleng-geleng kepala.
"Hhheeermmmm" Senyum Diandra melihat Nadia. "Makanya Nad buat jadwal dikamar, Biar kamu tidak lupa" Ingatkan Diandra.
"Hehhehe Siap buk Diandra" Hormat Nadia.
Setelah 5 kemudian, Acara miting pun dimulai, "Dian.. Dian.. Tungguin aku dong" Teriak Nadia mengejar Diandra.
"Buruan" Tungguin Diandra didepan pintu.
"Haahh.. Hhaaahhhh" Ngos-ngosan Nadia dihadapan Diandra.
Diandra pun langsung mengelus-elus punggung Nadia, "Udah?" Tanyanya.
"Mmmmmm" Senyum Nadia dibalas juga dengan senyum Diandra, "Dian" Panggil Nadia sambil berjalan.
"Mmmmmm" Gumam Diandra melihat Nadia.
"Kamu sangat sempurna sekali menjadi seorang istri Dian" Puji Nadia dengan tulus.
"Kenapa Nad?"
"Mmmm.. Karna kamu baik sekali dan juga sangat perhatian, Seandainya aku laki-laki, Aku pasti akan menikahi mu" Jawab Nadia serius.
"Hheeemmm... Kamu ada-ada saja Nad" Geli Diandra melihat Nadia.
"Serius Dian" Ucap Nadia sambil menunjukkan huruf V.
"Iya.. iya.. Ayokk" Balas Diandra setelah berada di depan pintu ruangan miting.
Sesampainya mereka diruang miting itu, Semua rekan-rekan kerjanya pun telah duduk manis dikursi masing-masing, "Semua sudah berkumpul disini?" Tanya sang Manager yang baru saja masuk.
"Sudak pak" Jawab mereka serentak.
"Baiklah" Sang Manager pun langsung membuka topik yang akan mereka bahas.
Setelah sang Manager selesai menjelaskan, "Jadi, Siapa disini yang akan bersedia untuk dinas keluar kota?" Tanyanya melihat mereka satu persatu.
"Mulai hari apa pak?" Tanya Nadia.
"Minggu depan" Jawabnya.
"Lamanya pak?" Tanya yang lain.
"Hanya 1 bulan saja" Jawabnya lagi. "Bagaimana? Siapa yang akan bersedia? Atau saya sendiri yang akan memilih diantara kalian?"
"Gimana Dian, Kamu mau enggak dinas kesana?" Bisik Nadia.
"Belum tau Nad" Jawab Diandra melihat Nadia.
"Udah.. Kita ikut ajah Dian, Sekalian lihat-lihat cowok tampan disana" Senang Nadia sambil memain-mainkan matanya.
"Kamu itu ya Nad" Geleng Diandra melihat Nadia.
"Hehehe... Mumpung masih jomblo Dian" Tawa Nadia. "Gimana, Mau enggak?" Pastikan Nadia.
"Enggak aakhhh.. Nad" Tolok Diandra.
"Kenapa Dian? Kan kita sekalian liburan" Coba bujuk Nadia.
"Yaa sudah.. Kalau kamu mau, Enggak ada yang larang kok Nad" Senyum Diandra.
"Iikkhhh.. Dian" Kesal Nadia, "Kamu kok gitu banget sih sama aku" Rajut Nadia.
"Bukan ya gitu Nad.. Lagian kamu tau sendiri kan, Ibu sama Bapak aku selalu minta aku pulang ke kampung setiap mereka butuh" Ingatkan Diandra kepada Nadia.
"Luh sih.. Terlalu baik banget sama mereka" Ujar Nadia, "Aku heran deh lihat kedua orang tua kamu Dian, Kamu itu anak mereka atau bukan sih?" Heran Nadia.
"Mau gimana pun Nad, Mereka itu tetap orang tua aku" Jawab Diandra sambil menjewer wajah Nadia dengan pelan.
"Hhhmmm" Gumam Nadia.
"Baiklah semuanya.. Saya tunggu 3 hari lagi ketersedian kalian" Ujar sang Manager. "Miting kita sampai disini saja"
"Baik pak" Jawab mereka langsung membereskan meja masing-masing.
.
Tok.. Tok..
"Masuk" Teriak Zean dari dalam.
Ceklek..
"Apa kamu sedang sibuk Zean?" Tanya Alberto dari ambang pintu.
"Eekkhh Papah.." Bangkit Zean langsung dari kursi kebesarannya, Lalu berjalan menuju sofa.
"Apa kamu sedang sibuk?" Tanya Alberto lagi.
"Tidak Pah" Jawab Zean langsung duduk didepan Alberto.
"Oohhh" Angguk Alberto.
"Ada apa Pah?"
"Tidak, Papah hanya mau mengobrol saja Zean" Senyum Alberto kepada Zean dan dibalas juga oleh Zean dengan senyum hangatnya.
Setelah beberapa menit kemudian, Diana pun langsung membawakan kopi untuk Alberto dan juga Zean, "Silahkan dinikmati tuan" Letakkan Diana.
"Mmmmmm" Angguk Zean tersenyum tipis.
"Minggu depan, Apa kamu sibuk?" Tanya Alberto sambil meminum kopinya.
"Tidak Pah" Jawab Zean ikut meminum kopinya.
"Baguslah.. Minggu depan tuan Wilson mengundang kita makan malam bersama, Kalau kamu tidak sibuk, Papah harap kamu bisa hadir" Ujar Alberto meletakkan gelasnya.
"Apa kabar tuan Wilson Pah?" Tanya Zean yang ikut meletakkan gelasnya.
"Baik" Jawab Alberto.
"Zean akan usaha in Pah untuk hadir diacara makan malam itu" Ujar Zean tersenyum.
"Mmmmmm" Angguk Alberto, "Kalau begitu Papah keluar dulu" Ujar Alberto bangkit berdiri.
"Iya Pah" Angguk Zean.
Setelah Alberto keluar dari ruangannya, Zean pun langsung kembali ke kursi kebesarannya dan melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.
.
"Diandra" Panggil sang Manager.
"Iya pak" Jawab Diandra langsung bangkit berdiri dari atas kursinya.
"Tolong kamu serahkan ini sekarang juga kepada Pak Zean" Beri sang Manager ketangan Diandra.
"Baik pak" Angguk Diandra menerima. "Kalau begitu saya permisi dulu pak" Tunduk Diandra.
"Mmmmmm" Angguknya.
"Shueett.. shueettt"
"Mmmmmm" Lihat Diandra kepada Nadia.
"Kemana?" Tanya Nadia.
"Ruangan pak Zean"
"Ooohhh" Gumam Nadia, "Cepat ya.. Bentar lagikan mau jam istirahat" Senyum Nadia.
"Ok" Angguk Diandra. Lalu berjalan keluar dari ruangan itu menuju ruangan Zean Marvel Hernandez.
Sesampainya Diandra didepan ruangan Zean, "Mbak, Pak Zean-nya ada?" Tanya Diandra kepada Diana sekretaris Zean.
"Ada mbak" Angguk Diana.
"Makasih ya mbak" Senyum Diandra.
"Iya mbak" Balas Diana tersenyum.
Tok.. Tok..
"Masuk" Jawab Zean yang lagi asik dengan tombol Keyboard komputernya.
Ceklek..
"Pagi pak" Senyum Diandra kepada Zean.
Zean pun yang mendengar suara Diandra, "Diandra?" Gumam Zean langsung menghentikan aktivitasnya, Kemudian melihat kearah sumber suara itu.
"Hhheeemmmmm" Senyum Diandra tersenyum manis.
"Sayang" Senang Zean melihat Diandra, Dan langsung bangkit berdiri dari atas kursi kebesarannya, Lalu menghampiri Diandra. "Apa kamu sedang merindukan ku sayang?" Peluk Zean langsung ditubuh Diandra.
"Tau ajah" Senang Diandra membalas pelukan Zean.
"Hhheeemmmm" Nikmati Zean memeluk tubuh mungil Diandra. "I Miss You sayang" Bisik Zean.
"I Miss You too sayang" Balas Diandra.
Setelah itu Zean pun melepas pelukannya, "Kenapa kamu sangat cantik dan manis sekali sayang?" Goda Zean sambil membenarkan rambut Diandra.
"Tentu saja aku cantik, Karna aku milik tuan Zean Marvel Hernandez" Jawab Diandra tersenyum sambil menggoda Zean.
Zean pun yang mulai tergoda, Langsung mencium bibir mungil Diandra yang manis, Begitu juga dengan Diandra yang ikut membalas ciuman Zean.
Setelah selesai berciuman, Zean pun mengusap bibir ranum itu, "Bibir ini yang selalu menggodaku saat bersama mu sayang" Peluk Zean penuh dengan kasih sayang di tubuh Diandra, "Aku berjanji tidak akan melepaskan mu Diandra Marsha" Batin Zean.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Evita Laura
semangat thour.. Aku selalu mendukung mu🌷🌷
2021-05-05
1