"Aakkhh Iya.. Aku kesini kan mau memberi kamu ini" Senyum Diandra memberikan berkas itu ketangan Zean.
"Hheeemmm" Senyum Zean menerima.
"Kalau gitu aku pergi dulu ya" Izin Diandra pamit keluar.
"Tunggu" Tahan Zean saat Diandra ingin membalikan badannya.
"Mmmmmm" Hentikan Diandra melihat Zean.
"Pulang kerja nanti aku kekontrakan kamu ya sayang" Senyum Zean penuh arti.
"Mmmmmm" Angguk Diandra tersenyum.
"Yes" Senang Zean langsung mencium kening Diandra, "Jangan lupa makan sian ya sayang"
"Iya, Kamu juga" Angguk Diandra.
"Iya" Balas Zean.
Diandra pun langsung keluar dari ruangan Zean.
.
Sesampainya Diandra di ruangannya, "Dian, Kamu kok lama banget sih?" Tanya Nadia mendekatkan dirinya ke kemeja kerja Diandra.
"Aakkhh iya, Tadi liftnya penuh terus Nad" Bohong Diandra sambil tersenyum kepada Nadia.
"Oohhh" Angguk Nadia sambil melihat jam tangannya, Kemudian "Satu.. Dua..
"Kamu lagi ngehitung apa Nad?" Lihat Diandra kepada Nadia.
"Tiga.." Senang Nadia langsung membereskan mejanya.
"Astaga" Kaget Diandra langsung mengelus dadanya. "Kamu buat kaget ajah Nad" Hela Diandra.
"Hehehe.. Sorry" Senyum Nadia. "Buruan Dian, Entar kantin ya penuh"
"Astaga.. Ternyata cuman gara-gara kantin" Gumam Diandra ikut membereskan mejanya.
"Ayok" Ajak Nadia langsung bangkit berdiri.
"Mmmmm" Bangkit Diandra dari atas kursinya.
Sesampainya mereka didepan kantin, "OMG.. Udah langsung penuh ajah ya" Heran Nadia langsung menarik tangan Diandra untuk mengantri.
"Sikit.. Sikit.. Sikit yaa" Desak Nadia menuju ke depan.
"Eekkhh.. Jangan curang dong, Kita semua disini ngantri loh..." Tak terima yang lain.
"Mmmmm.. Mundur-mundur" Ujar yang lainnya.
"Udah Nad, Ayok" Mundur Diandra menarik tangan Nadia.
"Hhmmm" Ngalah Nadia.
Setelah selesai mengantri, Nadia dan Diandra pun langsung mengambil makanan mereka masing-masing, Kemudian memilih tempat duduk paling pojok, "Aakhhh.." Duduk Nadia sambil meletakkan makanannya diatas meja, Begitu juga dengan Diandra.
Sambil menikmati makanannya, "Dian, Nanti kita pulang bareng ya" Ujar Nadia menikmati.
"Iya" Angguk Diandra.
.
Dilain tempat, Viviana sedang bersenang-senang dengan teman-teman satu arisannya disebuah Mall elit, "Oohh iya Jeng.. Kapan jadinya jeng Vivi ngenalin calon menantunya sama kita-kita?" Ujar teman satu arisannya.
"Heeemm.." Senyum Viviana sambil menikmati tehnya, "Sabar jeng, Minggu depan calon menantu ku baru tiba disini" Jawab Viviana meletakkan gelasnya.
"Emang, Selama ini dia dimana jeng?"
"Selama ini dia tinggal di Landon jeng" Jawab Viviana dengan bangganya.
"Oohh" Angguk mereka, "Pasti dia sangat cantik" Tebak mereka.
"Iya dong" Makin bangga Viviana.
"Aku iri jeng sama kamu"
"Iri kenapa jeng?" Tanya Viviana melihatnya.
"Iri karna jeng Vivi akan segera memiliki menantu" Jawabnya
"Hahahha" Tawa Viviana langsung. "Makasih jeng" Senang Viviana.
"Sedangkan anak aku, Masih senang untuk sendiri, Enggak tau jeng Apa penyebapnya" Curhatnya kepada teman-teman arisannya itu.
"Sabar jeng" Tawa mereka langsung.
.
Hari pun telah sore, Menunjukkan pukul 5 Wib, Waktunya sebagian karyawan pulang dan sebagianya lagi kerja lembur. "Ayok Dian" Ajak Nadia.
"Ayok" Bangkit Diandra langsung menyandang tas selempangnya.
Sesampainya mereka di dekat halte bus, "Ayok Dian.. Bus ya mau pergi" Tarik Nadia ditangan Diandra sambil berlari menuju bus.
"Ayok" Lari Diandra.
"Tunggu-tunggu.. Tunggu pak" Teriak Nadia dan Diandra langsung menaiki bus itu.
"Buruan Neng" Ujar Sang supir.
"Iya pak" Sahut mereka langsung mencari tempat duduk.
"Yaah.. Penuh semua Dian"
"Yaa udah.. Kita diri ajah Nad" Pegang Diandra di pengang Bus itu.
"Hhhaaahhhh" Hela Nadia ikut memegang.
Sesampainya mereka di depan haltel bus dekat kontrakannya, Diandra pun langsung turun dari dalam bus, "Nad, Aku duluan ya" Ujar Diandra.
"Eekhh.. Tunggu, Aku ikut Dian" Turun Nadia juga.
"Kamu enggak pulang Nad? Nanti Om sama Tante nyariin kamu loh.." Ujar Diandra setelah mereka turun dari dalam bus.
"Enggak kok Nad, Lagian Mamah sama Papah lagi pergi kerumah Paman aku, Mungkin malam pulang ya, Enggak mungkin kan aku nungguin sendiri disana" Jawab Nadia.
"Terus Doni emang kemana?"
"Biasalah.. Palingan juga pulang malam dari rumah teman-temannya" Jawab Nadia lagi.
"Oohhh" Angguk Diandra.
"Ayok.." Tariak Nadia ditangan Diandra.
"Mmmmm"
Sesampainya mereka di kontrankan Diandra, Nadian pun langsung membuka rumahnya, "Pin ya jangan diganti-ganti ya Dian" Ujar Nadia masuk.
"Iya, Suka kamu lah" Jawab Diandra.
"Hhuuffff.." Lelah Nadia langsung terbaring diatas ranjang sederhana Diandra.
"Mandi dulu gih.." Suruh Diandra langsung menuju dapur sederhanannya.
"Bentar lagi Dian" Gumam Nadia menutup matanya.
Diandra pun langsung mengirim pesan kepada Zean. "Sayang, Nadia lagi dikontrakan, Nanti datangnya agak kelamaan ajah ya" Kirim Diandra sambil meminum air putihnya.
Setelah beberapa detik kemudian, Zean pun langsung membalas pesan Diandra, "Ok sayang, Nanti beritahu saja jam berapa dia pulang" Balasan Zean.
"Ok" Bangkit Diandra langsung dari kursinya, Kemudian menghampiri Nadia kearah ranjangnya, "Nad" Panggilnya. "Nad" Panggilnya lagi. "Nad, Kamu tidur?" Tanya Diandra menyentuh tubuh Nadia.
Hhhoooorrrkkkk... Hhhooorrrkkkk...
"Hheeemmmm" Senyum Diandra langsung mendengar ngorok Nadia, "Nad.. Nad" Geleng Diandra sambil membenarkan tubuh Nadia. Kemudian Diandra menuju dapurnya lagi untuk memasak sesuatu untuk dirinya dan juga Nadia.
15 menit kemudian, "Hoammm" Nguap Nadia terbangun dari tidurnya, Lalu Nadia mencium aroma yang sedap dari arah dapur, "Wangi apa ini?" Gumam Nadia langsung bangkit dari atas ranjang Diandra menuju sumber aroma itu, "Diandra" Lihat Nadia saat Diandra sedang memasak.
"Kamu sudah bangun Nad?"
"Mmmmm.. Kamu lagi masak apa Dian?" Tanya Nadia mendekati Diandra.
"Masak ayam plus sayur kangkung" Jawab Diandra sambil menghidangkan diatas piring.
"Waaahhh.. Enak itu Dian" Senang Nadia langsung membantu Diandra.
"Hhheeemm" Senyum Diandra melihat Nadia. "Bawa yang itu ya Nad" Tunjuk Diandra kearah toples yang berisi kerupuk goreng itu.
"Ok Dian" Angguk Nadia langsung membawa toples itu keatas meja makan sederhana Diandra.
"Wah.. Foto ya Dian, Untuk buat Story" Senang Nadia langsung mengeluarkan ponselnya.
Cekrek...
"Ok" Gumam Nadia langsung memposting di status WhatsApp ya. Yang bertulis, "Sedang makan bersama dengan sahabatku Diandra Marsha"
"Udah?" Tanya Diandra langsung duduk.
"Mmmmm" Angguk Nadia ikut duduk.
Kemudian mereka berdua pun langsung berdoa, "Amin" Akhir doanya.
Ting...
Sebuah notifikasi pun langsung masuk kedalam ponselnya Nadia.
"Makan dimana Nad?" Isi pesan rekan kerja Nadian dan Diandra.
"Kontrakan Diandra" Balas Nadia.
Ting...
"Siapa yang masak Nad? Sepertinya..sangat enak sekali itu?" Giurnya.
"Heheheh.. Diandra yang masakin" Balas Nadia lagi.
"Siapa Nad?" Tanya Diandra saat melihat Nadia yang sedang asik membalas chat-tan.
"Hheeemm.. Rekan kerja Dian, Nanyain siapa yang masak ini semua" Jawab Nadia kembali menikmati makanan ya.
"Oohhh" Angguk Diandra.
"Mmmmm.. Ini sangat enak sekali Dian, Kamu sama-sama hebat dengan Mamah" Puji Nadia sambil menguyah.
"Heemmm.. Kamu ada-ada ajah Nad, Tentu saja tante lebih hebat memasak" Balas Diandra.
"Serius nad.. Aku enggak bohong" Tolak Nadia, Bahwasanya masakan Diandra memang sangat enak. "Aku sudah bilang Dian sama kamu, Kalau kamu itu istri yang sangat sempurna, Udah baik, rajin, pintar cantik lagi" Pujinya.
"Hahhahaha.. Makasih Nad" Tawa Diandra dengan senang hati, Bahwasanya kalau sudah soal memuji, Nadia orangnya memang selalu tulus mengatakan yang sebenarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Yessi Mc
bagus ceritanya
2021-06-24
2
Evita Laura
Saya sangat suka dengan persahabatan Diandra dan Nadia, Love you thour
2021-05-05
1