"Bersiaplah untuk mati kau bajingan!" Darren mengamuk.
Michael hanya menanggapinya dengan senyuman yang arogan. "Ha! Ha! Jangan salah sangka. Tapi kau lah yang akan mati!"
Michael mengeluarkan mantranya, "Light Elemental: Heaven's Light!" Tiba-tiba langit terbuka. Awan-awan yang tadinya mengepul menghilang begitu saja. Lalu sebuah sinar terang muncul seketika dari celah-celah awan itu.
"Cahaya Surga, sihir tingkat S. Sihir ini bahkan bisa membumihanguskan sebuah desa kecil sekaligus," Kata Michael. "Kau dan desa ini akan hancur sekarang!"
Michael meluncurkan serangannya walau ia tahu kalau pasukannya sendiri berada di sana. Darren menjadi semakin jengel dengan sifatnya itu.
"Dasar tak punya hati!" Ucap Darren.
Cahaya terang dari langit pun mulai menyentuh tanah desa dan sudah siap untuk menghancurkan segalanya. Tapi Darren tidak tinggal diam.
"Non-elemental Spell: Cancelling!" Ucap Darren sambil mengangkat tangannya ke langit.
Secepat kedipan mata, semua cahaya itu pun menghilang. Semua kembali menjadi normal seakan-akan tidak ada yang terjadi. Michael hanya tertegun melihatnya.
"M-mustahil. Petualang amatir seperti mu..." Michael terkejut hingga tak bisa berkata-kata. "Dasar! Siapa kau sebenarnya?"
"Fu... fu... fu... kau pasti tak menduga itu kan?" Darren tertawa. "Kau bisa memanggilku: Siswa dari Dunia Lain."
Sambil meluncurkan serangan keduanya, Michael mengangkat pedangnya dan melompat ke arah Darren. "Non-elemental Spell: Strength!"
Darren menanggapi serangan itu. "Lightning Elemental: Cover Me with Thunder."
Jreett!!! Michael tersetrum saat menyentuh Darren dengan pedangnya. Tegangan listrik yang tinggi membuatnya terpental hingga tergeletak di tanah.
"Makhuk macam apa dia ini. Belum pernah ku lihat elemen petir sekuat itu. Apa itu jurus kreasinya?" Gerutu Michael.
Sementara Darren melangkahkan kakinya semakin dekat kepada Michael yang lumpuh karena tegangan listrik. Ia menunjukkan wajah yang kejam. Hal itu membuat Michael ketakutan.
"M-monster!" Teriak Michael sambil ketakutan.
"Lihatlah wajah menyedihkan mu itu!" Ucap Darren. "Apa sekarang kau tahu rasanya dibantai?"
Michael memalingkan wajahnya. Ia melihat anak-anak buahnya yang sudah terbangun, hanya memperhatikannya dari jauh.
"Kalian! Serang dia!" Ucap Michael sambil putus asa.
Tapi para pasukan itu hanya diam saja. Tiba-tiba salah satu dari mereka menyaut, "Untuk apa kami menolong Jenderal yang tak ragu untuk membunuh bawahannya sendiri?"
"Ya, benar itu. Lebih baik kau mati saja!" Sahut tentara yang lain.
"Dasar anak buah tidak berguna!" Teriak Michael.
Michael sudah terpojok. Tubuhnya tidak bisa bergerak dan ia sudah tidak punya kepercayaan dari anak buahnya lagi. Walaupun ia masih bisa merapal mantra, tapi ia yakin kalau Darren bisa saja membunuhnya saat itu juga.
"Matilah!" Teriak Darren sambil meluncurkan pedangnya.
Tiba-tiba...
"Non-elemental Spell: Blind!" Seseorang meneriakkan sebuah mantra.
Mata Darren menjadi buta untuk beberapa detik. Saat ia membuka matanya lagi, Michael sudah hilang dari hadapannya. Sepertinya seseorang sudah membawanya kabur.
"Sialan! Akan ku bunuh kau, Michael!" Teriak Darren. "Akan ku buru kau, dan seluruh orang tersayang mu!"
Sementara Michael sedang berada diantara pepohonan. Disampingnya, berdiri salah satu Petarung Terbaik Erobernesia.
"Taiji, terimakasih kau telah menolong ku," Ucap Michael.
"Aku tidak perlu ucapan terimakasih mu. Aku hanya perlu penjelasan," Balas Taiji. "Siapa petualang itu sebenarnya?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu," Kata Michael. "Padahal belum lama ia bergabung dengan guild petualang, tapi kekuatannya sudah setara dengan petualang tingkat Orichalcum- tidak, mungkin Adamantite."
"Hm..." Taiji memegangi dagunya, "Dia bisa menggunakan banyak jenis elemen. Dia adalah ancaman yang tidak bisa dianggap sepele."
"Sebaiknya kau jelaskan itu pada Paduka Raja nanti," Sambung Taiji.
Mereka berdua pun pergi meninggalkan area.
.
.
.
Pertarungan pun selesai. Darren segera berlari ke arah Hayate saat seorang manusia hewan memberitahunya bahwa ia masih bernafas.
"Hayate! Hayate! Bertahanlah!" Ucap Darren sambil berusaha mengobati perut Hayate yang sudah bolong.
"K-kita menang, Kan? Darren-sama," Ucap Hayate sambil merintih.
"Ku mohon bertahanlah Hayate! Aku akan mengobati perut mu!" Kata Darren sambil berputus asa.
"Uhuk... uhuk... aku punya p-permintaan," Sambung Hayate sambil batuk darah. "A-adik ku, tolong beritahu dia b-bahwa dia harus menjadi l-lebih kuat."
Begitu pun Hayate menghembuskan nafas terakhirnya. Darren menangis dengan keras. Lagi-lagi orang terdekatnya telah pergi.
"Maafkan aku Yuzuna-san, aku tidak bisa menepati janji mu."
Darren kemudian mengambil mayat dari teman-temannya, termasuk Hayate. Ia menggali tiga lubang dan mengubur mereka sambil disaksikan oleh seisi desa.
Ia kemudian berpaling menghampiri para tentara Erobernesia yang ketakutan. Tanpa basa-basi, ia langsung mengeluarkan mantra.
"Non-elemental Spell: Wither."
Bau busuk segera menyelimuti area tersebut.
"A-apa ini? Kenapa tubuhku rasanya... ikh! Sakit sekali!" Para pasukan itu mulai meronta-ronta.
"Apa yang kau lakukan!?" Teriak salah satu tentara pada Darren.
"Oh, bukan apa-apa. Aku hanya merusak organ dalam kalian," Jawab Darren sambil menyeringai.
"A-apa!? Dasar monster!"
"Tenang saja. Aku akan pastikan kalian akan menderita sebelum mati," Kata Darren. "Kalian akan merasakan sakit itu tiga hari tiga malam lamanya. Sebelum kalian mati karena hilangnya organ-organ penting kalian."
"Dasar manusia bodoh! Apa kau akan membunuh sesama manusia hanya untuk manusia hew-" Kalimat orang itu terputus.
"Oh, ternyata tenggorokan mu sudah hancur ya. Sayang sekali," Ucap Darren sambil tersenyum. "Sebentar lagi, jantung, hati, dan paru-paru mu juga akan ikut remuk."
Darren pergi meninggalkan para pasukan itu. Di dalam lubuk hatinya sekarang hanyalah ada balas dendam. Dendamnya terhadap kerajaannya Erobernesia sepertinya sudah tak tertolong.
"Takkan kubiarkan orang-orang terdekat ku diambil lagi. Aku akan melakukan apapun untuk melindungi mereka!"
Darren sempat mengunjungi balai desa. Ia bertemu dengan Ketua suku dan menanyakan tentang adik dari Hayate. Tapi ketua suku bilang kalau adik Hayate tidak berada di desa ini.
"Dia adalah anak yang baik," Ucap Ketua Suku membicarakan adik Hayate. "Ia pergi dari desa ini sebelum ia memiliki nama. Dia bilang bahwa ia ingin mencari kekuatannya sendiri."
"Nama?" Tanya Darren.
"Kami suku Serigala Putih, hanya akan mendapatkan nama saat kami berhasil menggunakan sihir," Jawab Ketua suku. "Seperti Hayate yang berhasil mengaktifkan sihirnya di umur dua puluh tahun."
Darren terkejut. "T-tunggu. Hayate berumur dua puluh tahun?"
"Sekarang ia seharusnya sudah berumur dua puluh tiga," Kata Ketua. "Dia dan adiknya memiliki rentang usia enam tahun."
"Sungguh aku tidak menduga kalau Hayate sudah setua itu. Tapi wajahnya masih seperti anak SMA."
"Lalu, apa anda tahu kemana adik Hayate pergi?" Sambung Darren.
"Sudah hampir tiga tahun lalu, sejak Hayate mendapatkan kekuatannya, ia pergi dan bertekat mencari kekuatannya sendiri," Jawab Ketua. "Jadi kami tidak tahu pasti kemana ia pergi."
"Baiklah, terimakasih informasinya," Ucap Darren sambil melangkahkan kakinya keluar balai desa.
"Darren-sama, kemana anda akan pergi?" Ucap Ketua sebelum Darren sempat keluar pintu.
"Aku akan mencari adik Hayate. Aku telah berjanji padanya untuk menyampaikan suatu pesan," Kata Darren.
"Baiklah," Kata Ketua. "Hati-hati di jalan. Dan kami berterimakasih atas bantuan anda. Kami berhutang budi."
Darren hanya tersenyum dan mengangguk. Ia kemudian meniggalkan balai desa tanpa sepatah kata apapun.
Perjalanannya pun dimulai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Haikal Akbar
Joosss
2022-04-23
0
[ O 5 - 8 ] Mr. Rax
Huaa😭 aku benci firasat ku
2021-08-22
0
Adryan Eko
what.. dalam 2 chapter semua hubungan yg dibina seketika hilang..
2021-07-13
2