Bisnis Budak

"Fire Elemental: Fire Charge," Ucap Darren sambil mengarahkan tangannya keatas tumpukan kayu.

"Api unggun sudah beres. Dengan begini aku tidak perlu takut mati kedinginan."

Wilayah utara pegunungan Erfroren sangat dingin. Salju dan es di mana-mana dan angin yang bertiup serasa membekukan nadi.

Sebentar lagi Darren akan tiba di kota terluar Friedlich. Tapi sebelum masuk, ia memutuskan untuk berkemah cukup jauh dari sana.

"Lebih baik aku mengisi tenaga ku sebelum masuk kesana. Untuk berjaga-jaga bila ada hal buruk terjadi."

Beralaskan dedaunan dan beratapkan cabang pohon yang lebat, Darren mencoba untuk tidur di tengah malam yang dingin itu.

Udara dingin yang terhirup terkadang membuat paru-parunya sakit. Tapi dengan keberadaan api unggun di dekatnya membuat Darren dapat mengatasi masalah tersebut.

"Sudah berapa hari, ya, aku mati?" Ucap Darren sambil menatap bintang-bintang dilangit malam.

"Bagaimana keadaan orang tua ku? Apa mereka baik-baik saja?"

"Aku merasa tak enak karena meninggalkan mereka tanpa izin."

Disaat Darren termenung meratapi kehidupannya, tiba-tiba sebuah suara muncul dari arah jalan besar. Jalan utama untuk masuk ke Friedlich.

Dengan cepat Darren segera menutup penutup kepala jaketnya dan mengambil posisi siaga. Ia mengintip dari balik pohon dengan hati-hati.

Terlihat seorang pria yang membawa sebuah kereta kuda dengan kurungan yang terikat dibelakangnya, dikepung oleh sekelompok perampok.

"Sepertinya kau membawa barang bagus kali ini," Ucap salah satu perampok itu. "Boleh lah kami bawa satu."

"T-tentu saja tidak boleh. Barang-barang ini milik ku! Kalian tidak boleh menyentuhnya!" Balas Pria itu.

"Eh... melawan, ya?"

Para perampok itu pun mulai mengacungkan senjata mereka ke arah pria itu. "Tinggal pilih saja. Nyawa atau harta?"

Pria membalas sambil mengacungkan tangannya. "Pengawal!" Ucapnya, "Hajar para perampok ini!"

Seorang pemuda pun keluar dari dalam kereta. Ia terlihat lesu dan pucat.

"Apa ia benar-benar seorang pengawal?" Gumam Darren melihat orang itu. "Ia seperti gak makan seminggu tau!"

"Cepat serang mereka!" Sambung pria itu.

Pemuda itu mengeluarkan sebuah buku dan mengucapkan beberapa mantra.

"Wind Elemental: Wind Bl-" Tiba-tiba ia terjatuh sebelum menyelesaikan mantra nya.

"Hey, bangun bodoh!" Protes pria itu. "Bagaimana kau akan melindungi ku kalau kau seperti itu!"

Para perampok itu pun tertawa. "Ha! Ha! Ha! Sudahlah. Serahkan saja barang itu pada kami. Itu pun kalau kau tidak ingin terluka."

Pria itu menggeram. Tapi akhirnya ia pasrah.

"Baiklah," Jawabnya.

Ia pun membuka kurungan yang ia bawa dan mengeluarkan isinya.

"Apa!?" Betapa terkejutnya Darren saat melihat isi dari kurungan itu. "M-manusia Hewan!? Banyak sekali!"

Para manusia hewan itu sepertinya adalah budak yang akan diperjualbelikan. Terlihat jelas dari bagaimana pria itu memperlakukan mereka.

"Hey, bos," Ucap salah satu perampok itu. "Bagaimana kalau kita ambil yang ini saja?"

"Yang mana?"

Perampok itu pun menunjuk seorang manusia hewan perempuan dengan rambut berwarna perak kebiru-biruan dan kulit cerah.

"Woah, bagus juga selera mu," Balas perampok yang lain. "Kalau begini, kita bisa bersenang-senang setiap malam."

Perampok itu pun menoleh ke pria tadi.

"Oy, Pak Bodoh. Aku akan ambil yang ini," Ucapnya sambil menarik tangan perempuan itu dengan kasar.

Pria itu pun pergi melanjutkan perjalanannya dan meninggalkan tempat tersebut. Begitu juga dengan para perampok.

"Apa yang harus ku lakukan?" Tanya Darren pada dirinya. "Aku tidak bisa bertarung untuk sekarang, mengingat tenaga ku belum pulih."

"Aku tidak bisa bermeditasi dengan alas sedingin es ini! Aku harus mencari cara lain."

Melihat para perampok yang mulai menjauh, Darren akhirnya memutuskan untuk membuntuti mereka secara diam-diam.

"Akan bagus jika aku mengetahui mereka lebih dalam."

Setelah berjalan agak lama kemudian, para perampok itu berhenti disebuah rumah kecil di luar kota. Rumah itu terlihat seperti rumah yang terbengkalai dan juga kumuh.

"Eh? Rumah kosong? Jangan-jangan..." Gumam Darren. "No! No! No! Positif thinking aja dulu. Kenapa pikiranku langsung kearah itu sih."

Momen yang ditunggu Darren pun mulai. Para perampok mulai membuka gembok pintu rumah itu.

"Gembok? Ah, itu berarti ada sesuatu yang berharga di rumah itu," Tebak Darren. "Tapi apa ya? Perak? Emas?"

Suara ribut tiba-tiba terdengar cukup keras begitu pintu itu terbuka.

"Eh? Suara apaan itu?"

"Sepertinya isi dari rumah itu bukanlah emas atau uang, melainkan sesuatu yang hidup."

"Apa jangan-jangan... Setan!?"

Darren mengedip-ngedipkan matanya. Pikiran kekanak-kanakannya mulai muncul.

"Pasti! Itu pasti setan!"

"Para perampok itu mungkin punya pesugihan, dan perempuan itu akan dijadikan tumbalnya."

Lalu terdengar lagi suara dari rumah itu.

"Tuan, tolong berikan aku makan. Aku sangat lapar."

"Tuh kan. Itu pasti setan pesugihan! Buktinya dia minta makan!"

"Berisik kalian semua!" Teriak salah satu perampok.

"Mereka? Apa itu berarti setannya ada lebih dari satu?"

"Ku mohon, aku sangat kelaparan," Suara itu mulai terdengar pasrah.

"Berisik tau!" Teriak perampok itu. "Kalian itu gunanya untuk mendapatkan uang, bukan ngehabisin uang! Dasar manusia hewan rendahan!"

"Eh? Manusia hewan?"

"Kalian semua hanyalah barang! Kami takkan peduli dengan keadaan kalian!" Sambung perampok itu. "Kalian hanyalah alat untuk menghasilkan uang. Selama kalian bisa memenuhi hal itu, maka kalian akan kami biarkan hidup."

Para manusia hewan itu terdiam.

Kemudian perampok-perampok itu pun melempar perempuan tadi kedalam rumah.

"Selamat bergabung," Ucap para perampok sambil tertawa.

Mereka kembali mengunci pintunya dan pergi meninggalkan rumah itu.

"Jadi ada banyak manusia hewan disana?" Gumam Darren. "Tapi apa tujuan mereka mengumpulkan sebanyak itu? Apa mereka berniat menjualnya lagi?"

Setelah memastikan bahwa perampok itu sudah pergi, Darren melangkahkan kakinya secara perlahan menuju ke rumah itu.

Ia berdiri tepat di samping sebuah sisi tembok dan mengaktifkan mantranya.

"Non-elemental Spell: Thermography!" Ucap Darren dengan pelan.

"Ternyata cukup ramai di dalam. Dan sepertinya semuanya hanyalah manusia hewan."

Darren memusatkan pandangannya pada pintu masuk dan menemukan sesuatu.

"Sihir?"

"Aku merasakan sihir Protection pada permukaan pintu dan gemboknya. Dengan begitu, membobol pintu akan menjadi sulit."

"Aku bisa saja menghancurkan tembok ini dengan sekali serangan. Tapi itu akan membahayakan semua orang yang di dalam."

"Cara paling aman adalah membobol pintu, tapi sihir itu menghalangi ku. Aku harus memikirkan cara lain!"

Darren mendapatkan ide.

"Kuncinya!"

"Para perampok memiliki kunci untuk membuka gemboknya. Sepertinya kunci itu hanyalah satu-satunya jalan untuk membuka pintu ini."

"Lalu sekarang, bagaimana aku akan mendapatkan kunci itu?"

"Rumah kecil ini hanyalah tempat penampungan. Mereka pasti punya markas lain untuk tinggal. Mungkin kalau aku kesana, maka aku bisa mencuri kuncinya."

Darren sempat melihat arah para perampok tadi pergi.

"Sepertinya mengikuti mereka adalah ide bagus."

Dengan thermography-nya, Darren berhasil melacak kembali posisi para perampok itu dan membuntuti mereka hingga ke markas utamanya.

Terpopuler

Comments

Haikal Akbar

Haikal Akbar

....

2022-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Terkirimnya sang Pahlawan
2 Hari Pertama yang Kacau
3 Pertarungan Belas Kasih
4 Kemampuan Sihir
5 Penampilan Luar Biasa
6 Jubah Merah Gelap
7 Seorang Sahabat
8 Mimpi Buruk
9 Perjalanan Melewati Hutan
10 Hukum yang Salah
11 Kehilangan Semuanya
12 Musuh Tebesar Kerajaan
13 Buronan
14 Bertemu Teman Lama
15 Pengetahuan tentang Sihir
16 Kesadaran atas Rusaknya Hati Nurani
17 Pertarungan Lantai Es
18 Dokter Profesional
19 Mengembara
20 Bisnis Budak
21 Kunci dan Gembok
22 Topeng dan Adik
23 Shiro
24 Petualang Veronheim, Esema-sama
25 Informan Koran
26 Pasukan Bala Bantuan
27 Pendapat Tora dan Shiro
28 Raja Iblis Tomatsu
29 Memata-Matai dan diMata-Matai
30 Tipuan Murah
31 Kebenaran di Balik Topeng
32 Perang?
33 Permainan dalam Penangkapan
34 Kantuk
35 Tombak Hitam Obsidian
36 Harapan dalam Genggaman Takdir
37 Makna Manusia
38 Sehabis Badai
39 Kejutan
40 Di Hadapan yang Tinggi
41 Di Kastil
42 Tembok yang Hancur
43 Amarah Sang Raja Iblis Sejati
44 Meluruskan Keadaan
45 Ratu Erfroren, Tomatsu
46 Kesepakatan Beresiko
47 Dojo Belakang Kastil
48 Latihan Tengah Malam
49 Latihan Berat... Mungkin?
50 Tayushsneg, the Dungeon of Death
51 Succubus Kecil
52 Out of The Box
53 Tekad untuk Berkorban
54 Akhir Latihan
55 Malam di Veronheim
56 Masalah yang tak Kunjung Habis
57 Kembali Diburu
58 Waktunya Pergi
59 Bermalam Dalam Pelarian
60 Menghilang
61 Pemandu Iblis
62 Padamnya Persahabatan
63 Remi sang Intel
64 Keraguan yang Rapuh
65 Pergerakan Di Mulai
66 Semakin Menjauh
67 Pengkhianatan
68 Tamu tak di Undang
69 Kenyataan yang Mengecewakan
70 Terpojok dalam Ketakutan
71 Manusia Rendahan
72 Di Luar Perkiraan
73 Si Iblis yang Tidak Beruntung
74 Budak-budak yang Beruntung
75 Sejarah yang Terulang
76 Ronde ke Dua
77 Perbincangan tentang Benua Iblis
78 Selamat Tinggal Rekan-Rekan
79 Benua Iblis tidak Cocok Untuk Manusia
80 Kakak Beradik yang Unik
81 Selamat Datang di Kelompok Pemberontak
82 Bagus!
83 Setelah Rapat
84 Clara Versus Darren
85 Latihan dan Saling Menguji
86 Pradana Penuh Penyesalan
87 Perasaan Serupa
88 Tiga dan Tiga
89 Hari Pertama Di Fueno
90 Pertemuan Tak Terduga
91 Kepecahan
92 Di Antara Kita
93 Terungkapnya sang Bayangan
94 Singa yang Terjerat
95 Sebuah Tindakan Gegabah?
96 Kunjungan Tamu Asing
97 Kasih Sayang Seorang Cucu
98 Gegabah dan Menyesal
99 Pembalik Keadaan
100 Tekad sang Pemimpin
101 Aksi Pemuda Outlander
102 Api yang Terpadamkan
103 Janji Seorang Kawan
104 Kisah Penutup dari Negeri Api
105 Jenderal Tanpa Kaki
106 Hujan Darah
107 Secercah Cahaya Api
108 Tulang Belulang di Tanah
109 Kebangkitan Hati Nurani
110 Kehidupan Baru yang Kacau
111 Jenderal Rumah Tangga
112 Persaingan dalam Keluarga
113 Tragedi Ego Tinggi
114 Hasil Akhir
115 Kehidupan Tentram di Dunia yang Kacau
116 Bagaikan Kampung Halaman
117 Sebuah Pengakuan
118 Kutukan Pasca Kematian
119 Si Senyap dalam Bayang
120 Kecil Kecil Cabai Rawit
121 Si Topeng dan Si Pendek
122 Pindah Kandang
123 Pertarungan Kematian
124 Permata yang Retak
125 Permata yang Retak pt.2
126 Permata yang Retak pt.3
127 Kemenangan di Tengah Kesempitan
128 Waktu dalam Botol
129 Proyek Undead
130 Masalah Satu dan Satunya Lagi
131 Tekad Besi Berkarat
132 Negeri Batu yang Permai
133 Sepertinya Salah Pilih Bangku
134 Teman Sekamar
135 Memori sebuah Foto
136 Kawan Bodoh
137 Pandai Besi Rezkya
138 Seperti Anak Sendiri
139 Pengumuman: Sebuah Awal Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Terkirimnya sang Pahlawan
2
Hari Pertama yang Kacau
3
Pertarungan Belas Kasih
4
Kemampuan Sihir
5
Penampilan Luar Biasa
6
Jubah Merah Gelap
7
Seorang Sahabat
8
Mimpi Buruk
9
Perjalanan Melewati Hutan
10
Hukum yang Salah
11
Kehilangan Semuanya
12
Musuh Tebesar Kerajaan
13
Buronan
14
Bertemu Teman Lama
15
Pengetahuan tentang Sihir
16
Kesadaran atas Rusaknya Hati Nurani
17
Pertarungan Lantai Es
18
Dokter Profesional
19
Mengembara
20
Bisnis Budak
21
Kunci dan Gembok
22
Topeng dan Adik
23
Shiro
24
Petualang Veronheim, Esema-sama
25
Informan Koran
26
Pasukan Bala Bantuan
27
Pendapat Tora dan Shiro
28
Raja Iblis Tomatsu
29
Memata-Matai dan diMata-Matai
30
Tipuan Murah
31
Kebenaran di Balik Topeng
32
Perang?
33
Permainan dalam Penangkapan
34
Kantuk
35
Tombak Hitam Obsidian
36
Harapan dalam Genggaman Takdir
37
Makna Manusia
38
Sehabis Badai
39
Kejutan
40
Di Hadapan yang Tinggi
41
Di Kastil
42
Tembok yang Hancur
43
Amarah Sang Raja Iblis Sejati
44
Meluruskan Keadaan
45
Ratu Erfroren, Tomatsu
46
Kesepakatan Beresiko
47
Dojo Belakang Kastil
48
Latihan Tengah Malam
49
Latihan Berat... Mungkin?
50
Tayushsneg, the Dungeon of Death
51
Succubus Kecil
52
Out of The Box
53
Tekad untuk Berkorban
54
Akhir Latihan
55
Malam di Veronheim
56
Masalah yang tak Kunjung Habis
57
Kembali Diburu
58
Waktunya Pergi
59
Bermalam Dalam Pelarian
60
Menghilang
61
Pemandu Iblis
62
Padamnya Persahabatan
63
Remi sang Intel
64
Keraguan yang Rapuh
65
Pergerakan Di Mulai
66
Semakin Menjauh
67
Pengkhianatan
68
Tamu tak di Undang
69
Kenyataan yang Mengecewakan
70
Terpojok dalam Ketakutan
71
Manusia Rendahan
72
Di Luar Perkiraan
73
Si Iblis yang Tidak Beruntung
74
Budak-budak yang Beruntung
75
Sejarah yang Terulang
76
Ronde ke Dua
77
Perbincangan tentang Benua Iblis
78
Selamat Tinggal Rekan-Rekan
79
Benua Iblis tidak Cocok Untuk Manusia
80
Kakak Beradik yang Unik
81
Selamat Datang di Kelompok Pemberontak
82
Bagus!
83
Setelah Rapat
84
Clara Versus Darren
85
Latihan dan Saling Menguji
86
Pradana Penuh Penyesalan
87
Perasaan Serupa
88
Tiga dan Tiga
89
Hari Pertama Di Fueno
90
Pertemuan Tak Terduga
91
Kepecahan
92
Di Antara Kita
93
Terungkapnya sang Bayangan
94
Singa yang Terjerat
95
Sebuah Tindakan Gegabah?
96
Kunjungan Tamu Asing
97
Kasih Sayang Seorang Cucu
98
Gegabah dan Menyesal
99
Pembalik Keadaan
100
Tekad sang Pemimpin
101
Aksi Pemuda Outlander
102
Api yang Terpadamkan
103
Janji Seorang Kawan
104
Kisah Penutup dari Negeri Api
105
Jenderal Tanpa Kaki
106
Hujan Darah
107
Secercah Cahaya Api
108
Tulang Belulang di Tanah
109
Kebangkitan Hati Nurani
110
Kehidupan Baru yang Kacau
111
Jenderal Rumah Tangga
112
Persaingan dalam Keluarga
113
Tragedi Ego Tinggi
114
Hasil Akhir
115
Kehidupan Tentram di Dunia yang Kacau
116
Bagaikan Kampung Halaman
117
Sebuah Pengakuan
118
Kutukan Pasca Kematian
119
Si Senyap dalam Bayang
120
Kecil Kecil Cabai Rawit
121
Si Topeng dan Si Pendek
122
Pindah Kandang
123
Pertarungan Kematian
124
Permata yang Retak
125
Permata yang Retak pt.2
126
Permata yang Retak pt.3
127
Kemenangan di Tengah Kesempitan
128
Waktu dalam Botol
129
Proyek Undead
130
Masalah Satu dan Satunya Lagi
131
Tekad Besi Berkarat
132
Negeri Batu yang Permai
133
Sepertinya Salah Pilih Bangku
134
Teman Sekamar
135
Memori sebuah Foto
136
Kawan Bodoh
137
Pandai Besi Rezkya
138
Seperti Anak Sendiri
139
Pengumuman: Sebuah Awal Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!