Orang yang menawarkan harga fantastis tersebut ternyata adalah Pemilik Akademi Luqing, Qing Chaguan. Guru dari Xi Wei.
Chaguan melihat ke arah Xi Wei, seolah-olah berkata, 'Aku menghargai kerja kerasmu. Aku akan membelinya.'
Xi Wei menepuk jidatnya pelan.
'Untuk apa Guru ke tempat seperti ini? Apakah benar hanya untuk mendapatkan barang bagus?'
Xi Wei bingung.
"Ah! Harga yang sangat fantastis! Apakah ada orang lain yang ingin menambahkan harga yang telah ditetapkan oleh Guru Besar Qing?"
Tentu saja tidak akan ada. Harga itu sungguh diluar perkiraan.
"Baiklah, Bola Mata Ular Berbisa Raksasa akan diberikan kepada Guru Besar Qing. Demikian Festival Lelang yang bisa kami adakan tahun ini. Terima kasih atas kehadirannya."
Orang-orang yang tadinya datang, bubar dalam waktu sekejap. Hanya tersisa para penjual yang memakai jasa Festival Lelang oleh Organisasi Guangming dan para pembelinya.
Chaguan merangkul Xi Wei. Zhong, pemuda yang tadi mengganggu pemuda berkulit sawo matang ada di belakang mereka.
"Aku melihat perkembanganmu yang semakin pesat, Xi Wei."
Xi Wei melirik ke arah Chaguan dan tersenyum canggung.
"Tidak ada, Guru. Aku tidak mengalami perkembangan sama sekali."
"Anak ini, masih saja tidak mau menerima pujian."
Chaguan menepuk-nepuk bahu Xi Wei. Pemuda berkulit sawo matang hanya bisa diam.
"Bagaimana dengan dunia di luar Akademi? Apakah kau suka?"
Xi Wei berpikir sesaat.
"Dimana pun, tidak ada yang buruk, Guru."
Chaguan tertawa. Dia tentu saja tahu jawaban yang akan diberikan oleh Xi Wei. Dia sudah melatih anak itu bertahun-tahun.
"Kau ini, selalu saja netral. Dimana pun itu, kau tidak akan mempermasalahkannya."
'Aku paling tidak suka tempat yang ribut dan dipenuhi oleh aturan.'
Xi Wei tidak mengatakannya. Dia merasa bahwa Chaguan pasti juga mengerti isi hatinya.
"Apakah kau masih tidak menyukai tempat ramai ataupun tempat yang dipenuhi banyak aturan seperti Kelas di Akademi?"
Xi Wei tersenyum. Dia memandangi jalan yang akan dilaluinya, melangkahi kerikil-kerikil kecil.
"Entahlah. Aku juga tidak tahu apakah aku masih tidak menyukai hal itu atau tidak."
Zhong menahan tawanya.
Xi Wei langsung melirik tajam ke arah Zhong.
"Apa yang kau tertawakan, Xiao Zhong?"
Zhong melirik ke arah Xi Wei.
"Kakak Senior, dia baru saja memarahiku karena aku bertanya terus kepadanya dan dia tidak menjawab pertanyaanku."
Chaguan menggelengkan kepalanya.
'Xi Wei a ... Xi Wei ... anak ini tidak berubah. Tidak juga munafik. Sayang sekali, dia memutuskan untuk berkelana dan tidak ingin tinggal di Akademi saja ....'
Sembari menunggu giliran, mereka berbincang-bincang. Beberapa hal tak dibalas oleh Xi Wei dan Chaguan mengerti kalau pemuda berkulit sawo matang tidak memiliki jawaban yang bagus untuknya.
Xi Wei adalah orang yang tidak nekat. Ketika dihadapkan pada sebuah masalah atau pertanyaan, dia akan berpikir kritis dan panjang sebelum menjawab. Itu adalah sebuah kelebihan sekaligus kekurangan yang dimilikinya.
Xi Wei lebih pendiam dibandingkan orang lain. Dia juga tahu apakah harus menggunakan logika atau harus menggunakan perasaan untuk menghadapi sesuatu.
Xi Wei menjadi kebanggaan tersendiri bagi Chaguan, bagi Akademi Luqing. Belum lagi gelar 'Pendekar Abadi' yang didapatnya padahal dia baru saja berkelana di dunia luar.
Chaguan tentu saja bangga karena memiliki Xi Wei.
"Apakah Guru tidak akan menyesal membeli satu Bola Mata Ular Berbisa Raksasa daerah Chizi dengan harga tiga ratus lima puluh tael emas?"
Chaguan tersenyum.
"Uang mudah didapat jika ingin bekerja dan berusaha. Bola Mata Ular Berbisa Raksasa adalah sebuah harta karun yang dapat menyembuhkan penyakit kronis seseorang. Membelinya dengan harga segini tentu saja tidak akan merugikan."
Xi Wei mengangguk mengerti.
"Guru Besar Qing. Para Pendekar."
Putra Bungsu Keluarga Lu memberi hormat kepada Chaguan, Xi Wei, dan Zhong.
"Tuan Muda Lu Xin."
Chaguan juga memberi hormat pada Putra Bungsu Keluarga Lu, Lu Xin.
"Saya yakin Guru Besar Qing dan Tuan Pendekar saling kenal. Saya tidak sengaja melihat keakraban kalian."
Chaguan tertawa ringan.
"Anak nakal ini adalah mantan muridku. Tentu saja kami saling mengenal satu sama lain."
"Senang bisa mengenal murid dari Guru Besar."
Xi Wei hanya melirik datar. Menurutnya, tidak ada yang perlu dikatakan.
Xin pun tahu kalau Xi Wei sedikit sombong. Faktanya, dia hanya tidak terbiasa dengan orang baru saja.
"Untuk kesepakatan harga. Biasanya Organisasi Guangming akan kembali membicarakannya. Silahkan Guru Besar membuka ulang harga."
"Eh? Aku akan tetap membeli dengan harga yang disebutkan. Anggap saja sebagai rasa terima kasih kepada Organisasi Guangming karena sudah melelang harta karun."
Xin tersenyum.
"Saya harus berterima kasih kepada Pendekar Xi Wei yang telah menjual harta karun berharga di tempat saya. Hasilnya akan sangat membantu Organisasi."
"Bukan masalah besar."
Xi Wei menjawab karena disikut oleh Chaguan. Jika tidak, pemuda berkulit sawo matang akan menganggap kalau semua perkataan itu tidaklah penting.
"Ini uang sebesar seratus lima puluh tael emas untuk Organisasi Guangming. Silahkan dihitung."
Chaguan menyerahkan sepeti tael emas kepada Xin, yang langsung diterima dan dihitung oleh bawahannya.
"Xi Wei ... ini untukmu."
Xi Wei terlihat bimbang saat akan menerimanya. Meskipun dia melihat Chaguan menerima kantong yang berisikan Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi di depannya.
"Xi Wei?"
Xi Wei tersadar dari lamunannya.
'Apakah aku harus menerima atau menolak? Guru selalu menempatkan diriku di posisi yang menyulitkan.'
Xi Wei memutuskan untuk menerima saja. Jikalau pun dia tidak memakainya, dia bisa menyumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan.
Chaguan terkekeh kecil melihat tingkah Xi Wei.
'Anak ini selalu berpikiran panjang jika dihadapkan ke suatu keadaan yang dirasanya tak menguntungkan.'
"Sudah benar. Terima kasih, Guru Besar Qing."
"Terima kasih, Tuan Muda. Sampaikan salamku kepada Marquis Tianyun."
"Saya akan menyampaikan pesan Guru Besar kepada Ayahanda."
Xi Wei hanya memberi hormat pada Xin. Xin membalasnya.
"Terima kasih, Pendekar."
Bola Mata Ular Berbisa Raksasa berhasil dijual. Dengan harga fantastis, juga mempertemukan Guru dan Murid yang sudah berbulan-bulan tidak bertemu.
Tempat dari Festival Lelang yang diadakan oleh Organisasi Guangming segera ditutup. Menteri Perdagangan dan Biro Pengawas Jiangshui yang mengawasi penutupannya.
Xi Wei yang ingin segera pergi ditahan oleh Chaguan.
"Apakah kau tidak ingin bercerita dengan Gurumu sendiri, Xi Wei? Untuk apa buru-buru pergi?"
Xi Wei mengerti maksud Chaguan. Dia mengangguk dan langsung memutuskan untuk tinggal, menemani Gurunya berbicara.
"Tempat ini tidak terlalu cocok. Karena kau sudah beberapa bulan berada di dunia luar, apakah ada tempat bagus yang ingin kau rekomendasikan?"
"Aku hanya mengunjungi sedikit tempat. Yang paling kusuka hanyalah Rumah Makan Yu Nian."
"Pilihanmu bagus. Kita pergi ke sana saja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
DIKUTUK CUMI JADI CUMI 🍁
Semangat terus kak, semoga selalu sehat serta sukses
2021-08-01
0
要钱💸
benar benar berkelas karya kakak
2021-06-01
4