Dari tempat yang cukup jauh, Xi Wei mengamati keadaan. Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi pastilah ditempatkan di urutan kesekian paling akhir dan selama itu, pemuda berkulit sawo matang harus menunggu.
'Hebat sekali, bahkan Menteri Perdagangan dari Ibukota Yongheng bisa datang ke Festival Lelang ini. Organisasi Guangming bukanlah organisasi biasa.'
Xi Wei memperhatikan seorang pria berumur empat puluh tahunan yang dikenali sebagai Menteri Perdagangan. Dia tentu saja tahu Menteri Perdagangan ditempatkan di Festival Lelang Organisasi Guangming atas perintah Kaisar.
Xi Wei mengalihkan pandangannya ke arah lain.
'Oh? Bahkan Biro Pengawas Jiangshui juga ada di sini. Orang itu pastilah Fu Cha Maobo.'
Xi Wei tahu banyak akan dunia politik. Bahkan dia mengenali Kepala Biro Pengawas Jiangshui, Pengawas Maobo.
'Sepertinya Festival Lelang ini akan menjadi semakin menarik.'
Meskipun Xi Wei tidak terlalu tertarik dengan orang-orang yang ada di dalam Festival Lelang Organisasi Guangming, tapi dia tak bisa mengabaikan kejadian yang akan terjadi di tempat itu.
Xi Wei melelangkan Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi yang akan diincar oleh semua kalangan. Dia akan menggunakan kesempatan itu untuk mencari koneksi.
Belum lagi Xi Wei adalah murid dari seorang Pendiri Akademi yang paling terkenal di Negeri Yinying, Akademi Luqing. Qing Chaguan.
"Baiklah, maaf atas keterlambatannya para hadirin sekalian. Sekarang, Festival Lelang dari Organisasi Guangming resmi dibuka!"
Tepuk tangan bersorak-sorai dari orang-orang yang hadir di sana. Xi Wei hanya melipat kedua tangannya di depan dada dan berharap keramaian itu segera memudar. Pemuda berkulit sawo matang sangat tidak menyukai keramaian.
"Sebelum membuka harga untuk lelang, di sini saya telah memiliki tujuh barang berharga."
Orang-orang langsung berbisik-bisik.
"Kenapa sedikit sekali?"
"Iya, ya? Kenapa sedikit sekali? Tahun lalu mereka bahkan sampai melelang dua belas barang berharga!"
Xi Wei yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala.
'Mereka kira mendapatkan lalu melelang barang berharga itu mudah?'
Xi Wei merasa ada seseorang yang berusaha mendekatinya dan pemuda tersebut saat itu berdiri tepat di sebelahnya.
Xi Wei tidak menggubris kehadiran pemuda asing itu.
"Oh, orang ini bukannya Kakak Senior Xi Wei dari Akademi Luqing?"
Xi Wei sudah biasa menghadapi orang-orang yang sok kenal dengannya. Padahal saat di Akademi pun dia tak pernah menampakkan dirinya di kelas ataupun tempat pelatihan.
Xi Wei mengabaikan sapaan tak langsung itu. Dia tak ingin banyak berbasa-basi dengan orang-orang.
"Tabiat Kakak Senior sama seperti yang disebutkan oleh Para Guru di Akademi."
Mata Xi Wei masih tertuju lurus ke depan, telinganya difokuskan hanya untuk mendengar Putra Bungsu Keluarga Lu mengoceh tentang barang-barang yang akan dilelangkan. Namun tidak ada Bola Mata Ular Berbisa Raksasa yang ingin dilelangkannya di dalam daftar.
'Mereka ingin menaruh barangku di deretan rahasia atau mereka ingin memiliki barangku tanpa harus dilelangkan dan aku dirugikan?'
Xi Wei tak akan tinggal diam jika orang-orang dari Organisasi Guangming berani mengelabuinya.
Namun Xi Wei tahu, dengan tabiat Tuan Muda Bungsu Lu, dia tak akan berani tidak melelangkan benda berharga milik orang lain. Entah kenapa pemuda berkulit sawo matang yakin kalau Putra Bungsu Keluarga Lu adalah orang yang jujur. Padahal mereka baru saja bertemu satu kali.
Mungkin karena insting Xi Wei tajam.
"Hah ... sulit sekali berkomunikasi dengan Kakak Senior."
Xi Wei merasa kalau orang di sebelahnya sangatlah ribut. Dia langsung mengambil inisiatif untuk pindah ke tempat lain saja.
Sial sekali, orang itu masih setia mengikutinya.
"Apa yang kau inginkan, sialan?"
Xi Wei menatap dingin ke arah pemuda yang mengikutinya dan terus-menerus memanggilnya Kakak Senior. Pemuda berkulit sawo matang bahkan tidak tahu siapa gerangan orang yang mengaku-ngaku sebagai Adik Senior-nya dari Akademi Luqing itu.
"Adik melihat Kakak Senior bertarung dengan Ular Berbisa Raksasa Chizi di gurun pasir tadi."
Xi Wei tidak menggubris perkataannya.
"Kakak Senior terlihat sangat keren!"
"Lalu?"
'Berhentilah mengatakan sesuatu yang menyebalkan, yang dapat membuatku marah dan mematahkan lehermu ...!'
"Adik adalah Bai Zhong. Hari ini baru saja lulus dan keluar dari Akademi Luqing. Saat perjalanan tak sengaja melihat Kakak Senior bertarung. Selalu menjadikan Kakak Senior panutan."
"Apanya yang panutan? Aku bahkan tak tahu siapa kau. Kau juga baru pertama kali melihatku."
Pemuda yang bernama Zhong itu tertawa.
"Adik mengenal Kakak Senior dari para Guru. Menurut Adik, Kakak Senior bisa dijadikan panutan."
Xi Wei menatap Zhong dan menggelengkan kepalanya.
'Pemikirannya dangkal sekali.'
Zhong tersenyum.
"Maaf mengganggu Kakak Senior kalau begitu. Kakak Senior pasti ingin menjual bola mata dari Ular Berbisa Raksasa Chizi yang tadinya dikalahkan."
Xi Wei hanya berharap kalau Zhong cepat pergi dari hadapannya sebelum dia benar-benar mematahkan lehernya.
Akhirnya, Zhong pun menjauh dari Xi Wei. Untung saja pemuda itu mengerti.
'Akhirnya pergi juga.'
Xi Wei dengan malas menunggu jalannya pelelangan.
Orang-orang juga membeli barang-barang yang mereka anggap berharga.
Xi Wei tahu, beberapa dari barang itu adalah barang palsu yang laku di pasaran. Misalkan saja: Kitab Ilmu Mengendalikan Api. Teknik kultivasi macam itu bukanlah teknik mudah, yang hanya dengan mempelajari sebuah kitab bisa langsung menguasai―meski hanya dasarnya saja.
"Tunggu sebentar! Jangan anggap bahwa Festival ini telah selesai! Sebenarnya saya dari tadi menyimpan sebuah harta karun yang sangat berharga."
'Akhirnya tiba juga.'
Xi Wei terlihat senang karena Putra Bungsu Keluarga Lu akhirnya mengatakan sederetan kalimat itu.
Putra Bungsu Keluarga Lu mengeluarkan Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi dari dalam kantongan yang diserahkan oleh Xi Wei.
Kerumunan seketika langsung menjadi ribut.
"Bukankah itu?"
"Itu Bola Mata Ular Berbisa Raksasa yang hanya bisa ditemui di daerah Chizi!"
"Sungguh barang langka!"
Xi Wei menghela napas. Dia bisa saja membunuh seratus Ular Berbisa Raksasa di daerah Chizi jika dia mau. Sayang sekali populasi ular itu menurun sehingga tak bisa diburu seenaknya.
"Tenang dulu! Sekarang saya akan membuka harga."
Putra Bungsu Keluarga Lu melirik ke arah Xi Wei. Pemuda berkulit sawo matang terlihat santai.
"Saya akan buka harga dari dua ratus tael emas."
Kerumunan terdiam. Ada yang berbisik.
"Mahal sekali."
"Iya, mahal sekali."
Kemudian, ada orang yang menyela.
"Tentu saja mahal. Namanya juga barang langka."
Putra Bungsu Keluarga Lu melirik ke sana-sini.
"Yakin tidak ada yang ingin membeli?"
Masih hening.
"Saya akan membeli dengan harga dua ratus sepuluh tael emas."
Menteri Perdagangan mengajukan diri untuk membeli Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi. Tentu saja dia tertarik.
"Hanya dua ratus sepuluh tael emas, saya akan membeli dengan harga dua ratus lima puluh tael emas!"
Pengawas Maobo mengajukan diri untuk membeli dengan harga fantastis, maksimal yang diperkirakan oleh Xi Wei.
"Untuk saya saja. Saya akan membeli dengan harga tiga ratus lima puluh tael emas."
Kerumunan langsung menatap ke arah orang yang menyebutkan harga. Termasuk Xi Wei.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nur Imam Muhamad
daebak
2021-06-02
4