'Pada akhirnya, yang membunuh makhluk itu adalah cara klasik dari para Tetua. Seandainya jika Pria Tua tadi tidak muncul, aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk menggunakan Ilmu Tenaga Dalam Kurong yang baru ku pelajari.'
Xi Wei terlihat sedikit kecewa dengan pencapaiannya dalam membunuh Ular Berbisa Raksasa. Dia gagal menunjukkan bahwa Sang Ular bisa dibunuh dengan cara lain, selain cara klasik dari para Tetua di wilayah Chizi.
'Setidaknya, aku mendapatkan satu bola matanya.'
Xi Wei bisa menukarkan bola mata utuh dari Ular Berbisa Raksasa Chizi di toko lelang barang-barang antik bagian-bagian tubuh makhluk langka. Biasanya, para Shaman akan membeli dengan harga tinggi.
Ular Berbisa Raksasa Chizi merupakan salah satu makhluk langka yang bagian tubuhnya diincar oleh para Shaman. Terutama kulit bak zirah Dewa dan bola mata yang berguna untuk ramuan ajaib.
Xi Wei mendatangi sebuah toko lelang. Kerumunan orang-orang membuatnya sulit untuk menerobos masuk ke dalam. Dengan sikap tak sabarannya, tentu saja dia tak akan menunggu sampai tempat itu sepi. Dia segera mencari tempat lelang lain.
Di tengah pencariannya, Xi Wei melihat ada kerumunan orang-orang yang tertarik akan sesuatu. Dia mendekatinya dan bertanya kepada seseorang di sana.
"Ada apa dengan tempat ini?"
Kemudian, Xi Wei menyadari kalau orang yang ditanya olehnya adalah Pria Tua yang tadi di gurun pasir.
"Oh, ini adalah Pendekar yang tadi, Pendekar Xi Wei."
Pria Tua membungkuk memberi hormat.
"Apa yang kau lakukan? Sangat tidak menyenangkan dipandang orang lain."
Xi Wei cepat-cepat menurunkan tangan Pria Tua.
"Di tempat ini ada kejadian istimewa seperti apa? Kenapa orang-orang ramai-ramai berkumpul?"
Pria Tua itu tertawa ringan.
"Ternyata, walau Tuan Pendekar adalah orang daerah Chizi, tapi tidak tahu ada Festival Lelang yang diadakan oleh organisasi terkenal. Organisasi Guangming selalu mengadakan Festival Lelang di tempat ini. Bahkan sudah tiga tahun lamanya!"
Xi Wei tidak mungkin melewatkan kesempatan berharga seperti itu. Apalagi kalau bola mata Ular Berbisa Raksasa Chizi bisa dijual dengan harga yang tidak main-main.
"Terima kasih atas informasinya, Pak Tua."
"Tidak masalah. Tuan Pendekar pasti ingin menjual sesuatu, apalagi setelah mengalahkan makhluk di gurun pasir tadi. Tuan Pendekar bisa pergi ke Tuan di sana untuk membicarakannya."
Pria Tua menunjuk ke arah seorang pemuda yang terlihat setahun atau dua tahun lebih tua dari Xi Wei.
"Sekali lagi terima kasih."
"Tuan Pendekar sudah menyelamatkan nyawa saya, saya hanya bisa memberikan beberapa informasi. Anggap saja kita impas."
Xi Wei menganggukkan kepala.
"Jika tidak ada yang ingin Tuan Pendekar tanyakan lagi, saya izin dulu. Festival Lelang akan dimulai sebentar lagi."
Xi Wei membungkukkan badan.
Setelah Pria Tua tak terlihat di antara ramainya orang-orang, Xi Wei mengikuti arahannya untuk mendekati pemuda itu dan berbicara padanya.
"Oh? Ada tamu rupanya."
Pemuda yang disebutkan oleh Pria Tua menyadari kehadiran Xi Wei dan langsung menyambutnya.
"Entah apa yang membawa Tuan ini kemari. Apakah Tuan Pendekar tertarik akan sesuatu?"
"Aku dengar tempat ini bisa membuka harga lelang karena sedang diadakan Festival Lelang. Kebetulan sekali aku memiliki satu benda berkualitas tinggi."
Pemuda itu terlihat tertarik dan Xi Wei tidak akan melewatkan kesempatan untuk menawarkan dengan harga tinggi.
"Jika saya boleh tahu, benda apa yang akan Tuan lelang di tempat kami?"
Xi Wei tersenyum.
"Saya akan melelang Bola Mata Ular Berbisa Raksasa dari gurun pasir Chizi."
Pemuda itu terlihat kaget.
"Sudah bertahun-tahun lamanya tidak ada yang bisa mengalahkan makhluk itu. Apakah saya boleh memastikan bahwa benda yang Tuan bawa adalah Bola Mata Ular Berbisa Raksasa?"
Xi Wei memperlihatkan isi kantongan yang dibawanya. Bola mata berwarna kuning kehijauan dengan garis hitam legam bersinar. Pemuda itu sampai tidak mempercayai penglihatannya.
"Ternyata memang Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi!"
Xi Wei hanya tersenyum. Belum sempat dia bertanya tentang harga, seseorang datang dan menginterupsi percakapan mereka.
"Maaf saya lancang, Tuan Muda. Orang-orang sudah tidak sabar dan ingin Festival Lelang-nya segera dibuka."
Wajah pemuda itu langsung berubah masam.
"Tunggu sebentar! Aku masih membicarakan harta karun yang dibawa oleh Tuan ini."
Bawahan dari pemuda itu menatap ke arah Xi Wei. Dia sedikit tercengang, sama seperti Pria Tua.
"Tuan ini bukankah adalah Pendekar dari Chizi? Tuan Pendekar Xi Wei."
"Xi Wei? Maksudmu adalah Tuan Pendekar yang mendapatkan julukan Pendekar Abadi itu?
"Tidak salah, Tuan Muda."
"Ternyata begitu, maaf saya tidak mengenali Tuan Pendekar."
"Maafkan kelancangan saya mengganggu pembicaraan kalian berdua. Saya akan menyuruh para tamu untuk bersabar."
"Pergilah."
"Kalau begitu saya pamit undur diri."
Bawahan membungkukkan badan kepada Tuan Muda-nya dan Xi Wei.
'Akhirnya pergi juga. Aku tidak ingin berlama-lama di tempat ramai ini.'
"Kalau begitu Pendekar Xi Wei ingin membuka dengan harga apa?"
'Ternyata dia peka juga. Baguslah.'
"Bagaimana dengan harga pasarnya? Ini kali pertamanya aku mengikuti lelang. Mohon Tuan memberikan petunjuk."
Tentu saja Xi Wei sedang berbohong. Dia tahu harga pasar dari Bola Mata Ular Berbisa Raksasa. Namun dia ingin mengetahui apakah orang di hadapannya akan berbohong demi keuntungan atau tidak.
"Harga dari Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi di pasaran saat ini adalah dua ratus tael emas. Tapi, jika dilelang, Tuan bisa membuka harga hingga tiga ratus tael emas."
Sang Pemuda tak berbohong ternyata. Memang segitulah harga pasarnya.
'Sampai tiga ratus tael emas ya? Aku berani menjamin paling tinggi hanyalah dua ratus lima puluh tael emas.'
"Bagaimana dengan pembagiannya?"
"Kami mengambil tak sampai setengah dari keuntungan penjualan. Hal itu tergantung dari hasil proses lelang."
Xi Wei tersenyum.
"Baiklah. Aku akan melelang barang ini di tempatmu."
"Sepakat."
Xi Wei menyerahkan kantongan yang berisi Bola Mata Ular Berbisa Raksasa Chizi pada Sang Pemuda.
'Organisasi Guangming adalah organisasi yang dikelola oleh Marquis Tianyun dari Keluarga Lu yang gelarnya diberikan langsung oleh Kaisar. Marquis Tianyun memiliki dua orang anak dan keduanya adalah laki-laki. Anak pertama pergi ke medan perang dan memenangkan banyak penghargaan karena keberaniannya. Orang ini pastilah Tuan Muda Bungsu Lu.'
"Jika tidak salah, kau adalah Tuan Muda Bungsu Lu. Bukankah begitu?"
"Saya tersanjung ternyata Tuan Pendekar mengetahui identitas saya. Benar, saya adalah putra bungsu dari Keluarga Lu."
Xi Wei memperhatikan setiap gerak-gerik Tuan Muda Bungsu Lu, sangat lembut dan penuh wibawa.
'Daripada menjadi seorang yang mengurus pelelangan, dia lebih cocok menjadi seorang Cendekiawan.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
DIKUTUK CUMI JADI CUMI 🍁
kulitnya gak dilelang kah? kayaknya karena keras bisa jadi armor
2021-07-30
0
miaw miaw
kerennn
2021-06-08
1
Memet
Kenapa gak di bawak aja semua mayat ularnya, jadi kan bahan tontonan :v
2021-05-25
6