“Tuan muda, apakah Anda tidak apa-apa?” Kimmy tampak begitu panik, wanita itu terus menepuk dan menggoyangkan tubuh Lucas.
Tidak ada reaksi, Kim memeriksa denyut nadi pria itu masih berdetak. Kimmy meletakkan telapak tangannya ke kening pria itu, terasa hangat.
“Ya ampun! Dia sakit lagi.” ucapnya bermonolog.
Kimmy memapah pelan-pelan tubuh pria itu agar bangkit dari tempatnya, ia berniat untuk memindahkan tuan muda ke atas ranjang agar pria itu bisa beristirahat dengan nyaman untuk malam ini.
Sebagai pengasuhnya, tentu Kim harus merawat tuan muda sampai sembuh total.
Dari mana pria ini? Kenapa kembali ke rumah utama selarut ini dalam keadaan yang kurang fit?
Banyak pertanyaan muncul dibenaknya, namun Kim hanya berfokus dengan apa yang seharusnya ia lakukan sekarang demi kebaikan pria itu.
Kim menekan sebuah tombol perintah ke ruang di mana para pelayan berkumpul agar segera membawakan apa yang diperlukannya untuk meredahkan panas tubuh pria itu, ia tidak ingin melihat tuan muda sakit seperti ini.
...---------------...
Di Sebuah Tempat Penginapan.
Adam melirik sebuah foto kecil di genggaman tangannya, ia duduk di balkon menatap indahnya Negara yang ia tinggalkan selama bertahun-tahun lamanya, kini ia kembali demi sang buah hati yang dahulu ia tinggal pergi tanpa menjenguknya sedikitpun. Apakah pantas gelar ayah itu ia dapatkan dari putranya, Lucas?
Albert ikut tersiksa atas penderitaan tuan besar, ia tahu segala kepedihan pria itu karena hanya ialah yang menjadi tempat curahan hati Adam Argiantara.
Meski pria itu terlihat tegar dari luarnya, justru kerapuhan sangat memihak padanya. Di hadapan Lucas, ia bisa terlihat baik-baik saja. Tapi di dalam lubuk hatinya, begitu banyak luka dan air mata karena keserakaan orang tuanya yang tak mengizinkannya bahagia bersama pasangan hidupnya—Alice Argiantara.
Berlinang air mata saat menatap foto keluarga kecilnya yang dahulu bahagia penuh canda, tawa, senyuman, kini sirna semenjak kepergian Alice. Semenjak Alice pergi, semua berubah menjadi 180°, mengapa perpisahan itu terjadi disaat yang tidak tepat?
Memisahkan cinta yang bertarung dengan restu orang tua, apakah mungkin ini sudah menjadi bagian dari takdir cinta mereka?
Kisah cinta rumit yang ditentang oleh seluruh keluarga besar Argiantara, setelah kepergian Alice, Adam diminta untuk menyetujui pernikahan politik dengan seorang anak pengusaha bidang properti di Australia yang terkenal dengan aset kekayaan yang tiada habis meski tujuh turunan sekalipun. Karena tekanan dan ancaman dari orang tuanya membuat Adam tak berdaya, hingga akhirnya ia takut Lucas terluka oleh orang-orang, ia meyakinkan sebuah panti untuk penitipan putranya.
Ia selalu mengirimkan banyak uang agar putranya selalu hidup sehat dan bahagia walau tanpa adanya ia di sisi Lucas Argiantara. Tapi ia berjanji pada dirinya akan bertemu dengan putranya suatu hari nanti.
Meski langkah yang diambilnya salah, ia dengan terpaksa membiarkan Lucas tinggal di sebuah panti agar keamanan Lucas terjaga oleh orang-orang dan semua orang kepercayaan orang tuanya percaya bahwa ia sudah menelantarkan Lucas.
Dibalik itu semua, Adam bukanlah orang bodoh yang tak bisa bersikap diam-diam, ia melakukan semuanya demi Lucas secara diam-diam.
Dan perusahaan Ling Group adalah hasil dari dirinya sendiri untuk Lucas, namun pria itu sama sekali tidak mengetahuinya.
Adam sengaja tak memberitahunya agar Lucas tidak akan merasa kecewa dan turun jabatan.
Biarlah putranya berdamai dengan kenyataan terlebih dahulu, ia sudah cukup menderita karena keserakaan orang tuanya. Kini ia kembali ke Negara di mana kisah cintanya bersama Alice terwujud dan melahirkan buah hati mereka yaitu Lucas Argiantara.
“Tuan, ada perintah dari nyonya untuk kita segera kembali ke Australia,” ujar Albert dengan sopan.
Adam mengembuskan nafasnya, ia menyeka air mata yang berlinang di sudut kelopak mata. “Aku sedang tidak ingin kembali, Albert. Aku masih ingin mengenang kisah cintaku bersama Alice. Besok aku akan pergi ke pemakaman Alice, aku benar-benar merindukannya saat ini, Albert.” Adam terisak dalam penyesalan karena tak bisa menjadi laki-laki tegas menentang keputusan orang tuanya kala itu.
“Anda jangan bersedih, Tuan. Nanti saya akan ikut sedih. Nyonya Alice sudah bahagia di alam sana, jika Anda sedih, maka nyonya pun akan sedih melihat kondisi Anda sekarang,” hibur Albert pada atasannya.
“Merindukan orang yang telah tiada sangat sakit, Albert. Aku rindu senyumannya, suaranya, aroma tubuhnya, aku rindu semua tentangnya, Albert. Mengapa perpisahan itu terjadi pada kami?” Adam menatap foto di genggaman tangannya, air matanya menetes mengenai foto tersebut.
“Kematian itu pasti, Tuan. Hanya saja, kita tidak tahu kapan ia datang menemui kita. Seperti halnya dengan saya, saya tidak tahu kapan saya akan pergi. Tetapi, selama saya bisa mengembuskan nafas saya, maka selama itu saya akan mengabdi menjadi orang kepercayaan Anda, Tuan.” Albert membungkukkan badan sebagai rasa hormatnya pada pria di sampingnya.
“Terima kasih atas kesetiaanmu padaku selama ini, Albert.” Adam menepuk pundak sang asistennya pelan. Ia terhibur dengan perkataan pria itu, hanya Albert yang selalu mengerti dengan dirinya.
“Sama-sama, Tuan.” Albert tersenyum. “Nyonya menelfon ponsel Anda, Tuan.” Albert melihat layar ponsel Adam menyala, panggilan dari istri kedua pria itu.
“Aku tidak ingin mengangkat panggilannya untuk saat ini, selama kita berada di Negara ini. Tempat ini, hanya untuk cintaku bersama Alice, tidak ada yang boleh mengangguku selama aku berada di sini. Tolong katakan padanya bahwa aku tidak ingin ia ganggu selama aku berada di sini,” titahnya pada Albert.
“Baik, Tuan Besar.” Albert mengerti.
Pria itu sangat mencintai Alice, sampai-sampai ia mengabaikan sang istri yang ada di Australia. Pernikahannya dengan wanita itu membuahkan seorang anak laki-laki yang usianya tidak jauh berbeda dengan Lucas. Tapi, Adam sama sekali tidak menjatuhkan ahli waris padanya. Seluruh aset kekayaan yang dimiliki Adam, akan jatuh pada Lucas Argiantara, sebagai anak sulungnya.
Ia memiliki putra dari wanita yang berbeda. Lucas tidak pernah tahu akan pernikahannya dengan Siren, istri keduanya. Bahkan, Lucas tidak tahu bahwa ia memiliki saudara tiri.
Adam belum sanggup untuk mengatakan hal yang sebenarnya, ia takut, takut akan kehilangan Lucas.
Penderitaan untuk putranya rasanya sudah cukup. Tidak bisakah ia bahagia bersama putra kecilnya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
“Tubuh Anda panas sekali, Tuan.” Kimmy meletakkan sebuah kain di atas kening pria itu, ia begitu cemas dengan keadaan tuan muda.
“Mengapa Anda bisa seperti ini, Tuan Muda.” Kimmy bermonolog.
Lucas yang mendengar ucapan wanita itu membuka kedua kelopak matanya perlahan-lahan, ia mengerjapkan matanya, terlihat seorang wanita tengah berada di hadapannya.
“Kenapa aku bisa di sini, Nona Kim?” tanyanya dengan suara serak.
“Anda sebaiknya istirahat saja. Jangan banyak bergerak, ok? Anda harus istirahat total agar tidak sakit.” Kimmy menasihati, perhatian dari wanita itu membuat Lucas tersenyum.
'Kenapa kau bisa perhatian seperti ini padaku, Nona Kim?'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nur Syamsi
ya dijelaskan cepat Adam alasanmu mnitipkan Lucas di Panti, spya Tdk ada kesalah fahaman
2025-02-10
0
Aksara Yulia
belum baca sampai akhir aja sudah deg2an. semoga HEPI ending ya Mr lu. abis hujan pasti akan ada pelangi
2022-03-09
0
Janita hertatima
ikutan sesak dadaku baca kisah ayah dan anak itu Thor.
2021-10-13
0