Malam ini, mereka akan menghadiri undangan makan malam dari Direktur Mu, rekan kerja Presdir Lu, malam istimewa. Di mana Lucas menjadi tamu VIP yang akan ditunggu oleh semua orang, sebagai pengusaha yang sukses di usianya yang cukup terbilang muda, ia merintis karier-nya sejak ditinggal pergi oleh orang tuanya, sang ibunda meninggal dunia karena mengalami kecelakaan saat hendak menyalamati dirinya.
Kepergian sang ibunda membuat sang ayah menjadi marah besar, entah apa yang membuat sang ayah menjadi murka. Lucas dianggap sebagai penyebab kematian sang ibunda, ia dibuang oleh sang ayah tanpa mengatakan sepatah kalimatpun, dibuang oleh sang ayah di sebuah panti, membuatnya menjadi menyimpan dendam kepada sang ayah.
Jika ia bisa memilih, lebih baik ia yang pergi daripada harus sang ibu.
Luka yang disimpan oleh Lucas begitu perih, selama mungkin ia telah menutup luka lama tersebut. Ia tidak ingin membangkitkan dendam yang sudah terkubur lama pada sang ayah.
Sang ibu tidak pernah mengajarinya tentang dendam, sebagaimanapun ayahnya, ia harus tetap memaafkan. Kalimat yang selalu sang ibu katakan, selalu teringat di kepalanya.
Oleh sebab itu, itulah alasan mengapa Jesica Young masih bisa berbicara baik-baik di rumah mewahnya, ia hanya mencoba berdamai dengan dirinya, setelah pengkhianatan Nona Young.
Kini Lucas telah terlihat begitu tampan, ia mengenakan stelan jas hitam dengan celana jeans bewarna navy, pria itu tampak memakai jam tangan di pergelangan tangan kirinya.
Kimmy masuk ke dalam kamar pribadi Tuan Muda dengan mengenakan dres mini bewarna navy, rambut panjangnya diurai hingga kecantikan wanita itu membuat Lucas terpesona.
Kimmy memang sangat cantik, Lucas akui hal itu.
Wanita itu berjalan menuju meja cermin, ia membuka laci dan mengambil sebuah dasi untuk dipakaikan ke kera jas pria itu.
Kim memakaikan dasi ke kera jas pria itu dengan hati-hati, aroma tubuh Tuan Muda begitu harum menusuk ke indera penciumannya sangat enak.
“Sudah selesai.” Kimmy tersenyum menatap dasi yang sudah melingkar di kera baju Lucas.
“Terima kasih, Nona Kim. Kita harus segera pergi agar tidak terlambat.” Lucas melirik jarum jam di tangan kirinya.
Kimmy mengangguk mengerti. “Ayo.”
Mereka meninggalkan kamar pribadi Tuan Muda, keduanya segera berjalan menelusuri anak tangga menuju halaman depan rumah, di mana mobil pribadi pria itu sudah disiapkan oleh sang asisten pribadi.
Ya, Antoni.
Pintu mobil sudah terbuka kanan dan kiri, Kimmy masuk dari arah sebelah kiri, dan pria itu dari sebelah kanan, setelah mereka masuk ke dalam mobil, Antoni menutup pintu mobil dan bergegas masuk ke dalam mobil, ia segera melajukan mobil meninggalkan perkarangan rumah mewah tersebut.
Sepanjang perjalanan, Kimmy menatap ke arah luar jendela, memperhatikan jalan raya yang banyak rerumputan hijau, enak dipandang oleh kedua mata.
“Nanti tolong jangan pernah menjauh dariku, tetaplah berada dalam pengawasanku, Nona Kim,” ujar Lucas dengan wajah datarnya.
“Baik, Tuan Muda.” Kimmy mengangguk pelan.
Lucas takut akan ada yang mencoba membahayakan Kimmy. Ia takut wanita itu akan menjadi sanderaan untuk memeras duitnya. Lucas harus lebih berhati-hati, jangan sampai kejadian terulang dua kali seperti kasus yang sudah lama tentang Jesica Young.
Mereka memerasnya melalui Jesica Young.
Sesampainya di sebuah restoran mewah, Antoni memarkirkan mobil pribadi Tuan Muda Lu di parkiran VIP yang sudah disediakan oleh Direktur Mu, mereka turun disambut hangat oleh beberapa penjaga berpakaian ketat dengan senjata api-petugas keamanan restoran.
“Selamat datang, Presdir Lu!” semua membungkukkan badan ketika seorang pria tampan turun dari sebuah mobil mewah.
Lucas membalasnya dengan melambaikan tangan, ia menggandeng tangan sang pengasuh pribadinya—Nona Kimmy, siapa lagi jika bukan wanita bawel tersebut.
Kim melotot menatap ke arah Tuan Muda Lu, ia kelihatan canggung namun berusaha keras untuk tetap terlihat biasa-biasa saja.
Mereka masuk ke dalam restoran mewah, di mana tempat VIP telah disediakan oleh Direktur Mu, rekan bisnis Tuan Muda Lu, Antoni selalu membawa pengintai, agar keamanan mereka terjaga.
Lebih baik menyediakan payung sebelum hujan.
“Selamat datang, Presdir,” sapa sang Direktur dengan ramah kepada sang tuan muda, yang merupakan CEO Ling Group.
“Ya. Terima kasih.” Lucas hanya tersenyum sedikit. Ia masih menggandeng lengan Kimmy tanpa dilepas.
Direktur Mu memperhatikan sang presdir yang terus merangkul pinggang ramping tunangannya itu, jika terus seperti ini, kapan ia akan memiliki kesempatan untuk menjodohkan putrinya dengan sang presdir?
Akankah ia sudah tak memiliki kesempatan lagi?
Sang pelayan hotel pun menarik sebuah kursi khusus tamu undangan VIP, mereka membiarkan sang presdir yang memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis menikmati apa yang mereka hidangkan di atas meja makan.
Direktur Mu mendudukan dirinya di hadapan Lucas dan Kimmy, ia terus memperhatikan Kim dari ujung kaki sampai ujung kepala, membuat Lucas terus memperhatikan Direktur Mu. Ia tidak suka dengan tatapan dari pria tua bangka itu, seperti melihat makanan saja, gumamnya.
“Apa yang Anda lihat dari wajah tunanganku, Direktur?” suara itu bagaikan bidikan anak panah yang tepat sasaran, suara dingin pria itu sudah mulai keluar membuat Antoni terus mengawasi keamanan.
Sang Direktur pun terkejut dengan pertanyaan pria itu, mengapa presdir bisa tahu bahwa dirinya sedang asik memperhatikan tunangannya? Apakah pria itu memiliki feeling yang besar hingga mengetahui lirikannya terhadap Nona Kim dalam diam?
“Tidak ada, Presdir. Mungkin Anda salah lihat,” tolaknya tersenyum canggung, mencoba mengenakkan suasana yang kaku.
“Jaga mata Anda dengan baik sebelum Anda kehilangan kedua bola mata Anda,” ancam Lucas dengan raut wajah datar, kalimat itu adalah kalimat peringatan.
“Baik.”
Sang Direktur tidak merasa malu di hadapan presdir. Ia melambaikan tangannya memberikan kode, lalu seorang wanita beparas cantik, seperti seusia Kimmy berjalan mendekat ke arah meja makan.
“Ada apa, Ayah?” tanya wanita itu dengan heran.
“Presdir ... Ini adalah putriku. Bagaimana ... Cantik bukan?” tanyanya tersenyum sumrigah.
Lucas memasang wajah datarnya, ia memperhatikan wanita itu dengan saksama dari ujung kepala hingga ujung kaki, sama sekali tidak termasuk dalam kategori wanita impiannya.
“Dia bukan tipe wanitaku.” Lucas kembali menyibukkan dirinya, memakan-makanan yang telah dihidangkan di atas meja makan.
Toh, sangat disayangkan apabila tidak dimakan.
“Makanlah, Nona Kim. Tidak usah pikirkan masalah perbincangan tadi,” ujar Lucas tersenyum marah menatap ke arah Kim.
“Ya.”
Kimmy hanya mengangguk, wanita itu tersenyum kaku. Menghadapi tingkah laku Tuan Muda Lu sangat susah.
Terkadang pria itu bersikap hangat padanya, dan terkadang pria itu bersikap cuek padanya. Apakah Tuan Muda Lu memiliki dua kepribadian ganda?
Ah, entahlah.
...----------------...
Instagram Author : @Oktavianii_Offc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Angelina Karin
baik
2022-06-28
0
Jeankoeh Tuuk
Sbg pengasuh
jelas bingung
dg 2 kepribadian tuannya
2022-05-21
0
Daniel Caniago
seru
2022-05-19
0