Setelah menghabiskan makan malam, mereka berkumpul di sebuah ruangan, di mana terdapat semua rekan bisnis sang Presdir Lu. Pria itu tidak sedikitpun melepaskan gengaman tangannya dari Kimmy, ia terus menggenggam tangan Kimmy dengan erat, agar wanita itu tidak ada yang berani memandanginya.
Antoni tidak lepas dari pengawasan mereka, ia berjaga demi keamanan sang Tuan Muda dengan Nona Kimmy-pengasuh pribadinya.
Lucas menebar pandangannya menatap sekitar, kenapa seperti ada yang aneh? Ataukah hanya sebuah firasatnya saja?
Seorang pelayan wanita mendekat ke arah mereka yang tengah duduk di atas sofa ruangan, dengan membawa nampan berisi bir.
“Ini untuk Tuan dan Nona,” ujarnya memberikan sebuah gelas berisi bir kepada Tuan Muda Lu dan Kimmy.
“Satu saja, dia tidak boleh meminum bir,” tolak Lucas dingin, ia melirik ke arah Kimmy dengan wajahnya yang datar itu.
Kimmy mengerutkan dahinya heran. “Kenapa?”
Lucas mengembuskan nafasnya kasar, ia menggelengkan kepalanya pelan. “Apakah kau ingin menentang pembicaraanku, Nona Kim?”
“Tidak!” seru Kim dengan cepat.
Lucas menerima segelas bir itu, pelayan segera pergi meninggalkan ruangan. Pria itu meneguk segelas bir di tangannya, ia melihat ke arah Kim dengan tersenyum tipis.
Direktur Mu yang melihat sang presdir dari kejauhanpun tersenyum menyeringai, rencana yang sudah disusunnya pun berhasil, tinggal menunggu reaksi obat perangsang itu menguasai sang presdir.
Ia meminta anaknya mendekati sang presdir, sedangkan dirinya bersembunyi di sebuah ruangan untuk menunggu putrinya membawa sang presdir masuk ke dalam kamar.
Mungkin dengan rencana menjebak sang presdir baru putrinya bisa menikah dengan pria itu, ia akan membuat rencana untuk presdir meniduri putrinya.
Lucas memegangi kepalanya, kenapa begitu terasa amat berat dan seluruh tubuhnya terasa panas, ia membutuhkan air.
Antoni melihat perubahan Tuan Muda amat terkejut, siapa yang berani memasukan obat perangsang ke dalam minuman Tuan Muda?
“Tuan, apakah Anda tidak apa-apa?” tanya Kimmy panik, ia melihat pria itu seperti kepanasan.
“Nona segera bantu saya memapah Tuan Muda, kita harus segera kembali ke rumah dengan cepat!” seru Antoni segera mengambil alih memapah Lucas.
Kimmy mengangguk, mereka meninggalkan ruangan, putri dari Direktur Mu terlambat, mereka sudah meninggalkan restoran.
Sial!
Antoni menggeram marah, pasti ini adalah ulah si tua bangka tersebut, awas saja! Setelah Tuan Muda membaik, ia akan membuat perusahaan Direktur Mu gulung tikar dalam waktu dekat, ia akan menarik semua saham yang sudah disuntikkan ke perusahaan itu, agar Direktur Mu tahu, siapa sebenarnya Tuan Muda Lu.
Ia pikir, Ling Group akan membebaskannya dari masalah ini? Tentu tidak.
Antoni membawa Tuan Muda masuk ke dalam mobil, Kimmy menyandarkan kepala pria itu ke bahunya, ia melihat Tuan Muda yang begitu merasa kepanasan, ada apa dengan Tuan Muda? Pikirnya tidak tahu.
Lucas menggelengkan kepalanya kasar, sepertinya tubuhnya benar-benar memanas, ia tidak boleh melampiaskannya ke wanita yang ada di sampingnya.
“Lebih cepat lagi, Antoni!” seru Lucas dengan nada seraknya.
“Baik, Tuan Muda.” Antoni segera membelah jalan raya perkotaan dengan kecepatan tinggi.
“Tuan, apa Anda tidak apa-apa?” Kimmy merasa khawatir akan keadaan pria itu.
“Tidak.” Lucas menggeleng, ia tidak ingin Kim merasa takut apabila ia menceritakan ada apa dengan dirinya.
Direktur Mu sangat berani mengajaknya bermain seperti ini, akankah si pria tua bangka itu tidak tahu siapa dirinya?
Akankah Direktur mengajaknya bermain?
Haruskah ia menunjukkan taringnya, agar Direktur Mu tidak lagi mengusiknya?
Sepertinya sang Direktur harus diberi pelajaran agar tahu siapa dirinya, dan tak mengusik kehidupannya lagi.
Sesampainya di rumah pribadi Tuan Muda Lu, pria itu segera keluar dari dalam mobil pribadinya, ia bergegas menuju kamarnya dan masuk ke dalam kamar mandi hendak mendinginkan tubuhnya, obat perangsang itu membuatnya hampir gila karena ulah Direktur Mu.
Melihat penampilan putrinya saja membuat enek, apalagi menikahinya, gumam Lucas.
Pria itu merendam diri di dalam bath-up, ia menuangkan sabun cair beraroma bunga mawar, ia menghidupkan kran air, membiarkan air memenuhi dirinya.
Kimmy masuk ke dalam rumah mewah bagaikan istana tersebut, ia menelusuri lorong-lorong yang sudah sepi menuju kamarnya yang berada di bawah anak tangga, ia hendak mengganti pakaiannya.
Kimmy mengganti pakaiannya dengan cepat, wanita itu mengenakan piyama bewarna pink sedikit transparan, setelah itu Kimmy berjalan keluar dari dalam kamar, berjalan menelusuri anak tangga menuju kamar pribadi Tuan Muda Lu, yang ada di lantai atas.
Tanpa mengetuk lebih dulu, wanita itu masuk saja. Ia melihat pintu sama sekali tidak terkunci, kedua bola mata menebar pandangan, ia tidak menemukan keberadaan Tuan Muda.
Namun tatapannya berhenti saat melihat sepatu Tuan Muda Lu berada di depan kamar mandi, wanita itu memilih untuk duduk di sofa kamar, sepertinya Tuan Muda sedang membersihkan diri di dalam sana.
Kimmy meraih sebuah majalah yang ada di meja sofa ruangan, ia melihat foto-foto seorang wanita yang kemarin datang kemari yang membuat onar, kedua bola matanya membulat penuh saat tahu wanita itu adalah model international Jesica Young.
Akankah Jesica Young adalah mantan kekasih Tuan Muda Lu?
Penasaran.
Sepertinya Kimmy menunggu terlalu lama, kenapa Tuan Muda tak kunjung keluar dari dalam kamar mandi?
Karena rasa khawatir dan cemas, takut apabila sesuatu yang buruk menimpa pria itu, Kim bangkit dari tempat duduknya, ia bergegas masuk ke dalam kamar mandi, pintu kamar mandi sama sekali tidak terkunci, membuat Kim semakin khawatir.
Saat langkah kakinya masuk, kedua bola matanya membulat penuh, tatapan matanya melekat pada pria yang ada di dalam bath-up tengah tak sadarkan diri.
Akankah Tuan Muda mencoba bunuh diri?
Kran air masih menyala, hingga air melimpah ke permukaan lantai kamar mandi.
Dengan pelan-pelan Kimmy menepuk kedua pipi Tuan Muda Lu agar segera sadar namun tak juga sadar.
Kim mematikan kran air, lalu wanita itu dengan hati-hati mencoba mengeluarkan pria itu dari dalam bath-up, ia memapah Tuan Muda Lu menuju ranjang, pakaian pria itu masih amat basah, ia harus menggantinya agar pria itu tidak sakit.
“Tubuhmu sangat berat.” Kimmy memapahnya pelan-pelan menuju ranjang.
Kimmy merebahkan tubuh Tuan Muda di atas ranjang, wanita itu kewalahan sendiri namun hal itu, sudah menjadi pekerjaannya.
Wanita itu mendekat ke arah lemari, ia meraih beberapa lembar pakaian, kemudian segera menggantikan pakaian untuk Tuan Muda Lu agar tidak sakit.
Setelah mengganti pakaian untuk tuan muda, gadis itu memegangi kening tuan muda, terasa hangat.
“Dia sakit.” Kim bermonolog, kemudian ber-inisiatif untuk mengompres pria itu agar panasnya segera turun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Arin
hah Kimmy mapah tuan muda yg lagi berendem,gmn dngn baju Kimmy apa ngga basah...dan smpe gantiin bajunya,ap Kimmy ngga ngliat sesuatu tuh🤭
2022-06-11
0
Daniel Caniago
lamjut
2022-05-19
0
Tatha Ragil Aditama
yg gantiin baju g ngerasa takut
2022-02-21
0