Lucas memakai kimono bewarna putih yang melilit di tubuhnya, pria itu berjalan meninggalkan ruangan hendak menuju ke ruang kerja pribadinya di dalam rumah mewah miliknya.
Sesampainya di ruang kerja pribadi, pria itu mendudukan bokongnya di atas kursi kerja, ia membuka laptopnya untuk mengecek setiap laporan yang dikirimkan oleh Sekretaris Pribadinya di kantor.
Pria itu selalu memantau perkembangan kantor tanpa henti, agar pengeluaran dan pemasukan selalu ter-kontrol.
“Tuan Muda, sudah waktunya Anda untuk makan siang.” Kimmy tiba-tiba masuk ke dalam ruangan tanpa mengetuk lebih dulu, wanita itu berjalan mendekat ke arah Lucas berada.
Lucas tersenyum ramah, ia menutup laptopnya dan mengalihkan fokus kepada wanita yang sedang berjalan mendekat ke arahnya dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.
Pria itu bangkit dari kursi kerjanya berpindah menuju sofa di ruangan. “Kemarilah!”
Kimmy meletakkan nampan berisi makanan dan minuman itu di atas meja, ia mendudukan dirinya di samping Tuan Muda Lu, kemudian mengambil alih sebuah piring berisi makanan.
Wanita itu dengan sangat hati-hati mengarahkan sendok berisi makanan ke mulut pria itu, Lucas menerima makanan yang diberikan Kimmy. Ia segera mengunyah dan menghabiskan makanan tersebut dengan memandangi wajah Kim.
Sorot mata Kim seperti dengan sang ibunda, sangat mirip. Seperti pinang belah dua, kata orang.
Tatapannya, bola matanya, alisnya, mengapa begitu mirip dengan ibunya? Apakah Kimmy adalah jelmaan dari ibunya?
Lucas terkekeh, membuat Kimmy menjadi heran.
“Apakah ada yang lucu, Tuan?” Kim menatap tajam ke arah Lucas.
“Tidak ada, lanjutkan tugasmu!” tegas Lucas.
Pria itu mengambil sebuah majalah di atas meja dan melihat-melihat isi majalah keluaran terbaru itu, terlihat banyak foto-foto Jesica Young berpakaian sexy dengan seorang pria.
Siapa laki-laki itu?
Akankah kekasih barunya?
Kim melirik sekilas ke arah Lucas, pria itu begitu amat serius memperhatikan majalah di tangannya. “Apakah dia mantan kekasih Anda, Tuan Muda?” Kimmy memberanikan diri bertanya, karena rasa penasaran begitu besar di dalam diri.
“Ya.”
“Kenapa bisa usai, Tuan?” tanya Kim lagi, ia semakin penasaran dan ingin tahu segalanya.
“Apakah saat kau mengetahui bahwa kekasihmu melakukan hubungan gelap dengan orang lain kau akan berdiam diri dan bertahan dalam rasa sakit, Nona Kim?” tanya Lucas, tatapannya melekat pada wanita di sampingnya.
Kimmy meletakkan piring berisi makanan di atas meja, ia meraih sebuah gelas berisi air putih dan memberikannya kepada pria itu.
Lucas menerimanya kemudian segera meminum air putih tersebut.
“Jika hubungan dilandasi dengan pengkhianatan, tentu itu tidak akan pernah bisa diperbaiki. Kesalahan apapun bisa diperbaiki, kecuali perselingkuhan.” Kim membuang nafasnya kasar, pandangannya menebar ke seluruh ruangan.
“Aku tahu itu, Nona Kim. Dan aku bukanlah orang bodoh sepertimu!” Lucas menjelentikkan jarinya ke kening wanita itu dengan gemas.
“Aww!” Kim mendesah pelan karena ulah pria itu. “Kenapa Anda melakukannya?”
“Sakit?” Lucas mengangkat kedua bahunya, kemudian terbahak. “Kau begitu lemah, Nona Kim. Jika kau lemah seperti itu, bagaimana bisa kau menjadi pengasuhku?”
“Saya tidak selemah Anda, Tuan Muda Lu. Apakah saya sama seperti Anda? Karena masalah sedikit saja Anda hampir ingin bunuh diri?” cibir Kimmy tersenyum miring, wanita itu meremehkan Tuan Muda.
Lucas menggertakkan giginya marah. “Siapa yang ingin bunuh diri, Bocah Tengik?!”
“Siapa lagi jika bukan Anda?” Kimmy bangkit dari sofa, ia berjalan hendak meninggalkan ruangan.
“Selangkah saja kau keluar dari ruangan ini, maka gajimu bulan ini tidak akan aku berikan dan kau akan dipecat!” ancam Lucas tidak main-main.
Mendengar perkataan pria itu membuat nyali Kimmy menciut, ia tidak berani melangkahkan kedua kakinya lagi, seluruh tubuhnya terasa amat lemas seperti kehilangan semangat untuk hidup.
Kenapa pria gila ini selalu memanfaatkan keadaan dan selalu membuatnya dalam keadaan seperti ini?
Apa yang diinginkan oleh Tuan Muda Lu sebenarnya?
“Anda mengancam saya?” Kimmy masih dengan posisi yang sama, namun ia tidak memandangi pria itu.
“Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku, Nona Kim.” ucapnya nada dingin, pria itu memasang wajah datarnya.
...----------------...
Berdebat dengan Kimmy sungguh membuat tenaga berkuras di dalam diri, wanita itu amat pemberani, selama ia hidup, tidak ada satupun wanita yang berani mengajaknya berdebat. Lucas akui bahwa Kimmy adalah gadis pintar, ia suka berbasa-basi, responnya bicara sangat bagus. Sangat pantas apabila dijadikan Wakil Direktur Utama di perusahaan.
Namun Lucas tidak akan memindahkan Kimmy menjadi karyawan kantor, ia membutuhkan Kimmy sebagai pengasuhnya untuk melepaskan kerinduan dengan sang ibunda yang telah lama pergi, ia menganggap Kimmy menggantikan pernah ibundanya.
Mulai dari menyuapinya, mengganti pakaiannya dan memperdulikannya ketika ia sakit.
Wanita itu amat perhatian padanya melebihi sikap Jesica padanya waktu itu.
“Bagaimana dengan tugasmu, Antoni?” Lucas memasang wajah seriusnya, suasana di dalam ruangan itu tampak tegang.
“Saya sudah menjalankan tugas saya dengan baik, Tuan Muda. Anda hanya menunggu reaksi Direktur Mu. Percayalah beberapa saat lagi Direktur Mu pasti akan mencari Anda, dan meminta maaf atas ulahnya,” imbuh Antoni, pria itu mengembuskan asap rokoknya perlahan-lahan.
“Bagus! Lalu bagaimana dengan putrinya, Antoni? Apakah ada kabar baik untuk segera aku dengar?” Lucas meneguk segelas bir di tangannya, tatapannya masih melekat pada Antoni.
“Apakah Anda meragukan saya, Tuan Muda?” tanya Antoni tersenyum tipis. “Selama hidup saya mengabdi kepada Anda, adakah saya mengecewakan Anda dalam melaksanakan tugas?”
Lucas meletakkan secangkir bir di tangannya di atas meja ruangan, pria itu memberikan tepuk tangan untuk Antoni. “Gajimu akan aku naikkan sebagai bonus bulan ini, Antoni. Bagaimana dengan putri Direktur Mu, akankah kau sendiri yang memberikannya hukuman?”
“Tidak, Tuan Muda. Saya tidak mengotori sedikitpun tangan saya menyentuhnya ... Saya meminta orang-orang kepercayaan saya untuk menyentuh Nona itu,” cakap Antoni serius. “Anda lihat ini, Tuan Muda. Di rekaman ini ada beberapa orang kepercayaan saya memenuhi apa yang Anda pinta.” Antoni menyerahkan sebuah file rekaman kepada pria itu dengan tangan kanannya.
Lucas menerima benda kecil berisi informasi penting yang akan membuat hari-harinya bahagia itu, pria itu menyimpannya segera ke dalam sebuah wadah kecil di dalam saku kimononya.
“Aku akan melihatnya nanti, Antoni. Terima kasih banyak atas kerja kerasmu selama ini. Tidak salah selama ini aku mengangkatmu sebagai tangan kananku,” puji Lucas tersenyum ramah.
“Sama-sama, Tuan Muda. Saya yang harus lebih banyak berterima kasih dengan Anda. Jika tanpa Anda, apalah diri saya. Mungkin saya bukanlah siapa-siapa,” tandas Antoni lirih.
“Istirahatlah, Antoni. Aku tahu hari-harimu belakangan ini pasti melelahkan. Besok kita akan ada jadwal penuh untuk mengawasi perusahaan Direktur Mu.”
...----------------...
Setuju gak, kalau novel ini di dubbing di Channel Youtube Author???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Rosnani Saebe
semakin menarik...smoga nona Kimmy berjodoh dgn tuan Lucas
2022-02-08
0
Nia Kurniasih
setujuuuuuuuuuuuu
2022-01-16
0
Yani Maryani
bangettttt
2022-01-15
0