Di Sebuah Ruangan
Tuan Muda Lu sedang menikmati segelas bir di tangannya, ia membiarkan Jesica Young berbicara padanya, ada maksud dan tujuan apa wanita itu kembali datang ke kehidupannya lagi.
Ya, wanita yang sudah tak ada harga dirinya lagi dengan beraninya datang tanpa rasa bersalah setelah pengkhianatan besar yang ia lakukan dibelakang Tuan Muda Lu, Lucas hanya bisa memandang rendah bagaimana Jesica mengkhianatinya.
“Ada apa kau datang kemari?” suara dingin pria itu membuat suasana ruangan menjadi tegang.
“Maafkan saya, Tuan Muda. Bolehkah saya meminta kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang sudah saya lakukan kepada Anda?” rengek Nona Young bergelayut manja di lengan pria itu.
“Semudah itu dirimu meminta kesempatan kepadaku, Nona Young?” sinis Lucas meremehkan wanita model internasional di hadapannya. “Kau ingin pergi dari hadapanku, atau aku akan membuat perusahaan ayahmu gulung tikar.”
Deg!
Mendengar ucapan sang mantan kekasih, membuat Jesica Young merasa sesak di dadanya, ia menahan dadanya dengan satu tangannya, matanya menatap lekat ke arah Tuan Muda Lu. Akankah pria ini sudah menghilangkan rasa cinta untuknya?
“Saya mohon padamu, Tuan Muda Lu. Berikan saya kesempatan satu kali lagi untuk memperbaiki segalanya, saya yakin, saya tidak akan mengkhianati Anda lagi, Tuan Muda. Tolong saya.” wanita itu bersujud di bawah telapak kaki Tuan Muda Lu.
Lucas meletakkan secangkir bir itu di atas meja dengan geram, satu tangannya mengepal menahan emosi di dalam diri. Apa maunya Nona Young ini? Pikirnya.
Sesudah beberapa waktu ia menutup diri dari wanita manapun, mengutuki bahwa wanita hanya bisa menyakiti saja, tetapi sekarang pengkhianat ini berada di hadapannya untuk meminta kesempatan.
Haruskah ia memberikan kesempatan?
Tidak.
“Aku tak ingin melihat wajahmu lagi di hadapanku. Pergilah!” usirnya nada tinggi, sorot matanya menatap tajam ke arah Nona Young. “Antoni usir wanita gila ini dari hadapanku!”
“Baik, Tuan Muda.” Antoni segera menarik paksa Nona Young untuk keluar dari rumah mewah tersebut.
“Lepaskan!” Nona Young memberontak meminta dilepaskan oleh pria gila itu, namun hasilnya nihil. Tenaga pria itu jauh lebih kuat daripada dirinya.
“Aku sudah memiliki kekasih, jadi pergilah! Tidak usah menganggu kehidupanku lagi!” Lucas menarik lengan Kimmy, membuat gadis itu terkejut dengan perlakuan Tuan Muda.
Lucas mendekap erat tubuh Kimmy, membiarkan mantan kekasihnya menyaksikan hal itu. Jesica Young menatapnya penuh kebencian, ia berniat untuk membalas wanita itu telah merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Dengan terpaksa wanita itu segera meninggalkan ruangan, Antoni mengusirnya dengan secara paksa.
“Jangan berpikir bahwa aku mencintaimu, Nona Kim. Aku melakukannya hanya terpaksa. Jangan terbawa suasana.” bisiknya lirih di telinga Kim, lalu segera melepaskan pelukannya dengan Kimmy.
Kimmy masih tidak mengerti, ia mematung menatap Tuan Muda Lu, ada apa sebenarnya?
Kimmy segera meninggalkan ruangan, ia harus melakukan tugasnya yang lain, kebetulan hari ini, Tuan Muda Lu memintanya untuk ikut ke kantor, ya mungkin saja untuk menawarinya bekerja di sana, agar tidak menjadi baby sister lagi, pekerjaan mengasuh Tuan Muda sangat melelahkan, mesti baru beberapa hari.
“Kau hendak ke mana, Nona Kim?” suara itu membuat langkah kakinya terhenti.
“Bukankah saya harus bersiap untuk ikut Anda ke kantor, Tuan Muda?” tanya Kim menaikkan sedikit alisnya, heran.
“Pergilah! Waktumu hanya lima menit, apabila kau terlambat sedikit saja, kau akan aku berikan hukuman untuk menghitung jumlah air!” tegasnya dengan raut wajah datar, ia menatap Kim dengan dalam.
“Hah!” Kim mengembuskan nafasnya kasar. “Apakah Anda waras, Tuan Muda? Bagaimana bisa saya menghitung jumlah air!” sesal Kim.
“Saya tidak mau tahu, Nona Kim! Waktumu hanya lima menit!” tegasnya lagi.
Kimmy tidak ingin berdebat dengan Tuan Muda lagi, ia dengan cepat meninggalkan ruangan dan berlari menuju kamar yang ditempatinya, dengan tergesa-gesa wanita itu mengganti pakaiannya tanpa memolesi make-up. Dengan sesingkat mungkin Kimmy memanfaatkan waktu agar tidak terkena hukuman dari pria gila itu.
Ya, Kimny menganggap bahwa Tuan Muda adalah pria gila, terkadang ia bersikap dingin dan hangat padanya. Ataukah hanya perasaan Kim saja? Entahlah, tapi Kim sudah merasakannya berulang kali.
Kim pergi ke ruangan di mana Tuan Muda Lu berada.
“Saya sudah selesai, Tuan Muda.” Kimmy tanpa mengetuk pintu ruangan, ia langsung masuk begitu saja.
Lucas mengembalikan tubuhnya menatap ke arah Kimmy, sorot matanya memperhatikan wanita itu dari ujung kaki sampai ujung kepala, benar-benar wanita gila, pikir Lucas.
“Apakah kau akan pergi dengan pakaian seperti itu, Nona Kim?” tanya Lucas heran.
Kimmy mengangguk dengan cepat. “Tentu, Tuan Muda.”
“Baik. Ayo kita pergi.” Lucas menarik lengan Kimmy meninggakkan ruangan, mereka bergegas menuju teras rumah, di mana Antoni sudah menunggu mereka.
Sesampainya di teras halaman rumah, Kimmy menatap wajah Lucas secara diam-diam, ia memperhatikan dengan lama, hingga membuat pria itu menyadari bahwa Kimmy memperhatikannya secara diam-diam.
“Apakah aku terlihat sebegitu tampannya, Nona Kim?” goda Tuan Muda menatap ke arah samping.
“Ah, mana ada! Saya tidak memperhatikan Anda. Mengapa Anda begitu percaya diri?” elak Kim merasa malu, kedua pipinya memerah merona, karena Tuan Muda memergokinya.
Lucas tersenyum miring, wanita ini benar-benar membuatnya gila karena terkadang senyum sendiri, sampai Antoni mengira bahwa dirinya sudah tak waras. “Masuklah!”
“Baik.”
Kim dan Tuan Muda segera masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan oleh Antoni, mereka segera meninggalkan perkarangan rumah pribadi mewah milik Tuan Muda Lu menuju kantor Ling Group.
“Nona Kim, di mana sepatumu?” tanya Lucas dengan heran, ke mana perginya sepatu wanita itu?
Kim menatap ke kakinya, matanya membulat penuh, “Di mana sepatuku?”
“Ya mana aku tahu di mana sepatumu, aku bertanya padamu kenapa kau bertanya kembali padaku?” Lucas mengerutkan dahinya tidak suka.
Kim menggelengkan kepalanya, ia membenturkan sedikit kepalanya ke kursi mobil, ia telah melupakan sepatunya.
Kenapa ia bisa amat ceroboh?
Sesampainya di gedung perkantoran, tampak semua pria berpakaian hitam dengan stelan jas menyambut kedatangan mereka.
“Apakah kau akan keluar tanpa memakai sepatu?” tanya Lucas nada dingin.
“Ya.” Kim mengangguk.
“Dasar wanita bodoh! Menyusahkan!” rutuk Lucas.
Wanita itu berjalan keluar dari dalam mobil, namun tiba-tiba dengan cepat Lucas menggedong wanita itu masuk ke dalam pelukannya. Tuan Muda berjalan membawa wanita itu di dalam pelukannya, beberapa pria penjaga di depan gedung merasa heran. Baru kali ini Tuan Muda membawa wanita ke kantornya.
Tampak semua karyawan memperhatikan mereka, ada yang merasa heran, dan ada pula yang merasa iri dengan Kimmy, karena berhasil berada di dalam pelukan Tuan Muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Winsulistyowati
Lucu y Critanya..kog Isa di Gendong..he he.. enak dong..!
2023-04-01
1
Angelina Karin
mw mw mwww
2022-06-28
0
Cyntia Tram's
Tapi mantan pacar yg teristimewa lagi karena menyebakan trauma mengapa manggilnya "Tuan Muda..."
2022-06-02
0