“Nona Kim, apakah kau ingin berjalan denganku ke luar sebentar?” tawar pria itu pada Kimmy.
“Ke mana?”
“Terserah saja. Apakah kau mau?” tawarnya lagi.
Kim mengangguk pelan. “Sepertinya sangat mengasikkan, Tuan Muda. Ayo!”
“Pakai jaketmu, Nona Kim. Di luar sangat dingin,” sahutnya.
“Baik. Saya mengerti, Tuan Muda.” Kimmy bangkit dari ranjang, ia mendekati lemari pakaiannya hendak mengambil jaket kulit bewarna cream
“Aku menunggumu di halaman depan, Nona Kim.”
Lucas meninggalkan kamar Kimmy, ia bergegas menuju ke halaman depan, di mana mobil sportnya terparkir rapi di halaman depan. Lelaki itu menatap pemandangan indah di siang hari. Kini sedang memasuki musim dingin, mereka harus menjaga kehangatan tubuh agar tidak mengigil.
Tuan Muda Lu lebih dulu masuk ke dalam mobil, ia menunggu Kimmy di dalam mobil.
Lucas menyenderkan punggungnya ke kursi empuk mobil sportnya, kemudian meraih ponsel yang ada di dalam saku celana, ia mengecek perkembangan pendapatan bulan ini, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Begitupula dengan investasi yang disuntikkannya dana ke perusahaan lain.
Terlihat, penurunan pendapatan terjun bebas, membuat Lucas menjadi heran. Kenapa bisa pendapatan perusahaan Ling Group menjadi terjun bebas?
Sepertinya setelah ini, ia akan melakukan rapat antar perusahaan.
Mencari tahu di mana letak kesalahan dalam penjualan. Ataukah bagian penjualan yang bermasalah, ataukah ada yang melakukan penggelapan dana perusahaan.
Lucas harus mencari tahunya.
Kimmy membuka pintu mobil, dan segera masuk. Wanita itu mendudukan dirinya di samping Lucas.
“Sudah siap?” tanya Lucas, ia memasang sabuk pengamannya.
“Ya.”
Lucas tersenyum ramah, lalu pria itu segera menginjak pedal gas meninggalkan perkarang rumah mewah miliknya.
Rumah yang dibangunnya atas dasar keringat dan jerih payahnya sendiri. Setelah apa yang dilaluinya dengan kepedihan, kini pria itu sudah bangkit dan sukses di usia muda.
Mungkin sang ayah yang dahulu melantarkannya sudah melihatnya di berbagai siaran televisi, ia sudah beberapa kali diundang ke siaran berita sebagai tamu undangan, apakah ayahnya menyesal karena telah membuangnya?
Entahlah.
Lucas hanya beharap, jika ia bertemu kembali dengan sang ayah, sedikitpun jangan pernah menganggapnya sebagai seorang anak.
Meskipun ia tahu, sejahat-jahatnya harimau, tidak akan memakan anaknya sendiri.
Tapi, ia sudah dibuang dan diterlantarkan oleh sang ayah. Mampukan pria itu berdamai dengan kenyataan pahit?
Kimmy menoreh ke samping, ia menatap jalan raya yang dipenuhi rerumputan yang tidak terlalu tinggi, di musim dingin sering kali membuatnya merindukan seseorang. Ya, orang tuanya.
Biasanya saat musim dingin seperti ini, ia dan sang ibu selalu membuat api unggun untuk menghangatkan diri. Kimmy tersenyum sendiri saat kembali membayangkan bagaimana kehangatan dahulu tercipta. Kini semua telah semu saat maut memisahkan mereka.
“Kenapa kau tersenyum sendiri, Nona Kim?” tanya Lucas melirik ke arahnya seperti tidak suka.
“Ah, tidak ada, Tuan Muda. Saya hanya teringat dengan orang tua saya dahulu jika musim dingin seperti ini,” jawab Kim.
“Memangnya ... Ke mana orang tuamu?” tanya Lucas penasaran. Selama ini ia belum ada mencari tahu latar belakang wanita yang menjadi pengasuh di rumahnya.
Yang Lucas tahu bahwa Kimmy adalah wanita baik, sama seperti sang ibunda.
“Orang tua saya sudah pergi sejak lama, saat saya berusia 15 tahun, Tuan Muda. Saya hidup di desa selama 10 tahun. 10 Tahun tersebut tidak membuat perubahan apa-apa di kehidupan saya, dan akhirnya saya memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota demi mencari pekerjaan agar kehidupan saya jauh lebih layak daripada sebelumnya,” curhat Kim singkat, jelas, dan padat.
“Pertanyaanku cuma satu, Nona Kim. Kenapa kau menjawab pertanyaanku sebanyak satu kampung?” Lucas mengendus.
“Maafkan saya, Tuan Muda.”
***
Saat telah tiba di sebuah Mall besar di Ibu Kota, Lucas turun lebih dulu, ia membukakan pintu untuk Kimmy agar wanita itu segera keluar dari sana. Setelah membukakan pintu, pria itu memakai kaca mata hitamnya, ia merapikan jasnya agar terlihat lebih macco.
Mereka berjalan meninggalkan parkiran menuju ke lantai atas, di mana tempat permainan berada. Kimmy ikut memakai kaca mata hitam yang diberikan oleh Lucas.
“Kita lewat lift saja, Nona Kim. Mall ini sangat ramai.” Lucas menarik lengan Kimmy masuk ke dalam lift, mereka hendak menuju ke lantai lima.
Kimmy menurut saja apa yang dilakukan pria itu. Ia tidak banyak bicara karena kondisi tubuh yang kurang membaik, ia harus segera pulih agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik agar uang gajinya segera diberikan oleh Tuan Muda Lu.
Sesampainya di lantai lima, Lucas menebar pandangannya. Ia berjalan menuju loket di mana ia akan menukar uang untuk dijadikan koin bermain di arena permainan, pria itu mengeluarkan beberapa lembaran uang dengan bentuk koin, agar puas bermain di arena ini.
Banyak pasangan yang bermain di sini.
Tempat ini adalah tempat pertama kalinya Lucas mengajak seorang wanita, yaitu Kimmy Jesyln. Seumur hidupnya, baru Kimmy yang ia bawa kemari, biasanya ia bermain dengan Antoni di arena ini, tetapi entah mengapa hatinya ingin mengajak Kimmy kemari.
Seorang wanita berjalan mendekat ke arah mereka. Lucas seperti sangat mengenali wanita itu, wanita berpakaian ketat ala-ala model kelas atas dengan memakai maskernya mendekat ke arah mereka berada.
“Hai-hai, rupanya kalian juga berkunjung kemari jika waktu musim dingin. Lama tak berjumpa, Tuan Muda Lu,” sapa Jesica Young seperti meremehkan Lucas.
“Jesica?” Lucas sedikit terkejut dengan kehadiran wanita itu di hadapannya. Kenapa bisa wanita itu bisa datang kemari?
“Rupanya Anda masih mengingat saya, Tuan Muda. Apakah saya begitu membuat Anda terpesona?” Jesica mendekat ke arah Lucas, wanita itu memainkan kera baju Lucas dengan jemari tangannya, memanaskan Kimmy yang berada di samping Tuan Muda.
“Ck, terpesona padamu? Cih, sama sekali tidak, Nona Young. Singkirkan tanganmu!” Lucas berdecak kesal melihat kehadiran mantan kekasihnya itu, yang mencoba menghancurkan suasana.
“Apakah dengan semudah itu Anda mencampakkan saya yang pernah mengisi hati Anda, Tuan Muda Lu?” lirih Jesica di telinga Lucas dengan nada menggoda.
“Dasar wanita tidak tahu malu!” Kim mendorong Jesica menjauh dari Tuan Muda, ia tidak ingin Lucas terpengaruh oleh mantan kekasihnya itu, yang sudah membuat luka perih di hati Tuan Muda Lu.
“Kau? Beraninya kau mendorongku! Apa kau tidak tahu siapa aku? Dasar wanita j*lang!” Jesica Young mengangkat tangannya hendak menampar Nona Kim. Namun dengan cepat sebuah tangan kekar menahan tangan Jesica agar tidak menampar Kimmy.
“Kau tidak punya hak untuk menyentuh wanitaku, Nona Young! Kau mengatakan wanitaku adalah j*lang? Wanitaku tidak serendah dirimu, yang berkhianat dibelakangku lalu ketahuan sedang melakukan hubungan intim dengan pria lain. Apakah kau tidak tahu malu?” Lucas berteriak marah di depan umum, membuat semua orang memperhatikan mereka.
Jesica merasa kalah telak, ia merasa malu karena Lucas berteriak dengan nada besar di hadapan banyak orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Riska Puji
sukurin Lu Jes..😝😝
2022-06-03
0
Rachel
sukurin lu😂
2022-04-09
0
Sarianna Sitepu
kena batunya deh
2022-02-13
0