Keesokan Harinya.
Seperti yang sudah tertulis di sebuah kertas bahwa Kim harus membangunkan Tuan Muda untuk pergi bekerja, dengan terpaksa wanita itu bangkit dari ranjang dengan mata yang masih mengantuk.
Kim mengusap wajahnya dengan jemari tangan agar tak mengantuk lagi, ia menelusuri anak tangga untuk sampai ke lantai atas, di mana kamar Tuan Muda berada.
Ya. Itu adalah pekerjaannya.
Tok-tok-tok!
Kim mengetuk pintu kamar, ia berulang kali mengetuk pintu. Namun sama sekali tak ada jawaban dari dalam sana, membuat Kim menjadi heran. Apakah laki-laki itu masih tidur?
Tak ada jawaban sama sekali, Kim kembali teringat kode yang disebutkan oleh Tuan Muda Lu, 0708. Ya, itu adalah kode yang disebutkannya malam ini, dikala mabuk berat.
Wanita itu menekan tombol dengan kode yang diingatnya, lalu pintu terbuka. Terlihat seorang pria tengah bertelanjang dada tertidur pulas di atas ranjang berukuran king size itu, dadanya yang putih, mulus, kotak-kotak, membuat Kimmy terpesona. Begitu amat menggoda diri.
Kimmy melangkahkan kedua kakinya masuk ke dalam kamar Tuan Muda Lu, ia menutup kembali pintu kamar dengan hati-hati, kemudian segera berjalan mendekat ke ranjang, di mana lelaki itu berada.
Kim menarik selimut yang menutupi tubuh pria itu, ia menelan salivanya dengan berat, terlihat Tuan Muda hanya mengenakan celana boxer.
Kenapa pria ini begitu membuatnya terpesona?
“Tuan ... Ayo bangun!” Kimmy mencoba membangunkan Tuan Muda.
Tak ada reaksi sedikitpun membuat Kim menjadi sedikit kesal, entah cara apalagi yang harus digunakannya agar pria itu segera bangun. Perempuan itu menatap jam kecil di atas nakas telah menunjukan pukul 08.00 pagi, sudah seharusnya untuk Tuan Muda pergi ke kantor.
“Ayo bangun, Tuan!”
Lucas mengerjapakan matanya perlahan-lahan, ia mengedipkan matanya berulang kali, terlihat seorang wanita berdiri di hadapannya tengah memakai pakaian babysister, membuatnya heran. Siapa wanita itu?
“Siapa kau?” tanyanya dengan raut wajah heran.
“Apakah Anda sedang mabuk lagi, Tuan Muda? Ayo bangunlah! Sudah pagi!” Kimmy sedikit berteriak.
“Aku masih mengantuk, pergilah! Tidak usah berteriak denganku,” usirnya dingin, pria itu kembali menarik selimut untuk menutupi dirinya.
“Tidak-tidak! Anda tidak boleh tidur, Tuan Muda. Sekarang bangun!” Kim menarik lengan pria itu agar segera bangkit dari ranjang.
“Minggirlah! Aku masih mengantuk!” usirnya dengan mata yang masih menutup.
Kimmy kesal dengan tingkah laku Tuan Muda yang tak kunjung bangun, gadis itu menarik lengan Tuan Muda Lu agar segera berdiri. Lelaki itu segera berdiri, matanya membulat penuh, menatap Kimmy dengan sorot mata tajam, auranya sangat dingin, membuat Kim menjadi termundur beberapa langkah, menjaga jarak dari si pria es balok itu.
“Aku sudah katakan padamu bahwa aku masih mengantuk!”
Lucas menarik lengan gadis itu hingga akhirnya mereka sama-sama jatuh ke atas ranjang, Kim berada di bawah, dan Tuan Muda Lu berada di atas tubuh Kimmy, kedua bola mata mereka bertemu dan saling pandang satu sama lain dengan dalam.
Tuan Muda Lu tersenyum menyeringai, “Apa aku tampak bercanda?”
“A-ah lepaskan!” Kimmy memberontak sekuat tenaga. Namun tenaga Tuan Muda jauh lebih darinya, hingga membuat Kim kewalahan.
“Semudah itu aku melepaskanmu, Nona Kim?” Lucas mengangkat satu alisnya. Dan kemudian.
Cup!
Satu kecupan berhasil mendarat di bibir Kimmy, setelah memberikan ciuman pertama untuk gadis itu, Tuan Muda Lu segera menarik lengan Kim agar menjauh dari ranjangnya.
“Pergilah!”
Laki-laki itu merebahkan dirinya, ia menarik selimut untuk menutupi dirinya, lalu memejamkan kedua bola mata hendak kembali tidur.
Kim masih terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Tuan Muda, ia memegangi bibirnya dengan jemari tangannya.
“Apakah aku sedang bermimpi?” ucapnya bermonolog.
Lucas mendengar perkataan itu tersenyum miring. “Dasar wanita bodoh!”
Pria itu kembali memejamkan matanya, tak memperdulikan kehadiran Kim lagi. Ia masih amat mengantuk.
Kimmy menatap ke arah Tuan Muda Lu, ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi antara mereka berdua, namun sudahlah. Kim tidak akan membawa perasaan soal itu, mungkin Tuan Muda memberikannya balasan karena telah mengusik tidurnya.
Tapi, hal itu adalah ciuman pertama yang diberikan seorang laki-laki padanya, dan yang memberikannya adalah Tuan Muda Lu.
Kim tidak ingin berpikir panjang lagi, kini ia harus menjalankan tugasnya memasak sarapan pagi untuk Tuan Muda Lu, agar laki-laki itu tidak sakit.
Wanita itu keluar dari dalam kamar utama, ia menelusuri anak tangga menuju dapur. Sesaat hendak menuju dapur, kedua bola matanya tertuju pada seorang wanita berparas cantik, seperti seusianya sedang membuat keributan di ruang tamu.
Penasaran akan wanita itu, Kim mendekat ke arah wanita itu.
“Hei, kenapa Anda membuat keributan di sini? Apa Anda tidak tahu bahwa Tuan Muda sedang tidur?” Kim tiba-tiba datang, membuat wanita itu menoreh ke arahnya.
“Siapa kau? Beraninya kau ikut campur dengan urusanku, di mana Tuan Muda Lu? Apa dia ada di dalam kamar?” tanyanya langsung pada Kim, Kim menatapnya dengan heran.
“Mau apa Anda kemari?” Kim merasa tidak suka.
“Nona Young ... Keluarlah dari rumah ini! Atau nanti Tuan Muda akan marah kepada Anda!” Antoni melihat dari kejauhan segera mendekat, berani sekali mantan kekasih Lucas datang ke rumah utama.
“Cih, kalian berani mengusirku? Apa kalian tidak takut akan kena pecat oleh Tuan Muda saat aku berkata bahwa kalian tidak memperlakukanku dengan baik?” cibirnya menghina dua manusia di hadapannya.
“Untuk apa Tuan Muda memecat kami? Tuan Muda sudah tahu semua keburukan Anda, Nona Young. Sekarang Anda tidak bisa memanfaatkan Tuan Muda untuk memecat kami. Sekarang Anda pergilah!” Antoni menekankan kalimatnya, ia menatap tajam ke arah Nona Young, ia benci berdebat dengan mantan kekasih Lucas.
Dengan mudahnya wanita itu kembali tanpa rasa bersalah setelah membuat perubahan besar di kehidupan Tuan Muda, setelah pengkhianatan yang dilakukannya di depan mata kepala Tuan Muda, kini ia kembali menginjakkan kedua kakinya di rumah utama untuk mencari keberadaan Tuan Muda.
Buat apalagi ia mencari Tuan Muda? Pikir Antoni.
Antoni tidak akan membiarkan Nona Young kembali melukai Tuan Muda, ia harus melindungi Tuan Muda dari si wanita ular—Nona Young itu. Jika tidak, Nona Young akan melakukan apapun untuk melancarkan rencana liciknya.
Antoni tahu, Nona Young pasti ada maksud dan tujuan datang kemari.
“Ada apa ini?” seorang pria berpakaian kimono menatap ke arah lantai bawah dari lantai atas. Kedua matanya menatap lekat pada seorang wanita berpakaian ketat itu, ya itu adalah Jesica Young.
Mau apa dia kemari? Pikir Lucas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Mami Azril
mantaap
2022-05-31
0
Miando Saragih
kayaknya seru nih, lanjut..
2022-05-11
0
Rachel
menarik
2022-04-09
0