“Ini adalah kamarmu, kau tidak akan boleh pergi ke mana-mana, selain tanpa seizin dariku. Hanya aku yang berhak atas dirimu. Kau mengerti?” Lucas menekankan setiap kalimat yang diucapkannya, ia memberikan selembaran kertas putih yang berisi banyak peraturan.
Kim menerima kertas itu, lalu membacanya dengan begitu teliti. Jangan sampai ia salah membaca, Lucas dengan expresi wajah datarnya menatap Kim yang amat serius membaca surat peraturan yang dibuat oleh asisten pribadinya—Antonio.
“Apa Tuan Muda tidak salah membuat peraturan ini?” Kim sedikit merasa heran, akankah ia menyuapi makan untuk pria dewasa di hadapannya ini? Pekerjaan konyol semacam apa ini? Pikir Kim.
“Jika kau keberatan, silakan keluar dari rumah ini dan kembalikan uang ganti rugi sebesar 10 Miliyar dalam waktu satu hari,” ucapnya dingin, tatapannya datar menatap ke arah Kim yang berada di ambang pintu kamar.
Kim menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia sedikit canggung dengan sikap dingin Tuan Muda Lu ini, akankah ia menjadi seorang baby sister yang merawat bayi besar ini? Yang benar saja, batin Kim.
“A-aku tidak keberatan, Tuan Muda. Baiklah, akan kulakukan semuanya untukmu,” balas Kim dengan serius. Raut wajahnya tak dapat dibohongi bahwa ia amat serius dengan ucapannya.
“Baik jika kau mengerti, lakukan tugasmu mulai sekarang!”
Lucas segera meninggalkan wanita itu sendirian di kamar yang telah diberikan olehnya, membiarkan Kim memulai pekerjaan saat ini, Kim tidak boleh pergi ke manapun tanpa seizin darinya, karena Kim sudah terikat perjanjian dengannya.
Sebetulnya, Lucas hanya ingin mengerjai gadis itu, namun karena sikap Kim begitu polos. Lucas mengambil kesempatan di dalam kesempitan, apalagi saat ini ia amat butuh penghibur, disaat telah dikhianati oleh kekasih, menyaksikan di depan mata kepala sendiri bagaimana kekasihnya bercumbu mesra di hadapannya di sebuah kamar hotel, membuat hatinya terluka begitu perih. Hal itu merubah sosok Lucas yang dahulu amat ramah, asik, menjadi sosok pria dingin, sombong, dan arogan.
Ia selalu menggunakan kekayaan untuk merendahkan harga diri wanita. Lucas pikir, dengan uang ia bisa membeli harga diri wanita. Dan sekarang ia mendapatkan mainan baru, yang menjadi pengasuhnya, akan ia buat seperti seorang boneka.
Pria itu pergi ke sebuah ruang atas, di mana menjadi tempat penyimpanan minuman beralkohol, ia hendak menenangkan pikirannya malam ini, rasanya otaknya begitu mumet.
Kim mengganti pakaiannya menjadi pakaian pengasuh ala-ala babysister atas perintah Antoni, ia harus bekerja baik agar Tuan Muda Lu memberikan uang gaji lebih sesuai pekerjaannya.
Kim tahu apa yang harus ia lakukan, bersikap baik dan sopan terhadap Tuan Muda Lu.
“Nona Kim, sekarang sudah waktunya Anda untuk melayani Tuan Muda. Sekarang pergilah ke dapur ambil makanan, dan bawakan untuk Tuan Muda!” perintah Antoni memperingati Kim agar tidak lupa dengan tugasnya.
“Baik, aku akan segera melaksanakan tugasku.” Kim melengkungkan senyumannya dengan canggung, wanita itu segera meninggalkan kamar dan menutupnya.
Dengan langkah kaki berat, ia berjalan menuju dapur hendak mengambilkan makan malam untuk Tuan Muda Lu, hari ini adalah hari pertama ia bekerja di rumah mewah bagaikan istana seorang presdir.
Andai ia memiliki rumah mewah seperti Tuan Muda Lu, pasti hidupnya akan amat bahagia, damai dan tentram. Begitu menyenangkan. Pikirnya.
“Bi, di mana makan malam untuk Tuan Muda?” tanya Kim sopan kepada kepala pelayan.
“Ini makan malam untuk Tuan Muda, Nona Kim.” Kepala pelayan memberikan sebuah nampan berisi mangkok makanan kepada wanita yang sekarang menjabat sebagai pengasuh pribadi Tuan Muda Lu.
“Terima kasih, Bibi.” Kim menerimanya dengan senang hati, wanita itu tersenyum ramah menyapa semua para pelayan.
Dengan cepat, Kim meninggalkan dapur, ia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar pribadi Tuan Muda yang berada di lantai atas, ia tidak diperbolehkan menaiki lift, hanya boleh menaiki anak tangga menuju kamar pribadi Tuan Muda atas perintah pria itu.
Ya. Kim tidak mempermasalahkan hal itu, mau sejauh manapun, setinggi apapun, akan ia tempuh dengan kakinya selagi ia mampu tak akan mengeluh sedikitpun.
Tok-tok-tok!
Kim mengetuk pintu kamar itu, ia mencari di mana keberadaan bel, namun ia tak dapat menemukannya.
Wanita itu mengembuskan nafasnya perlahan-lahan, lalu kembali mengetuk pintu kamar dengan tangannya.
Tak ada jawaban, membuat Kim heran.
Ke mana perginya pria itu? Batinnya bertanya-tanya.
“Kau sedang mencari siapa?” suara itu terdengar di telinga Kim, membuatnya terkejut.
“A-anu, Tuan. Anda dari mana saja? Saya ingin mengantarkan makan malam untuk Anda,” ujar Kim tersenyum lebar, menunjukkan barisan giginya yang rapat dan putih bagaikan seekor kuda.
“0708.” Lucas berbicara dengan nada seraknya, ia kembali meneguk minuman berkadar alkohol tinggi di tangannya.
“Kode apa itu, Tuan Muda?” tanya Kim dengan polos.
“Itu.”
Lucas menunjukkan jari telunjuknya ke arah pintu, pandangannya sudah sedikit kabur. Sepertinya ia sudah kebanyakan minum-minuman beralkohol.
Kim menanggapinya dengan cepat, wanita itu membuka pintu kamar pribadi Tuan Muda Lu, lalu ia masuk meletakkan nampan berisi mangkuk makanan itu di atas nakas. Kemudian Kim memapah tubuh Lucas masuk ke dalam kamar.
“Sepertinya Anda sedang mabuk berat, Tuan.” Kim tidak suka dengan aroma minuman beralkohol itu, membuatnya ingin memuntahkan isi perutnya sekarang juga.
Dengan pelan Kim merebahkan tubuh pria itu di atas ranjang, kemudian mengambil alih botol minuman dari tangan Tuan Muda Lu dan diletakkannya di atas nakas, wanita itu mencoba melepaskan sepatu Lucas, dan hendak berniat membersihkan badan pria itu, sepertinya sangat lengket karena keringat.
“Sungguh pekerjaan yang melelahkan.” gerutu Kim dengan nada pelan.
Lucas dapat mendengar ucapan wanita itu meski wanita itu berkata dengan lirih saat menuju kamar mandi.
Awas saja kau!
Kimmy membawa air di dalam baskom kecil dengan handuk kecil mendekat ke arah ranjang, ia melepaskan jas yang dikenakan oleh Tuan Muda Lu dengan sangat hati-hati, pria itu berpura-pura tertidur, namun nyatanya ia bisa mendengar rutukan wanita itu.
Wanita itu membasuh tubuh Lucas dengan hati-hati, ia memberanikan diri mengganti pakaian Tuan Muda, saat hendak melepaskan celana pria itu, dengan cepat sebuah tangan kekar menahan tangan Kim agar tak menyentuh area sensitifnya.
“Jangan menyentuhnya!”
“Anda sudah bangun, Tuan Muda?” Kim terkejut dengan Lucas yang tiba-tiba sadar. Akankah pria itu hanya bepura-pura?
“Kau mengira aku tidur?” Lucas menaikkan alisnya, pria itu memasang wajah datarnya.
“Ah, maafkan aku. Aku hanya menjalankan tugasku sebagai pengasuhmu, Tuan.” Kim merasa canggung, entah mengapa susana menjadi sangat mencekam saat pria itu sudah berbicara.
“Aku memberikanmu pekerjaan, bukan bearti membiarkanmu menyentuhku sembarangan. Kau mengerti, Nona Kim yang terhormat?” Lucas menekankan setiap kalimatnya, dengan nada dingin tanpa minat ia berbicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Sunarti Army
owgh....,cuman cari hiburan toh...,kirain seriusan marhnya sm si kikim..,
hati² lho,bkalan Jath cinta krna seringnya berinteraksi sm si kikim..😁😁😁🙏✌️
2022-06-17
0
Sunarti Army
10 m..?,yg bner aj...😱,50 jeti aj kimmy nggk sanggup aplagi 10 m..🤦🤦🤦
2022-06-17
0
dwie
awal cerita sudah bagus nih
2022-06-08
0