Berita tentang perusahaan Direktur Mu bangkrut dalam hitungan waktu sudah menyebar di seluruh penjuru Dunia, vidio syur putrinya yang digangbang oleh beberapa pria berpakaian hitam tanpa terlihat wajah mereka.
Kini pria tua bangka itu sudah dalam ikatan hitam kebangkutran. Semua saham yang pernah disuntikkan oleh beberapa perusahaan telah ditarik tanpa ia tahu alasan apa.
Sialnya, kebangkrutan itu sudah ada di depan mata dan sudah tidak dapat dirubah lagi.
Akankah ada seseorang dibalik semua ini? Pikirnya.
“Karena ulahmu perusahaanku bangkrutan ... Sialan!” Direktur Mu tampak emosi dengan seorang wanita berpakaian dres putih lusuh tersebut.
Seseorang mengintai dari kejauhan dengan memakai kaca mata hitamnya, agar tak ada yang mengenali mereka.
Lelaki itu tertawa jahat bagaikan iblis, bahagia di atas penderitaan orang lain. Toh, siapa suruh yang mengusik ketenangannya.
Lucas meninggalkan Direktur Mu yang sedang memarahi putri tunggalnya di sebuah ruangan, ia bergegas menuju mobil pribadinya terparkir. Di mana Kimmy dan Antoni berada.
Pria itu dengan cepat masuk ke dalam mobil dan segera melepas kaca mata dan penutup wajahnya.
Lucas membuang nafasnya kasar. “Jalankan mobilnya, Antoni!”
...----------------...
Di sebuah ruangan dengan beberapa pria berpakaian hitam mengawali seorang pria, siapa lagi jika bukan Tuan Muda Lucas.
Seorang pria tua dengan tergesa-gesa menghampiri Lucas yang tengah duduk di sebuah kursi dengan segelas bir di tangannya.
“Presdir, bantu saya,” lirihnya memohon di bawah telapak kaki Lucas.
“Bantu Anda? Buat apa saya membantu orang-orang pengecut seperti Anda, Direktur Mu?” ucapnya dingin.
“Saya mohon, Presdir!” serunya, keputus asaan sudah menimpa hidupnya, semua harta dan benda sudah habis terkuras untuk menyelamatkan perusahaannya. Namun, sama sekali tidak memberikan perubahan, kebangkrutan sudah nyata di hadapinya.
“Setelah apa yang Anda perbuat ke saya, pantaskah saya memberikan Anda pertolongan?” cibir Lucas tersenyum mengejek, rasanya ia begitu kesal dengan Direktur Mu kala itu.
Andai ia tidak menahan diri untuk tidak melampiaskan kepada Kimmy, mungkin gadis itu telah menjadi korban utama atas perbuatan sang Direktur Mu yang keji tersebut.
“Maafkan saya, Presdir. Tolong bantu saya kali ini,” berulang kali sang Direktur memohon di bawah telapak kaki pria itu. Namun, tak kunjung ada belas kasih dari Lucas.
“Disaat Anda melakukan hal keji itu, apakah Anda tidak terpikir bahwa saya bisa melakukan apapun yang saya mau untuk membalaskan perbuatan Anda?” tanya Lucas sambil menaikkan bahunya, tatapannya melekat ke pria tua yang memohon di bawah kakinya.
“Saya hanya ingin Anda menikahi putri saya, Presdir,” lirihnya.
“Cih, bukankah saya sudah katakan padamu bahwa saya sudah memiliki tunangan, dan Anda sendiripun sudah mengetahui hal itu sejak di perusahaan, ‘kan? Putrimu sama sekali tidak termasuk ke dalam daftar wanita impianku,” hina Lucas. Ia sudah muak melihat Direktur Mu.
“Maafkan saya, Presdir. Kali ini saya tidak akan mengulanginya lagi, saya mohon,” mohon sang Direktur sambil memegangi kedua kaki pria itu, bersujud memohon dengan sang Presdir.
Lucas mengibaskan tangannya ke atas memberikan sebuah kode kepada Antoni. “Antoni, kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?”
“Baik, Tuan Muda.”
Antoni menyeret paksa keluar si pria tua yang menyebalkan itu, Direktur Mu melontarkan tatapan benci ke arah Tuan Muda Lu, pria tua itu mencaci maki Tuan Muda di dalam lubuk hatinya terdalam.
“Lepaskan aku! Aku bisa pergi sendiri!” Direktur Mu memberontak meminta dilepaskan. Namun Antoni tidak melepaskannya sama sekali.
Sialnya, tenaga Antoni dua kali lebih kuat daripada dirinya.
Lucas menatap kepergian sang Direktur yang diusir paksa dari ruangan pribadinya oleh Antoni, sang tangan kanan yang diberinya kepercayaan.
Pria itu memijit kepalanya yang tak terasa pusing dengan jemari tangannya. Lalu, ia meneguk kembali segelas bir di tangannya.
Lucas melirik jam kecil yang melingkar di tangan kirinya, sudah waktunya untuk ia makan siang.
Ia meninggalkan ruangan, beralih mencari di mana keberadaan wanita bawel tersebut. Entah mengapa, sepertinya ia tidak mendapatkan Kimmy sejak tadi. Di mana wanita itu?
Lucas memutuskan untuk mencari Kimmy.
“Bi, di mana Nona Kim? Apakah kau melihatnya?” tanya Lucas dengan kepala pelayan saat ia berselisih jalan.
“Nona Kim?” kepala pelayan tampak kebingungan. “Sepertinya Nona Kim hari ini sedang sakit, Tuan Muda. Ia berada di dalam kamarnya.”
“Apa! Sakit?” Lucas terkejut. “Baiklah, terima kasih, Bi.”
Dengan cepat pria itu meninggalkan kepala pelayan, ia bergegas berjalan menuju kamar yang di tempati oleh Kimmy.
Pintu kamar wanita itu tidak terkunci, membuat Lucas segera masuk.
Kedua bola matanya membulat penuh saat mendapati Kimmy tengah terbaring lemah di atas ranjang kamar.
“Nona Kim, apa kau tidak apa-apa?” Lucas berjalan mendekat ke arah ranjang.
Wanita itu menoleh ke arahnya. “Saya tidak apa-apa, Tuan Muda.”
“Tubuhmu panas sekali.” Lucas meletakkan telapak tangannya ke dahi wanita itu. “Aku akan panggilkan Dokter.”
“Tidak usah, Tuan.” Kim menahan tangan pria itu saat hendak bangkit dari ranjangnya.
“Apanya yang tidak usah, Nona Kim? Kau tahu? Tubuhmu sangat panas sekali, apakah kau tidak peduli dengan kesehatanmu sendiri? Hah!” Lucas marah, saat Kimmy menolak untuk ia panggilkan Dokter.
“Saya tidak ingin merepotkan Anda, Tuan Muda. Saya akan sembuh sendiri,” ujar Kimmy.
“Tidak! Aku akan tetap membawakan Dokter untukmu!” tegasnya.
Kimmy menghela nafas panjang, pria di hadapannya sungguh keras kepala.
...---------------...
Sang Dokter pribadi Lucas telah memeriksa kesehatan Kimmy, pria itu kini tengah sibuk memperhatikan Dokter itu menangani Kimmy.
“Apa yang terjadi padanya?” tanya Lucas spontan, ia sudah tak dapat menahan diri melihat wanita itu jatuh sakit.
“Nona ini hanya kelelahan, Tuan Muda. Anda tidak perlu khawatir, saya sudah memberikannya obat agar segera pulih,” ujar Dokter dengan ramah.
“Baik kalau begitu. Pergilah!” usir Lucas mengibaskan tangannya ke atas.
Sang Dokterpun meninggalkan ruangan dengan wajah memelas, sungguh Tuan Muda Lu amat dingin.
Jesica Young sangat membuat perubahan besar di dalam kehidupan Lucas Argiantara, pria yang hangat, baik hati, mudah tersenyum kini berubah menjadi sosok pria dingin, dan tak berbelas kasih.
Kehidupan pahit yang harus ditelannya mengubah sosok pria hangat menjadi dingin dan tak beperasaan.
Lucas mendekat ke arah Kimmy, ia duduk di tepi ranjang. “Istirahatlah, Nona Kim. Jangan sampai kelelahan seperti ini lagi, aku tidak ingin melihatmu seperti ini. Jika kau sakit, lantas siapa yang akan mengurusku?”
Benar dugaan Kim, Tuan Muda memberikan perhatian hanya karena ia adalah pengasuhnya. Apabila tidak, mana ada Lucas akan bersikap peduli padanya.
“Saya mengerti, Tuan Muda.” Kimmy mengangguk, wanita itu kemudian mengembangkan senyumannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Daniel Caniago
mantap
2022-05-19
0
Sulistiyowati
bagus ceritanya😘
2022-03-11
0
Zubaidah Dahlan
biarpun hatinya dingin masi ada lagi rasa kebaikan dalam dirinya
2022-02-25
0