Pengasuh Tuan Muda
Kimmy Jesyln, gadis usia 22 tahun, seorang anak yang tinggal sebatang kara, orang tuanya sudah pergi sejak ia berusia 15 tahun, hidup sendiri tanpa adanya orang tua disisi amat begitu pahit dan menyiksa diri. Kerinduan terhadap orang tuanya hanya bisa ia telan, ia harus merantau ke Ibu Kota demi mencari kehidupan yang lebih layak, tinggal di Desa sama sekali tidak merubah hidupnya. Ia harus mencari pengalaman baru agar kehidupannya berubah, tak selalu susah.
Hidup susah baginya sudah biasa, namun jika ia tak mengambil keputusan untuk mencari hal-hal baru, akankah kehidupannya berubah? Tentu tidak.
Wanita itu kini telah berpakaian rapi hendak melakukan interview di sebuah Kantor yang tempatnya melamar kerja, kebetulan hari ini ia telah dikabarkan untuk melakukan tes interview di Kantor itu, dengan perasaan bahagia, Kimmy berjalan kaki dari tempat tinggalnya menuju kantor pencakar langit yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Kimmy melamar pekerjaan yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal sementaranya, agar ia tak kesusahan, apabila pergi bekerja.
Kimmy, wanita yang selalu dipanggil dengan sebutan Kim.
Sesampainya di kantor, Kimmy melihat seorang penjual kopi keliling, ia hendak membelinya.
“Pak!” Kim memanggil bapak-bapak penjual kopi keliling itu agar mendekat ke arahnya, ia hendak membeli.
“Iya, Non? Mau beli berapa?” Bapak itu langsung mendekat ke arah Kim berada.
“Satu aja, Pak.” Kim tersenyum.
“Baik. Ini, Non.” Bapak itu memberikan secangkir kopi kepada Kim.
“Terima kasih, Pak. Ini uangnya.” Kim menerimanya, lalu segera memberikan uang kepada Bapak penjual kopi.
“Ini kembaliannya, Non.” Bapak itu menyodorkan uang kembalian kepada Kim.
“Gak usah, Pak. Ambil aja kembaliannya untuk Bapak.” Kimmy langsung masuk ke dalam kantor pencakar langit itu.
Wanita itu merasa kagum akan kemewahan Kantor itu, begitu mewah. Ini adalah hal pertama kalinya kedua kakinya menginjakkan ke Sebuah Kantor ternama, mewah, dan besar menjulang tinggi ke langit. Akankah ia lolos bekerja di sini sebagai karyawan?
Ah, entahlah.
Kim tak tahu, tapi, ya. Semoga saja ia bisa lulus bekerja di sini.
Saat sedang asik menelusuri Kanntor, tanpa disengaja Kim menabrak seorang lelaki berbadan kekar memakai kaca mata hitam di hadapannya.
BRAK!
Air kopi yang ada di dalam cangkir plastik itu mengenai pakaian pria itu, kedua bola mata Kim membulat penuh--terkejut dengan apa yang terjadi.
Pria di hadapan Kim melepaskan kacamatanya, menatap Kimmy dengan sorot mata tajam, aura dingin pria itu membuat Kim menjadi takut, tubuhnya bergemetar hebat, menahan rasa grogi, ia takut dengan pria di hadapannya.
“Apa yang telah kau lakukan?” tanyanya dengan nada dingin, sorot matanya masih melekat menatap ke arah Kim.
“A-anu, Tuan. Maaf aku tak sengaja.” imbuh Kimmy gugup. “Mari aku bersihkan pakaianmu, Tuan.” Kim mengelap pakaian pria itu dengan syal yang mengikat di lehernya.
Pria itu mendorong pelan tubuh Kimmy hingga Kimmy termundur beberapa langkah, “Aku bisa membersihkannya sendiri. Ikut ke ruanganku sekarang!”
“Ada apa dengan Anda, Tuan Muda?” seorang tergesa-gesa menghampiri Lucas dengan membawa dokumen di tangannya.
“Bawa wanita ini ke ruanganku sekarang, Antoni!”
Lucas meninggalkan wanita itu dengan raut wajah kesalnya, ia benci situasi seperti ini.
Lucas Argiantara seorang putra tunggal, dan pengusaha muda yang sukses di bidang properti, ia termasuk kategori lelaki impian setiap wanita, tajir, tampan, putih, biliionaire dan pengusaha muda. Wanita mana yang tak menginginkan laki-laki seperti Tuan Muda Lu?
Ia memiliki sikap dingin dan arogan, pria yang dikenal dengan es balok.
Sesampainya di ruang kerja pribadi Tuan Muda Lu, akhirnya Antoni membawa wanita itu ke sana, terlihat Lucas sedang sibuk dengan dokumen-dokumen di tangannya, pria itu mengecek satu-persatu halaman dokumen dengan teliti.
“Siapa dia, Antoni?” tanya Lucas tanpa basa-basi.
“Maaf, Tuan Muda. Harusnya tadi saya yang menemui Nona ini di luar,” jawab Antoni sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
“Apakah dia yang melamar pekerjaan dan melakukan interview hari ini?” Lucas bertanya dengan raut wajah datarnya.
Antoni mengangguk pelan, “Anda benar, Tuan.”
“Tolak dia dari perusahaan! Tidak akan diterima di kantor ini, Antoni! Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi!” Lucas mengibaskan tangannya, ia mengalihkan pandangan fokus dengan dokumen di tangannya.
Kim merasa lemas mendengar ucapan dari pria itu, akankah pria yang ditabraknya ini adalah pemimpin perusahaan?
Gawat!
Benar-benar gawat!
Kimmy merasa tak berdaya, tubuhnya langsung merosot lemas terduduk di atas sofa ruangan, “Kumohon maafkan aku, Tuan. Aku akan mengganti rugi pakaianmu itu. Katakan padaku, berapa harganya? Aku akan menggantinya dengan uangku.” rengek Kim dengan lemas, ia mendekat ke arah Lucas, menggoyang-goyangkan lengan Lucas memohon agar ia diterima di perusahaan itu.
“Cih, apakah kau sanggup mengganti pakaianku ini?” cibir Lucas tersenyum miring. “Harga pakaianku 10 miliar, apakah kau sanggup membayarnya, Nona?”
“Apa?!” Kim terkejut, expresi wajahnya tak dapat disembunyikan. “Bajumu harganya 10 miliar? Hei, apakah kau bercanda?!”
Kim tak suka dengan pembicaraan Tuan Muda Lu, ia memajukan bibirnya, entah apa yang harus ia lakukan sekarang, rasanya mencari pekerjaan amat sulit untuk sekarang waktu. Ia beharap akan ada sebuab keajaiban yang mengubah hidupnya. Tapi kapan? Entahlah.
“Apakah dari raut wajahku kelihatan bercanda?” tanya Lucas nada dingin. “Aku tidak pernah bercanda masalah keuangan!”
“Uang sebanyak itu dari mana aku akan mendapatkannya, Tuan? Untuk bertahan hidup saja sudah susah!” rutuk Kim dengan bibir cemberut.
“Jika kau tak ada uang, aku akan memberikanmu penawaran. Bagaimana, kau mau?” Lucas meletakkan dokumen, ia menatap ke arah Kim yang ada di sampingnya.
“Katakan!”
“Jadilah pengasuh pribadiku, aku akan membayarmu. Jika kau menolak, kau akan aku tuntut untuk bertanggung jawab, dan akan kuserahkan kepada pihak berwajib.” Lucas meneguk segelas air kopi di hadapannya.
Kimmy menelan saliva, akankah penawaran ini menguntungkan baginya? Ataukah akan membawanya ke jalan yang lebih sulit?
Terdiam lama, otaknya berpikir dengan lama untuk menerima tawaran dari pria sombong itu.
Berat hati untuk menerima tawaran pria es batu itu, namun ia terpaksa menerima, sebab tidak ada pilihan lain, selain menerimanya dengan lapang dada.
“Baik, aku setuju, Tuan.” Kimmy mengangguk pelan, kemudian ia tersenyum.
Ya, Kimmy adalah gadis periang dan ramah, ia tidak sombong apalagi bersikap cuek.
“Baiklah.” Lucas mengibaskan tangannya, mengisyaratkan agar Kim menjauh darinya. “Antoni, buatkan daftar peraturan yang harus ia lakukan selama menjadi pengasuhku di rumah utama.”
Antoni mengangguk pelan. “Akan segera saya siapkan, Tuan Muda Lu.”
“Kapan aku akan bekerja, Tuan?” tanya Kim berbasa-basi.
“SEKARANG!” tegas Lucas dengan nada besar.
Kim menyipitkan bola matanya, ia kemudian terkekeh kecil. Atasannya ini sangat lucu dan menggemaskan.
...----------------...
Bersambung🎈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Vivian
menurutku sih bagusny, "iya neng" "iya mbak" , klo oke non tuh kaya babu ke majikan, but its oke, i like this story
2023-02-07
0
heaven
halunya ga ngotak😭
2022-09-07
1
via via@84
ceritanya kayaknya menarik
2022-09-02
0