Raut wajah kekesalan menahan malu amat begitu terlihat di diri Jesica Young, ia mengepalkan kedua tangannya menahan kekesalan di dalam diri, beraninya Lucas mempermalukan dirinya di depan umum. Ia pikir, siapa dirinya?
“Dasar wanita tidak tahu malu! Kau hanya berada di bawah Tuan Muda Lu. Jika tidak, dirimu bukanlah siapa-siapa!” hina Jesica, wanita itu menatap Kimmy dengan raut wajah kesalnya.
“Ingin sampai kapan kau menghina wanitaku, Nona Young? Apakah kau ingin aku membuat semua karier yang telah kau bangun itu hancur tanpa sisa-sisa lagi dalam hitungan detik?” ancam Lucas tidak main-main, tatapannya begitu serius menatap Jesica dengan tajam.
Jesica terdiam, bibirnya terkatup, terkejut dengan apa yang didengar oleh kedua telinganya. Tubuhnya seakan tiada tenaga lagi, ia benci situasi di mana Lucas selalu menggunakan kekayaannya untuk merendahkan orang-orang bahkan mengancam orang lain, termasuk dirinya.
“A-anda akan menghancurkan karier saya, Tuan Muda?” Jesica syok dengan perkataan tersebut. “Apakah diri Anda serendah itu, Tuan Muda? Yang hanya menggunakan segala kekuasaan untuk mengancam orang-orang?” Jesica berteriak.
Banyak pasang mata memandang ke arah mereka, bahkan berkerumun memenuhi lantai atas, mereka berada di tengah lingkaran di mana semua orang memperhatikan mereka sambil berbisik-bisik, mereka bisa jelas mendengar perkataan orang-orang di sekitarnya.
“Pergilah, Nona Young!” usir Lucas membentak wanita itu dengan nada tinggi, haruskah ia menggunakan kekerasan agar wanita itu mengerti?
Jesica Young sudah merasa amat malu dibuat Lucas di Mall ini, rasanya ia sudah bingung mau meletakkan wajahnya di mana. Padahal rencananya adalah untuk membuat wanita itu malu di hadapan umum, ternyata semuanya berbalik menjadi mengenai dirinya.
Sial!
Wanita itu pergi dengan segala kekesalan yang berada di dalam diri, ia menghentakkan high classnya dengan kuat.
Lucas memperhatikannya dengan tersenyum miring, lihat saja apa yang akan dilakukannya untuk mantan kekasihnya itu karena sudah berani mengusik ketenangan dirinya.
Menghancurkan Jesica adalah suatu hal yang mudah, rekaman vidio skandal Nona Young ada di tangannya, kapanpun bisa ia sebarkan melalui siaran televisi agar karier wanita itu hancur berantakan tanpa sisa sekalipun.
Toh, hanya dengan ia menekan mengupload vidio, maka hidup Jesica sudah selesai.
Perusahaan model mana yang akan menarik wanita yang sudah viral dengan vidio skandal tersebut?
Koin sudah selesai ditukar, semua orang tampak bubar. Lucas melepaskan kacamata hitamnya, ia berjalan lebih dulu, sedangkan Kimmy mengekori pria yang ada di hadapannya menuju area permainan.
Kedua mata Kim merasa takjub, ini adalah hal pertama kalinya ia menginjakkan kedua kakinya kemari, di mana area permainan sangat luas dan besar.
“Nona Kim, kau ingin bermain apa?” Lucas membalikkan tubuhnya menatap Kimmy yang masih merasa takjub dengan keindahan dan kemewahan arena tersebut.
“Sepertinya bermain sepatu roda mengasikkan, Tuan Muda!” seru Kim, kedua bola matanya bebinar senang.
“Ide bagus, Nona Kim.” Lucas menarik lengan Kim, mereka mendekat ke antrian bermain sepatu roda.
Tuan Muda Lu memasukkan empat koin ke sebuah benda yang ada di depan pintu arena sepatu roda, mereka memakai sepatu roda dengan cepat.
Lucas menintin pelan Kim agar tidak jatuh menuju arena, di dalam arena mereka segera bermain.
“Kejar aku, Nona Kim!”
Mereka berlomba di dalam arena, Jesica yang melihat dari kejauhan merasa iri dan dengki, selama ia menjalin hubungan dengan Tuan Muda Lu, pria itu tidak pernah sama sekali mengajaknya bermain di arena, tapi dengan mudahnya wanita itu diajak bermain seperti itu.
Apakah di hati Tuan Muda Lu sudah benar-benar tiada dirinya lagi? Pikirnya bertanya-tanya.
Maukah pria itu memaafkan kesalahannya, dan mengulang cerita untuk yang kedua kali bersamanya lagi?
Andai ia tidak melakukan hal itu, mungkin hidupnya akan terasa bahagia berada di sisi Lucas selamanya. Ia tahu betul bagaimana Tuan Muda saat jatuh hati, akan sangat romantis.
Kedua matanya masih memandangi Lucas dan Kimmy yang asik menghabiskan waktu bermain sepatu roda di arena permainan, saat musim dingin seperti ini, sangat menyenangkan bermain seperti itu, melihat wanita itu tertawa bahagia bersama Tuan Muda, sangat menyayat hatinya.
Jesica menahan dadanya dengan satu telapak tangan, rasanya begitu perih.
Kisah cinta yang dahulu amat romantis, menghabiskan waktu setiap wekend kini telah kandas karena ulahnya sendiri.
Penyesalan kini datang menghampiri, tak dapat untuk diulang, hanya bisa untuk diratapi dan disesali, mengapa dirinya bisa begitu bodoh membiarkan lelaki yang dahulu amat mencintainya hanya demi kepuasaan semata.
Kini ia hanya bisa menahan perih atas kesalahan yang dilakukannya, ia harus mengiklashkan Lucas Argiantara untuk bahagia dengan pilihannya, ia tidak boleh egois untuk kembali masuk ke dalam kehidupan lelaki itu, bahagia Lucas akan menjadi bahagia dirinya juga.
Ia harus iklash, dan membiarkan lelaki itu bahagia.
Jesica dengan langkah kaki yang berat meninggalkan arena, ia tidak sanggup rasanya berlama-lama menatap keromantisan itu, andai kata ia yang berada di posisi Kimmy, mungkin ialah yang merasa begitu bahagia.
Banyak wanita yang ingin berada di posisi Kimmy, di mana bisa menjalin hubungan dekat dengan sang Tuan Muda, Presdir dari Ling Group, laki-laki kaya, tampan, tajir, dan bilionnaire.
Mereka bermain di arena cukup lama, hingga Kim tampak kelelahan berputar di atas salju bersama Tuan Muda, wanita itu ke pinggir sudut arena hendak melepaskan sepatu rodanya.
Lucas menatapnya dengan heran, kemudian segera menghampiri Kimmy dengan cepat.
“Apakah kau lelah, Nona Kim?” tanya Lucas.
“Ya, Tuan Muda.” Kim mengangguk.
“Istirahatlah, aku akan menemuimu sebentar lagi.”
Lucas melanjutkan bermain, ia sudah lama tidak bermain seperti ini di arena permainan.
Kimmy menatapnya dengan tatapan tidak menduga, Tuan Muda sangat senang bermain di arena seperti ini.
Bahagia sesederhana ini.
Ini adalah hal pertama kalinya Kimmy melihat Tuan Muda tertawa lepas dan tersenyum hangat padanya, entah mengapa melihat senyumannya itu seperti amat bahagia. Bahagianya Tuan Muda sesederhana ini.
Kimmy memilih duduk di luar arena kursi roda, ia menatap pria itu bermain dengan bahagia, tak henti-hentinya mengembangkan senyuman sejak tadi bermain.
Kimmy senang, jika Tuan Muda merasa bahagia bermain dengannya seperti ini.
Setidaknya, ia bisa menjadi sedikit penghibur untuk Tuan Muda Lu sejak pertengkaran tadi dengan Nona Young. Kehadiran Nona Young di hadapan mereka tadi, membuat Tuan Muda sedikit menjadi dingin, tetapi saat bermain seperti ini, pria itu kembali hangat, seakan tidak terjadi masalah apapun.
Lucas melepaskan sepatu rodanya dan diletakkan di sudut arena, ia keluar dari dalam arena, berjalan mendekat ke arah Kim berada.
“Nona Kim, kita pulang sekarang, ya. Aku akan mengadakan rapat di kantor hari ini.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Angelina Karin
high heels
2022-06-29
0
Dian Permanasari
mantap
2022-02-08
0
Eva Nietha✌🏻
Keren lanjut
2022-01-25
0