Menuju Keabadian
Pang Baicha, serta Jian Qiang tertegun sejenak mendengarkan penjelasan dari Weng Ying Luan.
Turnamen Beladiri Bebas. Itu merupakan sebuah kompetisi beladiri dimana di dalamnya diperbolehkan untuk menggunakan apa saja.
Mulai dari segala jenis teknik beladiri, senjata yang digunakan, dan pil yang meningkatkan kekuatan, semuanya diperbolehkan untuk dipakai. Orang-orang dari segala kelompok, entah itu mereka adalah orang baik atau jahat, semuanya akan ada di turnamen ini.
Pada turnamen ini, kematian adalah hal wajar, sehingga ceroboh sedikit saja maka nyawalah bayarannya.
Hanya orang yang siap untuk mati saja yang mau mengikuti turnamen gila ini, dan dari penjelasan dari Weng Ying Luan, maka bisa dibilang mereka, Weng Lou, Weng Ying Luan, dan juga Lin Mei adalah orang gila.
"Apa kalian masih waras?! Bahkan mereka yang sudah lama dan berpengalaman di dunia beladiri tidak akan mau ikut dalam acara gila itu!" seru Pang Baicha kepada Weng Ying Luan.
Weng Ying Luan hanya tersenyum dan kemudian menatap Weng Lou yang sedang duduk di lantai.
"Kami harus ikut turnamen itu. Entah itu mempertaruhkan nyawa kami sendiri atau tidak, yang pasti kami harus melakukannya," balas Weng Lou yang kemudian bangkit berdiri dari tempatnya.
Jian Qiang mengelus dagunya mendengar itu, dia seperti mengerti mengapa mereka mau melakukan hal seberbahaya itu.
"Kalian mengincar hadiah utamanya, bukan?" ucap Jian Qiang sambil memejamkan matanya dan menunggu jawaban dari mereka.
Weng Lou, Weng Ying Luan, dan juga Lin Mei terdiam beberapa saat dan saling berpandangan satu sama lain sebelum kemudian mengangguk bersama.
"Ya, itu adalah tujuan kami mengikuti turnamen itu," jawab Weng Lou.
Menghela napasnya, Jian Qiang kemudian mengetikkan jari telunjuknya pada meja yang berada di sampingnya sambil menatap satu persatu dari Weng Lou, Weng Ying Luan, dan juga Lin Mei.
"Sebaiknya kalian lupakan saja hal itu, kalian tak akan punya harapan. Aku memang tidak pernah melihat kemampuan penuh kalian, tapi ku tebak, Weng Lou dan Weng Ying Luan hanya bisa bertarung melawan seorang yang berada di Ranah Pembersihan Jiwa tahap 8 awal paling maksimal.
Aku tidak tau apakah kalian masih memiliki beberapa trik lagi, atau apapun itu, tapi yang perlu kalian ketahui bahwa turnamen itu akan diikuti oleh segala kalangan dari segala penjuru Wilayah Tengah bahkan kemungkinan akan ada beberapa dari Wilayah lain seperti kalian.
Master beladiri yang kalian pernah lawan akan jauh berbeda dengan yang akan kalian lawan di sana nantinya. Kalian tau ciri khas dari seorang Praktisi Beladiri di Wilayah Tengah? Itu adalah kelicikan mereka. Segala macam cara bisa saja mereka lakukan hanya untuk bisa menang."
Jian Qiang menjelaskan semua yang ia tau tentang Turnamen Beladiri Bebas yang akan diselenggarakan di Kota Hundan itu.
Dia mengatakan bahwa pada turnamen tersebut, tidak ada peraturan sama sekali. Selama tidak keluar dari dari arena maka cara apapun yang dilakukan di pertarungan tetap di perbolehkan.
Pemenang hanya di nilai dari lawan yang sudah tidak bisa bertarung lagi, entah itu karena sudah mati atau tak sadarkan diri. Karena itulah turnamen ini dikatakan turnamen yang tak masuk akal.
Akan tetapi, setiap tahunnya tetap banyak peserta yang ikut berpartisipasi dalam turnamen ini dikarena hadiah-hadiah yang ditawarkan sangatlah menggiurkan.
Pada turnamen beberapa tahun lalu bahkan hadiah utama yang diberikan adalah sebuah pil yang sanggup membuat orang yang berada di ranah Penyatuan Jiwa tahap 9 langsung baik ke ranah selanjutnya, yaitu ranah Penguasaan Jiwa, Penguasa Jiwa tahap awal.
Itu sebabnya acara ini sangatlah terkenal di seluruh Wilayah Tengah Pulau Pasir Hitam.
Belum diketahui siapa orang yang bertanggung jawab atas acara ini, yang jelas mereka adalah orang-orang yang memiliki kekuatan yang cukup untuk bersaing dengan para sekte besar dan kekuatan besar lainnya karena dapat dengan mudahnya menyelenggarakan acara tersebut dengan hadiah-hadiah yang bisa dibilang benar-benar luar biasa.
Kebanyakan peserta yang ikut partisipasi adalah mereka yang berada di ranah Pembersihan Jiwa tahap 6 ke atas, dan tidak sedikit juga yang berada di ranah Penyatuan Jiwa dalam turnamen ini.
Jian Qiang mengatakan bahwa kelompok Weng Lou tidak memliki harapan adalah karena hal ini.
"Masih ada satu bulan lagi, bukan? Kami bisa meningkatkan tingkat praktik kami dalam waktu itu sebelum kami mengikuti turnamennya." Weng Lou menjawab sambil tersenyum kepada Jian Qiang.
"Haaa.....terserah kalian saja. Aku juga akan ada urusan di tempat itu. Kita akan pergi besok pagi. Siapkan segala yang kalian butuhkan di kota, kita berkumpul di gerbang timur kota besok pagi."
Selesai mengatakan itu, Jian Qiang kemudian masuk ke salah satu ruangan di toko tersebut, meninggalkan mereka.
Weng Lou, Weng Ying Luan, dan Lin Mei mengangguk dan kemudian berjalan keluar dari situ dan diikuti oleh Shan Hu.
Pang Baicha yang melihat itu berniat untuk pergi juga, namun belum sempat ia melangkahkan kakinya, Jian Qiang sudah muncul tepat di hadapannya.
"Mau kemana kau? Kau ikut denganku, bantu aku menyusun barang-barang yang kuambil dari ruang penyimpanan milik Kelompok Pendekar Naga sebelumnya," ucapnya yang kemudian sosoknya dan Pang Baicha menghilang dari situ begitu saja.
***
Di dalan Kota Yulong, Weng Lou dan yang lainnya memilih untuk mencari penginapan terlebih dahulu lalu kemudian pergi ke Rumah Obat yang ada di kota tersebut.
Karena harus meningkatkan tingkat praktik mereka secepat mungkin dalam satu bulan, mereka harus mencari pil dan obat-obatan yang bisa meningkatkan kekuatan mereka.
Di dalam Rumah Obat, tidak terlalu banyak perbedaan dengan Rumah Obat yabg ada di Kota Bintang Putih atau pun Kota Giok Merah, yang membedakan hanyalah tingkatan obat-obatan dan pil yang dijual serta tingkat praktik para penjaga yang selalu mengawasi para pembeli.
Jika di bandingkan dengan para penjaga di Rumah Obat Kota Bintang Putih dan Kota Giok 6, maka para penjaga di Rumah Obat Kota Yulong ini bisa dibilang adalah para elit.
Penjaga terlemah yang ada di tempat ini berada di ranah Pembersihan Jiwa tahap 1 awal, sedangkan yang terkuat berada di ranah Penyatuan Jiwa tahap 1awal, yang merupakan pemimpin para penjaga di Rumah Obat Kota Yulong ini.
Hal ini disebabkan tingkat kriminal yang tinggi di Kota Yulong. Seringnya terjadi pencurian dan penjarahan, membuat Rumah Obat mengirimkan para elit mereka untuk menjaga tempat ini, dan itu benar-benar berhasil.
Faktanya, Rumah Obat di Kota Yulong ini merupakan 1 dari sedikitnya tempat yang akan di kota penuh kriminal dan penjahat ini.
Weng Lou dan kelompoknya menghabiskan waktu sekitar setengah jam untuk membeli beberapa pil dan obat-obatan yang dijual di tempat ini, serta mereka juga menjual tubuh binatang buas yang telah mereka kumpulkan sebelumnya ketika dalam perjalanan menuju ke Kota Yulong ini.
Mereka mengeluarkan uang sebesar 1.450 koin emas untuk membeli pil dan obat-obatan, dan mendapatkan 3.025 koin emas dari penjualan binatang buas yang mereka kalahkan.
Dengan begitu keuntungan yang didapatkan oleh mereka sebesar 1,575 koin emas.
Itu sudah cukup bagi mereka untuk biaya keberangkatan mereka, dari Kota Yulong menuju ke Kota Hundan.
Setelah membeli yang mereka butuhkan, mereka pun langsung kembali ke penginapan yang mereka sudah tentukan.
Sekarang mereka siap untuk berlatih secara gila-gilaan, dan Shan Hu ditugaskan untuk menjaga mereka selama waktu-waktu penting itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Vision Utama
asal mula perjalananya mana?
2024-05-14
1
TVN
Pening dah
2024-05-08
0
jujur gw bingung sama s 1 Nya yang Mana
2024-02-08
2