Weng Lou terbang dengan cepat dan sampai di tempat Weng Ying Luan dan yang lainnya berkumpul.
Mereka menatap gadis yang dibawa oleh Weng Lou dengan cukup kebingungan, namun kemudian mereka tampak terkejut ketika melihat wajah dari gadis itu yang sangat mirip dengan pemuda berambut perak, Xin Yue.
Bahkan Lin Mei yang tampak tak senang karena Weng Lou membawa Man Yue dengan cara seperti menggendong seorang putri pun terdiam ketika melihat wajahnya.
"Dia ini...."
"Ya, dia adalah adik dari pemuda berambut perak sebelumnya, namanya adalah Man Yue. Kakak nya, Xin Yue memintaku untuk menjaganya jika-jika dia tidak selamat dalam rencana ini, dan ternyata perkiraannya benar-benar terjadi....."
Weng Lou berbicara apa saja yang ia tau tentang Xin Yue, yang bahkan tidak diberitahu oleh Xin Yue sendiri.
Itu semua dia tau dari Kitab Keabadian miliknya yang tiba-tiba bercahaya dan memberikan beberapa informasi kepadanya.
"Oke....lupakan dulu tentang itu, sekarang apa yang harus kita lakukan? Karena apa yang kita lakukan, penduduk kota itu jauh lebih banyak yang mati dari pada seharusnya.
Jika kita tak ikut campur, kemungkinan hanya akan ada beberapa ratus orang saja yang menjadi korban, tapi karena kita memprovokasi Naga Tanah sebelumnya, jumlah korban bahkan sampai ribuan orang," jelas Jian Qiang.
Jujur, meski sudah menghabisi Naga Tanah itu, hatinya masih sedikit sakit melihat orang-orang yang terbunuh secara keji di depan matanya sendiri.
Dia bukanlah orang baik, tapi setidaknya dirinya masih memiliki rasa kemanusiaan kepada orang lain, berbeda dengan para pembunuh berdarah dingin yang akan membunuh siapa saja yang disukainya tanpa akan ada rasa kasihan sama sekali yang melekat pada hati mereka.
Weng Lou yang mendengar itu pun terdiam. Semua ini adalah keinginannya, jika saja dia bisa jauh lebih hati-hati dalam bertindak, kemungkinan jumlah orang yang mati bisa di minimalisir kan olehnya.
"Kita tidak perlu terlalu memikirkannya....kita akan berbicara kepada mereka semua dan memberi uang kompensasi. Jika mereka menolak dan menginginkan sesuatu yang di luar batas kita, seperti menuntut kematian kita sebagai bayarannya, maka kita akan langsung pergi dari sini."
Pang Baicha berbicara dan memberi saran kepada mereka.
Mereka yang mendengarnya menjadi terkejut dan berpikir bahwa itu adalah tindakan yang benar-benar tak bertanggung jawab, akan tetapi ketika mereka memikirkannya lagi mereka menyadari sesuatu.
Cepat atau lambat Naga Tanah itu pastinya akan terlepas dan mungkin saja kekuatannya akan jauh lebih kuat jika dibandingkan saat ini. Dan mungkin saja tidak ada orang yang bisa membunuhnya ketika saat terjadi.
Lagi pula, jika ingin menyalahkan seseorang, maka kelompok pria yang sebelumnya dihadapi oleh Weng Lou lah yabg harus bertanggung jawab.
"Bagus....bagus....kalian sudah membuat kehancuran di kota kami, dan ingin kabur dari sini? Biar kuberitahu, kalian akan mati sebelum melakukan itu!"
Dari antara bebatuan yang ada di sekitar mereka, sosok seorang pria berusia sekitar akhir lima puluhan bergerak keluar, dan disusul oleh puluhan orang lainnya yang membawa senjata lengkap bersama mereka.
Melihat itu, kelompok Weng Lou menjadi waspada. Mereka sebelumnya tidak bisa mendeteksi keberadaan mereka semua yang diakibatkan kekuatan mereka yang cukup terkuras karena melawan sosok Naga Tanah sebelumnya.
Terlebih, kekuatan dari pria ini berada di ranah Penyatuan Jiwa tahap 2 puncak, memang dibawah Jian Qiang, tetapi karena Jian Qiang sedang lemah saat ini, pria itu lebih kuat darinya.
Dan juga, orang-orang yang bersama dengan pria itu bukanlah manusia biasa, melainkan Praktisi Beladiri yang kekuatannya berada di Dasar Pondasi tingkat 12 paling lemah, hingga di ranah Pembersihan Jiwa tahap 9 menengah.
"Mereka adalah orang-orang dari Sekte Gurun Emas yang ada di Kota Liming, dan pria itu adalah ketuanya, Jinze Shamo. Dia adalah oranh terkuat di Kota Liming," ucap Pang Baicha sambil menatap orang-orang yang ada di sekitar mereka.
Jian Qiang diam dan mengamati situasi, dia memeriksa bahwa hanya Jinze Shamo adalah satu-satunya orang yang berada di ranah Penyatuan Jiwa, dan kekuatannya ada dibawahnya. Jika mereka semua bertarung, mungkin saja Jian Qiang dapat keluar sebagai pemenang, tapi itu pastinya tidak akan mudah.
Di sisi lain, Weng Lou dan yang lainnya belum tentu dapat melawan puluhan orang secara bersama-sama. Terlebih banyak yang tingkat praktiknya diatas mereka.
"Merapat semuanya." Jian Qiang berbicara kepada mereka semua.
Weng Lou dan yang lainnya yang mendengar itu langsung saling memunggungi satu sama lain dan memasang posisi siap bertarung.
"Kalian ingin bertarung? Kami ada banyak, dan ini bukanlah jumlah semua anggota kami, kusarankan kalian menyerahkan diri, atau kalian akan mati sia-sia."
Jinze Shamo mengejek sikap mereka. Menurutnya, meski sekuat apapun perlawanan dari Weng Lou dan yang lainnya, tetap kelompok sektenya lah yang akan keluar sebagai pemenang.
Berada dalam desakan seperti ini, pikiran Weng Lou mulai berputar cepat dan mencoba mencari cara untuk mereka bisa keluar dari situasi ini.
Dia sadar bahwa mustahil tidak ada yang mati meski mereka mengambil jalur damai dengan kelompoknya yang menyerahkan diri kepada kelompok Jinze Shamo. Dan karena itu, Weng Lou memilih untuk tidak mengambil resiko yang jauh lebih besar dengan ikut kelompok Jinze Shamo.
Dalam kegelapan malam, Weng Lou yang tampak tenang di tempatnya secara diam-diam mulai mengalirkan kekuatan jiwa nya pada Pisau Pencabut Nyawa yang dia simpan di dalam pakaiannya.
Pisau kecil itu bergetar hebat selama beberapa waktu, dan kekuatan jiwa milik Weng Lou langsung terserap dengan kecepatan yang luar biasa. Kali ini Weng Lou tidak menghentikannya, dan memilih untuk tetap mengalirkan kekuatan jiwanya pada pisau itu.
Tak berapa lama, Pisau Pencabut Nyawa pun berhenti bergetar, dan mendadak pikiran dari Weng Lou terasa terbagi dan masuk kedalam pisau kecil itu.
Weng Lou cukup terkejut, ini sedikit berbeda dengan ketika dirinya mengendalikan pedang dan senjata lainnya menggunakan tenaga dalam, atau pun Qi miliknya. Pisau Pencabut Nyawa terasa seperti merupakan bagian dari dirinya pada saat ini.
Dia kemudian mulai mencoba menggerakkan pisau itu, dan membuatnya bergerak turun ke tanah secara perlahan agar tidak disadari oleh orang-orang yang mengepung mereka itu.
Untungnya, pada percobaan pertamanya ini, dia berhasil tanpa kendala sedikit pun. Namun saat Pisau Pencabut Nyawa bergerak melewati bagian dalam celananya, dia harus menahan napasnya dan berkonsentrasi penuh, agar dia tidak salah menggerakkannya, jika salah sedikit saja, maka masa depannya akan berakhir.
Ketika pisaunya sudah ada di tanah, Weng Lou mulai menggerakkannya dan melesat melewati celah-celah bebatuan di sekitar mereka.
Weng Lou tidak perlu melihat pisau itu untuk menghindari segala macam halangan yang ada, dirinya bisa merasakan bebatuan yang ada di depan Pisau Pencabut Nyawa berkat pembagian kesadarannya itu.
Pada saat ini, Pisau Pencabut Nyawa miliknya sudah seperti mata ketiganya.
Setelah beberapa saat, pisau itu akhirnya sampai di tujuannya, yaitu bagian belakang dari orang-orang yang sedang mengepung mereka.
Terlihat sedikit senyuman pada ujung bibirnya, dan detik berikutnya, pisau itu terbang delam satu garis lurus, dan menembus kepala lima orang yang berada di Dasar Pondasi tingkat 12, yang berada paling belakang dari barisan.
Kematian mereka yang sangat cepat membuat tidak ada yang menyadarinya sebelum tubuh kelimanya terjatuh ke tanah.
Namun, sebelum itu terjadi, Weng Lou sudah menggerakkan kembali Pisau Pencabut Nyawa nya, dan kembali merenggut nyawa tiga orang yang berada di ranah Pembersihan Jiwa tahap 1 dan 1 orang yang berada di ranah Pembersihan Jiwa tahap 2.
Tap....buck....
Satu persatu tubuh orang-orang itu terjatuh ke tanah dan akhirnya kelompok dari Sekte Gurun Emas itu pun menyadari bahwa rekan mereka telah mati.
Dalam kondisi kebingungan itu, Weng Lou dengan cepat menerbangkan pisaunya, dan terus mencabut nyawa mereka.
Ini adalah pembantaian termudah sepanjang sejarah, menurut Weng Lou.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Muhammad Yusuf
mantap
2022-05-16
0
Yono Sujono
lanjutkan
2022-04-27
2
hariyono liman
🤑😑😑😶
2021-12-11
2