Semakin Sibuk

Amanda melangkah di sepanjang ruangan kantor. Menuju ke arah beberapa karyawan yang ingin ia lihat pekerjaannya. Dari sebuah meja tampak Satya, Deni, dan Intan mengendap-endap. Mengintip Amanda dari jarak yang cukup dekat.

"Tuh kan, liat aja. Bu Amanda itu mana pernah pake sepatu flat alias teplek, dia selalu pake heels. Tapi hari ini lo liat, dia pake flat. Kalau nggak hamil, ngapain dia takut pake heels." ujar Intan pada Satya dan Deni. Namun yang mendengar ucapan gadis itu, tak hanya mereka berdua. Ada Vina, Astri, dan juga Tio.

"Ngomongin apaan ayo?" tanya Vina dengan mata yang licik penuh rasa ingin tahu.

Intan si ratu gosip itupun mulai berbisik, dan menyampaikan desas-desus mengenai Amanda pada mereka. Mereka pun kaget dan refleks menutup mulut.

Amanda kini beralih ke dekat galon berisi air minum. Ia lalu mengambil 1 cup air panas dan membawa air tersebut menuju ke ruangannya.

"Tuh, dia ngambil air panas. Pasti mau bikin susu hamil, berani taruhan gue."

Mereka lalu mengendap-endap ke arah ruangan Amanda. Bermaksud mengintip dan mencari tahu apa yang terjadi didalam sana. Namun langkah mereka semua terhenti, ketika salah satu kepala divisi memergoki mereka.

"Mau pada kemana?"

Sang kepala divisi berambut gondrong tersebut bertanya, sambil menyilangkan tangan di dada.

"Hehehe, pak Yodi." ujar mereka semua sambil nyengir.

"Kembali ke tempat, atau potong gaji?"

"Byuuur."

Mereka pun lalu kembali ke meja kerja masing-masing. Sementara di ruangannya Amanda tengah membereskan beberapa file, tak lama kemudian Rani masuk.

"Man, nih susu hamil yang lo minta."

"Thank you ya, Ran. Maaf jadi ngerepotin."

"Nggak apa-apa. Minum gih, udah makan belum lo?"

"Belom."

"Jangan gitu, ini udah jam makan siang loh."

"Gue tuh pengen makan, tapi maunya disuapin Arka."

Rani menghela nafas.

"Man, Arka itu cuma suami kontrak lo. Jangan bergantung sama dia terus. Selesai anak lo lahir, hubungan kalian juga berakhir. Jadi lo harus mandiri, jangan ngandelin dia."

Amanda sedikit terdiam, perkataan Rani ada benarnya. Ia tak boleh bergantung terhadap Arka.

"Iya deh, ntar gue makan." ujarnya kemudian.

"Ya udah lo minum susu dulu."

"Iya."

Rani meninggalkan ruangan Amanda, tiba-tiba Arka menelpon. Amanda ingin mengangkat, tapi teringat ucapan Rani barusan. Jika ia terus-terusan bergantung pada Arka, maka ditakutkan nantinya ia akan sulit melepas pemuda itu.

Amanda pun mengabaikan panggilan tersebut, karena ia tau pasti Arka hanya sekedar ingin mengingatkannya untuk makan.

Dan benar saja, tak lama setelah panggilan itu berakhir, Amanda mendapatkan sebuah notifikasi pesan singkat. Arka menanyakan apakah ia sudah makan atau belum.

Sementara di sisi lain, Arka terus melihat ke arah handphone, berharap mendapat balasan dari Amanda. Ia khawatir terjadi apa-apa pada wanita itu.

"Ngapain sih lo, Ka?"

Doni mulai gusar melihat tingkah Arka yang sejak tadi diam saja, padahal ia dan Rio tengah menonton sebuah film. Biasanya Arka akan serius memperhatikan film dan berinteraksi bersama kedua temannya itu. Namun tidak dengan beberapa waktu belakangan ini.

"Lo mikirin Amanda lagi?" tanya Doni.

"Iya, dia nggak jawab chat gue." jawab Arka.

"Makanya kan gue bilang, nggak usah pake perasaan. Cewek udah dewasa kayak dia, kagak bakalan peduli-peduli amat sama perasaan bocah kayak lo."

"Sibuk kali, Ka." celetuk Rio dari tempat duduknya.

"Secara kan kata lo, dia kaya raya, CEO pula. Mana punya waktu dia ngeladenin lo dari pagi sampe malem." Doni berujar lagi.

Rio diam saja, meski sejujurnya ia agak tidak suka dengan bagaimana cara Doni menyakiti perasaan Arka. Namun bagi Doni ucapannya tersebut memanglah mengandung kebenaran dan harus ia utarakan pada Arka. Ia ingin agar sahabatnya itu tidak menjadi lemah, ataupun patah hati dikemudian hari.

"Mending ntar malem, kita ke bar." Doni mencetuskan ide.

Arka menoleh pada kedua temannya.

"Ayolah, Ka!. Selama lo punya duit banyak, belum pernah lo traktir kita berdua minum."

"Kan tiap hari Bambang, gue traktir lo berdua makan." ujar Arka sambil melempar kacang kulit ke kepala Doni.

"Ya tapi belom buat yang satu itu kan?" Doni menaikkan alisnya sambil tersenyum.

"Oke deh." ujar Arka kemudian.

Malam itu mereka menyambangi sebuah bar yang sering mereka kunjungi. Suasana didalam cukup ramai, Arka membiarkan Doni memesan minuman apapun yang ia mau.

Termasuk membawa perempuan ke meja mereka. Toh saat ini ia mempunyai cukup uang untuk membiayai itu semua. Sekali-kali tak apa untuk bersenang-senang, pikirnya.

"Ka, lo nggak nyaman ya?" tanya Rio pada Arka yang sejak tadi lebih banyak diam. Sementara Doni kini berada di floor, bersama perempuannya.

"Bukan nggak nyaman, cuma kepikiran Amanda aja." jawab Arka.

"Dia nggak balas chat lo emangnya?"

Arka menggeleng.

"Lo nggak coba telpon?"

"Udah, tapi nggak diangkat."

"Telpon orang terdekatnya, supir gitu?"

"Supirnya tadi bilang, Amanda masih di kantor."

"Ya, mungkin sibuk banget. Secara kan dia udah lama nggak masuk."

"Iya sih."

"Gue mau tanya sama lo, Ka. Lo ada perasaan ya sama Amanda?"

Rio memberikan pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab oleh Arka. Ia sendiri tak mengerti perasaan apa yang kini ia miliki untuk Amanda. Kalaupun benar ini cinta, Arka jelas tak akan bisa mendapatkan wanita itu.

Karena Amanda sendiri hanya membutuhkannya sebagai partner, dalam keuntungan yang sedang ia cari. Tak mungkin juga Amanda bisa jatuh cinta pada orang seperti dirinya.

"Gue nggak tau, Ri. Yang jelas belakangan, gue selalu khawatir sama dia. Karena gue tau dia lagi mengandung anak gue." jawab Arka.

"Ka."

Doni kembali ketempat duduk, ia membawa perempuan lain lagi dan menyuruh perempuan itu duduk mendekati Arka. Sedangkan yang satunya lagi mendekati Rio.

"Ayo minum lagi!"

Doni menyodorkan segelas minuman beralkohol pada Arka, Arka pun meminumnya.

"Ayo ladies, kalian boleh minum sepuasnya." ujar Doni.

Perempuan yang ada didekat Arka mencoba menggoda pemuda itu, namun Arka hanya memberikan reaksi sekedarnya saja. Pikirannya bahkan sudah tak ada di tempat itu.

Malam beranjak naik, Amanda pulang ke penthouse dan tidak mendapati Arka. Sejak sore tadi ada setumpuk pekerjaan yang harus ia selesaikan, makanya ia pulang agak larut.

Biasanya Arka sudah ada dirumah, bahkan menyiapkan makanan untuknya. Namun malam ini Arka menghilang entah kemana.

Amanda meraih handphonenya, ia melihat ada banyak notifikasi panggilan dari Arka. Amanda mendadak merasa bersalah, karena tadi siang ia tak menjawab panggilan maupun chat dari Arka. Amanda duduk di atas sofa, lalu mencoba menghubungi nomor suaminya itu.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar service area."

Amanda mencoba menghubunginya sekali lagi, namun jawaban yang ia terima masih sama. Hati wanita itu pun menjadi cemas, apalagi kini dirinya tengah hamil.

Hormon kehamilan membuat bagian otaknya berfikir secara berlebihan. Ia bahkan takut jika Arka mengalami kecelakaan atau apapun diluar sana.

Amanda pergi mandi dan mencoba untuk tidur setelahnya, namun ia gelisah sepanjang malam. Bahkan hingga fajar menjelang, ia tak bisa tidur dengan tenang.

***

"Haaah."

Arka terbangun kaget dari tidurnya. Ia menyadari tempat itu bukanlah tempat tidur yang biasa ia gunakan bersama Amanda, melainkan tempat tidurnya dirumah.

"Arka kamu udah bangun?"

Ibunya masuk ke dalam kamar, Arka makin terkejut. Karena setelah minum semalam, ia tak ingat apa-apa lagi.

"Kenapa Arka disini bu?" tanya Arka heran.

"Koq nanya gitu?. Ya wajar dong kamu disini, orang ini rumah kamu. Lagian kamu udah lama nggak pulang, mentang-mentang sibuk."

Arka masih bingung mendengar pernyataan ibunya tersebut. Ia ingin sekali mengetahui, bagaimana ia bisa sampai di tempat itu.

"Semalem Arka pulang kesini sama siapa bu?" tanya nya lagi.

"Sama Rio, kata Rio kamu yang minta pulang terus. Kamu bilang kangen ibu, mana mabuk lagi kamu semalam."

Arka benar-benar tidak ingat semuanya.

"Sudah, kamu mandi dulu sana!. Ibu tunggu di meja makan."

"Iya bu."

Arka meraih handphonenya, bermaksud melihat notifikasi. Namun ternyata handphone tersebut mati total. Ia pun mengecas perangkat itu dan pergi mandi. Usai mandi dan berpakaian, ia menemui ibunya dimeja makan.

"Rianti mana bu?" tanya Arka pada ibunya.

"Udah kuliah pagi tadi. Nih, makan dulu!"

Arka melihat meja makan, ibunya masak banyak hari ini. Beberapa waktu belakangan, keuangan keluarga mereka sudah membaik. Sejak hutang-piutang keluarga mereka dibayar oleh Amanda, beban mereka banyak berkurang.

"Kamu itu nggak usah terlalu sibuk, sampai-sampai jarang pulang. Ibu tau kamu berusaha keras cari uang untuk mengobati papa, untuk membayar orang yang mau mendonorkan ginjal. Tapi nggak mesti sampai lupa rumah toh, ibu kangen sama kamu."

Arka diam, ada rasa bersalah yang mendera dalam dirinya kini. Bersalah karena telah membohongi ibunya. Ia tak sedang bekerja keras, hanya memanfaatkan situasi.

Lalu ia pun merasa bersalah karena harus membuat ibunya menanggung rindu, terhadap anak yang dikiranya tengah membanting tulang demi keluarga.

"Ayo makan!, koq diem aja?. Kamu nggak kangen masakan ibu?."

Arka lalu tersenyum.

"Kangen bu, kangen banget." ujar Arka.

Ia pun lalu makan sebanyak yang ia mau. Ketika selesai makan dan membersihkan gigi di kamar mandi, Arka menghidupkan handphonenya. Ternyata begitu banyak panggilan dari Rio. Baru saja Arka hendak menghubungi Rio, temannya itu sudah menelpon lagi.

"Arka."

"Apaan?" tanya Arka dengan nada terkejut, sebab suara Rio terdengar cukup keras dan bercampur panik.

"Bini lo dateng ke kampus, dia lagi nyariin Maureen. Dia kira lo sama Maureen."

"Haaah?"

Terpopuler

Comments

Lela Lela

Lela Lela

makany pulang jd salah paham

2023-06-10

0

yenilie

yenilie

Amanda dilawan🤣🤣🤣
Rio dia lebih baik dari pada Doni ya thor

2023-06-10

0

epifania rendo

epifania rendo

vari mauren

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan
2 Siapa pewarisnya
3 Mendekati Arka
4 Masih Mendekati Arka
5 Berbalik Arah
6 Awal mula
7 Dimana Amanda
8 Wedding Day
9 Janji Amanda
10 Terjadi Lagi
11 Mulai Bertanya
12 Liburan
13 Amanda yang Menyebalkan
14 Kehamilan Awal
15 Mulai Sibuk.
16 Semakin Sibuk
17 Amanda VS Maureen
18 Posesif Agresif
19 Maaf
20 Berjalan Dengan Baik
21 Ngidam Aneh
22 Premiere
23 Premiere 2
24 Kota Tua
25 Nino dan Kenangan Hujan
26 Sebuah Percakapan
27 Salah Paham
28 Salah Paham Lagi
29 Cause You didn't Know
30 Karena Aku Telah Denganmu
31 Arka Untuk Amanda
32 Perasaan Arka
33 I Can't Make You Love Me
34 Tak Mudah
35 Cinta itu Cinta
36 Antara Kita dan Kota Tua
37 Tiba-Tiba
38 Arka VS Doni
39 I'm Sorry
40 Belum Waktunya
41 Hasrat
42 Hasrat yang Salah Tempat
43 Rencana Maureen
44 Arka Love Amanda
45 Hari Baru
46 Semakin Cinta
47 Amanda Cemburu
48 Curiga
49 Ketika Arka Bertemu Nino
50 Hampir
51 Jejak
52 Rasa yang Tertinggal
53 Pengintaian Pertama
54 Diantara
55 Pengintaian Kedua
56 Lagi-lagi Nino
57 Rahasia Arka
58 Baby Day
59 Kambing Hitam
60 Hey Arka I Love You
61 I Love You Completely
62 Bimbang
63 Hari Untuk Amanda
64 Demi Amanda
65 Sebuah Kenyataan
66 Sakit
67 Mencari Arka
68 Akhirnya
69 Pulang
70 Sepakat
71 Hari Pertama
72 Flashback
73 Hari Kedua
74 Masih di Hari Kedua
75 Hari Ketiga
76 Menjelang Baby Shower
77 Please Love Me
78 Kejutan Dari Arka
79 Persiapan Baby Shower
80 Baby Shower
81 Masih Baby Shower
82 Menjelang 7 Bulanan
83 Acara 7 Bulanan
84 Teguran
85 Keresahan Arka
86 Akhir Damai Nino Amanda
87 Cidera
88 Firasat
89 Istri Galak
90 Dikurung Amanda
91 BTS Meal
92 Balas Menghukum Amanda
93 Janji Adalah Hutang
94 Panggilan Sayang
95 Mulai Serius
96 Kecurigaan Arka
97 Pewaris Baru
98 A Moment
99 Where Are You
100 Sahabat?
101 Tangkap
102 Dimana Amanda
103 Semakin Rumit
104 Daftar Pernikahan
105 Salah Paham Yang Terselesaikan
106 Akhirnya
107 Selamat
108 Intan
109 Puncak
110 Mulai Mereda
111 Hadapi Saja
112 Hidup Baru
113 Siuman
114 Arka I'm Sorry
115 Intan Please
116 Mengapa Amanda
117 Relax
118 Memulai Aksi Balas
119 Nama Arka
120 Mengumpulkan Mereka
121 Mulai Bertingkah
122 Surprise
123 Cuti Atau Lanjut
124 Mau Lahiran Dimana?
125 Masalah
126 Mulai Sibuk Kembali
127 Menjelang
128 Hello World
129 Perkenalan (Session 2 episode pertama)
130 Riweh
131 Welcome Home
132 Begadang 1
133 Ingin Berdua
134 Ryan
135 Amanda Aneh?
136 Kepikiran
137 Cintara Oh Cintara
138 Perekrutan
139 Marah
140 Celebration
141 Arka Si Suami Bayaran
142 Malam Senyap Yang Bermakna
143 Detak
144 Who Are You
145 Jalan-Jalan
146 Kerumah Ibu
147 Memberanikan Diri
148 Kepikiran
149 I am Your Father
150 Amman dan Dendam
151 Imunisasi
152 Bertemu Lagi
153 Berkunjung
154 Terkejut
155 Tuntutan Amman
156 Kemarahan Ryan
157 Menjemput Si Kembar
158 Lagi-lagi Rani
159 Nah Kan
160 Pelaku Sebenarnya
161 Bertemu Anak.
162 New Princess
163 Flashback
164 Pesan Ibu
165 Nasehat Untuk Rianti
166 Jahilnya Amanda
167 Flashback 2
168 Jalan-Jalan
169 Mulai Rindu
170 Surprise
171 Happy Birthday Mama
172 Ketemu Mama
173 Kesepakatan
174 Pertemuan Tak Terduga
175 Bagaimana Ini
176 Mobil Baru
177 Pacaran Bagian 1
178 Pacaran Bagian 2
179 Malam Minggu
180 Masih Malam Minggu
181 Nyamuk
182 Panas
183 Ngambek
184 Antara Ryan dan Amman
185 Sebuah Keluarga
186 Siapa Wanita Itu
187 Why
188 Arka In Trouble
189 Suntuk
190 Rencana
191 So Close
192 Menjelang Liburan
193 Pertemuan Tak Terduga
194 Mari Berlibur Sejenak
195 Pengganggu
196 Gosip
197 Kaget
198 Pertama Tenang dulu
199 Maha Benar Netijen Segala Bacotnya
200 Tertawakan Saja
201 Dikejar Admin
202 Sebuah Keputusan
203 A New Day
204 Malam Panjang
205 Bucin Expert
206 Love
207 Hari Azka dan Afka
208 Petaka Awal Untuk Si Jahat
209 Hilang
210 Akhirnya
211 Percakapan
212 Jealous
213 Copet
214 Kemarahan Amman
215 Mencari Perhatian
216 Beku Bisu
217 Masih Beku
218 Sebuah Kisah Masa Lalu
219 Masih Dengan Masa Lalu
220 Sebuah Kenyataan Pahit
221 Diam
222 Keterangan
223 Isi Hati
224 Luluh
225 Karma
226 Dalang
227 Terpikir Akan
228 Kecewa
229 Titik Balik
230 Ingin Tenang
231 18 Juta
232 Terlihat
233 Mendekat
234 Entah Mengapa
235 Damai
236 Berpikir
237 Now And Forever
238 Nino
239 Marah
240 Perlahan Usai
241 Sidang Skripsi
242 Hadiah
243 Karaoke
244 Pamela
245 Datang
246 Emosi
247 Minggu Tenang
248 Takdir
249 Menjelang Hari
250 Amara
251 Perasaan
252 Cuti
253 Rapuh
254 Masih Disini
255 Nino Dan Ansel
256 Dimana Nadine
257 Fitting
258 Untuk Amara
259 Undangan Dan Bunga
260 Kesempatan Kedua
261 Berondong Bayaran dan CEO Cantik
262 Sebuah Keraguan
263 Fiona
264 Dibayar Tunai
265 Izin Bertemu
266 Clear
267 Keluarga Baru
268 Pengakuan Dan Permohonan
269 Wisuda
270 Resepsi (Last Episode)
271 Tenang (Bonus Chapter)
272 Krasak Krusuk Gubrak (Bonus Chapter)
273 Lega (Bonus Chapter)
274 Peta Kerokan (Bonus Chapter)
275 Bersama Si Kembar (Bonus Chapter)
276 Kelakuan Rio (Bonus Chapter)
277 Rio Menjadi-jadi (Bonus Chapter)
278 Berondong Bayaran Tayang (Bonus Chapter)
279 Hidup Indah (Bonus Chapter)
280 Hoaya (Bonus Chapter)
281 Sarapan (Bonus Chapter)
282 Pengakuan Jujur (Bonus Chapter)
283 Seblak Mama Firman (Bonus Chapter)
284 Ansel Si Kambing (Bonus Chapter)
285 Permintaan Rio (Bonus Chapter)
286 Demi Konten (Bonus Chapter)
287 Tawaran Rio Lagi (Bonus Chapter)
288 Resto (Bonus Chapter)
289 Untuk Nino (Bonus Chapter)
290 Curhatan Nino (Bonus Chapter)
291 Teori Ansel (Bonus Chapter)
292 Ansel Ganti Kepala (Bonus Chapter)
293 Ansel dan Judi (Bonus Chapter)
294 Mengasuh Itu Tak Mudah (Bonus Chapter)
Episodes

Updated 294 Episodes

1
Dua kehidupan
2
Siapa pewarisnya
3
Mendekati Arka
4
Masih Mendekati Arka
5
Berbalik Arah
6
Awal mula
7
Dimana Amanda
8
Wedding Day
9
Janji Amanda
10
Terjadi Lagi
11
Mulai Bertanya
12
Liburan
13
Amanda yang Menyebalkan
14
Kehamilan Awal
15
Mulai Sibuk.
16
Semakin Sibuk
17
Amanda VS Maureen
18
Posesif Agresif
19
Maaf
20
Berjalan Dengan Baik
21
Ngidam Aneh
22
Premiere
23
Premiere 2
24
Kota Tua
25
Nino dan Kenangan Hujan
26
Sebuah Percakapan
27
Salah Paham
28
Salah Paham Lagi
29
Cause You didn't Know
30
Karena Aku Telah Denganmu
31
Arka Untuk Amanda
32
Perasaan Arka
33
I Can't Make You Love Me
34
Tak Mudah
35
Cinta itu Cinta
36
Antara Kita dan Kota Tua
37
Tiba-Tiba
38
Arka VS Doni
39
I'm Sorry
40
Belum Waktunya
41
Hasrat
42
Hasrat yang Salah Tempat
43
Rencana Maureen
44
Arka Love Amanda
45
Hari Baru
46
Semakin Cinta
47
Amanda Cemburu
48
Curiga
49
Ketika Arka Bertemu Nino
50
Hampir
51
Jejak
52
Rasa yang Tertinggal
53
Pengintaian Pertama
54
Diantara
55
Pengintaian Kedua
56
Lagi-lagi Nino
57
Rahasia Arka
58
Baby Day
59
Kambing Hitam
60
Hey Arka I Love You
61
I Love You Completely
62
Bimbang
63
Hari Untuk Amanda
64
Demi Amanda
65
Sebuah Kenyataan
66
Sakit
67
Mencari Arka
68
Akhirnya
69
Pulang
70
Sepakat
71
Hari Pertama
72
Flashback
73
Hari Kedua
74
Masih di Hari Kedua
75
Hari Ketiga
76
Menjelang Baby Shower
77
Please Love Me
78
Kejutan Dari Arka
79
Persiapan Baby Shower
80
Baby Shower
81
Masih Baby Shower
82
Menjelang 7 Bulanan
83
Acara 7 Bulanan
84
Teguran
85
Keresahan Arka
86
Akhir Damai Nino Amanda
87
Cidera
88
Firasat
89
Istri Galak
90
Dikurung Amanda
91
BTS Meal
92
Balas Menghukum Amanda
93
Janji Adalah Hutang
94
Panggilan Sayang
95
Mulai Serius
96
Kecurigaan Arka
97
Pewaris Baru
98
A Moment
99
Where Are You
100
Sahabat?
101
Tangkap
102
Dimana Amanda
103
Semakin Rumit
104
Daftar Pernikahan
105
Salah Paham Yang Terselesaikan
106
Akhirnya
107
Selamat
108
Intan
109
Puncak
110
Mulai Mereda
111
Hadapi Saja
112
Hidup Baru
113
Siuman
114
Arka I'm Sorry
115
Intan Please
116
Mengapa Amanda
117
Relax
118
Memulai Aksi Balas
119
Nama Arka
120
Mengumpulkan Mereka
121
Mulai Bertingkah
122
Surprise
123
Cuti Atau Lanjut
124
Mau Lahiran Dimana?
125
Masalah
126
Mulai Sibuk Kembali
127
Menjelang
128
Hello World
129
Perkenalan (Session 2 episode pertama)
130
Riweh
131
Welcome Home
132
Begadang 1
133
Ingin Berdua
134
Ryan
135
Amanda Aneh?
136
Kepikiran
137
Cintara Oh Cintara
138
Perekrutan
139
Marah
140
Celebration
141
Arka Si Suami Bayaran
142
Malam Senyap Yang Bermakna
143
Detak
144
Who Are You
145
Jalan-Jalan
146
Kerumah Ibu
147
Memberanikan Diri
148
Kepikiran
149
I am Your Father
150
Amman dan Dendam
151
Imunisasi
152
Bertemu Lagi
153
Berkunjung
154
Terkejut
155
Tuntutan Amman
156
Kemarahan Ryan
157
Menjemput Si Kembar
158
Lagi-lagi Rani
159
Nah Kan
160
Pelaku Sebenarnya
161
Bertemu Anak.
162
New Princess
163
Flashback
164
Pesan Ibu
165
Nasehat Untuk Rianti
166
Jahilnya Amanda
167
Flashback 2
168
Jalan-Jalan
169
Mulai Rindu
170
Surprise
171
Happy Birthday Mama
172
Ketemu Mama
173
Kesepakatan
174
Pertemuan Tak Terduga
175
Bagaimana Ini
176
Mobil Baru
177
Pacaran Bagian 1
178
Pacaran Bagian 2
179
Malam Minggu
180
Masih Malam Minggu
181
Nyamuk
182
Panas
183
Ngambek
184
Antara Ryan dan Amman
185
Sebuah Keluarga
186
Siapa Wanita Itu
187
Why
188
Arka In Trouble
189
Suntuk
190
Rencana
191
So Close
192
Menjelang Liburan
193
Pertemuan Tak Terduga
194
Mari Berlibur Sejenak
195
Pengganggu
196
Gosip
197
Kaget
198
Pertama Tenang dulu
199
Maha Benar Netijen Segala Bacotnya
200
Tertawakan Saja
201
Dikejar Admin
202
Sebuah Keputusan
203
A New Day
204
Malam Panjang
205
Bucin Expert
206
Love
207
Hari Azka dan Afka
208
Petaka Awal Untuk Si Jahat
209
Hilang
210
Akhirnya
211
Percakapan
212
Jealous
213
Copet
214
Kemarahan Amman
215
Mencari Perhatian
216
Beku Bisu
217
Masih Beku
218
Sebuah Kisah Masa Lalu
219
Masih Dengan Masa Lalu
220
Sebuah Kenyataan Pahit
221
Diam
222
Keterangan
223
Isi Hati
224
Luluh
225
Karma
226
Dalang
227
Terpikir Akan
228
Kecewa
229
Titik Balik
230
Ingin Tenang
231
18 Juta
232
Terlihat
233
Mendekat
234
Entah Mengapa
235
Damai
236
Berpikir
237
Now And Forever
238
Nino
239
Marah
240
Perlahan Usai
241
Sidang Skripsi
242
Hadiah
243
Karaoke
244
Pamela
245
Datang
246
Emosi
247
Minggu Tenang
248
Takdir
249
Menjelang Hari
250
Amara
251
Perasaan
252
Cuti
253
Rapuh
254
Masih Disini
255
Nino Dan Ansel
256
Dimana Nadine
257
Fitting
258
Untuk Amara
259
Undangan Dan Bunga
260
Kesempatan Kedua
261
Berondong Bayaran dan CEO Cantik
262
Sebuah Keraguan
263
Fiona
264
Dibayar Tunai
265
Izin Bertemu
266
Clear
267
Keluarga Baru
268
Pengakuan Dan Permohonan
269
Wisuda
270
Resepsi (Last Episode)
271
Tenang (Bonus Chapter)
272
Krasak Krusuk Gubrak (Bonus Chapter)
273
Lega (Bonus Chapter)
274
Peta Kerokan (Bonus Chapter)
275
Bersama Si Kembar (Bonus Chapter)
276
Kelakuan Rio (Bonus Chapter)
277
Rio Menjadi-jadi (Bonus Chapter)
278
Berondong Bayaran Tayang (Bonus Chapter)
279
Hidup Indah (Bonus Chapter)
280
Hoaya (Bonus Chapter)
281
Sarapan (Bonus Chapter)
282
Pengakuan Jujur (Bonus Chapter)
283
Seblak Mama Firman (Bonus Chapter)
284
Ansel Si Kambing (Bonus Chapter)
285
Permintaan Rio (Bonus Chapter)
286
Demi Konten (Bonus Chapter)
287
Tawaran Rio Lagi (Bonus Chapter)
288
Resto (Bonus Chapter)
289
Untuk Nino (Bonus Chapter)
290
Curhatan Nino (Bonus Chapter)
291
Teori Ansel (Bonus Chapter)
292
Ansel Ganti Kepala (Bonus Chapter)
293
Ansel dan Judi (Bonus Chapter)
294
Mengasuh Itu Tak Mudah (Bonus Chapter)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!