Kehamilan Awal

Arka membawa Amanda pulang ke penthouse, karena itu yang diinginkan oleh wanita tersebut. Para asisten rumah tangga yang biasa bertugas dirumah sudah akan masuk kembali dalam waktu dekat ini. Dan Amanda menginginkan ketenangan di masa awal kehamilannya.

Asisten rumah tangga yang sering bekerja di penthouse pun dipindah tugaskan ke rumah satunya. Karena Amanda sama sekali tak ingin ada orang lain, kecuali dirinya dan Arka.

Ini kali pertamanya Arka menginjakkan kaki di penthouse tersebut. Jujur ia takjub dengan apa yang kini disuguhkan didepan matanya. Bagaimana bisa wanita seusia Amanda sudah memiliki tempat tinggal semahal ini, pikirnya

Dibangun di atas sebuah gedung baru, dengan pemandangan yang menghadap ke arah gedung-gedung pencakar langit lainnya. Inilah tempat yang selalu di impikan Arka, ia ingin memiliki tempat seperti ini kelak di kemudian hari.

"Kamu istirahat, ya." ujar Arka, usai membaringkan istrinya di atas sebuah tempat tidur. Ia menarik selimut dan menutup sebagian tubuh istrinya itu.

"Arka."

"Hmm?"

"Aku takut."

"Takut kenapa?" tanya Arka heran. Ia kini duduk disisi Amanda.

"Anak ini, sekarang ada dalam diri aku. Terus aku harus gimana dan ngapain?"

Arka menghela nafas dan menatap Amanda dengan lembut.

"Kamu cuma perlu istirahat cukup, makan yang bergizi dan jangan stress. Itu aja."

"Jangan tinggalin aku dulu, sebelum anak ini lahir ya, Ka."

Amanda berujar dengan nada penuh harap. Arka tersenyum dengan tulus lalu mengangguk, mencoba meyakinkan wanita itu.

"Aku janji, aku akan mendampingi kamu sampai kamu melahirkan."

Amanda lalu tersenyum. Namun tiba-tiba Amanda beranjak menuju kloset di kamar mandi. Lalu kemudian,

"Hueeek."

"Hueeek."

Terdengar suara seperti muntah.

"Amanda."

Arka menyusul Amanda lalu mengusap punggung istrinya itu. Hingga Amanda memuntahkan semua yang tadi ia makan. Amanda memencet tombol kloset dan mencoba berdiri, ia pun dibantu oleh Arka.

"Ka, gelap ka." ujar Amanda menutup dan membuka matanya beberapa kali.

Arka membiarkan Amanda diam sejenak. Lalu kemudian menuntunnya kembali ketempat tidur. Arka memberikan bantal agar Amanda bisa bersandar.

"Bentar, aku ambilin minum."

Arka bergegas mengambil air putih dan memberikannya pada Amanda. Wanita itu lalu minum hingga hampir habis.

"Kamu tarik nafas, dan cobalah untuk rileks."

Amanda menuruti ucapan Arka. Setelah ia bisa mengontrol rasa tidak nyaman ditubuhnya, Amanda pun kini dapat berbaring. Rasa mual yang ia rasakan berangsur mereda.

"Ka, apa semua kehamilan kayak gini?" tanya Amanda seraya menatap Arka.

"Setahu aku sih, iya."

"Berapa lama?. Aku rasanya pengen menyerah aja."

"Kamu nggak boleh ngomong gitu. Kan dari awal kamu yang ngebet pengen punya anak. Diluar sana banyak loh, perempuan yang kepengen punya anak tapi nggak bisa hamil."

Amanda terdiam, perkataan Arka ada benarnya. Diluar sana bahkan banyak sekali wanita yang sedang berjuang untuk mendapatkan seorang anak. Tak seharusnya ia menyerah dengan keadaan ini. Di dalam rahimnya kini ada sebuah kehidupan, dan mestinya ia bergembira.

"Sekarang kamu istirahat.ya." ujar Arka kemudian.

"Aku laper, Ka."

"Ya udah, aku pesenin makan. Kamu mau makan apa?"

"Aku mau spaghetti, tapi kamu yang masak. Spaghetti nya ada di belakang."

"Ok, tunggu disini!"

"Bolognese ya, Ka. Sausnya ada di dalam kitchen set, cari aja."

"Iya."

Arka menghela nafas berkali-kali, ketika ia telah sampai di dapur. Mengumpulkan energi kesabaran agar menjadi lebih besar. Ia bisa saja pergi meninggalkan semua ini sekarang. Namun lagi-lagi ia tak setega itu.

Terlebih kini Amanda tengah mengandung anak hasil dari perbuatannya. Meskipun anak itu adalah hal yang diminta oleh Amanda dan bukan yang diinginkan oleh Arka sendiri.

Beberapa menit kemudian, Arka tiba dengan makanan yang diminta oleh Amanda. Wanita itu pun tampak sumringah.

"Ayo bumil, makan dulu." ujarnya kemudian. Amanda pun bangun dan menerima makanan itu.

"Hmmm, wangi banget." ujar Amanda menikmati aromanya.

"Nggak pengen muntah lagi?" tanya Arka. Amanda menggeleng, lalu mulai mencoba makanannya.

"Arka, ini enak banget." ujarnya kemudian.

"Ya udah, abisin ya!" tukas Arka.

"Kamu nggak makan?" tanya Amanda.

"Nanti, kamu aja dulu."

"Nggak mau, maunya bareng." Amanda menyuapi Arka dan Arka pun menerimanya. Mereka lalu makan berdua.

"Masih ada nggak, Ka?" tanya Amanda ketika spaghetti tersebut telah habis di dalam piring.

"Masih, mau aku ambilin lagi?"

"Biar aku aja." ujar Amanda.

"Jangan, kamu istirahat aja."

"Aku nggak mau, nantinya malah males gerak."

Amanda beranjak, Arka yang khawatir itu pun kemudian mengawasinya. Tak lama setelah itu Amanda kembali dengan jalan yang sempoyongan.

"Tuh kan, sempoyongan gitu."

Arka menyambut tubuh wanita itu, sementara yang disambut malah terkekeh.

"Gelap Ka penglihatan aku."

"Besok kita ke dokter, bilang semua keluhan kamu."

"Iya, tapi yang terpenting sekarang adalah makan dulu. Ayo makan lagi!"

Arka tersenyum lalu mengelus kepala wanita itu. Mereka pun melanjutkan makan sambil berbincang.

***

Di kosan Rio.

"Arka kemana sih?" tanya Doni pada Rio, yang tengah mengetik sesuatu di laptopnya. Sementara Doni sibuk memetik gitar di atas tempat tidur Rio.

"Sibuk dia, bininya hamil." jawab Rio.

"Udah hamil itu tante-tantenya?" tanya Doni lagi.

"Udah, makanya Arka nggak bisa kemana-mana."

"Arka terlalu pake perasaan sih, menurut gue." ujar Doni sambil menyalakan sebatang rokok.

"Nggak sesuai sama niat dan omongan dia dari awal." lanjutnya lagi.

"Gue sih nggak bisa ngejudge si Arka nya." ujar Rio.

"Kita kan nggak tau, keadaan itu rumah tangga kayak gimana." lanjut Rio lagi.

"Siapa tau aja, emang keadaannya bikin Arka jadi nyaman atau gimana."

"Ya, tapi kan tetep aja itu pernikahan siri dan kontrak. Harusnya Arka fokus aja di line nya dia sebagai suami bayaran. Kerja sesuai job desk dia aja. Dapet duit, itu anak berojol, kelar. Kalau kayak gini terus, Arka bisa kehilangan hidupnya sendiri."

Rio hanya diam, ia tak tahu harus memberi tanggapan apa kali ini.

***

"Arkaaa."

Amanda berteriak di suatu pagi. Arka yang saat itu tengah bersiap pergi ke kampus pun, terkejut dan berlarian ke kamar.

"Kenapa, Man?" tanya nya khawatir. Ia takut Amanda terjatuh atau apa.

"Ka, kenapa muka aku jadi banyak jerawat?"

Amanda memperlihatkan beberapa jerawat yang timbul di wajahnya. Arka lalu menghela nafas.

"Aku pikir ada benjolan segede telor di wajah kamu." ujarnya kemudian.

"Koq kamu ngomongnya gitu sih?"

"Ya, jerawat doang emang kenapa sih?" tanya Arka heran.

"Ya, aku jelek jadinya."

Amanda meraih sebuah produk skincare dan berniat menggunakannya. Namun dengan cepat Arka menyambar produk tersebut dan melarang Amanda.

"Eh, kamu nggak boleh sembarangan."

"Sembarangan gimana?. Emang kamu pikir itu skincare abal-abal?. Itu mahal loh."

"Mau harganya mahal kek, keluaran brand ternama kek. Kalau lagi hamil itu nggak bisa sembarangan pake skincare. Aku pernah lihat video dokter di tiktok." ujar Arka.

"Aturan dari mana?"

"Kalau nggak percaya buka aja tiktok atau cari aja artikelnya di google. Kamu kan terpelajar, dosen pula. Masa hal kecil kayak gini nggak tau."

"Koq kamu jadi marahin aku sih?"

Amanda mengeluarkan senjata pamungkasnya, yakni menjadi pihak yang paling tersakiti dan teraniaya.

Hingga membuat Arka pun tak tega bersikap keras pada wanita itu lebih lanjut. Arka lalu duduk di atas tempat tidur dan menarik Amanda, untuk duduk disisinya.

"Sini, duduk sini." ujar Arka. Amanda pun menurut saja.

"Orang kalau lagi hamil itu, rentan terhadap zat-zat asing dari luar. Karena bisa aja zat tersebut membahayakan si janin."

Amanda menundukkan matanya.

"Lagian kamu mau jerawatan juga tetep cantik koq."

"Tapi kan menganggu buat aku."

"Iya, nanti kita konsultasi dulu ke dokter. Skincare apa aja yang bisa kamu gunakan dan nggak."

Amanda mengangguk, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Arka. Arka membiarkan hal tersebut barang sejenak. Ia menoleh dan entah mengapa, ia ingin sekali mencium kening wanita itu dan ia pun melakukannya.

Amanda bereaksi, ia kini mengangkat kepala dan mendekatkan bibirnya ke bibir Arka. Kemudian kedua bibir itu menyatu, hingga menjadi ciuman yang penuh gairah.

Namun kemudian Arka ingat, jika istri sirinya itu tengah hamil pada trisemester pertama. Ia pun menyudahi itu semua lalu bersiap.

"Aku berangkat dulu ya, takut kesiangan. Nanti siang aku mau ketemu papa sama ibu."

Amanda mengangguk, Arka lalu mencium kening wanita itu sekali lagi. Kemudian ia pun beranjak dan pergi meninggalkan kamar.

Terpopuler

Comments

Buana Buana

Buana Buana

seru banget pasangan ini, 👍

2023-11-17

0

Lela Lela

Lela Lela

Baik arka itu

2023-06-10

0

Ika Purbaningsih

Ika Purbaningsih

sabar banget arka,,meski usia msh muda

2022-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan
2 Siapa pewarisnya
3 Mendekati Arka
4 Masih Mendekati Arka
5 Berbalik Arah
6 Awal mula
7 Dimana Amanda
8 Wedding Day
9 Janji Amanda
10 Terjadi Lagi
11 Mulai Bertanya
12 Liburan
13 Amanda yang Menyebalkan
14 Kehamilan Awal
15 Mulai Sibuk.
16 Semakin Sibuk
17 Amanda VS Maureen
18 Posesif Agresif
19 Maaf
20 Berjalan Dengan Baik
21 Ngidam Aneh
22 Premiere
23 Premiere 2
24 Kota Tua
25 Nino dan Kenangan Hujan
26 Sebuah Percakapan
27 Salah Paham
28 Salah Paham Lagi
29 Cause You didn't Know
30 Karena Aku Telah Denganmu
31 Arka Untuk Amanda
32 Perasaan Arka
33 I Can't Make You Love Me
34 Tak Mudah
35 Cinta itu Cinta
36 Antara Kita dan Kota Tua
37 Tiba-Tiba
38 Arka VS Doni
39 I'm Sorry
40 Belum Waktunya
41 Hasrat
42 Hasrat yang Salah Tempat
43 Rencana Maureen
44 Arka Love Amanda
45 Hari Baru
46 Semakin Cinta
47 Amanda Cemburu
48 Curiga
49 Ketika Arka Bertemu Nino
50 Hampir
51 Jejak
52 Rasa yang Tertinggal
53 Pengintaian Pertama
54 Diantara
55 Pengintaian Kedua
56 Lagi-lagi Nino
57 Rahasia Arka
58 Baby Day
59 Kambing Hitam
60 Hey Arka I Love You
61 I Love You Completely
62 Bimbang
63 Hari Untuk Amanda
64 Demi Amanda
65 Sebuah Kenyataan
66 Sakit
67 Mencari Arka
68 Akhirnya
69 Pulang
70 Sepakat
71 Hari Pertama
72 Flashback
73 Hari Kedua
74 Masih di Hari Kedua
75 Hari Ketiga
76 Menjelang Baby Shower
77 Please Love Me
78 Kejutan Dari Arka
79 Persiapan Baby Shower
80 Baby Shower
81 Masih Baby Shower
82 Menjelang 7 Bulanan
83 Acara 7 Bulanan
84 Teguran
85 Keresahan Arka
86 Akhir Damai Nino Amanda
87 Cidera
88 Firasat
89 Istri Galak
90 Dikurung Amanda
91 BTS Meal
92 Balas Menghukum Amanda
93 Janji Adalah Hutang
94 Panggilan Sayang
95 Mulai Serius
96 Kecurigaan Arka
97 Pewaris Baru
98 A Moment
99 Where Are You
100 Sahabat?
101 Tangkap
102 Dimana Amanda
103 Semakin Rumit
104 Daftar Pernikahan
105 Salah Paham Yang Terselesaikan
106 Akhirnya
107 Selamat
108 Intan
109 Puncak
110 Mulai Mereda
111 Hadapi Saja
112 Hidup Baru
113 Siuman
114 Arka I'm Sorry
115 Intan Please
116 Mengapa Amanda
117 Relax
118 Memulai Aksi Balas
119 Nama Arka
120 Mengumpulkan Mereka
121 Mulai Bertingkah
122 Surprise
123 Cuti Atau Lanjut
124 Mau Lahiran Dimana?
125 Masalah
126 Mulai Sibuk Kembali
127 Menjelang
128 Hello World
129 Perkenalan (Session 2 episode pertama)
130 Riweh
131 Welcome Home
132 Begadang 1
133 Ingin Berdua
134 Ryan
135 Amanda Aneh?
136 Kepikiran
137 Cintara Oh Cintara
138 Perekrutan
139 Marah
140 Celebration
141 Arka Si Suami Bayaran
142 Malam Senyap Yang Bermakna
143 Detak
144 Who Are You
145 Jalan-Jalan
146 Kerumah Ibu
147 Memberanikan Diri
148 Kepikiran
149 I am Your Father
150 Amman dan Dendam
151 Imunisasi
152 Bertemu Lagi
153 Berkunjung
154 Terkejut
155 Tuntutan Amman
156 Kemarahan Ryan
157 Menjemput Si Kembar
158 Lagi-lagi Rani
159 Nah Kan
160 Pelaku Sebenarnya
161 Bertemu Anak.
162 New Princess
163 Flashback
164 Pesan Ibu
165 Nasehat Untuk Rianti
166 Jahilnya Amanda
167 Flashback 2
168 Jalan-Jalan
169 Mulai Rindu
170 Surprise
171 Happy Birthday Mama
172 Ketemu Mama
173 Kesepakatan
174 Pertemuan Tak Terduga
175 Bagaimana Ini
176 Mobil Baru
177 Pacaran Bagian 1
178 Pacaran Bagian 2
179 Malam Minggu
180 Masih Malam Minggu
181 Nyamuk
182 Panas
183 Ngambek
184 Antara Ryan dan Amman
185 Sebuah Keluarga
186 Siapa Wanita Itu
187 Why
188 Arka In Trouble
189 Suntuk
190 Rencana
191 So Close
192 Menjelang Liburan
193 Pertemuan Tak Terduga
194 Mari Berlibur Sejenak
195 Pengganggu
196 Gosip
197 Kaget
198 Pertama Tenang dulu
199 Maha Benar Netijen Segala Bacotnya
200 Tertawakan Saja
201 Dikejar Admin
202 Sebuah Keputusan
203 A New Day
204 Malam Panjang
205 Bucin Expert
206 Love
207 Hari Azka dan Afka
208 Petaka Awal Untuk Si Jahat
209 Hilang
210 Akhirnya
211 Percakapan
212 Jealous
213 Copet
214 Kemarahan Amman
215 Mencari Perhatian
216 Beku Bisu
217 Masih Beku
218 Sebuah Kisah Masa Lalu
219 Masih Dengan Masa Lalu
220 Sebuah Kenyataan Pahit
221 Diam
222 Keterangan
223 Isi Hati
224 Luluh
225 Karma
226 Dalang
227 Terpikir Akan
228 Kecewa
229 Titik Balik
230 Ingin Tenang
231 18 Juta
232 Terlihat
233 Mendekat
234 Entah Mengapa
235 Damai
236 Berpikir
237 Now And Forever
238 Nino
239 Marah
240 Perlahan Usai
241 Sidang Skripsi
242 Hadiah
243 Karaoke
244 Pamela
245 Datang
246 Emosi
247 Minggu Tenang
248 Takdir
249 Menjelang Hari
250 Amara
251 Perasaan
252 Cuti
253 Rapuh
254 Masih Disini
255 Nino Dan Ansel
256 Dimana Nadine
257 Fitting
258 Untuk Amara
259 Undangan Dan Bunga
260 Kesempatan Kedua
261 Berondong Bayaran dan CEO Cantik
262 Sebuah Keraguan
263 Fiona
264 Dibayar Tunai
265 Izin Bertemu
266 Clear
267 Keluarga Baru
268 Pengakuan Dan Permohonan
269 Wisuda
270 Resepsi (Last Episode)
271 Tenang (Bonus Chapter)
272 Krasak Krusuk Gubrak (Bonus Chapter)
273 Lega (Bonus Chapter)
274 Peta Kerokan (Bonus Chapter)
275 Bersama Si Kembar (Bonus Chapter)
276 Kelakuan Rio (Bonus Chapter)
277 Rio Menjadi-jadi (Bonus Chapter)
278 Berondong Bayaran Tayang (Bonus Chapter)
279 Hidup Indah (Bonus Chapter)
280 Hoaya (Bonus Chapter)
281 Sarapan (Bonus Chapter)
282 Pengakuan Jujur (Bonus Chapter)
283 Seblak Mama Firman (Bonus Chapter)
284 Ansel Si Kambing (Bonus Chapter)
285 Permintaan Rio (Bonus Chapter)
286 Demi Konten (Bonus Chapter)
287 Tawaran Rio Lagi (Bonus Chapter)
288 Resto (Bonus Chapter)
289 Untuk Nino (Bonus Chapter)
290 Curhatan Nino (Bonus Chapter)
291 Teori Ansel (Bonus Chapter)
292 Ansel Ganti Kepala (Bonus Chapter)
293 Ansel dan Judi (Bonus Chapter)
294 Mengasuh Itu Tak Mudah (Bonus Chapter)
Episodes

Updated 294 Episodes

1
Dua kehidupan
2
Siapa pewarisnya
3
Mendekati Arka
4
Masih Mendekati Arka
5
Berbalik Arah
6
Awal mula
7
Dimana Amanda
8
Wedding Day
9
Janji Amanda
10
Terjadi Lagi
11
Mulai Bertanya
12
Liburan
13
Amanda yang Menyebalkan
14
Kehamilan Awal
15
Mulai Sibuk.
16
Semakin Sibuk
17
Amanda VS Maureen
18
Posesif Agresif
19
Maaf
20
Berjalan Dengan Baik
21
Ngidam Aneh
22
Premiere
23
Premiere 2
24
Kota Tua
25
Nino dan Kenangan Hujan
26
Sebuah Percakapan
27
Salah Paham
28
Salah Paham Lagi
29
Cause You didn't Know
30
Karena Aku Telah Denganmu
31
Arka Untuk Amanda
32
Perasaan Arka
33
I Can't Make You Love Me
34
Tak Mudah
35
Cinta itu Cinta
36
Antara Kita dan Kota Tua
37
Tiba-Tiba
38
Arka VS Doni
39
I'm Sorry
40
Belum Waktunya
41
Hasrat
42
Hasrat yang Salah Tempat
43
Rencana Maureen
44
Arka Love Amanda
45
Hari Baru
46
Semakin Cinta
47
Amanda Cemburu
48
Curiga
49
Ketika Arka Bertemu Nino
50
Hampir
51
Jejak
52
Rasa yang Tertinggal
53
Pengintaian Pertama
54
Diantara
55
Pengintaian Kedua
56
Lagi-lagi Nino
57
Rahasia Arka
58
Baby Day
59
Kambing Hitam
60
Hey Arka I Love You
61
I Love You Completely
62
Bimbang
63
Hari Untuk Amanda
64
Demi Amanda
65
Sebuah Kenyataan
66
Sakit
67
Mencari Arka
68
Akhirnya
69
Pulang
70
Sepakat
71
Hari Pertama
72
Flashback
73
Hari Kedua
74
Masih di Hari Kedua
75
Hari Ketiga
76
Menjelang Baby Shower
77
Please Love Me
78
Kejutan Dari Arka
79
Persiapan Baby Shower
80
Baby Shower
81
Masih Baby Shower
82
Menjelang 7 Bulanan
83
Acara 7 Bulanan
84
Teguran
85
Keresahan Arka
86
Akhir Damai Nino Amanda
87
Cidera
88
Firasat
89
Istri Galak
90
Dikurung Amanda
91
BTS Meal
92
Balas Menghukum Amanda
93
Janji Adalah Hutang
94
Panggilan Sayang
95
Mulai Serius
96
Kecurigaan Arka
97
Pewaris Baru
98
A Moment
99
Where Are You
100
Sahabat?
101
Tangkap
102
Dimana Amanda
103
Semakin Rumit
104
Daftar Pernikahan
105
Salah Paham Yang Terselesaikan
106
Akhirnya
107
Selamat
108
Intan
109
Puncak
110
Mulai Mereda
111
Hadapi Saja
112
Hidup Baru
113
Siuman
114
Arka I'm Sorry
115
Intan Please
116
Mengapa Amanda
117
Relax
118
Memulai Aksi Balas
119
Nama Arka
120
Mengumpulkan Mereka
121
Mulai Bertingkah
122
Surprise
123
Cuti Atau Lanjut
124
Mau Lahiran Dimana?
125
Masalah
126
Mulai Sibuk Kembali
127
Menjelang
128
Hello World
129
Perkenalan (Session 2 episode pertama)
130
Riweh
131
Welcome Home
132
Begadang 1
133
Ingin Berdua
134
Ryan
135
Amanda Aneh?
136
Kepikiran
137
Cintara Oh Cintara
138
Perekrutan
139
Marah
140
Celebration
141
Arka Si Suami Bayaran
142
Malam Senyap Yang Bermakna
143
Detak
144
Who Are You
145
Jalan-Jalan
146
Kerumah Ibu
147
Memberanikan Diri
148
Kepikiran
149
I am Your Father
150
Amman dan Dendam
151
Imunisasi
152
Bertemu Lagi
153
Berkunjung
154
Terkejut
155
Tuntutan Amman
156
Kemarahan Ryan
157
Menjemput Si Kembar
158
Lagi-lagi Rani
159
Nah Kan
160
Pelaku Sebenarnya
161
Bertemu Anak.
162
New Princess
163
Flashback
164
Pesan Ibu
165
Nasehat Untuk Rianti
166
Jahilnya Amanda
167
Flashback 2
168
Jalan-Jalan
169
Mulai Rindu
170
Surprise
171
Happy Birthday Mama
172
Ketemu Mama
173
Kesepakatan
174
Pertemuan Tak Terduga
175
Bagaimana Ini
176
Mobil Baru
177
Pacaran Bagian 1
178
Pacaran Bagian 2
179
Malam Minggu
180
Masih Malam Minggu
181
Nyamuk
182
Panas
183
Ngambek
184
Antara Ryan dan Amman
185
Sebuah Keluarga
186
Siapa Wanita Itu
187
Why
188
Arka In Trouble
189
Suntuk
190
Rencana
191
So Close
192
Menjelang Liburan
193
Pertemuan Tak Terduga
194
Mari Berlibur Sejenak
195
Pengganggu
196
Gosip
197
Kaget
198
Pertama Tenang dulu
199
Maha Benar Netijen Segala Bacotnya
200
Tertawakan Saja
201
Dikejar Admin
202
Sebuah Keputusan
203
A New Day
204
Malam Panjang
205
Bucin Expert
206
Love
207
Hari Azka dan Afka
208
Petaka Awal Untuk Si Jahat
209
Hilang
210
Akhirnya
211
Percakapan
212
Jealous
213
Copet
214
Kemarahan Amman
215
Mencari Perhatian
216
Beku Bisu
217
Masih Beku
218
Sebuah Kisah Masa Lalu
219
Masih Dengan Masa Lalu
220
Sebuah Kenyataan Pahit
221
Diam
222
Keterangan
223
Isi Hati
224
Luluh
225
Karma
226
Dalang
227
Terpikir Akan
228
Kecewa
229
Titik Balik
230
Ingin Tenang
231
18 Juta
232
Terlihat
233
Mendekat
234
Entah Mengapa
235
Damai
236
Berpikir
237
Now And Forever
238
Nino
239
Marah
240
Perlahan Usai
241
Sidang Skripsi
242
Hadiah
243
Karaoke
244
Pamela
245
Datang
246
Emosi
247
Minggu Tenang
248
Takdir
249
Menjelang Hari
250
Amara
251
Perasaan
252
Cuti
253
Rapuh
254
Masih Disini
255
Nino Dan Ansel
256
Dimana Nadine
257
Fitting
258
Untuk Amara
259
Undangan Dan Bunga
260
Kesempatan Kedua
261
Berondong Bayaran dan CEO Cantik
262
Sebuah Keraguan
263
Fiona
264
Dibayar Tunai
265
Izin Bertemu
266
Clear
267
Keluarga Baru
268
Pengakuan Dan Permohonan
269
Wisuda
270
Resepsi (Last Episode)
271
Tenang (Bonus Chapter)
272
Krasak Krusuk Gubrak (Bonus Chapter)
273
Lega (Bonus Chapter)
274
Peta Kerokan (Bonus Chapter)
275
Bersama Si Kembar (Bonus Chapter)
276
Kelakuan Rio (Bonus Chapter)
277
Rio Menjadi-jadi (Bonus Chapter)
278
Berondong Bayaran Tayang (Bonus Chapter)
279
Hidup Indah (Bonus Chapter)
280
Hoaya (Bonus Chapter)
281
Sarapan (Bonus Chapter)
282
Pengakuan Jujur (Bonus Chapter)
283
Seblak Mama Firman (Bonus Chapter)
284
Ansel Si Kambing (Bonus Chapter)
285
Permintaan Rio (Bonus Chapter)
286
Demi Konten (Bonus Chapter)
287
Tawaran Rio Lagi (Bonus Chapter)
288
Resto (Bonus Chapter)
289
Untuk Nino (Bonus Chapter)
290
Curhatan Nino (Bonus Chapter)
291
Teori Ansel (Bonus Chapter)
292
Ansel Ganti Kepala (Bonus Chapter)
293
Ansel dan Judi (Bonus Chapter)
294
Mengasuh Itu Tak Mudah (Bonus Chapter)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!