Pertama Kali

WARNING!!! area 21+

Elvan masih basah karena baru selesai mandi saat kedua telapak tangan Elvan menyentuh punggung tangan Marisa yang masih mencengkram handuknya, Elvan berbisik ditelinga Marisa. "Mas mau handuķ" kata Elvan yang membuat Marisa melepaskan handuk ditangannya. Seketika Elvan memakai handuknya dan menutupi bagian bawah tubuhnya. Memperlihatkan perutnya yang sixpack.

"Udah sini lihat, masa kamu malu sih lihat suamimu sendiri." Kata Elvan yang langsung memutar tubuh Marisa.

Marisa pun membuka matanya. Dilihatnya tubuh atletis sang suami, dadanya yang bidang masih basah dan Elvan hanya mengenakan handuk yang menutup pinggang sampai lututnya. Marisa menelan ludahnya melihat tubuh sang suami yang begitu sempurna menurutnya. Dilihatnya tubuh sang suami mulai dari rambut hingga ujung kaki.

"Mas.. keringkan dulu tubuh kamu, lihat tuh lantainya basah semua." Kata Marisa yang mengomel saat melihat lantai kamarnya basah karena ulah Elvan.

"Ih mentang mentang udah jadi istri sekarang mulai bawel ya." Kata Elvan sambil mencubit pipi Marisa gemas.

"Udah sana mas, keringkan dulu." Marisa mendorong tubuh suaminya dan menutup pintu kamar mandi. Ia mengambil keset yang ada didepan pintu kamar mandinya lalu mulai mengelap lantai menggunakan kakinya.

Marisa pun keluar dari kamarnya untuk bergabung dengan beberapa keluarga yang masih tersisa.

Marisa adalah cucu perempuan satu-satunya dikeluarga mereka. Karena Pak Ridwan adik kandung Pak Rahmad satu-satunya hanya memiliki dua orang putra, yang sulung masih kuliah dan adiknya baru kelas 3 SMP.

Sedangkan ibunya memiliki kakak perempuan yang juga mempunyai seorang anak laki-laki dan telah menikah.

Elvan keluar dari kamarnya kemudian menyusul Marisa yang duduk bersama para wanita.

Hari mulai gelap, para saudara mulai pulang ke rumah mereka. Dan disusul Pak Erwin beserta Galih dan kakek nenek Elvan yang juga berpamitan.

Kini Elvan dan Marisa masuk ke dalam kamar setelah Pak Rahmad yang terlebih dulu masuk ke kamarnya.

"Laki-laki yang bawa bunga tadi siapa?". Tanya Elvan setelah mengunci pintu kamar mereka.

Marisa yang tengah menata bantal yang sebenarnya masih rapi pun akhirnya duduk di pinggir ranjang.

"Dia orang dimasa lalu mas, dia pernah dekat sama aku selama setahun, lalu kami berpisah tanpa ada hubungan pasti." Kata Marisa.

Elvan duduk tepat disebelah Risa. Lalu menggenggam erat tangan Marisa dan menatap mata Marisa dalam-dalam.

"Apa kamu dulu menyukainya?" Tanya Elvan yang masih menggenggam tangan Marisa.

"Iya, dulu aku suka dia, tapi perasaan itu sudah berakhir empat tahun lalu mas. Dan sekarang hanya ada kamu dihatiku." Kata Marisa bersungguh-sungguh.

Elvan pun tak membalas lagi kata-kata Marisa, ia malah mendekatkan kepalanya ke arah Marisa. Sementara Marisa hanya terdiam, jantungnya berdebar kencang seiring dengan wajah Elvan yang semakin dekat dengannya. Tangannya merem*as kuat tangan Elvan yang menggenggamnya, sementara matanya kini mulai terpejam.

Marisa merasakan bibir Elvan menyentuh bibirnya, mengecap lembut hingga menggigit bibir kenyal miliknya yang membuatnya membuka mulutnya.

Elvan terus merasai bibir Risa lalu memasukkan lidahnya kedalam mulut Marisa. Marisa masih tak membalas dan hanya pasrah dengan perlakuan Elvan.

Elvan melepas c**mannya. Ditatapnya lagi wajah Marisa yang merona karena malu.

"Kamu suka?" Tanya Elvan.

Marisa tak menjawab hanya menganggukkan pelan kepalanya.

"Boleh aku lakukan lebih?" Tanya Elvan lagi.

Marisa menundukkan wajahnya karena malu, namun secepat kilat Elvan menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Kembali menatap wajah Marisa dalam-dalam, dan merasakan lagi bibir indah Marisa.

Perlahan-lahan Elvan merebahkan Marisa ke ranjangnya. Bibirnya terus merasai bibir Marisa, bahkan lidahnya kembali bermain, mencoba beradu dengan lidah Marisa yang masih begitu kaku. Elvan memberikan sentuhan-sentuhan lembut pada area sensitif Marisa, membuat Marisa merasakan tubuhnya seakan melayang, mengharapkan Elvan untuk melakukan lebih dari itu.

Elvan melepas satu demi satu pakaian miliknya, lalu melepas juga pakaian Marisa.

"Mas aku malu." Kata Marisa saat tubuh mereka sama-sama polosnya.

Elvan yang sudah berapi-api tak kehilangan akal, diraihnya bedcover lalu menutup tubuh keduanya agar Marisa tak terlalu gugup untuk melakukan penyatuan mereka.

Perlahan tapi pasti, Elvan mulai melakukakan penyatuan cinta mereka. Hingga Marisa yang merasakan kesakitan yang sungguh luar biasa kini mencengkram erat pundak Elvan, saat Elvan merasa telah merobek mahkota kebanggan Marisa. Elvan berhenti sejenak hingga Marisa merasakan kenyamanan dicium kembali sekujur wajah Marisa dengan lembut, dan melanjutkan lagi aksinya.

Mereka mulai berhenti setelah kehabisan tenaga, tubuh keduanya penuh dengan keringat. Malam yang dingin itu terasa begitu panas bagi keduanya. Elvan yang telah dua kali mendapatkan kepuasan malam itu akhirnya berbaring disamping Marisa.

"Terimakasih." Kata Elvan setelah mengecup kening dan kedua pipi Marisa.

Marisa yang juga sama lelahnya, hanya menyahut dengan senyuman. Ia begitu kelelahan mengimbangi permainan suaminya. Meskipun ini pertama kali untuk keduanya, namun mereka melakukannya dengan semangat yang menggebu-gebu.

Hingga mereka pun tertidur tanpa membersihkan diri. Elvan memeluk tubuh Marisa yang menggunakan tangan Elvan sebagai bantal tidurnya.

***

Marisa mengerjap-ngerjapkan matanya, badannya terasa remuk. Ia merasakan dekapan tangan yang terasa berat diperutnya. Ia melirik Elvan yang masih terbuai di alam mimpinya. Ia pandangi sebentar wajah sang suami yang masih terlelap.

Mas Elvan ternyata bertambah tampan saat tidur. Aku nggak nyangka sekarang sudah menjadi istrimu, mas. Batin Marisa.

Marisa beranjak dari tidurnya, melihat pakaiannya yang berserakan dilantai kamarnya. Secepat kilat ia berlari ke kamar mandi setelah berhasil meraih handuknya.

Marisa pun selesai mandi saat jam di dinding kamarnya itu menunjukkan pukul 04.30 shubuh. Risa membangunkan sang suami yang sepertinya masih menikmati mimpi-mimpinya.

"Mas, mas, bangun mas." Marisa menepuk-nepuk pundak Elvan. "Mas, udah hampir shubuh."

Elvan membuka matanya. Badannya juga sama remuknya dengan Marisa saat bangun dari mimpinya. "Kamu sudah mandi?" Tanyanya dengan suara seraknya. Matanya yang masih terasa lengket seakan dipaksa untuk terjaga.

"Sudah lah mas. Mas mau shubuhan di masjid apa di rumah?" Tanya Marisa memberikan handuk kepada suaminya.

Elvan merasa masih malas untuk bangun, namun karena memang waktu shubuh sudah hampir tiba dan dia harus membersihkan diri, ia memutuskan untuk duduk.

Sementara Marisa duduk di kursi riasnya menghadap kearah suaminya yang masih berusaha mengumpulkan kembali nyawanya.

Marisa menyisir rambutnya yang hitam dan setengah basah. Dilihatnya sang suami yang sedang memegang kepalanya itu. Marisa masih terus saja menyisir rambunya dan sesekali mengusap usap lembut dengan handuk agar benar-benar kering. Tiba-tiba Elvan yang tak mengenakan apapun turun dari ranjang dengan handuk yang masih belum ia kenakan.

"Mas." Kata Marisa hampir berteriak dan reflek menutup matanya dengan tangannya yang masih memegang sisir, saat Elvan yang tanpa malu bangun lalu mengenakan handuk menutupi tubuh polosnya.

"Kenapa?" Tanya Elvan yang kini memeluk erat tubuh istrinya yang masih diposisi duduk itu dari belakang. "Mas ini suami kamu, dan semalam juga kamu sudah merasakannya kan?" Elvan berbisik tepat ditelinga Marisa.

"Mas udah sana mandi keburu shubuh mas." Kata Marisa yang malu mendengar kata-kata suaminya.

Elvan pun masuk ke kamar mandi, sementara Marisa kini beranjak mengganti spreinya dengan yang baru.

to be continued

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Bisa bisanya dia malah nanya

2023-08-11

0

Yucaw

Yucaw

Alhamdulillah..sukses unboxing,selamat ya El Risa..samawa till jannah 🤲😇

2023-05-28

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

haiiissshh ... koq betah siiiy?
jorok isshh ...
biarpun kamar pake ac, tetep berasa lengket .. apalagi daerah onoh .... 🤪😂😂

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Boleh Minta Nomermu?
3 Mengantar Pulang
4 Kriteria Calon Suami
5 Agar Tak Berbohong
6 Mencari Rumput
7 Meminta Restu
8 Jawabannya
9 Kamu Kerja Disini?
10 Cincin Nikah
11 Aku Akan Menikah
12 Mas Elvan Ganteng
13 Dia Papaku
14 Latihan Peluk
15 Bertemu kembali dengan masa lalu
16 Hari Yang Dinanti
17 Kunci Mobil
18 Pertama Kali
19 Alergi
20 Apa kurang Romantis?
21 Honeymoon 1
22 Honeymoon 2
23 Rumah Siapa?
24 Visual / Bukan bab cerita
25 Demi Tas Cantik
26 Jangan Khawatir
27 Hari Patah Hati
28 Beri Aku Semangat
29 Berkunjung Ke Rumah Besar
30 Berguna Untuk Perusahaan
31 Usaha dan Do'a
32 Putra Kedua
33 Sakit
34 Hamil
35 Kehilangan
36 Kesedihan Calon Orang Tua
37 Kembali Bekerja
38 Keputusan Elvan
39 Sekretarisku
40 Pertunangan
41 Tes Kehamilan
42 Merahasiakan Kehamilan
43 Rencana Jahat Anita
44 Kecelakaan
45 Tertangkap Basah
46 Hilang Ingatan
47 Ancaman
48 Setelah Aku Meninggalkanmu
49 Menuju Lahiran
50 Melahirkan
51 Penculikan Zayn
52 Beberapa Tahun Setelahnya
53 Zayn dan Zea
54 Zayn Rindu Mama
55 Janji Zayn
56 Panggil Papa Saja
57 Tanggal Ulang Tahun Yang Sama
58 Aku Telah Kembali
59 Tanyakan Pada Cintamu
60 Mengungkap Fakta
61 Zea Yang Usil
62 Masih Suami Istri
63 Dipecat
64 Siapa Wanita Itu?
65 Malam Bahagia Untuk Elvan
66 Aku Nggak Suka
67 Apa lagi?
68 Jangan Ganggu Keluargaku
69 Selalu dan Selamanya Mencintaimu
70 Tentang Zayn
71 Pertemuan dengan Sylvia
72 Tega Banget Sih
73 Jangan Menangis Sayang
74 Kebun Binatang
75 Jangan Percaya Dia
76 Jangan Sakiti Mamaku
77 Seluruh Saham Kalian
78 Kakek Darma yang Licik
79 Maafkan Kakek
80 Rencana Ulang Tahun
81 Jangan Merusak Hidupmu
82 Kapan Punya Adik?
83 Usaha Yuk
84 Siapa yang Sakit
85 Kesetiaan Elvan
86 Berhentilah Menyakiti
87 Maafkan Mama
88 Happy Birthday My Twins
89 Kejutan Untuk Istri
90 Malam Kita
91 Aku Beruntung (Ending)
92 Pengumuman Novel Baru Menikahi Anak Sopir
93 Bonchap1 Kamar Hotel
94 Bonchap2 Wanita Pembohong
95 Bonchap3 Sylvia kenapa?
96 Bonchap4 Anggota Baru (Final End)
97 PENGUMUMAN SEASON 2
98 Terjerat Gairah Musuh by Itta Haruka
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Boleh Minta Nomermu?
3
Mengantar Pulang
4
Kriteria Calon Suami
5
Agar Tak Berbohong
6
Mencari Rumput
7
Meminta Restu
8
Jawabannya
9
Kamu Kerja Disini?
10
Cincin Nikah
11
Aku Akan Menikah
12
Mas Elvan Ganteng
13
Dia Papaku
14
Latihan Peluk
15
Bertemu kembali dengan masa lalu
16
Hari Yang Dinanti
17
Kunci Mobil
18
Pertama Kali
19
Alergi
20
Apa kurang Romantis?
21
Honeymoon 1
22
Honeymoon 2
23
Rumah Siapa?
24
Visual / Bukan bab cerita
25
Demi Tas Cantik
26
Jangan Khawatir
27
Hari Patah Hati
28
Beri Aku Semangat
29
Berkunjung Ke Rumah Besar
30
Berguna Untuk Perusahaan
31
Usaha dan Do'a
32
Putra Kedua
33
Sakit
34
Hamil
35
Kehilangan
36
Kesedihan Calon Orang Tua
37
Kembali Bekerja
38
Keputusan Elvan
39
Sekretarisku
40
Pertunangan
41
Tes Kehamilan
42
Merahasiakan Kehamilan
43
Rencana Jahat Anita
44
Kecelakaan
45
Tertangkap Basah
46
Hilang Ingatan
47
Ancaman
48
Setelah Aku Meninggalkanmu
49
Menuju Lahiran
50
Melahirkan
51
Penculikan Zayn
52
Beberapa Tahun Setelahnya
53
Zayn dan Zea
54
Zayn Rindu Mama
55
Janji Zayn
56
Panggil Papa Saja
57
Tanggal Ulang Tahun Yang Sama
58
Aku Telah Kembali
59
Tanyakan Pada Cintamu
60
Mengungkap Fakta
61
Zea Yang Usil
62
Masih Suami Istri
63
Dipecat
64
Siapa Wanita Itu?
65
Malam Bahagia Untuk Elvan
66
Aku Nggak Suka
67
Apa lagi?
68
Jangan Ganggu Keluargaku
69
Selalu dan Selamanya Mencintaimu
70
Tentang Zayn
71
Pertemuan dengan Sylvia
72
Tega Banget Sih
73
Jangan Menangis Sayang
74
Kebun Binatang
75
Jangan Percaya Dia
76
Jangan Sakiti Mamaku
77
Seluruh Saham Kalian
78
Kakek Darma yang Licik
79
Maafkan Kakek
80
Rencana Ulang Tahun
81
Jangan Merusak Hidupmu
82
Kapan Punya Adik?
83
Usaha Yuk
84
Siapa yang Sakit
85
Kesetiaan Elvan
86
Berhentilah Menyakiti
87
Maafkan Mama
88
Happy Birthday My Twins
89
Kejutan Untuk Istri
90
Malam Kita
91
Aku Beruntung (Ending)
92
Pengumuman Novel Baru Menikahi Anak Sopir
93
Bonchap1 Kamar Hotel
94
Bonchap2 Wanita Pembohong
95
Bonchap3 Sylvia kenapa?
96
Bonchap4 Anggota Baru (Final End)
97
PENGUMUMAN SEASON 2
98
Terjerat Gairah Musuh by Itta Haruka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!