Latihan Peluk

Waktu memang bisa mengeringkan luka, namun rasa sakit itu akan tetap ada bekasnya. Waktu yang selama ini dihabiskan untuk membenci pun tak mampu mengubah semua hal yang telah terjadi. Tak ada gunanya menyalahkan bahkan memusuhi, apa yang terjadi tak akan dapat dikembalikan seperti keinginan.

Elvan merasakan itu. Selama ini ia membenci dan menghindari Papa kandungnya, tapi ia lupa, setelah kepergian Bunda, tak ada lagi tempat untuk Papanya berkeluh kesah membagi segala hal. Elvan sangat tahu bagaimana cinta sang Papa kepada Bundanya. Saat mereka bersama mereka selalu berbagi segala hal, bagaimana ayahnya mengeluh tentang perusahaan dan sikap Anita, Mama tirinya, ia seakan melupakan itu semua.

Elvan juga tahu bagaimana perlakuan kakek Darma, ayah dari Papanya itu memperlakukan Papa dan Bundanya. Ia paham papanya itu menderita dan kesepian semenjak kepergian Bundanya. Kini Elvan seolah mulai mengingat kembali bagaimana Papanya sangat mencintai Bundanya.

"Pa, maafin Elvan." Kata Elvan dengan merangkul pundak Papanya. Ia tahu betapa hancurnya hati Pak Erwin saat kematian istri keduanya itu.

"Elvan minta maaf karena terlambat memahami Papa, Elvan tahu Papa juga tersiksa dengan keadaan ini. Maafin Elvan Pa." Kata Elvan lagi saat tak ada sahutan dari Pak Erwin yang masih terus menangis.

Risa mengusap air matanya, ia tak menyangka jika bosnya itu bisa seterpuruk itu. Padahal saat dikantor ia begitu gagahnya disetiap saat.

"El, kamu nggak salah, ini emang salah papa, papa pantas menerima hukuman ini El." Kata Pak Erwin setelah berhasil mengendalikan diri.

"Pa, kita mulai semua dari awal. Kalau papa butuh apapun, Elvan akan usahakan untuk bantu papa." Kata Elvan yang masih merangkul pundak yang setelah beberapa tahun lamanya itu tak pernah ia sentuh.

"El, setelah kamu menikah, kamu harus bisa menjaga istri kamu. Jangan sampai kesalahan papa kamu ulangi. Setialah sampai akhir hayatmu El." Pesan Pak Erwin.

"Iya Pa, aku janji akan jaga keluarga aku, aku nggak akan biarin siapapun merusaknya Pa." Kata Elvan.

Pak Erwin menganggukan kepala. Sementara Marisa tengah terharu dengan apa yang dilihatnya. Bagaimana kebesaran hati Elvan membuatnya semakin dalam jatuh dalam cinta Elvan.

...****************...

Marisa tengah sendirian menunggu bis untuk pulang menuju kost nya. Malam begitu cerah, walau banyak jutaan bintang namun tak mampu terlihat karena terhalang sinar lampu kota yang begitu terang.

Bulan Ramadhan hampir habis, karena itulah Marisa harus rela lembur untuk menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum lebaran. Karena ia ingin segera pulang sebelum lebaran tiba.

Tiba-tiba sebuah motor sport berhenti di depannya. Marisa tersenyum senang saat mengenali siapa yang mengendarai motor itu. Meski tak melepas helm nya, ia tahu Elvan lah yang sedang berhenti dihadapannya. Marisa berdiri, dan berjalan mendekat kearah sang pengendara motor.

"Dengan mbak Marisa?" Tanya sang pengendara setelah membuka kaca helmnya.

"Iya." Jawab Marisa dengan tersenyum girang.

"Saya Elvan yang akan mengantar mbak Marisa ke rumah." Jawab laki-laki yang dua hari lalu telah memperkenalkannya sebagai calon istri dihadapan ayahnya.

"Emm,, bisa antar saya beli martabak manis dulu nggak Mas driver?" Tanya Marisa setelah mengenakan helmnya dengan benar.

"Maaf, tidak bisa, saya hanya mengantar sesuai aplikasi. Tapi kalau diperjalanan ada yang jual saya akan berhenti." Kata Elvan.

"Baiklah, saya harus bayar berapa?" Kata Marisa kemudian naik ke belakang Elvan.

"Nanti saat saya butuh, saya akan minta bayarannya." Kata Elvan yang kemudian membawa motornya ke jalan raya.

Marisa pun hanya tersenyum tak menjawab. Ia memandangi bahu lebar milik Elvan. Ia masih belum berani memeluk dan merasakan hangatnya tubuh Elvan.

Marisa terus saja memperhatikan punggung laki laki yang beberapa hari lagi akan menjadi suaminya itu. Hingga secara tiba-tiba Elvan membelokkan motornya ke depan kedai Martabak. Secara reflek Marisa mencengkram erat pinggang Elvan yang kemudian mematikan mesin motornya itu.

"Dih,, masih calon istri lho. Belum istri kok udah mau latihan peluk-peluk aja sih" Kata Elvan yang kini telah melepas helmnya.

Marisa pun turun dari motor dan melepas helmnya.

"Ih siapa yang latihan peluk." katanya sedikit kesal. "Jangan-jangan Mas tadi sengaja ya tiba-tiba belok biar aku peluk." Kata Marisa.

"Eh emang siapa yang tiba-tiba belok. Masa kamu nggak tahu sih, kan katanya kamu pengen martabak. Dari jauh udah kelihatan tulisannya yang gede itu kok." Kata Elvan menunjuk spanduk kedai martabak itu. "Jangan bilang kamu lagi terpesona sama punggung aku ya, sampek nggak sadar gitu." Goda Elvan yang mampu memerahkan pipi Marisa.

"Ih apa sih Mas, jangan mulai deh." Kata Marisa lalu masuk ke dalam kedai itu.

"Eh kok Mas di tinggal sih." Elvan turun dari motor lalu mengikuti Marisa masuk ke dalam kedai.

Setelah memesan rasa dan toping martabak manis serta minumannya Marisa dan Elvan duduk di kursi yang telah disediakan.

"Mas kok tahu tadi aku baru pulang?" Tanya Marisa setelah menyeruput minuman coklat panasnya.

"Tadi papa chat aku bilang katanya kamu lembur, terus pas aku udah pulang terawih kata papa kamu masih di kantor, yaudah aku jemput." Kata Elvan.

"Emm, iya sih. Pak Alvero kan nggak dikantor jadi aku sama wakilnya yang lembur." Kata Marisa.

"Kamu di kantor kerjanya sama kak Al?" Tanya Elvan.

"Emmm iya mas, aku sekretarisnya." Jawab Marisa seadanya. "Oh iya mas, aku besok pulang ke kampung." Mencoba mengalihkan pembicaraan. Ia tak ingin Elvan bertanya lebih jauh dan akan membuat kesalah pahaman nantinya.

"Jam berapa, kok mendadak sih?" Tanya Elvan terkejut.

"Enggak mendadak mas, kan emang besok hari terakhir kerja cuma setengah hari, aku balik ke kost trus langsung ke terminal. Aku juga udah pesen tiket bis kemarin, untung masih kebagian." Kata Marisa.

"Aku ikut ya." Pinta Elvan. "Kamu pesen satu atau dua?" Berharap ia bisa menemani sang calon istri sampai rumah dengan selamat.

"Ya satu lah Mas, buat apa pesen dua tiket." Kata Marisa heran.

"Yah gimana sih. Pesenin sekarang buat Mas ya, yang satu bis sama kamu." Kata Elvan memaksa.

"Udah habis mas, lagian aku bisa pulang sendiri." Kata Marisa.

Martabak manis pesanan mereka pun datang. Marisa segera melahapnya, benar-benar manis di mulut, Marisa begitu menikmatinya. Seakan tak rela untuk melewatkan setiap inci martabak yang masuk ke mulutnya begitu saja.

Elvan pun tak tega mengganggu acara makan gadis pujaannya itu, lalu ia sendiri pun ikut menikmati martabak manis dihadapannya.

***

Marisa telah selesai mandi dan berganti baju, sementara Elvan masih setia menunggunya di teras kost. Sebelumnya Elvan telah menjemput Marisa di kantor dan mengantarnya pulang ke kost.

Marisa keluar dari kamar kostnya dengan menyeret koper hitamnya.

"Kamu beneran pulang sendiri?" Tanya Elvan lesu.

"Iya mas, aku biasa naik bis sendiri mas, dari kuliah dulu juga naik bis. Lagian ayah jemput di terminal mas, jangan khawatir oke." Kata Marisa yang sedang mengunci pintu kamarnya itu.

"Tapi kamu beneran hati-hati ya. Beberapa hari lagi kita akan jadi pengantin loh." Kata Elvan.

"Iya iya mas. Mas juga disini hati-hati. Jaga hati juga maksudku, aku akan menunggu mas dipelaminan." Kata Marisa tersenyum.

"Bener ya, tunggu mas di pelaminan jangan di kamar." Kata Elvan terkekeh lalu mengacak-acak rambut Marisa yang tergerai itu.

Elvan pun mengantar Marisa ke terminal dengan mobilnya.

Mereka pun berpisah saat Marisa masuk ke dalam bis. Elvan hanya bisa mengantar Marisa sampai pintu bus. Ia melambaikan tangan saat bus yang ditumpangi Marisa berjalan meninggalkan terminal.

Perjalanan yang cukup panjang akan ditempuh Marisa. Mungkin lima jam lagi ia akan bertemu dengan ayah yang sangat disayanginya.

Setelah mengirim pesan kepada sang ayah bahwa bus yang ditumpanginya telah meninggalkan terminal. Marisa meletakkan lagi ponselnya ke dalam tas kecilnya.

"Hai, lama tidak ketemu." Sapa seseorang yang duduk tepat dibelakang Marisa.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Yucaw

Yucaw

wahh siapa tuh?? jgn smp orang jahat atau pengacau ya..

2023-05-28

0

Ney maniez

Ney maniez

🤔🤔🤔🤔

2022-09-09

0

Wien Dianta

Wien Dianta

siapa yg bersapa dgn Risa

2022-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Boleh Minta Nomermu?
3 Mengantar Pulang
4 Kriteria Calon Suami
5 Agar Tak Berbohong
6 Mencari Rumput
7 Meminta Restu
8 Jawabannya
9 Kamu Kerja Disini?
10 Cincin Nikah
11 Aku Akan Menikah
12 Mas Elvan Ganteng
13 Dia Papaku
14 Latihan Peluk
15 Bertemu kembali dengan masa lalu
16 Hari Yang Dinanti
17 Kunci Mobil
18 Pertama Kali
19 Alergi
20 Apa kurang Romantis?
21 Honeymoon 1
22 Honeymoon 2
23 Rumah Siapa?
24 Visual / Bukan bab cerita
25 Demi Tas Cantik
26 Jangan Khawatir
27 Hari Patah Hati
28 Beri Aku Semangat
29 Berkunjung Ke Rumah Besar
30 Berguna Untuk Perusahaan
31 Usaha dan Do'a
32 Putra Kedua
33 Sakit
34 Hamil
35 Kehilangan
36 Kesedihan Calon Orang Tua
37 Kembali Bekerja
38 Keputusan Elvan
39 Sekretarisku
40 Pertunangan
41 Tes Kehamilan
42 Merahasiakan Kehamilan
43 Rencana Jahat Anita
44 Kecelakaan
45 Tertangkap Basah
46 Hilang Ingatan
47 Ancaman
48 Setelah Aku Meninggalkanmu
49 Menuju Lahiran
50 Melahirkan
51 Penculikan Zayn
52 Beberapa Tahun Setelahnya
53 Zayn dan Zea
54 Zayn Rindu Mama
55 Janji Zayn
56 Panggil Papa Saja
57 Tanggal Ulang Tahun Yang Sama
58 Aku Telah Kembali
59 Tanyakan Pada Cintamu
60 Mengungkap Fakta
61 Zea Yang Usil
62 Masih Suami Istri
63 Dipecat
64 Siapa Wanita Itu?
65 Malam Bahagia Untuk Elvan
66 Aku Nggak Suka
67 Apa lagi?
68 Jangan Ganggu Keluargaku
69 Selalu dan Selamanya Mencintaimu
70 Tentang Zayn
71 Pertemuan dengan Sylvia
72 Tega Banget Sih
73 Jangan Menangis Sayang
74 Kebun Binatang
75 Jangan Percaya Dia
76 Jangan Sakiti Mamaku
77 Seluruh Saham Kalian
78 Kakek Darma yang Licik
79 Maafkan Kakek
80 Rencana Ulang Tahun
81 Jangan Merusak Hidupmu
82 Kapan Punya Adik?
83 Usaha Yuk
84 Siapa yang Sakit
85 Kesetiaan Elvan
86 Berhentilah Menyakiti
87 Maafkan Mama
88 Happy Birthday My Twins
89 Kejutan Untuk Istri
90 Malam Kita
91 Aku Beruntung (Ending)
92 Pengumuman Novel Baru Menikahi Anak Sopir
93 Bonchap1 Kamar Hotel
94 Bonchap2 Wanita Pembohong
95 Bonchap3 Sylvia kenapa?
96 Bonchap4 Anggota Baru (Final End)
97 PENGUMUMAN SEASON 2
98 Terjerat Gairah Musuh by Itta Haruka
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Boleh Minta Nomermu?
3
Mengantar Pulang
4
Kriteria Calon Suami
5
Agar Tak Berbohong
6
Mencari Rumput
7
Meminta Restu
8
Jawabannya
9
Kamu Kerja Disini?
10
Cincin Nikah
11
Aku Akan Menikah
12
Mas Elvan Ganteng
13
Dia Papaku
14
Latihan Peluk
15
Bertemu kembali dengan masa lalu
16
Hari Yang Dinanti
17
Kunci Mobil
18
Pertama Kali
19
Alergi
20
Apa kurang Romantis?
21
Honeymoon 1
22
Honeymoon 2
23
Rumah Siapa?
24
Visual / Bukan bab cerita
25
Demi Tas Cantik
26
Jangan Khawatir
27
Hari Patah Hati
28
Beri Aku Semangat
29
Berkunjung Ke Rumah Besar
30
Berguna Untuk Perusahaan
31
Usaha dan Do'a
32
Putra Kedua
33
Sakit
34
Hamil
35
Kehilangan
36
Kesedihan Calon Orang Tua
37
Kembali Bekerja
38
Keputusan Elvan
39
Sekretarisku
40
Pertunangan
41
Tes Kehamilan
42
Merahasiakan Kehamilan
43
Rencana Jahat Anita
44
Kecelakaan
45
Tertangkap Basah
46
Hilang Ingatan
47
Ancaman
48
Setelah Aku Meninggalkanmu
49
Menuju Lahiran
50
Melahirkan
51
Penculikan Zayn
52
Beberapa Tahun Setelahnya
53
Zayn dan Zea
54
Zayn Rindu Mama
55
Janji Zayn
56
Panggil Papa Saja
57
Tanggal Ulang Tahun Yang Sama
58
Aku Telah Kembali
59
Tanyakan Pada Cintamu
60
Mengungkap Fakta
61
Zea Yang Usil
62
Masih Suami Istri
63
Dipecat
64
Siapa Wanita Itu?
65
Malam Bahagia Untuk Elvan
66
Aku Nggak Suka
67
Apa lagi?
68
Jangan Ganggu Keluargaku
69
Selalu dan Selamanya Mencintaimu
70
Tentang Zayn
71
Pertemuan dengan Sylvia
72
Tega Banget Sih
73
Jangan Menangis Sayang
74
Kebun Binatang
75
Jangan Percaya Dia
76
Jangan Sakiti Mamaku
77
Seluruh Saham Kalian
78
Kakek Darma yang Licik
79
Maafkan Kakek
80
Rencana Ulang Tahun
81
Jangan Merusak Hidupmu
82
Kapan Punya Adik?
83
Usaha Yuk
84
Siapa yang Sakit
85
Kesetiaan Elvan
86
Berhentilah Menyakiti
87
Maafkan Mama
88
Happy Birthday My Twins
89
Kejutan Untuk Istri
90
Malam Kita
91
Aku Beruntung (Ending)
92
Pengumuman Novel Baru Menikahi Anak Sopir
93
Bonchap1 Kamar Hotel
94
Bonchap2 Wanita Pembohong
95
Bonchap3 Sylvia kenapa?
96
Bonchap4 Anggota Baru (Final End)
97
PENGUMUMAN SEASON 2
98
Terjerat Gairah Musuh by Itta Haruka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!