Agar Tak Berbohong

"Siapa ya?"

"Saya Elvan pak. Saya temannya Risa dari kota." Jawab Elvan sopan.

Pak Rahmad memperhatikan penampilan laki laki yang lebih tinggi dari nya itu. Diingat-ingatnya lagi. Siapakah Elvan ini? Apakah ini Elvan yang dibicarakan putrinya beberapa minggu lalu? Apakah benar laki laki ini? Bukankah Risa bilang yang datang temannya yang akan belajar ternak?

"Oh, nak Elvan. Saya Rahmad, ayahnya Risa." Kata pak Rahmad yang beberapa saat lalu masih terdiam. Mereka pun bersalaman. "Mari masuk dulu, kita duduk dulu ngobrol-ngobrol di dalam." Kata Pak Rahmad pada akhirnya mempersilahkan masuk.

"Iya pak terimakasih." Elvan masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi jati dengan spon empuk berwarna ungu tua. Nampaknya isi rumah ini penuh dengan ungu-unguan.

Lagi, pak Elvan memperhatikan penampilan Elvan. Laki laki yang memakai kemeja kotak-kotak berwarna merah dipadu dengan jaket berbahan katun style ala korea berwarna hitam polos, serta memakai celana jeans berwarna hitam pula.

"Nak Elvan puasa?" Tanya Pak Rahmad setelah sedikit tenang diposisi duduknya.

"Insya Allah saya puasa pak." Jawab Elvan sedikit gugup. Pertama kali dalam hidupnya berhadapan dengan laki laki yang masih memikul tanggung jawab sebagai ayah dari seseorang yang ingin Ia nikahi.

"Alhamdulillah, Nak Elvan kesini ada perlu apa?" Tanya pak Rahmad karena memang Risa hanya bilang akan ada teman Ratna yang ingin belajar berternak kambing. Bukan Elvan yang beberapa hari lalu Risa ceritakan.

"Maaf sebelumnya pak, kalau saya lancang. Saya sebenarnya dapat alamat bapak dengan berbohong kepada Risa kalau saya sebagai teman Ratna sahabatnya ingin belajar berternak kambing dari bapak." Jawabnya jujur. Cukup ia berbohong kepada Risa, tapi Ia ingin memulai kejujuran dengan ayah Risa.

"Emmm. Jadi nak Elvan kesini bukan mau belajar ternak? Lalu mau apa?" Tanya Pak Rahmad yang kini bersandar di sandaran kursinya. Posisi duduk Pak Rahmad berada diujung sofa menghadap meja, sedangkan Elvan duduk dikursi panjang yang membentuk siku.

"Saya... Saya..." Elvan menarik nafas dan menghembuskannya dengan kasar. "Saya ingin meminta restu langsung kepada Bapak untuk mendekati Risa, dan kalau boleh saya akan langsung melamar Risa." Jawab Elvan jujur.

"Hemmmm..." Pak Rahmad mengangguk anggukkan kepalanya. Ia berfikir sejenak. Sekali lagi ia pandang wajah tampan milik Elvan. Hidungnya mancung rambutnya tertata rapi dengan sedikit poni yang menutup dahinya.

Inikah laki-laki yang akan mengambil alih tanggung jawabku. Inikah laki laki yang Allah pilih untuk menjadi jodoh putriku. Tapi kenapa dia membohongi putriku? Ah,, aku paham, Risa pasti tak akan menerimanya begitu saja. Dia berusaha mendekatiku untuk mendapatkan hati Risa? Laki laki ini sedang berjuang sepertinya. Pak Rahmad terkekeh dalam hati.

Hening

"Kalau begitu, Nak Elvan belajar berternak saja dulu disini. Supaya nak Elvan tidak berbohong kepada Risa." Usul pak Rahmad.

"Em.. baik pak saya akan belajar, bolahkah saya menginap, jujur saya belum mencari penginapan." Kata Elvan sedikit ragu. Sebenarnya ia merasa kelelahan karena perjalanan jauh.

"Silahkan, saya juga tinggal sendiri, saya malah senang ada teman untuk ngobrol." Pak Rahmad tersenyum. "Disini hanya ada kamar Risa yang kosong dan bisa ditempati. Karna kamar satu lagi saya gunakan untuk mushola kecil kalau saya mengaji. Bagaimana?"

"Tidak masalah pak, dan terima kasih banyak karena pak Rahmad mau menerima saya." Kata Elvan tersenyum senang. Sungguh ini yang Ia harapkan. Bisa bertemu dan kenal langsung dengan Bakal Calon Ayah mertuanya. Sehingga mereka akan saling mengenal satu sama lain.

Pak Rahmad pun berdiri dan meminta Elvan mengikutinya menuju kamar Risa.

"Silahkan Nak Elvan istirahat dulu disini, pasti lelah menempuh perjalanan jauh. Setiap hari selalu saya bersihkan jadi tenang saja. Insya Allah nyaman" Pak Rahmad membukakan pintu kamar Risa.

"Terimakasih banyak pak." Elvan pun memasuki kamar Risa.

Pak Rahmad tersenyum kemudian menutup pintu kamar memberikan privasi untuk Elvan bisa beristirahat. Pak Rahmad memang pernah mendengar nama Elvan dari cerita Risa. Dan karena itu lah Beliau mengijinkan Elvan untuk tinggal dirumahnya. Meskipun Risa sendiri tidak mengetahui bahwa yang datang adalah Elvan, laki laki yang sampai kini masih belum ia beri jawaban atas lamarannya.

Kamar yang bernuansa ungu cerah itu tertata dengan begitu apik sehingga nampak begitu nyaman ditempati. Ada sebuah lemari kaca dengan cermin yang berukuran besar, menambah kesan luas dari kamar berukuran 4x4 meter itu. Ada pula meja rias yang terbuat dari kayu jati asli dengan banyak laci laci dan cermin berbentuk oval dekat dengan jendela kamar. Jendela kamar itu terbuka membuat sirkulasi udara sangat baik di kamar yang juga dipenuhi boneka boneka khas anak perempuan itu.

Elvan meletakkan ranselnya di ranjang kamar. Lalu berjalan menuju kamar mandi yang ada didalam kamar itu. Ia membersihkan diri setelah mengambil peralatan mandinya dalam ransel.

Kamar mandi minimalis itu sangat bersih. Botol botol sabun dan shampo tertata dengan rapi. Meskipun lantainya kering tanda bahwa sang pemilik jarang sekali mempergunakannya. Elvan mandi dalam guyuran shower membasahi seluruh tubuhnya dengan air, demi mengusir kelelahan dari perjalanan jauh yang menguras tenaganya.

Elvan keluar dengan handuk yang melilit dipinggangnya, rambutnya yang masih basah ia kibas kibaskan. Perutnya yang sixpack menambah kesan maskulin dari pria jangkung berkulit putih itu.

Setelah selesai dengan acara mandi dan ganti bajunya, Elvan merebahkan tubuhnya yang begitu lelah diatas kasur empuk milik Risa. Dengan posisinya yang berbaring itu Elvan bisa melihat foto Risa yang berukuran sangat besar tegantung didinding ruangan yang tepat berada dihadapannya. Foto itu memperlihatkan senyum yang begitu manis dari Risa. Rambutnya yang lurus melewati bahu tergerai indah. Seolah ia tengah tersenyum kepada Elvan.

Kamu kelihatan cantik banget Ris. Apakah kamu tahu aku ada disini Ris? Setelah ini aku akan meyakinkan ayahmu bahwa aku bisa menjadi suami yang baik untuk kamu. Dan aku harap usahaku ini tidak akan sia sia. Semoga kamu menerimaku Risa. Dan semoga kita memang ditakdirkan untuk bersatu.

Elvan menertawakan dirinya sendiri. Ia tak pernah mendekati perempuan. Dia bahkan tak mengerti bagaimana cara berpacaran. Yang ia inginkan hanya memiliki Risa untuk selamanya, setelah menikah baru dia akan memikirkan bagaimana cara pacaran sebenarnya.

Elvan mengeluarkan ponselnya dari ransel. Seharian tak berkirim pesan dengan Risa membuatnya rindu. Apalagi setelah melihat potret Risa dalam bingkai berwarna emas itu, Ia semakin ingin mendengar suara Risa.

Setelah berkali kali mengecek ponselnya, Elvan tak mendapatkan tanda tanda jaringan di ponselnya. Ia bahkan sempat memulai ulang ponselnya.

"Udah di re-start kok masih saja nggak ada jaringan. Apa disini emang nggak ada jaringan ya, atau emang ponsel ini yang rusak." Gumamnya membolak balik ponsel layar sentuh miliknya.

"Ris, aku nggak bisa nelfon kamu. Dan aku nggak akan pulang sebelum mendapat restu dari ayah kamu Ris." Elvan berbicara dengan foto Risa, ia berdiri masih sambil membolak balikkan ponselnya. Mengangkatnya tinggi tinggi berharap akan menemukan jaringan.

***

"Pak, maaf apa disini jaringan nya susah ya?" Tanya Elvan saat mereka mengobrol usai makan malam setelah pulang tarawih dimasjid. Karna saat berbuka puasa mereka hanya minum es kolak dan juga makan buah.

"Memang nak Elvan pakai operator apa? Punya saya masih ada jaringan kok walaupun cuma satu bar." Tanya Pak Rahmad, karena jaringan di rumah pak Rahmad memang sangat minim.

"Saya pakai AA pak sama sekali nggak ada jaringannya." Jawab Elvan yang sedari tadi tak menemukan jaringan sama sekali.

"Oh, pantesan. Saya pakai operator CC ini disini masih mendingan. Memang disini jaringan susah, maklum nak, ini di kampung. Bukan ibukota" pak Rahmad terkekeh, karna beliau juga dulu berganti ganti simcard hanya untuk mengecek jaringan yang terbaik.

"Oh,, jadi saya harus ganti operator ya pak." Elvan mengangguk anggukan kepalanya.

"Besok ikut saya ke pasar kambing. Disana ada kounter yang jual perdana, sekalian saya rencana mau lihat lihat kambing." Kata Pak Rahmad.

Mereka pun saling bercerita panjang lebar. Membahas kambing kambing, dan juga tentunya membahas Risa. Gadis yang Elvan perjuangkan itu, entah sedang apa dia. Elvan terus saja memikirkannya.

***

Di kamar kost Risa.

Risa baru pulang dari masjid setelah sholat shubuh. Ia mengecek kembali ponselnya. Tak ada kabar apapun dari Elvan.

Kamu kemana Mas, setelah pamit kemarin pagi Mas Elvan belum juga kasih kabar. Risa

Risa sedih. Ia merasakan rindu melanda hatinya. Tak ada perhatian kecil dari Elvan. Tak ada pesan Elvan mengingatkan untuk sholat. Bahkan sampai sahur pun Elvan masih belum mengirim pesan, yang biasanya menanyakan menu sahurnya.

Risa mencoba menelfon nomor Elvan, tapi ponselnya masih saja tak dapat dihubungi. Bahkan pesan pesan whatsapp nya pun belum dibaca oleh Elvan.

Kemudian Risa menelfon ayah nya. Bermaksud ingin menanyakan apakah teman Ratna itu jadi datang.

Setelah nada tunggu ketiga, telfonnya diangkat.

"Assalamu'alaikum Ris." Kata pak Rahmad.

"Waalaikumsalam yah. Ayah lagi apa?" Tanya Risa.

"Ini ayah mau siap siap ke pasar kambing. Ayah rencananya mau beli kambing lagi buat dikawin silang Ris." Kata Pak Rahmad.

"Oh iya yah, temen Ratna apa jadi datang, kata Ratna semalam, temannya udah sampai di rumah kita di kampung." Kata Risa yang kemarin malam bertemu Ratna, dan memberitahu temannya sudah dirumah Risa.

"Oh itu, iya, ayah udah ketemu kok. Rencananya ayah mau ajak ke pasar sekalian biar tau banyak jenis jenis kambing." Kata Pak Rahmad.

"Oh,, syukurlah kalau gitu yah."

"Maaf pak, motornya sudah siap." Terdengar suara seorang laki-laki dibelakang ayah Risa.

Deg. Seperti suara mas Elvan. Apa benar itu Mas Elvan. Tapi kenapa dia di rumah ayah.?

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Chelsea forever28

Chelsea forever28

operator AA operator CC 🤣🤣🤣 nama operatornya agak lain 🙃🙃🙃

2024-02-23

0

Alanna Th

Alanna Th

smoga boss alvaro gk mcm"; aq gk zuka sm mamienya yg sombong 😱😜

2023-08-25

0

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ

itu memang mamas elvan mu, Marisa. 🤭
Dia sedang berjuang meminta restu ama calon ayah mertua dong. Gimana gentlemen gk tuh mas Elvan nya?? terima dia ris, jgn lama mikir keburu diambil orang loh. 🤣🤣💋💋

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Boleh Minta Nomermu?
3 Mengantar Pulang
4 Kriteria Calon Suami
5 Agar Tak Berbohong
6 Mencari Rumput
7 Meminta Restu
8 Jawabannya
9 Kamu Kerja Disini?
10 Cincin Nikah
11 Aku Akan Menikah
12 Mas Elvan Ganteng
13 Dia Papaku
14 Latihan Peluk
15 Bertemu kembali dengan masa lalu
16 Hari Yang Dinanti
17 Kunci Mobil
18 Pertama Kali
19 Alergi
20 Apa kurang Romantis?
21 Honeymoon 1
22 Honeymoon 2
23 Rumah Siapa?
24 Visual / Bukan bab cerita
25 Demi Tas Cantik
26 Jangan Khawatir
27 Hari Patah Hati
28 Beri Aku Semangat
29 Berkunjung Ke Rumah Besar
30 Berguna Untuk Perusahaan
31 Usaha dan Do'a
32 Putra Kedua
33 Sakit
34 Hamil
35 Kehilangan
36 Kesedihan Calon Orang Tua
37 Kembali Bekerja
38 Keputusan Elvan
39 Sekretarisku
40 Pertunangan
41 Tes Kehamilan
42 Merahasiakan Kehamilan
43 Rencana Jahat Anita
44 Kecelakaan
45 Tertangkap Basah
46 Hilang Ingatan
47 Ancaman
48 Setelah Aku Meninggalkanmu
49 Menuju Lahiran
50 Melahirkan
51 Penculikan Zayn
52 Beberapa Tahun Setelahnya
53 Zayn dan Zea
54 Zayn Rindu Mama
55 Janji Zayn
56 Panggil Papa Saja
57 Tanggal Ulang Tahun Yang Sama
58 Aku Telah Kembali
59 Tanyakan Pada Cintamu
60 Mengungkap Fakta
61 Zea Yang Usil
62 Masih Suami Istri
63 Dipecat
64 Siapa Wanita Itu?
65 Malam Bahagia Untuk Elvan
66 Aku Nggak Suka
67 Apa lagi?
68 Jangan Ganggu Keluargaku
69 Selalu dan Selamanya Mencintaimu
70 Tentang Zayn
71 Pertemuan dengan Sylvia
72 Tega Banget Sih
73 Jangan Menangis Sayang
74 Kebun Binatang
75 Jangan Percaya Dia
76 Jangan Sakiti Mamaku
77 Seluruh Saham Kalian
78 Kakek Darma yang Licik
79 Maafkan Kakek
80 Rencana Ulang Tahun
81 Jangan Merusak Hidupmu
82 Kapan Punya Adik?
83 Usaha Yuk
84 Siapa yang Sakit
85 Kesetiaan Elvan
86 Berhentilah Menyakiti
87 Maafkan Mama
88 Happy Birthday My Twins
89 Kejutan Untuk Istri
90 Malam Kita
91 Aku Beruntung (Ending)
92 Pengumuman Novel Baru Menikahi Anak Sopir
93 Bonchap1 Kamar Hotel
94 Bonchap2 Wanita Pembohong
95 Bonchap3 Sylvia kenapa?
96 Bonchap4 Anggota Baru (Final End)
97 PENGUMUMAN SEASON 2
98 Terjerat Gairah Musuh by Itta Haruka
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Prolog
2
Boleh Minta Nomermu?
3
Mengantar Pulang
4
Kriteria Calon Suami
5
Agar Tak Berbohong
6
Mencari Rumput
7
Meminta Restu
8
Jawabannya
9
Kamu Kerja Disini?
10
Cincin Nikah
11
Aku Akan Menikah
12
Mas Elvan Ganteng
13
Dia Papaku
14
Latihan Peluk
15
Bertemu kembali dengan masa lalu
16
Hari Yang Dinanti
17
Kunci Mobil
18
Pertama Kali
19
Alergi
20
Apa kurang Romantis?
21
Honeymoon 1
22
Honeymoon 2
23
Rumah Siapa?
24
Visual / Bukan bab cerita
25
Demi Tas Cantik
26
Jangan Khawatir
27
Hari Patah Hati
28
Beri Aku Semangat
29
Berkunjung Ke Rumah Besar
30
Berguna Untuk Perusahaan
31
Usaha dan Do'a
32
Putra Kedua
33
Sakit
34
Hamil
35
Kehilangan
36
Kesedihan Calon Orang Tua
37
Kembali Bekerja
38
Keputusan Elvan
39
Sekretarisku
40
Pertunangan
41
Tes Kehamilan
42
Merahasiakan Kehamilan
43
Rencana Jahat Anita
44
Kecelakaan
45
Tertangkap Basah
46
Hilang Ingatan
47
Ancaman
48
Setelah Aku Meninggalkanmu
49
Menuju Lahiran
50
Melahirkan
51
Penculikan Zayn
52
Beberapa Tahun Setelahnya
53
Zayn dan Zea
54
Zayn Rindu Mama
55
Janji Zayn
56
Panggil Papa Saja
57
Tanggal Ulang Tahun Yang Sama
58
Aku Telah Kembali
59
Tanyakan Pada Cintamu
60
Mengungkap Fakta
61
Zea Yang Usil
62
Masih Suami Istri
63
Dipecat
64
Siapa Wanita Itu?
65
Malam Bahagia Untuk Elvan
66
Aku Nggak Suka
67
Apa lagi?
68
Jangan Ganggu Keluargaku
69
Selalu dan Selamanya Mencintaimu
70
Tentang Zayn
71
Pertemuan dengan Sylvia
72
Tega Banget Sih
73
Jangan Menangis Sayang
74
Kebun Binatang
75
Jangan Percaya Dia
76
Jangan Sakiti Mamaku
77
Seluruh Saham Kalian
78
Kakek Darma yang Licik
79
Maafkan Kakek
80
Rencana Ulang Tahun
81
Jangan Merusak Hidupmu
82
Kapan Punya Adik?
83
Usaha Yuk
84
Siapa yang Sakit
85
Kesetiaan Elvan
86
Berhentilah Menyakiti
87
Maafkan Mama
88
Happy Birthday My Twins
89
Kejutan Untuk Istri
90
Malam Kita
91
Aku Beruntung (Ending)
92
Pengumuman Novel Baru Menikahi Anak Sopir
93
Bonchap1 Kamar Hotel
94
Bonchap2 Wanita Pembohong
95
Bonchap3 Sylvia kenapa?
96
Bonchap4 Anggota Baru (Final End)
97
PENGUMUMAN SEASON 2
98
Terjerat Gairah Musuh by Itta Haruka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!